Anda di halaman 1dari 49

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PEMERINTAH BENIH JAGUNG HIBRIDA


DAN PUPUK UREA
DALAM RANGKA BUDIDAYA JAGUNG
TAHUN ANGGARAN 2017

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT SEREALIA
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komoditas jagung mempunyai peran yang sangat strategis, baik dalam sistem
ketahanan pangan maupun perannya sebagai penggerak roda ekonomi
nasional. Selain perannya sebagai pangan bagi sebagian masyarakat Indonesia,
jagung juga berkontribusi terhadap ketersediaan protein karena jagung menjadi
bahan baku pakan baik ternak maupun perikanan. Jagung menjadi penarik bagi
pertumbuhan industri hulu dan pendorong pertumbuhan industri hilir yang
berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat ini jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan dan pakan saja,
tetapi juga digunakan sebagai bahan baku industri lainnya, seperti bahan bakar
alternatif (biofuel), polymer dan lain-lain. Permintaan jagung baik untuk industri
pangan, pakan, dan kebutuhan industri lainnya dalam lima tahun ke depan
diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah
penduduk dan juga peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.
Indonesia mempunyai potensi sangat besar dalam meningkatkan produksi
maupun produktivitas jagung. Lahan yang tersedia untuk budidaya jagung
sangat luas, persyaratan agroklimat sederhana, teknologi sudah tersedia,
sehingga prospek keuntungan bagi pembudidayanya cukup besar.
Untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri yang terus meningkat,
pemerintah telah menetapkan sasaran UPSUS jagung tahun 2017 sebesar
30.544.708 ton pipilan kering (PK). Sasaran tersebut lebih tinggi jika
dibandingkan dengan pencapaian produksi jagung tahun 2016 (Angka Perkiraan)
sebesar 23.164.915 ton pipilan kering (PK).

Untuk mendukung tercapainya sasaran produksi tersebut tahun 2017,


dilaksanakan program bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea serta
dukungan regulasi kebijakan dan pembinaan dengan alokasi anggaran
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun
Anggaran 2017 berupa Bantuan Pemerintah pada DIPA Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017 dengan jumlah alokasi benih sebanyak

2
7.500.000 kg dan pupuk urea sebanyak 25.000.000 kg, untuk luas areal tanam
500.000 Ha.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan Umum
Mendukung tercapainya sasaran produksi jagung nasional tahun 2017 dalam
rangka mencapai swasembada.
2. Tujuan Khusus
a. Mengadakan dan menyalurkan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk
urea mendukung upaya penyediaan benih jagung hibrida varietas unggul
bersertifikat dan pupuk urea kepada petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah.
b. Meringankan beban biaya usaha tani jagung bagi petani/kelompoktani/
kelompok masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah;
c. Meningkatkan luas tanam, panen, produktivitas dan produksi jagung melalui
penggunaan varietas unggul bersertifikat dan penyediaan pupuk urea.

2. Sasaran
a. Tersedia dan tersalurkannya bantuan pemerintah berupa benih jagung
hibrida dan pupuk urea kepada petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/ lembaga non pemerintah yang
menguasai lahan yang belum mendapatkan bantuan benih dan pupuk dari
sumber anggaran pemerintah lainnya, dengan jenis komoditas yang sama
dan musim tanam yang sama.
b. Usaha tani jagung oleh petani/kelompoktani/kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah berjalan sesuai
yang diharapkan.
c. Meningkatkan luas tanam, panen, produktivitas dan produksi jagung.

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.

3
2. Bantuan Pemerintah Program Bantuan Jagung adalah bantuan yang tidak
memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
petani/kelompoktani/kelompok masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non
pemerintah yang menguasai lahan melalui fasilitasi penyediaan benih jagung
varietas unggul bersertifikat dan pupuk urea.
3. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh Pemerintah baik
berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai kelebihan dalam
potensi hasil dan/atau sifat-sifat lainnya.
4. Benih Varietas Unggul Bersertifikat adalah benih bina yang telah
disertifikasi.
5. Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih.
6. Calon Petani dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah
kelompoktani penerima bantuan benih dan lokasi lahan yang akan ditanami
oleh kelompoktani menggunakan benih bantuan.
7. Kelompok tani/Gapoktan penerima Bantuan Pemerintah Program
bantuan benih padi adalah petani/kelompoktani/ kelompok
masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah yang menguasai
lahan dan berusaha tani jagung pada lahan tanaman pangan/perkebunan/
kehutanan.
8. Penyedia Benih adalah perusahaan yang mempunyai kualifikasi melakukan
pengadaan dan penyaluran bantuan benih kegiatan Budidaya Jagung Hibrida
Pusat pada Tahun Anggaran 2017.
9. Penyedia Pupuk Urea adalah perusahaan/produsen/distributor yang
mempunyai kualifikasi melakukan pengadaan dan penyaluran bantuan pupuk
urea kegiatan Budidaya Jagung Hibrida Pusat Tahun Anggaran 2017
10. Verifikasi adalah kegiatan pengujian terhadap suatu dokumen untuk
memperoleh kebenaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
11. Monitoring dan Evaluasi adalah kegiatan pemantauan dari awal sampai
akhir pelaksanaan kegiatan Pengadaan dan Pemanfaatan Bantuan Benih
Jagung dan Pupuk Urea di Pusat Tahun Anggaran 2017.
12. Tim Monitoring dan Evaluasi adalah petugas yang melakukan
pemantauan maupun penilaian perkembangan kegiatan di tingkat lapangan,

4
yaitu di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Dinas dan di
tingkat Pusat ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku
KPA.
13. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan
anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

14. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan.
15. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

D. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan Bantuan Pemerintah Tahun 2017 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
belanja Negara Tahun 2017 (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 240);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman

5
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah, sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan keempat
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 tentang perubahan ketiga atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
11. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
12. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan
Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo 173/PMK.05/2016
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian/ Lembaga;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 127/Permentan/ SR.120/11/2014 tentang
Pemasukan dan Pengeluaran Benih Tanaman;
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/ PK.110/11/2015 tentang
Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan dan Tanaman
Hijauan Pakan Ternak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

6
1774;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 62/Permentan/ PC.130/12/2015 tentang
Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2017;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.010/1/2016 tentang
Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pertanian;
20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/HK.130/C/05/2015 tentang
Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan;
21. DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor SP-DIPA-
018.03.1.238251/2017 tanggal 7 Desember 2016.

7
BAB II
ARAH DAN MANFAAT BANTUAN PEMERINTAH

A. Gambaran Umum dan Sasaran

1. Gambaran Umum

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu


memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya
perlu melakukan strategi dan upaya-upaya yang konkrit untuk antisipasi
terjadinya gangguan ketahanan pangan nasional. Dalam upaya
peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan, benih mempunyai
peranan yang sangat strategis. Ketersediaan dan penggunaan benih
varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas
diikuti dengan aplikasi teknologi budidaya lainnya seperti pupuk berimbang
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produktivitas, produksi dan
mutu hasil produk tanaman pangan. Untuk dapat mencapai hasil
sebagaimana yang diharapkan tersebut, faktor yang berpengaruh adalah
ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat serta penggunaannya
secara konsisten oleh petani dan penggunaan pupuk dalam setiap usaha
taninya.

Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan pupuk


urea untuk meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan dan
pupuk, Pemerintah mengalokasikan bantuan benih jagung dan pupuk urea
untuk pelaksana kegiatan budidaya jagung.

Agar Bantuan Pemerintah dapat dilaksanakan secara tertib, efisien,


ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, perlu disusun Petunjuk Teknis
sebagai acuan bagi pelaksanaan program bantuan benih jagung hibrida
dan pupuk urea tahun 2017.

8
2. Sasaran Pemberian Bantuan Pemerintah

a. Petani/kelompoktani/kelompok masyarakat/lembaga
pemerintah/lembaga non pemerintah yang melakukan budidaya
Tanaman Pangan atau;
b. Petani /kelompok tani/kelompok masyarakat /lembaga pemerintah/
lembaga non pemerintah Perkebunan/Kehutanan yang melakukan
Budidaya Tanaman Pangan atau;
c. Lembaga masyarakat lainnya yang menggarap lahan tidur/lahan
bera/lahan lainnya untuk budidaya jagung.

B. Penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 168/PMK.05/2015 jo No 173/


PMK.05/2016, Pasal 6, ayat (1) bahwa Pengguna Anggaran (PA) menyusun
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Jagung Hibrida serta Pupuk Urea, dan ayat
(2) PA menunjuk Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab terhadap program
Bantuan Pemerintah dalam rangka menyusun petunjuk teknis Bantuan
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

C. Arah Pemberian Bantuan Pemerintah

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 168/PMK.05/2015 jo No


173/PMK.05/2016 tentang Belanja Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga, Bentuk Bantuan Pemerintah terdiri dari 7 bentuk bantuan,
meliputi Pemberian Penghargaan; Beasiswa; Tunjangan profesi guru dan
tunjangan lainnya; Bantuan operasional; Bantuan Sarana/Prasarana; bantuan
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan; dan Bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran
(PA).

Bantuan Pemerintah untuk kegiatan budidaya jagung berupa bantuan lainnya


yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna
Anggaran (PA) yaitu benih jagung hibrida dan pupuk urea yang diberikan kepada
petani/kelompok tani/kelompok masyarakat/lembaga pemerintah/lembaga non
pemerintah yang menguasai lahan.

9
Dengan diberikannya bantuan sarana produksi, akan mendukung percepatan
peningkatan produksi jagung nasional, peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani.

D. Pemanfaatan Bantuan Pemerintah


Bantuan pemerintah berupa bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea
dimanfaatkan untuk:
1. Meningkatkan minat dan motivasi petani berusaha tani jagung.
2. Meringankan beban petani dalam pengeluaran biaya usaha tani jagung.
3. Meningkatkan penggunaan varietas jagung hibrida dan penggunaan pupuk.

Apabila dana bantuan pemerintah yang diberikan berlebih atau setelah


dilaksanakan pengadaan masih tersisa, maka kelebihan atau sisa dana tersebut
harus disetorkan ke Kas Negara.

10
BAB III
RUANG LINGKUP, INDIKATOR KEBERHASILAN
DAN JADWAL KEGIATAN BANTUAN BENIH JAGUNG HIBRIDA
DAN PUPUK UREA

A. Ruang Lingkup dan Alokasi Anggaran

1. Ruang Lingkup
Dalam upaya meningkatkan produksi jagung nasional pada tahun 2017,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah menetapkan Program
Swasembada Jagung untuk mengurangi impor dan mencapai swasembada.

Skenario peningkatan pr]oduksi jagung tahun 2017 dapat terealisasi apabila


seluruh faktor kunci dan pendukung peningkatan produksi berikut ini dapat
dipenuhi yaitu:

1. Tersedianya sarana produksi (benih jagung dan pupuk).


2. Kondisi iklim yang mendukung.
3. Dukungan nyata Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan.

Ruang lingkup kegiatan Bantuan Benih Jagung dan Pupuk Tahun Anggaran
2017 berupa pengadaan dan penyediaan benih jagung dan pupuk urea yang
meliputi pengadaan, penyaluran, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan bantuan benih jagung
hibrida dan pupuk urea tahun 2017 senilai Rp 405.000.000.000,-, untuk
pengadaan benih jagung hibrida sebanyak 7.500.000 kg dan pupuk urea
sebanyak 25.000.000 kg untuk areal tanam seluas 500.000 hektar. Alokasi
anggaran Bantuan Pemerintah kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan
pupuk ujrea ditetapkan dengan memperhatikan karakteristik bantuan,
fleksibilitas dalam pelaksanaan, efisiensi serta efektivitas sasaran yang
ditetapkan.

11
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kinerja, diprioritaskan pada kegiatan pengadaan dan
penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea. Tolok ukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea adalah
realisasi serapan anggaran, realisasi penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk
urea, serta realisasi tanam.

Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Bantuan


Pemerintah kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea, maka perlu
ditetapkan indikator keberhasilan sebagai alat untuk memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan program bantuan benih jagung hibrida dan pupuk
urea. Indikator keberhasilan pemberian Bantuan Pemerintah untuk kegiatan
bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea mencakup indikator output,
outcome dan impact.

a. Indikator Output
Terlaksananya bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk urea
kepada petani/kelompok tani/kelompok masyarakat/lembaga
pemerintah/lembaga non pemerintah yang menguasai lahan yang belum
mendapatkan bantuan benih dan pupuk urea dari sumber anggaran
pemerintah lainnya, dengan jenis komoditas yang sama dan musim tanam
yang sama.

b. Indikator outcome
Meningkatnya produktivitas jagung.

c. Indikator Impact
Meningkatnya produksi jagung.

Jika tolok ukur keberhasilan tidak berjalan sesuai dengan sasaran, maka kinerja
Direktorat Serealia sebagai pelaksana kegiatan kurang optimal. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan.

12
Beberapa faktor risiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan kegiatan seperti Tabel berikut:

Tabel 1. Faktor Risiko yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap


Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan.
No Uraian Kegiatan Risiko

1 Penyediaan a. Tidak tersedianya informasi penyedia benih dan


bantuan benih pupuk sesuai dengan kriteria mutu dan kualitas
jagung hibrida dan yang dipersyaratkan dalam petunjuk teknis
pupuk urea b. Tidak ada penyedia yang menyanggupi
persyaratan yang diajukan.

2 Penetapan a. Tidak terpenuhinya CPCL


penerima bantuan b. Tidak adanya usulan
benih jagung
c. CPCL belum terverifikasi
hibrida dan pupuk
urea

3 Pengadaan benih a. Ketepatan Petunjuk Teknis dan Kerangka Acuan


jagung hibrida dan (KAK)
pupuk urea b. Ketepatan penetapan kelompok penerima Bantuan
Pemerintah

c. Ketepatan penentuan lokasi yang sesuai

d. Ketepatan pengadaan benih dan pupuk

e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan


anggaran

4 Penyaluran benih a. Ketepatan Petunjuk Teknis dan Kerangka Acuan


jagung hibrida dan (KAK)
pupuk urea b. Ketepatan penetapan kelompok penerima Bantuan
Pemerintah

c. Ketepatan penentuan lokasi yang sesuai

13
d. Ketepatan penyaluran benih dan pupuk

e. Ketepatan penyelesaian dokumen kinerja dan


anggaran

5 Monitoring dan a. Ketersediaan anggaran


evaluasi b. Kontinuitas dan ketepatan sosialisasi dan
pelaksanaan

c. Ketersediaan data yang akurat

d. Ketersediaan SDM

e. Koordinasi antar instansi terkait

6 Pelaporan a. Komitmen seluruh stakeholder dalam melaporkan


jalannya kegiatan

b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian


data dan informasi

c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi

d. Ketersediaan anggaran

e. Kemudahan akses terhadap data

C. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

Dalam upaya pencapaian sasaran pelaksanaan program dan kegiatan secara


tepat waktu, maka pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penyaluran benih
jagung hibrida dan pupuk urea agar dilakukan sesuai dengan jadwal seperti
berikut:

14
Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan dan
Penyaluran Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea Tahun 2017.

No Kegiatan 2016 2017


Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 DIPA dan POK
2 Petunjuk Teknis
3 KerangkaAcuan Kinerja (KAK)
4 Penetapan CPCL
5 Penyusunan perjanjian kerjasama
6 Pengajuan Permintaan Pembayaran
7 Proses Penyaluran Bantuan
8 Pertanggungjawaban
9 Monitoring dan Evaluasi
10 Pelaporan

15
BAB IV

PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH BENIH JAGUNG HIBRIDA


DAN PUPUK UREA

A. Penyediaan Benih dan Pupuk serta Prosedur Penetapan Penerima Bantuan

1. Penyediaan Benih
a. Bantuan benih jagung hibrida disediakan berdasarkan anggaran DIPA
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017, sejumlah
7.500.000 kg.

b. Volume Bantuan Benih Per Ha :


Volume bantuan benih jagung varietas unggul bersertifikat sebanyak 15
kg/hektar. Rincian volume alokasi bantuan per lokasi (Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi) dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan usulan
CPCL.

c. Spesifikasi Teknis Benih :


Varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.
Varietas unggul yang dapat beradaptasi dengan baik di lokasi
kegiatan dengan potensi hasil minimal 10 ton/ha, toleran sampai
tahan terhadap OPT utama (bulai);
Hibrida F1 setara Kelas Benih Sebar (BR) dengan standar mutu
benih sesuai peraturan yang berlaku.
Benih disalurkan dan diterima penerima bantuan minimal 1 bulan
sebelum berakhir masa edar benih.
Benih dikemas menggunakan bahan kedap air dan udara minimal
Poly Ethylene (PE) 8-10 micrometer, berat/volume benih
perkemasan maksimal 5 kg, dan diberi tanda/tulisan yang menyatu
dengan kemasan :
BANTUAN PEMERINTAH PENGADAAN PUSAT BENIH JAGUNG
HIBRIDA DALAM RANGKA BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA TA.
2017, DILARANG DIPERJUALBELIKAN.

16
2. Penyediaan Pupuk Urea
a. Jenis, Volume, Lokasi dan Waktu
Bantuan pupuk urea disediakan berdasarkan anggaran DIPA Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017, sejumlah 25.000.000
kg.

b. Volume Bantuan Pupuk Urea


Volume bantuan pupuk urea sebanyak 50 kg per hektar. Rincian volume
alokasi bantuan per lokasi (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi) dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan usulan CPCL.

c. Spesifikasi Teknis Pupuk Urea

Syarat mutu Pupuk Urea:


Persyaratan
No Uraian Satuan
Butiran Gelintiran
1 Kadar nitrogen % min. 46.0 min. 46.0
2 Kadar air % maks. 0.5 maks. 0.5
3 Kadar biuret % maks. 1.2 maks. 1.5
4 Ukuran: -
a. 1.00 mm - 3.35 mm % min. 90.0 -
b. 2.00 mm - 4.75 mm % - min. 90.0

Pupuk Urea dikemas menggunakan wadah yang tertutup rapat, kuat


dan mempengaruhi isi dan aman selama transportasi dan
penyimpanan, dan diberi tanda/tulisan yang menyatu dengan
kemasan: BANTUAN PEMERINTAH PENGADAAN PUSAT PUPUK
UREA DALAM RANGKA BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA TA. 2017,
DILARANG DIPERJUALBELIKAN.

17
3. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan

a. Kriteria Penerima Bantuan

1. Kelompok tani/gapoktan sudah terdaftar di Badan Pelaksana


Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) setempat
atau sudah tercatat pada surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota atau
diusulkan oleh Kepala Unit Kerja terkait.
2. Kelompok tani/gapoktan/Lembaga Pemerintah/Lembaga Non
Pemerintah/Kelompok Masyarakat yang mendapatkan rekomendasi
dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
3. Kelompok tani/gapoktan merupakan kelompok yang dinamis, pro-
aktif dan bertempat tinggal dalam satu desa/wilayah yang berdekatan
dan diusulkan oleh Kepala Desa, KCD dan atau Petugas
Lapangan/Penyuluh.
4. Kelompok tani/gapoktan adalah petani aktif dan mempunyai
kepengurusan yang lengkap yaitu minimal ada Ketua, Sekretaris dan
Bendahara serta memiliki lahan atau pun penggarap/ penyewa dan
mau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
5. Kelompok tani/gapoktan/lembaga pemerintah/ Lembaga Non
Pemerintah/Kelompok Masyarakat bersedia melaksanakan kegiatan
dengan sebaik-baiknya dan bersedia menambah biaya pembelian
sarana produksi lainnya dan biaya operasional/ pendukung lainnya,
bilamana bantuan yang diberikan tidak mencukupi.
6. Kelompok tani/gapoktan/lembaga pemerintah/Lembaga non
Pemerintah/Kelompok Masyarakat penerima bantuan kegiatan
bersedia untuk melanjutkan usaha budidaya tersebut pada musim
tanam berikutnya melalui swadaya atau sumber pendanaan lainnya
sesuai peraturan perundangan.

b. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan


1. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengusulkan calon petani dan calon
lokasi penerima bantuan serta jumlah benih dan pupuk sesuai dengan
kriteria penerima bantuan, yang dituangkan di dalam Surat Keputusan
(SK) Kepala Dinas Kabupaten/Kota, seperti pada Lampiran 1.

18
2. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengusulkan penerima Bantuan
Benih dan Pupuk tersebut pada point 1 ke Dinas Pertanian Provinsi
berikut file softcopy data CPCL dalam format MS Excel dilampiri
surat pernyataan kebenaran CPCL yang ditandatangani oleh Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi usulan penerima
bantuan (CPCL) benih dan pupuk, yang meliputi verifikasi kebenaran
calon penerima bantuan dan calon lokasi untuk disetujui oleh Kepala
Dinas Pertanian Provinsi.
4. Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi
mengeluarkan Surat Persetujuan daftar Calon Petani dan Calon
Lokasi (CPCL) penerima Bantuan Benih dan mengusulkan kepada
Direktur Jenderal Tanaman Pangan paling lambat 2 (dua) bulan
sebelum jadwal tanam berikut file softcopy data CPCL dalam format
MS Excel seperti pada Lampiran 2.
5. Direktur Jenderal Tanaman Pangan/KPA menugaskan Tim Teknis
melakukan pemeriksaan dokumen CPCL.
6. Tim Teknis melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen CPCL
dari Provinsi, selanjutnya Ketua Tim Teknis menyampaikan hasil
pemeriksaan CPCL kepada KPA dan PPK untuk dilakukan seleksi
dan penetapan.
7. PPK melakukan seleksi dan menetapkan calon penerima bantuan
yang dinyatakan dalam bentuk Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah (Bantuan Benih dan Pupuk), selanjutnya disahkan oleh
KPA.
8. Usulan penerima Bantuan Benih dan Pupuk yang lulus verifikasi dan
ditetapkan sebagai penerima bantuan disampaikan oleh PPK kepada
Dinas pertanian propinsi dan dinas pertanian kabupaten/kota
pengusul dilampiri Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah
(Bantuan Benih dan Pupuk).
9. Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah paling sedikit
memuat identitas penerima bantuan, jumlah barang/jasa dan nilai
nominal. Surat keputusan ini menjadi dasar pengadaan dan
penyaluran Bantuan Benih dan Pupuk.

19
10. Dalam hal terjadi perbedaan kondisi di lapangan pada saat
pengusulan dan penyaluran, dapat dilakukan realokasi atau
perubahan penerima bantuan. Realokasi atau perubahan penerima
bantuan diusulkan melalui mekanisme seperti halnya usulan awal
dengan mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau
perubahan.
11. Terhadap usulan realokasi atau perubahan penerima bantuan, KPA
dapat menugaskan Tim Teknis untuk melakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen dan apabila diperlukan Tim teknis dapat
melakukan pemeriksaan lapangan secara sampling.
12. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan ditetapkan
melalui revisi Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA dan
selanjutnya dituangkan dalam adendum kontrak dengan penyedia.
13. PPK melaporkan perkembangan penyaluran Bantuan Benih dan
Pupuk kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku KPA.
14. Direktur Jenderal Tanaman Pangan melaporkan perkembangan
penyaluran Bantuan Benih dan Pupuk kepada Menteri Pertanian.

B. Pengorganisasian, Mekanisme Pengadaan, Penyaluran, Realokasi,


Pencairan Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea Serta Ketentuan
Perpajakan dan Sanksi.

1. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen pemberian
Bantuan Pemerintah berupa sarana produksi bagi kelompok penerima dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan bantuan, maka
pengelolaan kegiatan bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea
dilaksanakan secara terstruktur dan terintegrasi mulai dari tingkat Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota hingga lapangan.
Agar pelaksanaan kegiatan memenuhi kaidah pengelolaan sesuai prinsip
pelaksanaan Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan Pemerintah
yang bersih (Clean Government), maka pelaksanaan program bantuan benih
jagung hibrida dan pupuk urea harus memenuhi prinsip-prinsip; Mentaati

20
ketentuan peraturan dan perundangan; Membebaskan diri dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); Menjunjung tinggi keterbukaan
informasi, transparansi dan demokratisasi; serta Memenuhi azas
akuntabilitas.
Untuk itu dalam rangka efektitas dan memenuhi kaidah prinsip pelaksanan
Pemerintahan yang baik dan bersih pada pelaksanaan bantuan pemerintah
benih jagung hibrida dan pupuk urea diperlukan organisasi pengelola
kegiatan sebagai berikut:
a. Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan dan penyaluran bantuan
benih jagung hibrida dan pupuk urea Tahun Anggaran 2017 perlu
dibentuk Penanggung Jawab Program, Tim Teknis, Tim Verifikasi
dokumen pembayaran serta Tim Supervisi dan Pengawalan.
b. Keanggotaan Tim Teknis, Tim Verifikasi berasal dari unsur Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan keanggotaan Tim Supervisi dan
Pengawalan berasal dari unsur Inspektorat Jenderal, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bareskrim Polri yang susunan dan
tugasnya ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku
Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Guna kelancaran pelaksanaan pengadaan dan penyaluran bantuan
benih jagung hibrida dan pupuk urea, PPK dan unsur kelengkapannya
dibantu Tim Peningkatan Produksi Jagung Tahun 2017.

2. Mekanisme Pengadaan Benih dan Pupuk


2.1. Pengadaan Benih
a. Pengadaan benih berpedoman pada peraturan mengenai
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
b. Proses pengadaan barang berupa benih jagung hibrida
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta
perubahannya tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
c. Pengadaan bantuan benih dilaksanakan melalui e-Purchasing
berdasarkan Katalog Elektronik (e-Catalogue) di Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

21
d. Apabila belum tercantum dalam Katalog Elektronik (e-Catalogue)
atau Katalog Elektronik belum terbit, maka pelaksanaan pengadaan
bantuan benih dilaksanakan melalui mekanisme penunjukan
langsung sesuai Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014.
e. PPK melakukan kontrak Pengadaan Benih dengan Penyedia
Barang berdasarkan Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah (Bantuan Benih) yang disahkan oleh KPA.

2.2. Pengadaan Pupuk


Khusus untuk pupuk urea, mengingat plafon anggarannya per kg
berdasarkan harga subsidi maka pemanfaatannya melalui pupuk
bersubsidi. Untuk itu, pengadaannya disesuaikan dengan RDKK di
masing-masing kelompok tani penerima bantuan, melalui mekanisme
transfer uang ke rekening kelompok tani penerima bantuan.

3. Mekanisme Penyaluran Benih dan Pupuk


3.1. Mekanisme Penyaluran Benih
Penyaluran bantuan benih jagung hibrida, dilakukan melalui mekanisme
sebagai berikut :
a. Penyedia melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak dan
menyalurkan benih jagung sesuai pesanan atas dasar Surat
Keputusan PPK yang disahkan KPA.
b. Benih yang disalurkan adalah benih bersertifikat sesuai spesifikasi
yang diatur pada Kerangka Acuan Kerja ini.
c. Setelah penandatanganan kontrak Penyedia Barang
menyampaikan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) mengenai kesiapan penyedia
untuk penyaluran barang.
d. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota menerbitkan surat
permintaan penyaluran kepada penyedia barang, disarankan paling
lambat dua minggu sebelum jadwal tanam.
e. Sebelum benih disalurkan kepada penerima bantuan, Tim
Pemeriksa Barang (Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/PPHP) di
Kabupaten/Kota melakukan:

22
Pemeriksaan Kelengkapan dokumen benih dan pupuk dengan
mengacu pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
misalnya dokumen karantina, dokumen uji fisik BPSB, dll.
Pemeriksaan fisik barang, volume, varietas, nomor lot, tanggal
kadaluarsa sebagaimana Lampiran 3.
f. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) melakukan pengawalan
penyaluran bantuan benih dan pupuk mengacu pada kontrak atau
Surat Keputusan Penerima Bantuan yang ditetapkan PPK. Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) mencatat realisasi penyaluran
dan menandatangani BAST.
g. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) di kabupaten/kota
ditetapkan oleh KPA berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Dinas Pertanian
Provinsi.
h. Penyaluran bantuan benih dan pupuk dilaksanakan sesuai kontrak
sampai ke titik bagi sebelum jadwal tanam.
i. Benih dan pupuk yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan
teknis dan administratif oleh Tim Pemeriksa Barang (Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan/PPHP) disalurkan oleh Penyedia di titik
bagi (lokasi Penerima Bantuan). Tanda bukti penyaluran
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang
ditandatangani oleh Ketua/Sekretaris/Bendahara Kelompoktani/
kelompok masyarakat/ Lembaga pemerintah/Lembaga non
pemerintah dan wakil dari Penyedia Benih, serta diketahui/ disetujui
oleh Petugas Penyuluh Pertanian /Koordinator Penyuluh
Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian
Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya setempat. BAST juga
ditanda tangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Format BAST seperti formulir pada Lampiran 4.
j. BAST dibubuhi cap stempel Kelompoktani/kelompok masyarakat/
Lembaga pemerintah/Lembaga non pemerintah penerima dan cap
stempel instansi Petugas Penyuluh Pertanian/Koordinator Penyuluh
Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian
Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya.

23
k. Penyedia membuat Rekapitulasi BAST dari Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan penyedia benih, Tim
Pemeriksa Barang (Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/PPHP dan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota serta diketahui/
disyahkan/diverifikasi kebenarannya oleh Kepala Dinas Pertanian
Provinsi, seperti pada Lampiran 5. Rekapitulasi BAST menjadi
dasar pembuatan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dari
Penyedia kepada PPK.
l. Berdasarkan BAST dan rekapitulasi BAST, penyedia dan PPHP
membuat Berita Acara Serah Terima pekerjaan yang menyatakan
bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan sesuai kontrak.
m. PPHP menyampaikan kepada PPK bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan oleh penyedia dengan melampirkan Berita Acara
Pemeriksaan Benih, BAST, Rekapitulasi BAST dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan antara penyedia dengan PPHP.
n. Benih yang telah diterima kelompok penerima harus ditanam
dengan teknis budidaya yang baik, dinyatakan dengan surat
pernyataan oleh kelompok tani.

3.2. Mekanisme Penyaluran Pupuk


a. Khusus untuk pupuk urea, penyalurannya melalui mekanisme
transfer uang ke rekening kelompok tani/penerima bantuan yang
telah tercantum dalam RDKK. Mekanisme sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
b. Pupuk yang telah diterima kelompok penerima harus digunakan
untuk budidaya jagung hibrida, dinyatakan dengan surat
pernyataan oleh kelompok tani.

4. Realokasi Bantuan Benih Padi dan Pupuk

1. Realokasi bantuan benih jagung hibrida dan pupuk urea pengadaan pusat
dimungkinkan dilaksanakan dengan mengusulkan kembali CPCL
perubahan dari Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Provinsi

24
dan diusulkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. dalam lingkup
kabupaten antar kecamatan/desa dengan pertimbangan teknis.
2. Tata cara pengajuan realokasi CPCL perubahan bantuan benih jagung
hibrida dan pupuk urea pengadaan pusat:
a. Dinas Pertanian Kabupaten mengusulkan CPCL kepada Dinas
Pertanian Provinsi.
b. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi kembali CPCL
perubahan.
c. Dinas Pertanian Provinsi mengusulkan CPCL perubahan yang telah
diverifikasi kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
d. Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku KPA berhak untuk
menyetujui atau menolak realokasi bantuan benih hibrida dan pupuk
urea pengadaan pusat.
e. Apabila disetujui, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menugaskan
kepada PPK untuk memproses usulan tersebut.
f. Usulan yang disetujui/tidak disetujui oleh Direktur Jenderal Tanaman
Pangan selaku KPA akan diberitahukan melalui surat.

5. Mekanisme Verifikasi Dokumen Penyaluran Benih dan Pupuk

1. Penagihan pembayaran oleh penyedia melampirkan sejumlah dokumen


penyaluran yang sudah diverifikasi. Pelaksanaan verifikasi dokumen
penyaluran benih dilaksanakan oleh Tim verifikasi dokumen yang ditetapkan
Dirjen Tanaman Pangan/ KPA
2. Penyedia barang menyerahkan dokumen untuk diverifikasi kepada PPK, dan
selanjutnya PPK menyerahkan dokumen untuk dilakukan verifikasi oleh Tim
Verifikasi. Dokumen yang diperlukan meliputi: Surat Keputusan Penerima
Bantuan, Berita Acara Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima
Barang (BAST Kelompoktani), Rekapitulasi BAST
3. Tim verifikasi dokumen melakukan verifikasi kelengkapan dan kesesuaian
dokumen. Jika diperlukan, Tim verifikasi dapat melakukan uji petik di
lapangan (lokasi) dan berkoordinasi dengan Dinas Provinsi, Dinas
Kabupaten atau dengan Tim lain yang dibentuk.
4. Hasil verifikasi dituangkan dalam Lembar Kerja Verifikasi yang
ditandatangani oleh Ketua Tim verifikasi dan anggota yang melakukan

25
verifikasi. Ketua tim verifikasi selanjutnya menyusun draft berita acara/Nota
Dinas verifikasi untuk disampaikan kepada PPK.
5. Draft Berita Acara dan Lembar kerja Verifikasi disampaikan kepada PPK dan
selanjutnya dibuat Berita Acara Verifikasi yang ditandatangani oleh PPK dan
Penyedia.

6. Mekanisme Pembayaran Tagihan Bantuan Pemerintah

1. Pembayaran Pencairan dana bantuan benih jagung hibrida kepada penyedia


barang dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening
penyedia barang, secara bertahap sesuai prestasi pekerjaan dengan
mengacu pada ketentuan yang mengatur Tata Cara Pembayaran dalam
Rangka Pelaksanaan APBN melalui mekanisme pembayaran langsung (LS)
dari anggaran DIPA Satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
Anggaran 2017. Untuk pembayaran pupuk urea melalui transfer uang ke
rekening Kelompok Tani penerima bantuan yang tercantum dalam RDKK .
2. Pembayaran tagihan kepada penyedia barang dilaksanakan berdasarkan
bukti-bukti yang sah yang telah dilakukan pengujian dan verifikasi oleh PPK.
3. PPK menerbitkan Surat Perintah Pencairan (SPP) untuk diajukan kepada
PPSPM dan PPSPM melakukan pengujian dokumen tagihan dan
ketersediaan anggaran untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah
Membayar (SPM).

7. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

1. Penyaluran bantuan pemerintah dilaksanakan sesuai dengan jumlah yang


telah ditetapkan dalam perjanjian kerja. Kebenaran penyaluran benih dan
pupuk serta Berita Acara Serah Terima benih di titik bagi adalah tanggung
jawab penyedia

2. Bantuan pemerintah yang disalurkan harus sesuai dengan spesifikasi


barang dan jasa dalam Kontrak.

3. Dokumen pertanggungjawaban bantuan pemerintah antara lain meliputi


dokumen sebagai berikut:

26
a. Penetapan CPCL/Penerima Bantuan oleh PPK yang disahkan KPA.

b. Kontrak Perjanjian Kerjasama.

c. Surat Pemesanan Barang.

d. Berita Acara Pemeriksaan Barang.

e. Berita Acara Serah Terima (BAST).

f. Berita Acara Verifikasi Dokumen.

g. Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

h. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari Penyedia.

i. Kuitansi Pembayaran.

j. Berita Acara Pembayaran.

k. Surat Perintah Membayar (SPM).

l. Dokumen lainnya yang diperlukan sesuai peraturan perundang-


undangan.

8. Ketentuan Perpajakan dan Sanksi

8.1. Ketentuan Perpajakan

Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki


karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA dialokasikan
pada kelompok Akun Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakat. Bantuan yang diberikan adalah program pengadaan dan
penyaluran benih dan pupuk, berupa bantuan sarana produksi berupa
benih jagung hibrida dan pupuk urea.

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana pengadaan dan


penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea, dilaksanakan sesuai
peraturan tentang perpajakan bagi anggaran APBN.

8.2. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan


Negara dan/atau Kementerian dan/atau kelompok penerima akan
dikenakan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum

27
yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

28
BAB V
PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pengendalian

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Proses pengendalian di setiap wilayah
direncanakan dan diatur oleh masing-masing Instansi. Pengendalian
dilaksanakan secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota bersama pihak terkait. Pengendalian dilaksanakan
secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan penyaluran. Pengendalian
meliputi perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan bantuan benih
jagung dan pupuk tahun 2017.

Pengawasan dilakukan oleh Pemerintah melalui aparat pengawas fungsional


(Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun lembaga atau instansi
pengawas lainnya) sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada
pihak yang terkait (petugas pertanian lapangan, pengurus kelompok, anggota
kelompok, organisasi petani, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan
mulai dari desa sampai kecamatan).

Tahapan kritis yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan:

1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Teknis Bantuan Benih Jagung
dan Pupuk Urea untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Tahun
2017;

2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok penerima dan calon


lokasi yang dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi;

3. Tahap pemilihan penyedia barang dan penyaluran dana Bantuan


Pemerintah ke kelompok penerima;

4. Tahap penyaluran barang yang dilakukan oleh penyedia barang;

5. Tahap penyaluran bantuan ke rekening kelompok (jika transfer uang);

6. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana Bantuan Pemerintah


yang dilakukan oleh kelompok;

29
7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output, outcome,
benefit dan impact.

B. Monitoring

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan kegiatan bantuan benih


jagung hibrida dan pupuk urea tahun 2017, maka dilakukan monitoring
pengadaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah kepada kelompok penerima
bantuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh Tim Teknis Bantuan Benih Jagung dan Pupuk Urea untuk Peningkatan
Produksi Tanaman Pangan Tahun 2017. Proses pelaksanaan monitoring
sebagai berikut:

1. Monitoring dan evaluasi dilakukan agar pelaksanaan bantuan benih tepat


sasaran dan dilaksanakan secara berjenjang.
2. Aspek yang dimonitor meliputi kelompok penerima (nama dan alamat
kelompok, jumlah anggota, luas areal), benih jagung hibrida (varietas, masa
kadaluarsa, kemasan, kadar air, daya tumbuh), pupuk urea (jumlah, spek
sesuai SNI)
3. Monitoring dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh pelaksana Tim Teknis
Bantuan Benih Jagung dan Pupuk Urea untuk Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan Tahun 2017.
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan laporan perkembangan
kegiatan dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Provinsi dan penyedia
barang. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pemeriksaan secara uji
petik oleh Tim Teknis Bantuan Benih Jagung dan Pupuk Urea untuk
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2017 yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Tanaman Pangan.

30
C. Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai


permasalahan yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang dapat
dicapai dalam pelaksanaan kegiatan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif
sedini mungkin.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara periodik sesuai


dengan tahapan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan. Evaluasi
meliputi: 1) Penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea tahun 2017, 2)
Tingkat pencapaian sasaran areal 3) Permasalahan yang timbul di tingkat
lapang.

D. Pelaporan

1. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaan kegiatan bantuan


benih jagung hibrida dan pupuk urea tahun anggaran 2017 kepada Dinas
Pertanian Provinsi Selanjutnya Dinas Pertanian Provinsi melakukan
rekapitulasi untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan.

2. Penyedia benih melaporkan perkembangan penyaluran benih kepada PPK.

3. Aspek yang dilaporkan meliputi realisasi jumlah benih dan pupuk yang
disalurkan, varietas, waktu, dan lokasi.

4. Tata cara penyerahan Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi bantuan
kepada penerima bantuan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
111/PMK.06/2016 tentang tata cara pelaksanaan pemindahtanganan Barang
Milik Negara (BMN).

5. Untuk Bantuan Pemerintah (Akun 526) dalam bentuk barang yang


bersumber dari DIPA Pusat, mekanismenya sebagai berikut :

a. Pada saat penyerahan barang, kelompok penerima menandatangani :

Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN bermaterai


(Lampiran 6);

Naskah Perjanjian Hibah BMN (Lampiran 7);

Berita Acara Serah Terima Hibah BMN (Lampiran 8);

31
b. Petugas Penerima dan Pemeriksa Hasil pekerjaan di daerah memeriksa
kelengkapan dan kesesuaian pengisian formulir tersebut diatas,
selanjutnya disampaikan kepada PPK bersamaan dengan Berita Acara
Serah Terima Barang (BAST).

c. PPK berkoordinasi dengan bagian Keuangan dan Perlengkapan untuk


proses penandatanganan oleh Dirjen Tanaman Pangan terkait formulir I,
II dan III yang sudah ditandatangani kelompok penerima

d. Pengajuan proses hibah ke Sekretariat Jenderal Cq. Biro Keuangan dan


Perlengkapan.

6. Petugas SIMAK BMN dan SAIBA melakukan pencatatan pada neraca dari
mulai proses pencairan sampai persetujuan hibah.

32
BAB VI

PENUTUP

Petunjuk teknis bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk urea tahun 2017
ini merupakan acuan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan,
pengendalian, dan penyaluran bantuan pemerintah benih jagung hibrida dan pupuk
urea. Dengan adanya pedoman teknis ini diharapkan tujuan dan sasaran pengadaan
penyaluran benih jagung hibrida dan pupuk urea dapat dicapai secara optimal.

Terjadinya perubahan kebijakan dalam peraturan yang lebih tinggi, pada petunjuk
teknis ini akan disesuaikan kemudian.

33
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1

34
( KOP Dinas Pertanian Kabupaten/Kota )

Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota tentang Penetapan Calon


Petani Calon Lokasi (CPCL) Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea Pusat
Tahun Anggaran 2017

Nomor :
Musim Tanam :

Kabupaten/ Desa/ Kelompok Luas Nama Volume Usulan Jadwal


No Kecamatan
Kota Kelurahan Tani (Ha) Ketua (Kg) Varietas Tanam

Total

................, ................. 2017

Kepala Dinas Kabupaten/Kota,

Cap dan Ttd

(................ Nama ..............)


NIP.
Telp.

Lampiran 2

35
( KOP Dinas Pertanian Provinsi )

Surat Persetujuan Kepala Dinas Pertanian Provinsi tentang Penerima Bantuan Benih
Jagung Hibrida dan Pupuk Urea di Pusat Tahun Anggaran 2017

Nomor :
Komoditas : Jagung Hibrida
Kabupaten/ Kota :
Musim Tanam :

Kebutuhan
Desa Nama Benih Jadwal
No Kecamatan Luas (Ha)
Kel.Tani Vol. Tanam
Varietas
(Kg)

JUMLAH

...................., .........................2017
Kepala Dinas Provinsi ......................

Cap dan TTd

( .................... Nama .................... )


NIP.
Telp.

Lampirkan daftar lokasi penerima bantuan sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota.

36
Lampiran 3

Berita Acara Pemeriksaan Barang


Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea Pusat TA 2017
Nomor :

Pada hari ini ........... tanggal .................. bulan ................... tahun....................... kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Nama Perusahaan : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA atau YANG MELAKSANAKAN
PEKERJAAN/PENGADAAN

2. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Alamat : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau YANG MEMERIKSA BARANG/PEKERJAAN

PIHAK KEDUA telah melakukan pemeriksaan barang berupa benih dari Bantuan Benih
Pusat TA 2017, seperti daftar terlampir (Lampiran ...) yang dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA, dengan ini menyatakan bahwa barang tersebut diatas telah sesuai dengan
spesifikasi yang diminta dalam Surat Perjanjian Nomor : ................... tanggal
....................2017.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Pemeriksa Barang (PPHP) Penyedia Barang

Cap & ttd Cap & ttd

(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.

Mengetahui dan Mengesahkan


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

Cap & ttd

( ........Nama........ )
NIP.

37
Lampiran 4

Berita Acara Serah Terima


Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk Urea di Pusat TA. 2017
No. ............................................

Pada hari ini ............. tanggal ............... di Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten
.............. Provinsi ................ kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Perusahaan : ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA

2. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Kelompoktani : ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA

Sesuai dengan Perjanjian nomor ................. tanggal ............ maka pihak PERTAMA
menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan benih sebagai berikut :

Jenis Komoditas/ Volume


Nomor Lot Benih Tanggal Kadaluarsa
Varietas (Kg)

Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan benih ini dibuat, kemudian agar
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang Menerima Yang Menyerahkan


Pihak KEDUA/Ketua/Sekretaris/ Pihak PERTAMA/Penyedia Barang
Bendahara Kelompok Tani

Cap dan TTd Cap dan TTd

( ............................ ) ( ............................. )

Mengetahui,

38
Petugas Penyuluh Pertanian/KCD Pertanian/Petugas Pertanian lainnya

Cap dan TTd

( ........... Nama ............ )


NIP.

39
Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Barang Bantuan Benih Jagung Hibrida dan Pupuk
Urea Pusat TA. 2017

Komoditas :

Nama Nama Kelompok Volume Tanggal


No Varietas No. Lot
Kec/Desa Tani (Kg) Kadaluarsa

Jumlah

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Pemeriksa Barang Pelaksana Kegiatan

cap & ttd cap & ttd

(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.

Mengetahui dan Mengesahkan


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

cap & ttd

( ........Nama........ )
NIP.

Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu

40
Lampiran 5

REKAPITULASI BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG (BAST)


BANTUAN BENIH JAGUNG HIBRIDA BANTUAN PUSAT TA. 2017

No. ...........................................
Kabupaten:..
Nomor Kontrak: ..

Nama Volume
No No Tgl
No Kec Desa Kelompok Varietas Benih
BAST Lot Kadaluarsa
Tani (Kg)

Pihak KEDUA Pihak PERTAMA


Pemeriksa Barang Pelaksana Pekerjaan/Wakil Penyedia

( ............................. ) ( ............................. )
NIP

Mengetahui/Mengesahkan,
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

(( ........... Nama ............ )


NIP

41
Lampiran 6

CONTOH SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENERIMA HIBAH BMN

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
Nomor :..

Yang bertanda Tangan dibawah ini :


Nama : .
Jabatan : .
Alamat : .

Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara yang berasal dari
kegiatan .. Tanaman Pangan APBN Pusat TA. 2017 dari Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan berupa .. dengan nilai Rp ... -(
) sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini untuk digunakan
sebagai sarana keperluan poktan dibidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

.., ... 2017

Ketua ..

Materai 6.000

42
Lampiran 7

CONTOH NASKAH PERJANJIAN HIBAH BMN

NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA


BERUPA ..
ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ..
Nomor : .

Pada hari ini .. tanggal bulan.. tahun ...................., kami yang


bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik
Indonesia

Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP
Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :

Yang bertandatangan untuk dan atas nama berkedudukan di Jalan


.. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan .. Kabupaten Nomor :
tanggal . hal Permohonan Persetujuan hibah berupa .. Kepada
Penerima
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari Kegiatan
Pengadaan. APBN TA. 2017 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor
:
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : .. tanggal hal Persetujuan Hibah
Barang Milik Negara berupa Bantuan Benih Padi Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada
Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri
Pertanian Nomor :... tanggal ... dan Sesuai ketentuan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penghapusan Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima hibah dari
PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan (081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan .. APBN Pusat

43
TA. 2017 berupa . Senilai Rp .- (. )
sebagaimana terlampir.

Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir
kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian
Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp ,- (..) Barang
Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung
penyelenggaraan tugas dan fungsi.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA;


2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan SIMAK - BMN
Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(018.03.0199.238251.000.KP)
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini menjamin
difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik secara berkala maupun
sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU terhadap hal-hal yang
diperlukan terkait dengan pelaksanaan monitoring tersebut pada ayat (3).

PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU;


2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai dengan tujuan hibah;
3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan adminitrasi, fisik dan
pengamanan hukum.

PASAL 4
SERAH TERIMA

Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Direktur
Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian Kepada Kelompok
Tani/Gapoktan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Naskah perjanjian Hibah ini.

PASAL 5
LAIN-LAIN

1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku serta
mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing satu rangkap
untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan
Kepala KPKNL Jakarta II

Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

44
Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

.. .
NIP.

45
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara
Nomor :
Tanggal :

MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAIK

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

.. .
NIP.

46
Lampiran 8

CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA

BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA


ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN
PENERIMA ..
Nomor : .

Pada hari ini .. tanggal bulan.. tahun ...................., kami yang


bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik
Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP
Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama berkedudukan di Jalan
.. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik Negara berupa ..
dengan nilai sebesar Rp . (
) yang terletak di
. sebagaimana tercantum dalam lampiran Berita Acara Serah
Terima ini.
2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian Pertanian Cq. Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan kepada . sesuai persetujuan Nomor
tanggal .. bulan tahun 2017
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan seluruhnya
berdasarkan .
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka seluruh hak dan
kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap BMN berupa
.. sebagaimana dimaksud dalam angka 1 beralih dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

47
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan

.. .
NIP.

48
Lampiran 9

RINCIAN ANGGARAN BIAYA PENGADAAN BANTUAN BENIH TA. 2017

Satuan Harga
Luas Volume Jumlah Biaya
No. Uraian per Kg
(Ha) (Kg) (Rp)
(Rp)

Jagung Hibrida 500.000 7.500.000 48.000 360.000.000.000

Pupuk Urea 500.000 25.000.000 1.800 45.000.000.000

49

Anda mungkin juga menyukai