Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN


SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

Mawardati*

ABSTRACT
This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,
North Aceh from May to July 2014. The purpose of this study was to determine the
factors that affect betel palm farming income at Sawang subdistrict in North Aceh
district of Aceh Province.
This study uses primary data to be analyzed. Determination of the sample
villages determined by purposive sampling, while the selection of sample units was
done by using simple random sampling. The analytical method used is the method of
multiple linear regression analysis. The analysis showed that the amount of capital
production and the selling price very significant influence on betel palm farming
income Sawang subdistrict in North Aceh district of Aceh province.
Keywords : Income, farming, betel palm.

PENDAHULUAN Pinang merupakan salah satu


Pembangunan sub sektor komoditas perkebunan nasional yang
perkebunan merupakan bagian integral memiliki prospek pasar yang cukup
dari pembangunan ekonomi nasional. bagus. Selain untuk konsumsi lokal,
Dengan demikian tujuan pembangunan pinang di Indonesia juga merupakan
subsektor perkebunan harus konsisten salah satu komoditas ekspor
dengan tujuan pembangunan ekonomi (Anonymous, 2011). Saat ini pinang
nasional. Arah pembangunan dikembangkan hampir di semua daerah
perkebunan yang ditujukan untuk di tanah air.
meningkatkan ekspor dan memenuhi Provinsi Aceh merupakan salah
kebutuhan industri dalam negeri. satu daerah yang sangat potensial untuk
Kontribusi sub sektor pengembangan komoditas pinang.
perkebunan adalah meningkatnya Produksi pinang di provinsi ini dari
produk domestik bruto (PDB), tahun ke tahun terus mengalami
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan. Tahun 2008 adalah
meningkatnya kesejahteraan. Nilai 20.137 ton dan pada tahun 2012 telah
PDB perkebunan secara kumulatif terus mencapai 47.439 ton (Aceh dalam
meningkat cukup fantastis, dari Rp. Angka, 2013).
81,66 triliyun pada tahun 2007 tumbuh Areal pinang terluas di Provinsi
menjadi Rp.153,731 triliyun pada tahun
Aceh terdapat di Kabupaten Aceh
2011 dan terus melambung menembus Utara yaitu mencapai 12.268 hektar
angka Rp.159,73 triliyun pada tahun (29,87%) dari luas areal pinang di
2012 atau tumbuh rata-rata per Provinsi Aceh. Oleh karena itu, selain
tahunnya sebesar 14,79% (Anonumous, kelapa sawit, karet dan kakao, pinang
2013). juga merupakan salah satu komoditas
perkebunan unggulan di Kabupaten ini.

_______
* Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Lhokseumawe.

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 61


Pengembangan pinang di menentu. Ruang lingkup penelitian ini
kabupaten ini lebih diarahkan kepada hanya terbatas pada faktor yang
perkebunan rakyat, salah satu daerah mempengaruhi pendapatan usahatani
sentra produksinya adalah Kecamatan pinang.
Sawang. Tingginya semangan petani
Metode Penarikan Sampel.
terhadap usahatani pinang Populasi dalam penelitian ini
menyebankan luas areal pinang di adalah seluruh petani pinang yang ada
kecamatan ini dari tahun ke tahun terus di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
mengalami peningkatan. Tahun 2013 Utara. Dari 39 desa yang ada di
luas areal pinang di kecamatan ini Kecamatan Sawang secara sengaja
adalah 1.954 ha (15,93%) dari luas (purposive sampling) dipilih tiga desa
areal pinang di Kabupaten Aceh Utara yaitu Desa Babah Krueng, Desa Blang
dan 4,76 % dari luas areal pinang di Manyak dan Desa Jurong dengan
Provinsi Aceh. Namun sayangnya pertimbangan ketiga desa tersebut
peningkatan luas areal tidak diikut oleh memiliki areal pinang terluas
peningkatan produktivitas pinang dibandingkan desa lainnya.
rakyat. Sebagai daerah sentra produksi Selanjutnya pada masing-masing desa
saat ini rata-rata produktivitas baru terpilih 15% secara acak sederhana
0,670 ton/ha/tahun biji pinang kering (simple random sampling) untuk
padahal secara nasional sudah dijadikan sebagai sampel. Adapun
mencapai 1.600 kg/ha biji pinang jumlah sampel secara dari ketiga desa
kering. tersebut adalah sebanyak 38 sampel.
Permasalahan yang dihadapi
Metode Analisis Data
petani pinang di daerah tersbut saat ini Metode analisis yang digunakan
tidak hanya pada produktivitas yang dalam penelitian ini adalah metode
rendah tetapi petani juga dihadapkan deskriptif kuantitatif. Untuk
kepada harga jual pinang yang selain menganalisis hubungan antara variabel
rendah juga tidak menentu independen dengan variabel dependen
(berfluktuasi). Kondisi ini tentunya
digunakan analisis linear berganda.
akan mempengaruhi pendapatan dari Secara matematis analisis linear
usahatani pinang tersebut. Namun berganda dapat ditulis sebagai berikut :
petani pinang di daerah tersebut sampai
saat ini tetap semangat melakukan Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +
kegiatan usahataninya. β5X5 + ε
METODE PENELITIAN Keterangan :
Lokasi dan Ruang Lingkup Y = Pendapatan petani pinang (Rp)
Penelitian. X1 = Jumlah produksi (Kg)
Penelitian ini dilakukan di X2 = Luas lahan ( ha)
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh X3 = Tenaga kerja (HOK)
Utara. Alasan penentuan lokasi
X4 = Modal (Rp)
penelitian adalah karena Kecamatan
Sawang merupakan salah satu daerah X5 = Harga (Rp)
sentra produksi pinang di Kabupaten ε = error term
Aceh Utara, namun rata-rata α, β1, β1, β1, β1, β1 = parameter yang
produktivitas pinang masih rendah dan dicari
harga jual berfluktuasi yang berakibat
kepada pendapatan petani yang tidak

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 62


HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Tenaga Kerja
Pendapatan Usahatani Pinang Jumlah tenaga kerja yang
Pendapatan usahatani digunakan dalam suatu kegiatan
merupakan penerimaan yang diperoleh usahatani sangat berpengaruh terhadap
petani dari kegiatan usahataninya. pendapatan usahatani tersebut. Apalagi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika yang digunakan lebih banyak
rata-rata pendapatan petani pinang di tenaga kerja luar keluarga berarti akan
lokasi penelitian adalah sebesar Rp. memperbesar biaya tunai yang harus
2.274.171,429 perhektar pertahun. dikeluarkan oleh petani. Rata- rata
Usahatani pinang bukan merupakan jumlah tenaga kerja yang digunakan
satu-satunya jenis usaha yang dalam usahatani pinang di lokasi
dilakukan oleh petani di lokasi penelitian adalah 14,39474 HOK per
penelitian, sebagian diantara mereka luas tanam atau 6,251429 HOK per
masih memiliki usahatani lainnya. hektar per tahun. Sebahagian besar
Kondisi ini berakibat kepada kurang tenaga kerja ini berasal dari dalam
maksimalnya pengelolaan terhadap keluarga petani itu sendiri dan hanya
usahatani pinang. Jika petani ingin sebagian kecil saja yang berasal dari
meningkatkan pendapatan usahatani luar keluarga. Kecilnya jumlah tenaga
pinang maka pengelolaan terhadap kerja yang digunakan dalam usahatani
usahatani pinang perlu ditingkatkan. pinang ini disebabkan oleh kurangnya
perawatan kebun pinang, tenaga kerja
hanya digunakan untuk kegiatan panen,
Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengupasan kulit dan penjemuran.
Pendapatan Usahatani Pinang
Modal
Produksi Modal yang dimaksudkan
Produksi merupakan hasil akhir dalam penelitian ini adalah jumlah
yang diperoleh dari suatu proses biaya variabel yang digunakan petani
produksi. Produksi pinang diperoleh dalam suatu proses produksi. Besar
dari kegiatan mengkombinasikan kecilnya jumlah modal yang dimiliki
faktor-faktor produksi seperti lahan, petani akan berpengaruh kepada
tenaga kerja, modal dan manajemen. pendapatan yang diperolehnya. Rata-
Besar kecilnya produksi pinang sangat rata jumlah modal yang digunakan oleh
mempengaruhi terhadap pendapatan petani dalam usahatani pinang di lokasi
usahatani pinang. Rata-rata produksi penelitian adalah sebesar Rp.
pinang di lokasi penelitian hanya 1.416.657,895 per luas tanam atau Rp.
1092,632 kg per luas tanam atau 615.234,2857 per hektar per tahun.
474,5142857 kg per hektar per tahun.
Luas Lahan Harga Jual
Lahan merupakan pabriknya Selain jumlah produksi, luas
produksi pertanian (A.T. Mosher dalam lahan, tenaga kerja dan modal maka
Soekartawi, 2002). Besar kecilnya luas harga jual produk juga merupakan
lahan sangat berpengaruh terhadap faktor yang tidak kalah pentingnya
produksi pertanian dan pendapatan dalam mempengaruhi besar kecilnya
usahatani. Luas lahan tertinggi yang pendapatan usahatani. Harga jual
diusahakan oleh petani pinang di lokasi pinang di tingkat petani bervariasi
penelitian adalah 7,0 hektar, terendah tergantung dengan lokasi penjemuran
1,0 hektar dan rata-rata 2,30 hektar. pinang dan saluran pemasaran yang

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 63


mereka pilih. Rata-rata harga jual ditunjukkan oleh nilai VIF yang lebih
pinang di tingkat petani di lokasi besar dari 10. Jika variabel tersebut di
penelitian adalah sebesar Rp. luas lahan dikeluarkan dari model
4.684,84/kg biji pinang kering. maka variabel tenaga kerja memiliki
kolinearitas dengan variabel lainnya
dan sebaliknya. Dengan demikian
Hasil Estimasi Faktor-faktor yang
maka untuk menghindari kolinearitas
Mempengaruhi Pendapatan
antar variabel dalam penelitian ini ke
Usahatani Pinang
dua variabel tersebut yaitu luas lahan
Hasil estimasi menunjukkan
dan tenaga kerja dikeluarkan dari
bahwa terjadi multikolineariti antara
model.
variabel luas lahan dan tenaga kerja
dalam penelitian ini. Hal ini
Tabel 1. Nilai Estimasi Regresi Usahatani Pinang di Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013
No. Variabel Koefisien t-hitung
Probabilitas (sig)
1. Konstanta (a) -50465 -10.316 .000
2. Produksi (Prod) 4620.156 36.386 .000
3. Modal (Mdl) .077 .700 .489
4. Harga jual (Hrg) 1093.614 9.995 .000
R-square = 0,995 F-sig = 0,000

Tabel 1 memperlihatkan nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari


koefisien determinasi (R2) sebesar tingkat kepercayaan (α) 0,01.
0,995. Hal ini berarti bahwa sebesar Sementara itu, secara parsial
99,50 persen variabel produksi, modal variabel produksi dan harga
dan harga jual mampu menjelaskan berpengaruh sangat signifikan
variasi variabel pendapatan usahatani terhadap pendapatan yang ditunjukkan
pinang. Dengan perkataan lain oleh nilai probability kedua variabel
hubungan antara variabel independen tersebut adalah 0,000, nilai ini lebih
dengan variabel dependen cukup kuat. kecil dari α = 0,01. Koefisien regresi
Sedangkan sisanya hanya 0,5 persen variabel produksi sebesar 4620.156
dijelaskan oleh variabel lain yang yang menunjukkan bahwa jika
tidak dimasukkan dalam model produksi meningkat 1 kg maka
penelitian ini. Hal ini menunjukkan pendapatan akan
bahwa tidak banyak lagi faktor lain bertambah/meningkat sebesar Rp.
yang mempengaruhi pendapatan 4620.156 Implikasi dari temuan ini
usahatani pinang di Kecamatan adalah bahwa pendapatan usahatani
Sawang Kabupaten Aceh Utara.
pinang masih bisa ditingkatkan
Hasil estimasi juga melalui peningkatan produktivitas per
memperlihatkan bahwa secara hektar. Koefisien regresi variabel
serempak variabel produksi, modal harga jual sebesar 1093.614, artinya
dan harga berpengaruh sangat jika terjadi kenaikan harga jual
signifikan terhadap pendapatan sebesar Rp.1 maka pendapatan akan
usahatani pinang yang ditunjukkan meningkat sebesar Rp. 1,093,614.
oleh nilai probability (probability Implikasi dari temuan ini adalah
value) F-test sebesar 0,000. Nilai pendapatan usahatani pinang masih
bisa ditingkatkan jika harga ditingkat

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 64


petani meningkat. Temuan ini ini 2. Produksi dan harga jual
sejalan dengan hasil penelitian yang merupakan faktor-faktor yang
dilakukan oleh Asni, dkk (2010 secara berpengaruh sangat signifikan
parsial, pendapatan petani padi sawah terhadap pendapatan usahatani
dipengaruhi secara signifikan oleh pinang di Kecamatan Sawang
jumlah produksi dan harga jual. Kabupaten Aceh Utara.
Variabel modal tidak
signifikan mempengaruhi pendapatan DAFTAR PUSTAKA
dalam penelitian ini. Tidak Anonumous, 2010. Budidaya Pinang.
signifikannya variabel modal dalam http://. Id. Facebook.com /
penelitian ini disebabkan oleh petani pages/seputar tanaman-
pinang sangat sedikit menggunakan perkebunan (12 Maret 2013).
modal dalam kegiatan usahataninya. Anonymous, 2011. Produksi Pinang
Berdasarkan pengamatan di lapangan Indonesia. http://berita. Kapan
petani sangat jarang melakukan lagi. Com/ekonomi/nasional-
perawatan terhadap usahataninya g56savn.htm (12 Maret 2013).
seperti memberantas hama, Aceh dalam Angka, 2013. Biro Pusat
pemupukan dan berbagai bentuk Statistik Provinsi Aceh.
perawatan lainnya. Disaat pinang Asni, dkk , 2010. Analisis Produksi,
sudah mulai bisa dipanen, petani Pendapatan dan Alih Fungsi
hanya mengambil hasilnya saja. Lahan di Kabupaten Labuhan
Batu. Jurnal Mepa Ekonomi.
http://jurnalmepaekonomi.blogs
KESIMPULAN pot.com/2010/05/analisis-
1. Rata-rata pendapatan usahatani produksi-pendapatan-dan-
pinang di Kecamatan Sawang alih.html {23-11-2013}.
Kabupaten Aceh Utara adalah Soekartawi,. 2002. Prinsip Dasar
sebesar Rp. 2.274.171,429 Ekonomi Pertanian. Teori dan
perhektar pertahun. Aplikasi. (Edisi Revisi). PT.
Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 65

Anda mungkin juga menyukai