A
Modul Perpajakan ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.
PERTEMUAN 5:
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal
23. Setelah membaca dan mempelajari materi ini, Anda harus mampu:
13.1Memahami Pengertian PPh Pasal 23
13.2Memahami Penghitungan PPh Pasal 23
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 13.1:
Pengertian PPh Pasal 23
PPh pasal 23 dikenakan atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama
dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau
telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan
perusahaan luar negeri lainnya kepada wajib pajak dalam negeri atau bentuk
usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:
1. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas:
a. dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;
b. bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;
c. royalti; dan
d. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong
Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
huruf e;
2. dihapus;
g. dihapus; dan
h. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha
atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman
dan/atau pembiayaan yang diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.
1. Badan Pemerintah
2. Subjek Pajak badan dalam negeri
3. Penyelenggara kegiatan
4. Bentuk Usaha Tetap
5. Perwakilan perusahaan di luar negeri lainnya.
6. Orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk
oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagai Pemotong PPh Pasal 23
(berdasarkan KEP-50/PJ/1994) yaitu :
Akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT), kecuali camat, pengacara, dan konsultan yang melakukan
pekerjaan bebas.
Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan
pembukuan atas pembayaran berupa sewa.
Melihat Definisi pada poin 1 diatas, maka Wajib Pajak PPh pasal 23 adalah:
Jasa lain sebagai objek PPh pasal 23 (update: 60 jenis jasa lain yang
dikenakan PPh 23 berdasarkan PMK 141/PMK.03/2015)
pemodal kecil obligasi juga bukan merupakan objek pajak bagi perusahaan
reksadana
Agar kegiatan perusahaan modal ventura dapat diarahkan pada sektor kegiatan
ekonomi yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan, misalnya untuk
meningkatkan ekspor non migas, maka usaha kegiatan dari perusahaan
pasangan usaha tersebut di atur oleh menteri keuangan, mengingat perusahaan
modal ventura merupakan alternatif pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal, maka penyertaan modal yang akan dilakukan oleh perusahaan, modal
ventura di arahkan pada perusahaan perusahaan yang belum mempunyai akses
ke bursa efek.
Contoh 1:
Pada tanggal 10 Mei 2010, PT. Sukses Sentosa, membagikan dividen masing-
masing Rp 10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang
dibagikan, PT. Sukses Sentosa wajib memungut PPh Pasal 23.
Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei
2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 Juni 2010
Contoh 2:
PT Perkasa merupakan perusahaan penerbitan dan percetakan.Perusahaan ini
didirikan pada tahun 2000, beralamat di Jl. Tentara Pelajar No. 7
Yogyakarta.NPWP 01.555.444.1.541.000. Pembayaran honorarium dan
imbalan lain sehubungan dengan PPh Pasal 23 selama bulan Oktober 2011
sebagai berikut :
Diminta:
1. Hitunglah PPh Pasal 23 yang dipotong PT.
2. Buatkan bukti pemotongan PPh Pasal 23 untuk setiap Wajib Pajak
3.Setorkan PPh Pasal 23 yang telah terpotong
4.Buatkan SPT Masa PPh Pasal 23 Oktober 2011 untuk PT Perdana
Pembahasan:
Perhitungan PPh Pasal 23 dan bukti pemotongan yang dibuatkan oleh PT
Perkasa dijelaskan sebagai berikut :
1. Atas pembayaran bunga sebesar Rp1.000.000 kepada Bank Mandiri tidak
dipotong pajak karena Penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada
bank merupakan pengecualian dari pengenaan PPh Pasal 23.
2. Atas pembayaran royalti kepada penulis dipotong PPh Pasal 23 sebagai
berikut:
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Bagaimana perlakukan pemotongan PPh Pasal 23 untuk penerima
penghasilan yang tidak mempunyai NPWP? Jelaskan.
2. Jelaskan saat terutang, penyetoran, dan pelaporan untuk PPh Pasal 23.
3. Pada tanggal 10 Juni 2011, PT. Anisa, membagikan dividen masing-
masing Rp 20,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang
dibagikan, PT. Anisa wajib memungut PPh Pasal 23.Berapa PPh pasal 23
yang harus dipotong PT. Anisa?
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 7 Buku I. Jakarta:
Salemba Empat.