Anda di halaman 1dari 14

Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Volume 7 No.

3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

ANALISIS SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN PUPUK BERSUBSIDI (UREA


DAN NPK PHONSKA) DI KECAMATAN MALANGKE KAB. LUWU UTARA

Analysis Of Multi-Fertilizer (Urea And Npk Phonska) Marketing Margin In Malangke


District, Kab. North Luwu

Rahmi Azizah Mudaffar


Email: cicaami@gmail.com

Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Andi Djemma Palopo

Abstrak
Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui bentuk saluran pemasaran pupuk bersubsidi ( Urea dan Phonska)
dan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga pemasaran di daerah penelitian dan Untuk
mengetahui besarnya biaya pemasaran, Margin Pemasaran dan Shere Margin ) setiap lembaga pemasaran yang
terlibat dalam saluran pemasaran?. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus–Oktober 2019 di Kec.
Malangke Kabupaten Luwu Utara dengan pertimbangan kecamatan ini merupakan merupakan salah satu sentra
penghasil tanaman Jagung ( Tanaman Pangan). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Hasil penelitian menujukkan bahwa Hanya ada satu saluran pemasaran pupuk bersubsidi
didaerah peneltian yaitu Produsen, Distributor, Pengecer, Petani. Produsen melakukan 4 Fungsi Pemasaran yaitu
Penjualan, Penyimpanan, transportasi dan pembelian. Selain 4 funngsi pemasaran tersebut diatas, produsen juga
melakukan fungsi pembelian dalam hal pegadaan bahan baku tetapi tidak melakukan pembelian hasil produksi
yang berupa pupuk, sedangkan lembaga pemasaran yang yang terlibat yaitu distributor dan pengecer melakukan
5 fungsi pemasaran yaitu pembelian, penjualan, transpotasi, penyimpanan dan pembiayaan.
Kata kunci: analisis, margin pemasaran, pupuk bersubsidi

Abstract

This study aims to find out the form of subsidized fertilizer marketing channels (Urea and Phonska) and the
marketing function carried out by producers and marketing institutions in the research area and To find out the
amount of marketing costs, Marketing Margins and Shere Margins) of each marketing institution involved in
marketing channels? . This research was conducted in August-October 2019 in Kec. Malangke, North Luwu
Regency with the consideration of this district is one of the centers of producing corn (food crops). The data
used in this study are primary data and secondary data. The results showed that there was only one marketing
channel for subsidized fertilizer in the research area, namely the Farmer's Retail Distributor Manufacturer.
Manufacturers perform 4 marketing functions, namely sales, storage, transportation and purchasing. In
addition to the 4 marketing functions mentioned above, the producer also performs purchasing functions in the
case of raw material procurement but does not purchase fertilizer products, while the marketing institutions
involved, namely distributors and retailers, perform 5 marketing functions, namely purchasing, selling,
transportation, storage and financing.

Keywords: analysis, marketing margins, subsidized fertilizer

PENDAHULUAN rangka mewujudkan ketahanan pangan


Ketahanan pangan merupakan nasional, pemerintah berupaya untuk
kondisi terpenuhnya pangan bagi Rumah meningkatkan produktivitas dan kulalitas
Tangga yang tercermin dari ketersediaan hasil pertanian melalui penerapan
pangan yang cukup baik jumlah maupun teknologi budidaya secara tepat dengan
mutunya, aman, merata dan terjangkau penggunaan sarana produksi sesuai
(Purwono dan Heni. P, 2007). Dalam teknologi yang direkomendasikan di

242
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

masing-masing wilayah. Sarana produksi Pupuk bersubsidi meliputi pupuk Urea,


mempunyai peranan sangat penting dalam ZA, SP-36, NPK dan Organik melalui
peningkatan produktivitas dan kualitas produsen pupuk yang ditunjuk oleh
hasil pertanian sasalah satunya adalah pemerintah. Harga Eceran Tertinggi (HET)
pupuk. Efektivitas penggunaan Pupuk tersebut mulai diberlakukan sejak tanggal
diarahkan pada penerapan pemupukan 1 januari 2012. Jenis pupuk yang
berimbang sesuai rekomendasi spesifik mengalami perubahan harga dari HET
lokasi atau standar teknis penggunaan sebelumnya yakni pupuk urea yang
pupuk yang dianjurkan. mengalami kenaikan sebesar 12,5%.
Pupuk telah senantiasa berada dilini Sistem distribusi pupuk bersubsidi
depan dalam usaha untuk meningkatkan dilakukan dengan sistem rayonisasi
produksi pangan dunia dan mungkin leih sehingga berpotensi terjadi distorsi .
dari pada jenis yang lain. Dengan Selama ini Departemen Perdagangan
memasok hara tanah yang esensial bagi berwenang menentukan tata niaga pupuk
produksi tanaman yang tinggi, pupuk telah tentang penyaluran dan rayonisasi
menjadi vital untuk produksi tanaman. pemasaran pupuk bersubsidi dengan tujuan
Pupuk merupakan salah satu sarana menjaga kepastian harga, kebutuhan, serta
produksi yang memiliki peranan penting wilayah pemasaran pupuk bersubsidi.
dalam peningkatan produksi dan kualitas Namun sistem rayonisasi ini juga dapat
hasil budidaya tanaman. Melihat begitu menimbulkan jalur birokrasi yang rumit,
besarnya peranan pupuk dalam apabila terdapat daerah yang mengalami
peningkatan produktivitas dan produksi kekurangan pasokan pupuk tidak dapat
komoditi pertanian untuk mewujudkan langsung ditangani oleh produsen/
ketahanan pangan nasional maka distributor lain, dikarenakan pupuk
pmerintah mengeluarkan peraturan merupakan barang dalam pengawasan
Menteri Pertanian Republik Indonesia negara. Dalam pengalihan lokasi pupuk
Nomor 87/Permentan /SR.301/12/2011 bersubsidi ke lain daerah pemasaran yang
tentang kebutuhan harga eceran tertinggi ditentukan pemerinyah dapat terjerat
(HET) Pupuk Bersubsidi untuk sektor pidana
pertanian tahun anggaran 2012. Dalam Pengadaan dan penyaluran pupuk
peraturan tersebut pemerintah mensubsidi bersubsidi dari produsen (Lini I dan Lini
sejumlah pupuk yang direkomendasikan II) menggunakan jalur distribusi melalui
dari setiap daerah untuk disediakan dan distributor (Lini III) dan penyalur atau
menetapkan harga eceran tertinggi (HET) pengecer resmi. Di Kec. Malangke
243
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

terdapat beberapa Pengecer pupuk Agustus –Oktober 2019 di Kec. Malangke


bersubsidi yang tersebar di 14 desa di Kabupaten Luwu Utara dengan
wilayah Kecamatan Malangke. Ada pertimbangan kecamatan ini merupakan
Beberapa Permasalahan yang dihadapi merupakan salah satu sentra penghasil
dalam pengadaan pupuk. Antar lain tanaman Jagung ( Tanaman Pangan).
masalah harga, pemasaran, permodalan Populasi dan Sampel
pedagang dan petani. Dalam hal ini Populasi adalah semua lembaga
masalah pemasaran merupakan masalah pemasaran yang terlibat dalam pemasaran
yang penting, karena dalam pemasaran ini pupuk bersubsidi. Dalam penelitian ini
melingkupi berbagai masalah seperti pengambilan responden dilakukan dengan
harga, tataniaga, kelangkaan pupuk dan menggunakan metode saturation sampling
sebagainya. ( sampling jenuh ), istilah lain dari metode
Berdasarkan uraian di atas dari ini adalah metode sensus.
gambaran pentingnya pupuk dalam Jenis dan Sumber Data
peningkatan produksi dan produktivitas Data yang digunakan dalam
pertanian serta permasalahan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
pendistribusian pupuk bersubsidi maka sekunder, dapat dijelaskan sebagai berikut:
peneliti mengambil judul “Analisis 1. Data primer merupakan data yang
Saluran dan Margin Pemasaran Pupuk didapat dari sumber pertama baik
Bersubsidi (Urea dan NPK Phonska) di dari individu atau perseorangan
Kecamatan Malangke Kab. Luwu Utara seperti hasil wawancara atau hasil
“ penelitian ini bertujuan Untuk pengisian kuesioner yang biasa
Mengetahui bentuk saluran pemasaran dilakukan peneliti. Data primer yang
pupuk bersubsidi ( Urea dan Phonska) dan diperoleh dalam penelitian ini
fungsi pemasaran yang dilakukan oleh dilakukan dengan wawancara secara
produsen dan lembaga pemasaran di langsung dengan responden antara
daerah penelitian, Untuk mengetahui lain unit niaga produsen, distributor,
besarnya biaya pemasaran, Margin pengecer dan petani yang
Pemasaran dan Shere Margin ) setiap menggunakan pupuk Urea dan
lembaga pemasaran yang terlibat dalam NPK Phonska.
saluran pemasaran? 2. Data sekunder diperoleh dari
METODE PENELITIAN instansi-instansi yang berkaitan dengan
Waktu dan Tempat
penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Data yang dimaksud adalah data yang

244
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

didapat dari Badan Pusat Statistik, Mji = Psi – Pbi atau


kantor camat tempat penelitian ataupun Mji = bti + i
dari sumber data lainnya. Keterangan:
Analisis Data Mji = Margin pada
Apabila peneliti bermaksud lembaga pemasaran tingkat ke-i
mengetahui sesuatu mengenai apa dan Psi = Harga jual pada
bagaimana, berapa banyak, sejauh mana pemasaran tingkat ke-i
dan sebagainya, maka penelitiannya Pbi = Harga beli pada
bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau pemasaran tingkat ke-i
menerangkan peristiwa. Bti = Biaya pemasaran
Alat analisis yang digunakan adalah tingkat ke-i
analisis deskriptif, yaitu berusaha untuk I = Keuntungan
menggambarkan atau melukiskan suatu pemasaran tingkat ke-i
keadaan, atau subyek dan objek penelitian - Untuk menghitung Share margin
yang berdasarkan fakta-fakta yang ada. pada identifikasi masalah (2)
Oleh karena itu metode yang digunakan digunakan rumus:
adalah metode deskriptif. 𝑃𝑃
Sm = 𝑋 100 %
Data yang diperoleh dari lapangan 𝑃𝐾
Dimana: Sm = Persentase Margin
akan ditabulasi dengan alat uji yang sesuai
dihitung dalam persen
yaitu:
Pp = Harga yang diterima
1) Untuk menjawab identifikasi
produsen dan pedagang
masalah (1) diuji dengan analisa
Pk = Harga yang dibayar
deskriptif berdasarkan survey di
oleh konsumen akhir
daerah penelitian.
2) Untuk menjawab identifikasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah (2) Deskripsi Responden
1 Unit Niaga Produsen Pupuk
- mengenai biaya pemasaran
Unit niaga produsen merupakan
dihitung dengan menjumlahkan
perpanjangan dari produsen yang
seluruh biaya yang dikeluarkan
merupakan tempat penyimpanan barang
selama menjalankan fungsi-fungsi
produsen di kabupaten. Produsen adalah
pemasaran oleh masing-masing
perusahaan yang memproduksi pupuk
lembaga pemasaran
Urea dan NPK Phonska. Produsen dalam
- Untuk menghitung margin
penelitian ini ada dua perusahaan yaitu
pemasaran di gunakan rumus:

245
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

PT. Kalimanatan Timur sebagai produsen berdomisili di Wilayah Kecamatan


Urea yang berada di Bontang dan PT. Malangke yang berjumlah 7 pengecer dan
Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Produsen tersebar di 7 Desa . untuk pengecer pupuk
mengirim pupuk ke setiap Propinsi sesuai Urea tersebar di 7 desa, Rata-rata umur
dengan jumlah permintaan dari setiap pengecer pupuk UREA adalah 51,71
daerah yang aka dibagikan kepada setiap tahun dan pengecer pupuk NPK
distributor yang bertanggung jawab di PHONSKA adalah 52,71 tahun. dengan
kabupaten /kotamadya di propinsi tersebut. masing-masing volume penjualan
2. Distributor Pupuk pengecer pupuk Urea permusim tanamam
Distributor yang menjadi responden yaitu untuk 7 desa dengan penjualan 556
adalah distributor yang bertanggung jawab ton dan rata-rata penjualan/ton yaitu
untuk kabupaten Luwu Utara, Kecamatan sebesar 185,33 ton dan masing-masing
Malangke, Distributor ini akan menjual volume penjualan pengecer pupuk NPK
pupuk kepada setiap yang Phonska permusim tanamam yaitu untuk
bertanggungjawab di Kecamatan yang 7 desa dengan penjualan 260 ton dan rata-
telah ditetapkan, Distributor pupuk Urea rata penjualan/ton yaitu sebesar 86,67 ton.
adalah PT. Marina Putra Indonesia atas Data tentang karakteristik pengecer pupuk
nama pengelola Eghi, SH yang beralamat bersubsidi dan volume penjualan dan
dimasamba dan Distributor pupuk NPK pembelian pupuk Urea dan NPK Phonska
Phonska adalah PT. Gresik Cipta di Kecamatan Malangke dapat dilihat pada
Sejahtera atas nama pengelola Sudirman Lampiran 3 dan 1.
yang beralamat di Masamba, dengan Bentuk Saluran Pemasaran Pupuk
masing-masing volume penjualan Bersubsidi
distributor pupuk permusim tanamam Saluran Pemasaran pupuk bersubsidi
yaitu untuk PT. Marina Putra Indonesia Urea dan NPK Phonska di Kecamatan
sebagai distributor pupuk Urea sebesar Malangke diketahui bahwa saluran
556 ton/musim tanam sedangkan untuk pemasaran melibatkan produsen, distrbutor
PT. Gresik Cipta Sejahtera sebagai dan pengecer. Saluran ini sudah diatur
distributor pupuk NPK Phonska yaitu sedemikian rupa dimana semua yang
sebesar 256 ton/musim tanam. terlibat sudah ditentukan atas seizin
3 Pengecer pemerintah. Pemerintah dalam hal ini
Pengecer yang menjadi responden memiliki peran sebagai pensubsidi
dalam penelitian ini seluruh pengecer produsen pupuk sekaligus pengawas
resmi pupuk Urea dan NPK Phonska yang peredaran pupuk tersebut sehingga petani

246
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

memperoleh jumlah dan harga yang sesuai distributor pupuk NPK Phonska adalah
dengan yang telah ditetapkan pemerintah. PT. Gresik Cipta Sejahtera kemudian
Produsen Urea adalah PT. menyalurkannya ke tiap pengecer di
Kalimantan Timur dan Produsen pupuk Kecamatan. Lalu akhirnya pengecer yang
NPK Phonska adalah PT. Petrokimia menjual langsung kepada petani.
Gresik yang kemudian menyalurkannya Berikut gambar skema saluran
ketiap propinsi melaui distributor. pemasaran pupuk bersubsidi pupuk
Distributor Urea di daerah penelitian bersubsidi pupuk Urea dan NPK Phonska
adalah PT. Marina Putra Indonesia dan didaerah penelitian.

PEMERINTAH

PT. KALIMANTAN TIMUR PT. PETROKIMIA GRESIK


Produsen Urea Produsen NPK Phonska

PT. MARINA PUTRA INDONESAIA PT. GRESIK CIPTA SEJAHTERA


Distributor Urea Produsen NPK Phonska

7 Pengecer Pupuk 7 Pengecer Pupuk

Petani

Gambar 1. Skema Saluran Pemasaran Pupuk Bersubsidi Urea dan NPK Phonska

Dapat dilihat dari skema saluran memperoleh pupuk dengan 6 azas tepat,
pemasaran pupuk bersubsidi bahwa yaitu : tempat, jenis, waktu, jumlah, mutu,
penyaluran sistem distribusi pupuk saat dan harga. Saluran pemasaran.
ini diatur oleh Menteri Perdagangan. Pupuk bersubsidi Urea, dan NPK
Pengaturan sistem distribusi pupuk ini Phonska pada gambar diatas melibatkan
dengan harapan agar petani dapat produsen sebagai perpanjangan tangan dari

247
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

pemerintah yang dimana produsen terdiri sedangkan untuk pupuk NPK Phonska
dari PT. Kalimantan Timur Sebagai terdiri dari 7 pengecer kemudian petani
produsen Pupuk Urea dan PT. Petrokimia membeli pupuk dari pengecer dengan
Gresik sebgai produsen pupuk NPK berdasarkan Harga Eceran Tertinggi
Phonska kemudian disalurkan ke (HET).
distributor terdiri dari dua yakni 1. Salura Pemasaran Pupuk Urea
Distributor pupuk Urea Oleh PT Marina Saluran pemasaran pupuk
Putra Indonesia dan PT. Gresik Cipta menggambarkan arus proses mengalirnya
Sejahtera Sebagai Distributor Pupuk NPK pupuk dari produsen sampai ke paetani
Phonska, kemudia pada masing-masing melaui lembaga pemasaran yang terlibat.
distrtributor pupuk bersubsidi meyalurkan Untuk mengetahiu saluran pemasaran
ke pedagang pengecer , Pedagang pupuk urea dapat dilihat pada gambar 5.2
pengecer untuk Urea terdiri 7 pengecer
Produsen Distributor Pengecer Kecamatan /desa Petani

Produsen

Distributor

Pengecer

Petani

Gambar 2. Saluran Pemasaran Urea

Pada saluran ini produsen distributor yang bertanggung jawab untuk


menyalurkan pupuk ke tiap propinsi kecamatan Malangke adalah PT. Putra
melaui distributor dengan harga Rp Marina Indonesia. Pengecer resmi yang
1.595/Kg. Adapun distributor resmi pupuk bertanggung jawab di Kecamatan
urea di Kab. Luwu utara berjumlah 2 Malangke ada 7 Pengecer yaitu, Kios
distributor yaitu PT. Putra Marina Awalia, Toko Rampoang Tani, Harapan
Indonesia, PT. Dhanu Sumber Tani Tani Makmur, Sahabat Tani,
dengan harga yang dijual kepada pengecer Megatama, Belawa Tani Sejahtera, dan
yaitu sebesar Rp.1.730/Kg, sedangkan Rejeki Bersama Tani dengan harga yang

248
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

dijualkan kepada petani yaitu sebesar Saluran pemasaran pupuk


Rp.1.800/Kg yaitu harga yang berlaku menggambarkan arus proses menggalinya
ditingkat pengecer dengan harga eceran pupuk dari produsen sampai ke petani
tertinggi (HET) melaui lembaga pemasaran yang terlibat
2 Saluran Pemasaran Pupuk NPK Untuk mengetahiu saluran pemasaran
Phonska pupuk NPK Phonska dapat dilihat pada
gambar 5.3
Produsen Distributor Pengecer Kecamatan /desa Petani

Produsen

Distributor

Pengecer

Petani

Gambar 3. Saluran Pemasaran NPK Phonska

Pada salurran ini produsen yaitu, Kios Awalia, Toko Rampoang


menyalurkan pupuk ke tiap propinsi Tani, Harapan Tani Makmur, Sahabat
melaui distributor dengan harga Rp. Tani, Sahabat Tani, Megatama, Belawa
2.180/Kg. Adapun distributor resmi pupuk Tani Sejahtera, dan Kios Tani Ladongi
urea di Kab. Luwu utara berjumlah 3 dengan harga yang dijualkan kepada petani
distributor yaitu PT. Mega Eltra, PT. UD. yaitu sebesar Rp.2.300/Kg yaitu harga
Wira Tani dan PT. Gresik Citra Sjahtera yang berlaku ditingkat pengecer dengan
sedangkan distributor yang bertanggung harga eceran tertinggi (HET)
jawab untuk kecamatan Malangke adalah . Dari Keterangan tersebut dapat
Gresik Citra Sjahtera dengan harga yang diketahui bahwa hanya terdapat 1 jenis
dijulakan ke pengecer yaitu Rp.2.231/Kg. saluran pupuk dalam pemasaran pupuk
Pengecer resmi yang bertanggung jawab di bersubsidi yaitu :
Kecamatan Malangke ada 7 Pengecer
Produsen Distributor Pengecer Konsumen
Fungsi-Fungsi Pemasaran

249
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

Fungsi pemasaran yang dilakukan pembiayaan. Setiap lembaga pemasaran


oleh produsen dan lembaga-lembaga akan melakukan fungsi pemasaran
pemasaran yang akhirnya menimbulkan pemasaran sesuai kebutuhan lembaga itu
biaya pemasaran meliputi pembelian, seperti yang terlihat pada pada tabel .1
penjualan, penyimpanan, transportasi dan Berikut ini

Tabel 1. Fungsi-Fungsi Pemasaran yang dilakukan oleh produsen, dan Lembaga


Pemasaran Pupuk Urea dan NPK Phonska.
No Fungsi Pemasaran Produsen Distributor Pengecer
1 Pembelian ** * *
2 Penjualan * * *
3 Penyimpanan * * *
4 Transportasi * * *
5 Pembiayaan * * *
Keterangan : ** = Melakukan/Tidak Melakukan, * Melakukan

Berdasarkan tabel diatas dapat pengecer, biaya transportasi,


dilihat bahwa : pembiayaan bongkar muat, upah
a) Produsen melakukan 4 Fungsi tenaga kerja, air dan listruk dan
Pemasaran, yaitu penjualan ke sebagainya.
distributor penyimpanan pupuk c) Pengecer melakukan 5 Fungsi
sebelum pupuk dipesan distributor, pemasaran yaiitu pembelian dari
biaya transportasi yang biasanya distributor, penjualan kepada
menggunakan kapal laut untuk konsumen, penyimpanan pupuk
mengantarkan pupuk ke setiap selama belum dibeli konsumen,
daerah, pembiayaan bongkar muat transportasi berupa pengankutan
kapal, resiko hilang atau rusak serta pupuk hingga ke rumah atau lokasi
informasi pasar yang diperoleh dari usaha tani dari konsumen,
instansi pemerintah seperti Dinas pembiayaan seperti upah kerja, sewa
Pertanian dan Dinas Perindustrian toko, air dan listrik.
dan Perdagangan.
Besar Biaya Pemasaran, Margin
b) Distributor melakukukan 5 fungsi Pemasaran dan Share Margin
Besar biaya pemasaran, margin
pemasaran yaitu pembelian pupuk
Pemasaran dan Share Margin setiap
dari produsen, penjualan pupuk
lembaga pemasaran dapat dilihat pada
kepada pengecer, penyimpanan
tabel 5.2 berikut.
pupuk sebelum diangkut ke

250
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Tabel 2. Biaya Pemasaran pupuk Urea dan NPK Phonska di daerah Peneltian di setiap
Lembga Pemasaran (Rp/Kg)
Pupuk
No Uraian
Urea NPK Phonska
1 Harga jual produsen 1.595 2.180
- Telepon 0,53 0,57
- Pajak Kios 26,97 0.05
- Air dan Listrik 1,88 3,46
- Upah Buruh 0,01 0,01
- Transport 2,69 5,76
Total Biaya Distributor 32,08 9,85
Keuntungan Disteributor 102,92 40,15
2 Herga Beli Pengecer 1.730 2.231
Total Biaya Pengecer 25,51 48,21
Keuntungan pengecer 44,49 20,79
3 Harga Beli Konsumen 1.800 2.300
Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel. 2 diatas dan pengecer. Biaya pemasaran yang


diketahui biaya pemasaran yang terbesar adalah biaya yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh distributor Pupuk : oleh Distributor pupuk NPK Phonska yaitu
a. Urea adalah Rp. 32,08/Kg sebesar Rp. 48,21/Kg, Sedangkan biaya
b. NPK Phonska adalah Rp. pemasaran yang terkecil adalah biaya yang
9,85/Kg dikeluarkan oleh Distributor pupuk NPK
Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Phonska yaitu Rp. 9,85/Kg
pengecer pupuk : Untuk mengetahui Margin
A. Urea adalah Rp. 25,51/Kg Pemasaran pada masing-masing lembaga
B. NPK Phonska adalah Rp pemasaran yang terkait dapat dihitung bilai
48,21/Kg diketahui harga jual pada pemasaran
Berdasarkan uraian diatas bahwa tingkat pemasaran distributor dikurang
biaya pemasaran masing-masing jenis dengan harga beli pada pemasaran tingkat
pupuk berbeda-beda di tingkat distributor pengecer, dapat dilihat pada tabel.
Tabel .3 Margin pemasaran Distributor
Margin Pemasaran
Harga Beli Harga Jual
No Distributor (Rp/Kg)
(Rp/Kg) (Rp/Kg
1 Urea 1,595 1.730 `135
NPK 51
2 2.180 2.231
PHONSKA

251
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

Tabel 4. Margin pemasaran Pengecer


Harga Beli Harga Jual Margin Pemasaran
No Pengecer
(Rp/Kg) (Rp/Kg (Rp/Kg)
1 Urea 1.730 1800 70`
NPK 69
2 2.231 2.300
PHONSKA

Berdasarkan Tabel 4. diatas margin a) Pupuk Urea adalah Sebesar


pemasaran pada distributor Rp.70/Kg
a) Pupuk Urea adalah Sebesar b) Pupuk NPK Phonska
Rp.135/Kg Sebesar Rp.69/Kg
b) Pupuk NPK Phonska Untuk mengetahui sebaran harga dan
Sebesar Rp.51/Kg Share Margin jenis pupuk Urea dan NPK
Bersarkan Tabel diatas Margin Phonska dapat dilihat pada tabel .5
Pemasaran pda Pengercer
Tabel 5. Sebaran Harga dan Share Margin
5.a Pupuk Urea
Sebaran Harga Share Margin
No Uraian
(Rp) (%)
1 Harga beli distributor 1.595 88,61
2 Total biaya pemasaran 57,59 3,20
Distributor 32,08 1,78
Pengecer 25,51 1,41
3 Keuntungan
Distributor 102,92 5,72
Pengecer 44,49 2,48
4 Harga Beli Konsumen 1.800 100
Sumber : Data diolah

5.b Pupuk NPK Phonska


Sebaran Harga Share Margin
No Uraian
(Rp) (%)
1 Harga beli distributor 2.180 94,78
2 Total biaya pemasaran 58,06 2,52
Distributor 9,85 0,42
Pengecer 48,21 2,06
3 Keuntungan
Distributor 40,15 2,23
Pengecer 20,79 1,15
3 Harga Beli Konsumen 2.300 100
Sumber : Data diolah

252
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Berdasarkan Tabel 5.4 diatas Share distributor pupuk Urea adalah sebesar
Margin pada Distributor : Rp.135/kg NPK Phonska adalah sebesar
a) Pupuk Urea adalah 5.72% Rp.51/Kg. Fee (bayaran) yang diterima
b) NPK Phonska adalah 2,23% oleh pengecer sebesar pupuk Urea adalah
Berdasarkan Tabel daiatas Share sebesar Rp.70 /Kg dan Fee (bayaran)
Margin pada Pengecer : Untuk NPK Phonska adalah Sebesar Rp.
a) Pupuk Urea adalah 2,48 % 69/Kg. Fee (bayaran) yang diterima oleh
b) Pupuk NPK Phonska 1,15% distributor lebih besar dibanding Fee yang
Berdasarkan uraian di atas, Share diterima pengecer, karena distributor
Margin terbesar berada pada Distributor masih menanggung biaya transportasi
pupuk urea yakni 5,72%, Sedangkan Share sedangkan pengecer tidak menanggung
Margin yang terkecil berada pada pupuk biaya transportasi. Keuntungan bersih
Urea Yakni 2,48%, sedangkan Share lebaga pemasaran dapat dihitung dengan
Margin terkecil berada pada pengecer cara: Fee dikurangi total biaya pemasaran
pupuk NPK Phonska yaitu sebesar 1,15% . kemudian dikalikan dengan volume
5.5 Keuntungan Bersih Distributor penjualan secara matematikadapat dihitung
dan pengecer dengan cara:
Keuntungan bersih distributor dan Keuntungan Bersih = (Fee-Total Biaya
pengecer dapat dihitung bila diketahui Pemasaran) x Total Volume Penjualan
berapa besar Fee ( bayaran) yang diterimah Volume penjualan distributor pupuk
oleh masing masing lembaga pemasaran Urea dan NPK Phonska keuntungan
tersebut. Fee (bayaran) diterima oleh selama penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Volume penjualan Distributor Pupuk Urea dan NPK Phonska dan keuntungan Bersih
Total Biaya Keuntungan
N Total Volume Fee
Distributor Pemasaran Bersih
o Penjualan ( Kg) ( Rp)
( Rp) ( Rp)
1 Urea 556.000 135 32.08 57.223.520
NPK 9,85 10.699.000
2 260.000 51
PHONSKA
Sumber: Data diolah

Dari Tabel 6. diatas dapat dilihat 57.223.520 dan distributor pupuk NPK
bahwa keuntungan Distributor Urea Rp. Phonska adalah sebesar Rp. 10.699.000.

253
Volume 7 No. 3 Oktober 2019
ISSN 2302-6944, e-ISSN 2581-1649

Keuntungan bersih pengecer pupuk pemasaran yang dikeluarkan untuk


Urea da NPK Phonska secara keseluruhan pengecer pupuk Urea sebesar
Sebesar Rp.32.083.910. Rp.25,51/Kg dan NPK Phonska
Rp.48,21/Kg. Share Margin pada
KESIMPULAN
distributor pupuk Urea sebesar 5,72
Dari hasil penelitian saluran
% dan NPK Phonska sebesar 2,23%,
pemasaran pupuk Bersubsidi didaerah
Share Margin pada pengecer pupuk
penelitian diperoleh beberapa kesimpulan
Urea sebesar 2,48% dan NPK
yaiitu :
Phonska sebesar 1,15%.
1. a. Hanya ada satu saluran pemasaran
pupuk bersubsidi didaerah DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian, 2011. Prospek
peneltian yaitu Produsen,
dan kendala Subsidi Pupuk
Distributor, Pengecer, Petani. Langsung ke Petani. Sinar Tani.
Edisi 5-11 Oktober Hal 5-8
b. Produsen melakukan 4 Fungsi
Chandra, G., 2004. Pemasaran Global :
Pemasaran yaitu Penjualan,
Internasional dan Internetisasi,
Penyimpanan, transportasi dan Edisi I. Andi, Yogyakarta
pembelian. Selain 4 funngsi Erwin dan T. Sabrina,. 2000. Pupuk dan
Pemupukan. Balai Penelitian
pemasaran tersebut diatas, Tembakau Deli. Medan.
produsen juga melakukan fungsi Hardjanto, W. 1996. Analisis Pendapatan
pembelian dalam hal pegadaan dan Tingkat Kesejahteraan Petani
di Kecamatan Jagakarsa,
bahan baku tetapi tidak Kotamadya Jakarta Selatan.
melakukan pembelian hasil Skripsi. Fakultas Perikanan,
IPB. Bogor.
produksi yang berupa pupuk,
Jumin, H.B., 1994. Dasar-Dasar
sedangkan lembaga pemasaran Agronomi. Raja Grafindo
yang yang terlibat yaitu Persada, Jakarta.
distributor dan pengecer Kotler and Armstrong., 1999. Prinsip-
Prinsip Pemasaran: Edisi VIII.
melakukan 5 fungsi pemasaran Erlangga, Jakarta.
yaitu pembelian, penjualan, Mubyarto, 1986. Pengantar Ekonomi
transpotasi,penyimpanan dan Pertanian. LP3S Jakarta. Jakarta.

pembiayaan. Musnawar dan Effi Ismawati., 2003 Pupuk


Organik Padat, Pembuatan dan
2. Besarnya biaya pemasaran yang Aplikasi Cet 1. Penebar Swadaya,
dikeluarkan oleh distributor pupuk Jakarta.
Purwono dan Heni Purnawati. 2007.
Urea sebesar Rp.32,08/Kg dan NPK
Budidaya 8 Jenis Tanaman
Phonska Rp.9,85/Kg. Besarnya biaya Pangan Unggul. Penebar
Swadaya, Jakarta.

254
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Hal: 242-254
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

PANDUAN PENULISAN NASKAH


PENULIASAN NASKAH:  Memuat rancangan perlakuan, pengambilan
 Ditulis sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang contoh, jumlah parameter yang dianalisis,
baik dan benar (kaidah EYD dan tata bahasa), dan pengukuran, cara pengambilan data, cara
mengikuti etika penulisan ilmiah. penentuan populasi, dan pengambilan contoh atau
 Ditulis sesuai Format Naskah Jurnal Perbal: responden. Diakhiri dengan satu alinea yang
Pertanian Berkelanjutan, diketik dengan program menjelaskan metode pengolahan dan analisis data.
Microsoft Word, baris 2 spasi, font 12, huruf Bahan dan Alat
Times Roman  Bahan dan alat utama yang digunakan harus jelas
 Artikel yang ditulis meliputi hasil pemikiran dan dilengkapi dengan spesifikasi dan sumbernya
hasil penelitian dalam bidang pertanian. Naskah
diketik dengan huruf Timea New Rowan, ukuran 12  HASIL DAN PEMBAHASAN
pts, dengan spasi 1,5, dicetak pada kertas kuarto  Memuat data hasil analisis yang diikuti dengan
maksimum 12 halaman (no. Hal kanan bawah) uraian penjelasan (deduksi) dan dilengkapi
dengan margin top 2,5: botton 2,5: left 2,5 dan penyimpulan (induksi) di setiap paragraf.
rigth 2,5 cm, dan diserahkan dalam bentuk print-  Dapat memuat sub bab dan sub sub bab.
out sebanyak 2 eksemplar beserta soft file. Berkas  Pada uraian naskah, tulisan kata tabel dan gambar
(soft file) dibuat dengan Microsoft Word. beserta nomor diawali dengan huruf besar pada
huruf pertama dan semua huruf ditebalkan (B).
 JUDUL DAN PENULISAN Namun, judul tabel dan gambar ditulis huruf besar
 Judul naskah tanpa sub title ditulis dengan huruf hanya pada huruf pertama kata pertama saja, dan
besar semua dan ditebalkan (B). Terjamahan judul tidak diteblakan.
dalam bahasa inggris, ditulis miring (I) dan huruf  Judul tabel dan gambar satu baris diletakkan di
besar untuk setiap awal kata (title case), dan tidak tengah (center lign), sedang lebih dari dua baris,
tebal. Bila tedapat nama latin, ditebalkan (B). maka baris ke dua dan selebihnya diletakkan
 Nama penulis ditulis tebal (B), lengkap tanpa gelar. dibawah huruf pertama judul baris pertama.
Identitas semua penulis ditulis font 11, tidak tebal,  Informasi di dalam tabel ditulis dengan spasi
miring (I), diletakkan di bawah judul naskah, diberi tunggal, font 11, dan rata kanan (right lign).
catatan superskrip !), 2), dan 3) dan seterusnya, dan Informasi data dalam tabel dan gambar dilengkapi
dilengkapi dengan alamat email penulis pertama dengan data standar deviasinya.
untuk tujuan komunikasi  Makna notasi dalam tabel dan gambar dijelaskan di
bagian bawah luar tabel atau gambar, dengan font
 ABSTRACT huruf 9-10.
 Ditulis dalam bahasa inggris, miring (I), tidak  Letak gambar dan tabel yang diletakkan berdekatan
tebal, font 10, dan spasi tunggal dengan pembahasan terkait.
 Memuat lebih kurang 200 kata, disusun dalam satu  Pada tabel hanya terdapat dua atau lebih garis
alinea, berisi temuan utama terpenting hasil horizontal untuk judul kolom, dan satu garis
penelitian, dilengkapi data kualitatif dan atau penutup tabel, tidak ada garis vertical.
kuantitatif utama terkait dengan tujuan penelitian.
 Key words berisi konsep utama yang dibahas,  KESIMPULAN DAN SARAN
ditulis tebal (B), miring (I), dan font 11. Jumlah  Memuat kesimpulan sebagai hasil analisis induksi
key words sebaiknya berjumlah 4-6 kata atau frasa. pembahasan hasil analisis parameter yang mengacu
pada tujuan penelitian.
 PENDAHULUAN
 Berisi latar belakang dilengkapi dengan bahan  DAFTAR PUSTAKA
rujukan sebagai dasar pemikiran penelitian, dan  Daftar pustaka ditulis dengan huruf ukran font 11
diakhiri dengan satu alinea yang memuat tujuan dan format mendelay, yaitu tanpa nomor urut dan
penelitian. disusun berdasarkan abjad nama terakhir/famili
penulis utama.
 METODE PENELITIAN  Penulisan nama dimulai dengan nama
Rancangan penelitian (Researh Design) famili/terakhir penulis utama, diletakkan bagian
 Memuat informasi jenis penelitian seperti awal diikuti dengan singkat huruf besar nama
experimental (pure atau quasi experiment), survey, penulis tanpa titik. Cara tersebut berlaku bagi
longitudinal study, crossectional study, dan penulis ke dua dan selebinya.
exploration study dan lainnya. Selain itu, memuat Judul buku ditulis huruf besar pada huruf pertama
juga tahap kegiatan utama penelitian, tempat, dan setiap awal kata yang bukan kata sambung, dan
waktu pelaksanaannya. ditulis miring (I).
Rancangan Percobaan (Experimental Design)

Anda mungkin juga menyukai