Disusun Oleh :
Dila Wulandari Batubara 1844000055
M. Wildan Amtsari 1844000076
FAKULTAS EKONONOMI
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat di pahami dan di mengerti
oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan
manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi
keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis
laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapa mencapai target yang
telah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat
memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan
harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya
kedepan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja
manajemen selama ini.
Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan
dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke
depan.
1
Analisis Perbandingan adalah analisis laporan keuangan yang ber-tujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan
keadaan keuangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan keuangan antara dua periode atau lebih
Analisis horizonal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan
keuangan unuk beberapa periode.hasil analisis ini akan terlihat perkembangan dari periode
yang satu ke periode yang lain.
Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut
:
1) Analisis perbandingan antara laporan keuangan
2) Analisis trend
3) Analisis persentase per komponen
4) Analisis sumber dan pengguna dana
5) Analisis sumber dan pengguna kas
6) Analisis rasio
7) Analisis kredit
8) Analisis laba kotor
9) Analisis titik pulang pokok atau titik impas(break even point).
2.4 Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan model , yaitu
pertama,analisis horisontal atau analisis dinamis dan kedua, analisis vertikal atau analisis statis.
Dalam analisis horizontal yang di bandingkan adalah laporan keuangan unuk beberapa
priode,sedangkan analisis vertikel adalah jika kita hanya membandigkan satu pos dengan satu
pos lainya satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu periode laporan keuangan.
Ada beberapa keuntungan yang di peroleh dari analisis horisontal jika dibandingkan
dengan analisis verikel.dalam analisis horisontal, kita akan tau terjadinya perubahan-perubahan
terhadap komponen laporan keuangan dari priode ke priode lain.seperti misalnya kenaikan atau
penurunan komponen-komponen yang ada di dalam laporan keuangan.sementara itu,dalam
analisis horisontal akan mempermudah kita untuk mengambil keputusan hal-hal apa saja yang
perlu dilakukan,sehubung dengan perubahan yang terjadi.
Perubahan-perubahan terjadi perlu diketahui untuk melihat perkembangan keadaan
keuangan suatu perusahaan.setelah perubahan ini diketahui,apakah terjadi kenaikan atau
penurunan atau tetap, dapat pula diketahui sebab-sebab terjadi perubahan tersebut.
2.5 Analisis Trend
Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu.dalam analisis trend perbandingan analisis dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis horizontal atau dinamis.data yang digunakan adalah data tahunan
atau priode yang digunakan biasanya hanya dua atau tiga periode saja.hal ini disebabkan karena
jika lebih dari tiga priode, akan mengalami kesulitan untuk menganalisanya lebih cepat.
Pos-pos
Thn Thn Thn Thn Trend% Trend% Trend%
dalam 2003 2004 2005 2006 2004 2005 2006
neraca
a. Lancar
Kas 100 140 150 80 140 150 80
Piutang 540 680 500 540 126 93 100
Persediaan 420 560 800 1.000 133 191 240
Ttl. Aktiva 1.060 1380 1.450 1.620 130 137 153
Lncr
Ttl. Aktiva 1.940 2.020 2.200 2.580 104 113 133
ttp
Total aktiva 3.000 3.400 3.650 4.200 113 122 140
Dalam analisis trend harus ditentukan tahun dasar sebagai pembanding. Baru kemudian dicarikan
angka indeksnya. Rumus unuk mencari angka indeks adalah sebagai berikut.
Angka Indeks = Tahun Pembandingan x100%
Tahun dasar
Sebagai contoh di atas dari neraca di atas, yaitu tahun dasar adalah kas tahun 2003 sebesar
Rp100,00 dan kas 2004 adalah Rp140,00 maka angka indeks adalah.
Rp 140,00
Angka Indeks = x 100% = 140%
Rp 100,00
Hal ini dapat diartikan sebagai berikut:
a. Uang kas yang ada tahun 2004 sebesar 140% dari kas yang ada pada tahun 2003
b. Uang kas akhir tahun 2004 naik sebesar 40% jika dibandingkan dengan uang kas akhir
tahun 2003
c. Uang kas akhir tahun 2004 berjumlah 40% lebih besar dari uang kas akhir tahun 2003
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua tahun
berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal.
Kas = (Saldo Kas / Total Aktiva ) x 100 % = (Rp. 1.300 / Rp 14.000 ) x 100% =9,92 %
Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama. Dari neraca yang disusun dalam persentase per-
komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi,
baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).
2. Untuk kondisi perusahaan yang aman dapat dilihat dari komposisi masing-masing
aktiva, utang, dan modalnya. Untuk kondisi aman, apabila komposisinya adalah
sebagai berikut.
Aktiva 70% Kewajiban Lancar 25%
Aktiva Tetap 30% Kewajiban Jangka panjang 15%
Modal 60%
Jumlah Aktiva 100% Jumlah Passiva 100%
Agar suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi yang aman perusahaan tersebut harus
menunjukan :
Tingkat pengembalian yang rendah
Dasar modal yang besar;
Pertumbuhan yang lambat;
Utang dan aktiva jangka pendek sedikit
3. Kondisi perusahaan yang beresiko, yaitu sebagai berikut.
Aktiva Lancar 30% Kewajiban Lancar 20%
Aktiva Tetap 70% Kewajiban Jangka Panjang 45%
Modal 35%
Sementara itu, persyaratan agar suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi tidak aman
adalah :
Tingkat pencairan akiva yang tinggi (aktiva sulit dicairkan nilainya);
Aktiva jangka panjang tinggi;
Dasar modal kecil;
Pertumbuhan yang tinggi;
Pendapatan sangat fluktuatif.
Sebagai catatan,rasio tersebut di atas tergantung dari jenis usahanya atau bidang usaha masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA
Gerald, Ashwinpaul dan Dov, The analysis and Use of Financial Statements,
International Edition, John Wiley & Sons. Inc tahun 2003
James O Giel Dasar-dasar Analisis Keuangan. Informasi Keuangan Untuk Semua
Manajer. Penerbit PPM 2004