KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT SEREALIA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas jagung mempunyai peran yang sangat strategis, baik dalam sistem
ketahanan pangan maupun perannya sebagai penggerak roda ekonomi
nasional. Selain perannya sebagai pangan bagi sebagian masyarakat Indonesia,
jagung juga berkontribusi terhadap ketersediaan protein karena jagung menjadi
bahan baku pakan baik ternak maupun perikanan. Jagung menjadi penarik bagi
pertumbuhan industri hulu dan pendorong pertumbuhan industri hilir yang
berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat ini jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan dan pakan saja,
tetapi juga digunakan sebagai bahan baku industri lainnya, seperti bahan bakar
alternatif (biofuel), polymer dan lain-lain. Permintaan jagung baik untuk industri
pangan, pakan, dan kebutuhan industri lainnya dalam lima tahun ke depan
diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah
penduduk dan juga peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Indonesia mempunyai potensi sangat besar dalam meningkatkan produksi
maupun produktivitas jagung. Lahan yang tersedia untuk budidaya jagung
sangat luas, persyaratan agroklimat sederhana, teknologi sudah tersedia,
sehingga prospek keuntungan bagi pembudidayanya cukup besar.
Untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri yang terus meningkat,
pemerintah telah menetapkan sasaran UPSUS jagung tahun 2017 sebesar
30.544.708 ton pipilan kering (PK). Sasaran tersebut lebih tinggi jika
dibandingkan dengan pencapaian produksi jagung tahun 2016 (Angka Perkiraan)
sebesar 23.164.915 ton pipilan kering (PK).
2
7.500.000 kg dan pupuk urea sebanyak 25.000.000 kg, untuk luas areal tanam
500.000 Ha.
1. Tujuan Umum
Mendukung tercapainya sasaran produksi jagung nasional tahun 2017 dalam
rangka mencapai swasembada.
2. Tujuan Khusus
a. Mengadakan dan menyalurkan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk
urea mendukung upaya penyediaan benih jagung hibrida varietas unggul
bersertifikat dan pupuk urea kepada petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah.
b. Meringankan beban biaya usaha tani jagung bagi petani/kelompoktani/
kelompok masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah;
c. Meningkatkan luas tanam, panen, produktivitas dan produksi jagung melalui
penggunaan varietas unggul bersertifikat dan penyediaan pupuk urea.
2. Sasaran
a. Tersedia dan tersalurkannya bantuan pemerintah berupa benih jagung
hibrida dan pupuk urea kepada petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/ lembaga non pemerintah yang
menguasai lahan yang belum mendapatkan bantuan benih dan pupuk dari
sumber anggaran pemerintah lainnya, dengan jenis komoditas yang sama
dan musim tanam yang sama.
b. Usaha tani jagung oleh petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah berjalan sesuai
yang diharapkan.
c. Meningkatkan luas tanam, panen, produktivitas dan produksi jagung.
C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
3
2. Bantuan Pemerintah Program Bantuan Jagung adalah bantuan yang tidak
memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
petani/kelompoktani/kelompok masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non
pemerintah yang menguasai lahan melalui fasilitasi penyediaan benih jagung
varietas unggul bersertifikat dan pupuk urea.
3. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh Pemerintah baik
berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai kelebihan dalam
potensi hasil dan/atau sifat-sifat lainnya.
4. Benih Varietas Unggul Bersertifikat adalah benih bina yang telah
disertifikasi.
5. Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih.
6. Calon Petani dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah
kelompoktani penerima bantuan benih dan lokasi lahan yang akan ditanami
oleh kelompoktani menggunakan benih bantuan.
7. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan Pemerintah Program
bantuan benih padi adalah petani/kelompoktani/ kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah yang menguasai
lahan dan berusaha tani jagung pada lahan tanaman pangan/perkebunan/
kehutanan.
8. Penyedia Benih adalah perusahaan yang mempunyai kualifikasi melakukan
pengadaan dan penyaluran bantuan benih kegiatan Budidaya Jagung Hibrida
Pusat pada Tahun Anggaran 2017.
9. Penyedia Pupuk Urea adalah perusahaan/produsen/distributor yang
mempunyai kualifikasi melakukan pengadaan dan penyaluran bantuan pupuk
urea kegiatan Budidaya Jagung Hibrida Pusat Tahun Anggaran 2017
10. Verifikasi adalah kegiatan pengujian terhadap suatu dokumen untuk
memperoleh kebenaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
11. Monitoring dan Evaluasi adalah kegiatan pemantauan dari awal sampai
akhir pelaksanaan kegiatan Pengadaan dan Pemanfaatan Bantuan Benih
Jagung dan Pupuk Urea di Pusat Tahun Anggaran 2017.
12. Tim Monitoring dan Evaluasi adalah petugas yang melakukan
pemantauan maupun penilaian perkembangan kegiatan di tingkat lapangan,
4
yaitu di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Dinas dan di
tingkat Pusat ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku
KPA.
13. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan
anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
14. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan.
15. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Bantuan Pemerintah Tahun 2017 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
belanja Negara Tahun 2017 (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 240);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman
5
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6
1774;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 62/Permentan/ PC.130/12/2015 tentang
Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2017;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.010/1/2016 tentang
Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pertanian;
20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/HK.130/C/05/2015 tentang
Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan;
21. DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor SP-DIPA-
018.03.1.238251/2017 tanggal 7 Desember 2016.
7
BAB II
ARAH DAN MANFAAT BANTUAN PEMERINTAH
1. Gambaran Umum
8
2. Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah
a. Petani/kelompoktani/kelompok masyarakat/lembaga
pemerintah/lembaga non pemerintah yang melakukan budidaya
Tanaman Pangan atau;
b. Petani /kelompok tani/kelompok masyarakat /lembaga pemerintah/
lembaga non pemerintah Perkebunan/Kehutanan yang melakukan
Budidaya Tanaman Pangan atau;
c. Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan tidur/lahan
bera/lahan lainnya untuk budidaya jagung.
9
Dengan diberikannya bantuan sarana produksi, akan mendukung percepatan
peningkatan produksi jagung nasional, peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani.
10
BAB III
RUANG LINGKUP, INDIKATOR KEBERHASILAN
DAN JADWAL KEGIATAN BANTUAN BENIH JAGUNG HIBRIDA
DAN PUPUK UREA
1. Ruang Lingkup
Dalam upaya meningkatkan produksi jagung nasional pada tahun 2017,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan Program
Swasembada Jagung untuk mengurangi impor dan mencapai swasembada.
Ruang lingkup kegiatan Bantuan Benih Jagung dan Pupuk Tahun Anggaran
2017 berupa pengadaan dan penyediaan benih jagung dan pupuk urea yang
meliputi pengadaan, penyaluran, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
2. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan bantuan benih jagung
hibrida dan pupuk urea tahun 2017 senilai Rp 405.000.000.000,-, untuk
pengadaan benih jagung hibrida sebanyak 7.500.000 kg dan pupuk urea
sebanyak 25.000.000 kg untuk areal tanam seluas 500.000 hektar. Alokasi
anggaran Bantuan Pemerintah kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan
pupuk ujrea ditetapkan dengan memperhatikan karakteristik bantuan,
fleksibilitas dalam pelaksanaan, efisiensi serta efektivitas sasaran yang
ditetapkan.
11
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kinerja, diprioritaskan pada kegiatan pengadaan dan
penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea. Tolok ukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea adalah
realisasi serapan anggaran, realisasi penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk
urea, serta realisasi tanam.
a. Indikator Output
Terlaksananya bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk urea
kepada petani/kelompok tani/kelompok masyarakat/lembaga
pemerintah/lembaga non pemerintah yang menguasai lahan yang belum
mendapatkan bantuan benih dan pupuk urea dari sumber anggaran
pemerintah lainnya, dengan jenis komoditas yang sama dan musim tanam
yang sama.
b. Indikator outcome
Meningkatnya produktivitas jagung.
c. Indikator Impact
Meningkatnya produksi jagung.
Jika tolok ukur keberhasilan tidak berjalan sesuai dengan sasaran, maka kinerja
Direktorat Serealia sebagai pelaksana kegiatan kurang optimal. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan.
12
Beberapa faktor risiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan kegiatan seperti Tabel berikut:
13
d. Ketepatan penyaluran benih dan pupuk
d. Ketersediaan SDM
d. Ketersediaan anggaran
14
Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan dan
Penyaluran Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea Tahun 2017.
15
BAB IV
1. Penyediaan Benih
a. Bantuan benih jagung hibrida disediakan berdasarkan anggaran DIPA
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017, sejumlah
7.500.000 kg.
16
2. Penyediaan Pupuk Urea
a. Jenis, Volume, Lokasi dan Waktu
Bantuan pupuk urea disediakan berdasarkan anggaran DIPA Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017, sejumlah 25.000.000
kg.
17
3. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan
18
2. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengusulkan penerima Bantuan
Benih dan Pupuk tersebut pada point 1 ke Dinas Pertanian Provinsi
berikut file softcopy data CPCL dalam format MS Excel dilampiri
surat pernyataan kebenaran CPCL yang ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi usulan penerima
bantuan (CPCL) benih dan pupuk, yang meliputi verifikasi kebenaran
calon penerima bantuan dan calon lokasi untuk disetujui oleh Kepala
Dinas Pertanian Provinsi.
4. Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi
mengeluarkan Surat Persetujuan daftar Calon Petani dan Calon
Lokasi (CPCL) penerima Bantuan Benih dan mengusulkan kepada
Direktur Jenderal Tanaman Pangan paling lambat 2 (dua) bulan
sebelum jadwal tanam berikut file softcopy data CPCL dalam format
MS Excel seperti pada Lampiran 2.
5. Direktur Jenderal Tanaman Pangan/KPA menugaskan Tim Teknis
melakukan pemeriksaan dokumen CPCL.
6. Tim Teknis melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen CPCL
dari Provinsi, selanjutnya Ketua Tim Teknis menyampaikan hasil
pemeriksaan CPCL kepada KPA dan PPK untuk dilakukan seleksi
dan penetapan.
7. PPK melakukan seleksi dan menetapkan calon penerima bantuan
yang dinyatakan dalam bentuk Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah (Bantuan Benih dan Pupuk), selanjutnya disahkan oleh
KPA.
8. Usulan penerima Bantuan Benih dan Pupuk yang lulus verifikasi dan
ditetapkan sebagai penerima bantuan disampaikan oleh PPK kepada
Dinas pertanian propinsi dan dinas pertanian kabupaten/kota
pengusul dilampiri Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah
(Bantuan Benih dan Pupuk).
9. Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah paling sedikit
memuat identitas penerima bantuan, jumlah barang/jasa dan nilai
nominal. Surat keputusan ini menjadi dasar pengadaan dan
penyaluran Bantuan Benih dan Pupuk.
19
10. Dalam hal terjadi perbedaan kondisi di lapangan pada saat
pengusulan dan penyaluran, dapat dilakukan realokasi atau
perubahan penerima bantuan. Realokasi atau perubahan penerima
bantuan diusulkan melalui mekanisme seperti halnya usulan awal
dengan mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau
perubahan.
11. Terhadap usulan realokasi atau perubahan penerima bantuan, KPA
dapat menugaskan Tim Teknis untuk melakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen dan apabila diperlukan Tim teknis dapat
melakukan pemeriksaan lapangan secara sampling.
12. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan ditetapkan
melalui revisi Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA dan
selanjutnya dituangkan dalam adendum kontrak dengan penyedia.
13. PPK melaporkan perkembangan penyaluran Bantuan Benih dan
Pupuk kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku KPA.
14. Direktur Jenderal Tanaman Pangan melaporkan perkembangan
penyaluran Bantuan Benih dan Pupuk kepada Menteri Pertanian.
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen pemberian
Bantuan Pemerintah berupa sarana produksi bagi kelompok penerima dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan bantuan, maka
pengelolaan kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea
dilaksanakan secara terstruktur dan terintegrasi mulai dari tingkat Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota hingga lapangan.
Agar pelaksanaan kegiatan memenuhi kaidah pengelolaan sesuai prinsip
pelaksanaan Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan Pemerintah
yang bersih (Clean Government), maka pelaksanaan program bantuan benih
jagung hibrida dan pupuk urea harus memenuhi prinsip-prinsip; Mentaati
20
ketentuan peraturan dan perundangan; Membebaskan diri dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); Menjunjung tinggi keterbukaan
informasi, transparansi dan demokratisasi; serta Memenuhi azas
akuntabilitas.
Untuk itu dalam rangka efektitas dan memenuhi kaidah prinsip pelaksanan
Pemerintahan yang baik dan bersih pada pelaksanaan bantuan pemerintah
benih jagung hibrida dan pupuk urea diperlukan organisasi pengelola
kegiatan sebagai berikut:
a. Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan dan penyaluran bantuan
benih jagung hibrida dan pupuk urea Tahun Anggaran 2017 perlu
dibentuk Penanggung Jawab Program, Tim Teknis, Tim Verifikasi
dokumen pembayaran serta Tim Supervisi dan Pengawalan.
b. Keanggotaan Tim Teknis, Tim Verifikasi berasal dari unsur Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan keanggotaan Tim Supervisi dan
Pengawalan berasal dari unsur Inspektorat Jenderal, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bareskrim Polri yang susunan dan
tugasnya ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku
Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Guna kelancaran pelaksanaan pengadaan dan penyaluran bantuan
benih jagung hibrida dan pupuk urea, PPK dan unsur kelengkapannya
dibantu Tim Peningkatan Produksi Jagung Tahun 2017.
21
d. Apabila belum tercantum dalam Katalog Elektronik (e-Catalogue)
atau Katalog Elektronik belum terbit, maka pelaksanaan pengadaan
bantuan benih dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan
langsung sesuai Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014.
e. PPK melakukan kontrak Pengadaan Benih dengan Penyedia
Barang berdasarkan Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah (Bantuan Benih) yang disahkan oleh KPA.
22
Pemeriksaan Kelengkapan dokumen benih dan pupuk dengan
mengacu pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
misalnya dokumen karantina, dokumen uji fisik BPSB, dll.
Pemeriksaan fisik barang, volume, varietas, nomor lot, tanggal
kadaluarsa sebagaimana Lampiran 3.
f. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) melakukan pengawalan
penyaluran bantuan benih dan pupuk mengacu pada kontrak atau
Surat Keputusan Penerima Bantuan yang ditetapkan PPK. Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) mencatat realisasi penyaluran
dan menandatangani BAST.
g. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) di kabupaten/kota
ditetapkan oleh KPA berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Dinas Pertanian
Provinsi.
h. Penyaluran bantuan benih dan pupuk dilaksanakan sesuai kontrak
sampai ke titik bagi sebelum jadwal tanam.
i. Benih dan pupuk yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan
teknis dan administratif oleh Tim Pemeriksa Barang (Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan/PPHP) disalurkan oleh Penyedia di titik
bagi (lokasi Penerima Bantuan). Tanda bukti penyaluran
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang
ditandatangani oleh Ketua/Sekretaris/Bendahara Kelompoktani/
kelompok masyarakat/ Lembaga pemerintah/Lembaga non
pemerintah dan wakil dari Penyedia Benih, serta diketahui/ disetujui
oleh Petugas Penyuluh Pertanian /Koordinator Penyuluh
Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian
Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya setempat. BAST juga
ditanda tangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Format BAST seperti formulir pada Lampiran 4.
j. BAST dibubuhi cap stempel Kelompoktani/kelompok masyarakat/
Lembaga pemerintah/Lembaga non pemerintah penerima dan cap
stempel instansi Petugas Penyuluh Pertanian/Koordinator Penyuluh
Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian
Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya.
23
k. Penyedia membuat Rekapitulasi BAST dari Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan penyedia benih, Tim
Pemeriksa Barang (Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/PPHP dan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota serta diketahui/
disyahkan/diverifikasi kebenarannya oleh Kepala Dinas Pertanian
Provinsi, seperti pada Lampiran 5. Rekapitulasi BAST menjadi
dasar pembuatan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dari
Penyedia kepada PPK.
l. Berdasarkan BAST dan rekapitulasi BAST, penyedia dan PPHP
membuat Berita Acara Serah Terima pekerjaan yang menyatakan
bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan sesuai kontrak.
m. PPHP menyampaikan kepada PPK bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan oleh penyedia dengan melampirkan Berita Acara
Pemeriksaan Benih, BAST, Rekapitulasi BAST dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan antara penyedia dengan PPHP.
n. Benih yang telah diterima kelompok penerima harus ditanam
dengan teknis budidaya yang baik, dinyatakan dengan surat
pernyataan oleh kelompok tani.
1. Realokasi bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea pengadaan pusat
dimungkinkan dilaksanakan dengan mengusulkan kembali CPCL
perubahan dari Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Provinsi
24
dan diusulkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. dalam lingkup
kabupaten antar kecamatan/desa dengan pertimbangan teknis.
2. Tata cara pengajuan realokasi CPCL perubahan bantuan benih jagung
hibrida dan pupuk urea pengadaan pusat:
a. Dinas Pertanian Kabupaten mengusulkan CPCL kepada Dinas
Pertanian Provinsi.
b. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi kembali CPCL
perubahan.
c. Dinas Pertanian Provinsi mengusulkan CPCL perubahan yang telah
diverifikasi kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
d. Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku KPA berhak untuk
menyetujui atau menolak realokasi bantuan benih hibrida dan pupuk
urea pengadaan pusat.
e. Apabila disetujui, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menugaskan
kepada PPK untuk memproses usulan tersebut.
f. Usulan yang disetujui/tidak disetujui oleh Direktur Jenderal Tanaman
Pangan selaku KPA akan diberitahukan melalui surat.
25
verifikasi. Ketua tim verifikasi selanjutnya menyusun draft berita acara/Nota
Dinas verifikasi untuk disampaikan kepada PPK.
5. Draft Berita Acara dan Lembar kerja Verifikasi disampaikan kepada PPK dan
selanjutnya dibuat Berita Acara Verifikasi yang ditandatangani oleh PPK dan
Penyedia.
26
a. Penetapan CPCL/Penerima Bantuan oleh PPK yang disahkan KPA.
i. Kuitansi Pembayaran.
8.2. Sanksi
27
yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
28
BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Pengendalian
1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Teknis Bantuan Benih Jagung
dan Pupuk Urea untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Tahun
2017;
29
7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output, outcome,
benefit dan impact.
B. Monitoring
30
C. Evaluasi
D. Pelaporan
3. Aspek yang dilaporkan meliputi realisasi jumlah benih dan pupuk yang
disalurkan, varietas, waktu, dan lokasi.
4. Tata cara penyerahan Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi bantuan
kepada penerima bantuan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
111/PMK.06/2016 tentang tata cara pelaksanaan pemindahtanganan Barang
Milik Negara (BMN).
31
b. Petugas Penerima dan Pemeriksa Hasil pekerjaan di daerah memeriksa
kelengkapan dan kesesuaian pengisian formulir tersebut diatas,
selanjutnya disampaikan kepada PPK bersamaan dengan Berita Acara
Serah Terima Barang (BAST).
6. Petugas SIMAK BMN dan SAIBA melakukan pencatatan pada neraca dari
mulai proses pencairan sampai persetujuan hibah.
32
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk teknis bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk urea tahun 2017
ini merupakan acuan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan,
pengendalian, dan penyaluran bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk
urea. Dengan adanya pedoman teknis ini diharapkan tujuan dan sasaran pengadaan
penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea dapat dicapai secara optimal.
Terjadinya perubahan kebijakan dalam peraturan yang lebih tinggi, pada petunjuk
teknis ini akan disesuaikan kemudian.
33
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1
34
( KOP Dinas Pertanian Kabupaten/Kota )
Nomor :
Musim Tanam :
Total
Lampiran 2
35
( KOP Dinas Pertanian Provinsi )
Surat Persetujuan Kepala Dinas Pertanian Provinsi tentang Penerima Bantuan Benih
Jagung Hibrida dan Pupuk Urea di Pusat Tahun Anggaran 2017
Nomor :
Komoditas : Jagung Hibrida
Kabupaten/ Kota :
Musim Tanam :
Kebutuhan
Desa Nama Benih Jadwal
No Kecamatan Luas (Ha)
Kel.Tani Vol. Tanam
Varietas
(Kg)
JUMLAH
...................., .........................2017
Kepala Dinas Provinsi ......................
Lampirkan daftar lokasi penerima bantuan sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota.
36
Lampiran 3
Pada hari ini ........... tanggal .................. bulan ................... tahun....................... kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Nama Perusahaan : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA atau YANG MELAKSANAKAN
PEKERJAAN/PENGADAAN
2. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Alamat : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau YANG MEMERIKSA BARANG/PEKERJAAN
PIHAK KEDUA telah melakukan pemeriksaan barang berupa benih dari Bantuan Benih
Pusat TA 2017, seperti daftar terlampir (Lampiran ...) yang dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA, dengan ini menyatakan bahwa barang tersebut diatas telah sesuai dengan
spesifikasi yang diminta dalam Surat Perjanjian Nomor : ................... tanggal
....................2017.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.
( ........Nama........ )
NIP.
37
Lampiran 4
Pada hari ini ............. tanggal ............... di Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten
.............. Provinsi ................ kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Perusahaan : ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA
2. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Kelompoktani : ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA
Sesuai dengan Perjanjian nomor ................. tanggal ............ maka pihak PERTAMA
menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan benih sebagai berikut :
Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan benih ini dibuat, kemudian agar
dipergunakan sebagaimana mestinya.
( ............................ ) ( ............................. )
Mengetahui,
38
Petugas Penyuluh Pertanian/KCD Pertanian/Petugas Pertanian lainnya
39
Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Barang Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk
Urea Pusat TA. 2017
Komoditas :
Jumlah
(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.
( ........Nama........ )
NIP.
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
40
Lampiran 5
No. ...........................................
Kabupaten:..
Nomor Kontrak: ..
Nama Volume
No No Tgl
No Kec Desa Kelompok Varietas Benih
BAST Lot Kadaluarsa
Tani (Kg)
( ............................. ) ( ............................. )
NIP
Mengetahui/Mengesahkan,
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
41
Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
Nomor :..
Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara yang berasal dari
kegiatan .. Tanaman Pangan APBN Pusat TA. 2017 dari Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan berupa .. dengan nilai Rp ... -(
) sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini untuk digunakan
sebagai sarana keperluan poktan dibidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :
MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ketua ..
Materai 6.000
42
Lampiran 7
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP
Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama :
Jabatan :
dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan .. Kabupaten Nomor :
tanggal . hal Permohonan Persetujuan hibah berupa .. Kepada
Penerima
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari Kegiatan
Pengadaan. APBN TA. 2017 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor
:
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : .. tanggal hal Persetujuan Hibah
Barang Milik Negara berupa Bantuan Benih Padi Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada
Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri
Pertanian Nomor :... tanggal ... dan Sesuai ketentuan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penghapusan Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima hibah dari
PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan (081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan .. APBN Pusat
43
TA. 2017 berupa . Senilai Rp .- (. )
sebagaimana terlampir.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir
kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian
Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp ,- (..) Barang
Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung
penyelenggaraan tugas dan fungsi.
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 4
SERAH TERIMA
Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Direktur
Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian Kepada Kelompok
Tani/Gapoktan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Naskah perjanjian Hibah ini.
PASAL 5
LAIN-LAIN
1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku serta
mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing satu rangkap
untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan
Kepala KPKNL Jakarta II
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.
44
Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan
.. .
NIP.
45
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara
Nomor :
Tanggal :
MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
.. .
NIP.
46
Lampiran 8
II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama berkedudukan di Jalan
.. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
47
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
.. .
NIP.
48
Lampiran 9
Satuan Harga
Luas Volume Jumlah Biaya
No. Uraian per Kg
(Ha) (Kg) (Rp)
(Rp)
49