Anda di halaman 1dari 17

Review Jurnal Laboratorium Proses II

Oleh: Tamam Athallah Rhely Putra (119330058)

TOPIK: Penentuan Pupuk Menggunakan Topsis


● Jurnal ke-1
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknologi Informasi
Aditya Mahedra Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tahun Publikasi: 2022
Saefurrohman Pupuk Efektif Untuk Budidaya Tanaman Volume/Nomor: 16/2
Bawang Merah Di Kabupaten Demak Halaman: 323-339

Latar Belakang dan Tujuan


Indonesia adalah salah satu negara agraris dimana sebagian besar mayoritas pendukduknya tinggal di pedesaan dengan
dengan bidang pekerjaan sebagai petani, Penduduk indonesia umumnya mengkonsumsi makanan utamameraka hasil dari
pertanian, sehingga diperlukan salah satu adanya kiprah dalam menunjang pembangunan lahan yang tidak bervariasi,
sehingga tingkat kesuburan tanah menjadi turun. Salah satu faktor untuk mengatasi tingkat kesuburan tanah yaitu dengan
pemberianpupuk yang cukup agarmengembalikan taraf keseburan tanah

Untuk mengatasi masalah pemilihan pupuk efektif dibutuhkan sebuah program berupa sistem pendukung keputusan agar
dapat mudahkan para petani mendapatkan informasi.Dalam penelitian ini penulis menggabungkandua metode yaitu
metode(AHP)Analytical Hierarchy Processdan(TOPSIS) Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution.

Metodologi
Metode yang digunakan adalah metode AHP yaitu merupakan metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak
terstruktur kedalam beberapa komponen pada susunan hirarki, dengan pemberian nilai subjektif perihal pentingnya setiap
variabel secara relatif, serta menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada
situasi tersebut

Sedangkan metode TOPSIS yaitu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternatif pilihan yang merupakan
alternatif ideal yang mempunyai jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terpanjang dari solusi ideal negatif dari sudut
pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean
Hasil dan Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini mendapatkan hasil kesimpulan sebuah sistem pendukung keputusan yang merekomendasikan pupuk
efektif untuk budidaya bawang merah menggunakan metode AHP-TOPSIS di kabupaten demak, berdadasarkan pada kriteria
yang di tetapkan antara lain jenis tanah, umur tanaman, suhu, iklim dan menetapkan alternatif antara lain, NPK Mutiara 16-16-
16, Urea, SP-46, ZA dan KCl. Dari sebuah penggabungan dua metode yaitu AHP-TOPSIS dihasilkan nilai preferensi tertinggi
yaitu A1(NPK Mutiara 16-16-16) sebesar 0.839dan nilai preferensi terendah A4(SP-36) sebesar 0.085

 Jurnal ke-2
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal DIGIT
Kusnadi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tahun Publikasi: 2022
Wanda Ilham Pupuk Pada Tanaman Buah Mangga Volume/Nomor: 12/2
Petrus Sokibi Menggunakan Metode TOPSIS Berbasis Halaman: 191-202
WEB

Latar Belakang dan Tujuan


Pertumbuhan tanaman buah mangga yang sehat dan hasil produksi yang baik pastinya membutuhkan unsur hara yang
seimbang dan cukup tersedia di tanah. Pada beberapa lahan perkebunan tanaman buah mangga, tidak semua memiliki
kesuburan tanah yang baik. Sehingga untuk menghasilkan unsur hara yang cukup maka diperlukan pemupukan dan pupuk
yang baik juga terhadap tanaman buah mangga.

Dalam menentukan pemilihan pupuk dasar tanaman buah mangga diharapkan dalam penerapanya dapat diketahui pupuk
tanaman buah mangga yang sesuai dengan kebutuhan unsur hara makro yang sesuai dengan faktor gejala kerusakan, dari
permasalah yang dihadapi oleh penelitian terlebih dulu dan dari kendala anggota Gapoktan desa belawa ketika penentuan
pupuk dasar. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode TOPSIS untuk menentukan alternatif yang
ditawarkan dari penyelesaian masalah
Metodologi
Metode yang digunakan adalah metode TOPSIS yaitu merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dengan multi
kriteria. TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif
dan jarak terpanjang (jauh) dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris.

Hasil dan Kesimpulan


Hasil dari penelitian ini dapat menyediakan informasi bagi petani desa belawa dalam mengetahui pupuk berdasarkan gejala
kerusakan atau tingkat kerusakan. Oleh sebab itu aplikasi ini dapat menjangkau pemasaran usaha mahasiswa yang semakin
luas atas produk/jasa yang ditawarkan, dengan harapan pemasaran tersebut dapat berjalan maksimal

 Jurnal Ke-3
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknik Informatika
Ira Indriastuti Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tahun Publikasi: 2021
Febriani Santi Wahyuni Pupuk Pada Tanaman Padi Di Jawa Timur Volume/Nomor: 5/2
Menggunakan Metode TOPSIS dan WEB Halaman: 200-208

Latar Belakang dan Tujuan


Tanaman padi merupakan hasil dari pertanian di Indonesia yang sangat dibutuhkan sebagai bahan pokok. Faktor terpenting
dalam pembudidayaan tanaman padi adalah pupuk sebagai sumber keberhasilan dari penanaman tanaman padi. Pemupukan
bertujuan untuk menjaga unsur hara pada tanaman padi agar berkembang dengan baik serta dapat terhindar dari hama dan
penyakit. Di dalam pertanian memiliki jenis pupuk yang beragam.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengangkat judul skripsi sistem pendukung keputusan penentuan pupuk pada
tanaman padi menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution dan Weighted Product
untuk menentukan alternatif yang ditawarkan dari penyelesaian masalah, nilai alternatif tergantung pada pemberian bobot
nilai kriteria. Kriteria yang digunakan dalam sistem ini adalah tingkat kerusakan tanaman dan dosis pupuk

Metodologi
Metode Topsis memiliki prinsip bahwa untuk menentukan kedekatan dari suatu alternatif menggunakan jarak Eucladian untuk
menentukannya, nilai dari alternatif yang terpilih harus mendekati jarak terjauh dari solusi ideal positif dari solusi ideal
negatif. Seluruh jumlah nilai terbaik yang harus dicapai semua atribut merupakan solusi ideal positif, sedangkan solusi ideal
negatif adalah semua nilai yang dimiliki setiap atribut

Hasil dan Kesimpulan


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada tabel 9 nilai preferensi menunjukkan nilai rekomendasi pupuk non organik
npk 15-15-15 dengan nilai preferensi 1 sebagai pupuk terbaik dengan kondisi kerusakan tanaman dan dosis yang akan
digunakan

 Jurnal ke-4
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Ilmu Komputer dan
Rolia Bariang Sistem Pendukung Keputusan Dalam Sistem Informasi
R. Fanry Siahaan Menentukan Bantuan Pupuk Subsidi Kepada Tahun Publikasi: 2021
Kelompok Tani Menggunakan Metode Volume/Nomor: 3/3
TOPSIS Halaman: 118-126

Latar Belakang dan Tujuan


Sektor pertanian merupakan sektor andalan untuk meningkatkan kesejahteraan sebagian masyarakat Indonesia, karena
sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan bekerja pada sektor pertanian. Pupuk bersubsidi
merupakan suatu bantuan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Desa Kubah Sentang Keacamatan Pantai Labu untuk para
petani yang tergabung dalam kelompok tani. Ironisnya para kelompok petani yang seharusnya mendapatkan produk pupuk
bersubsidi tidak menerimanya. Mereka kesulitan dalam mendapatkan produk pupuk bersubsidi tersebut.

Penentuan penerima bantuan pupuk yang tidak tepat sasaran pada petani yang harusnya mendapatkan namun tidak
diberikan oleh pemerintah desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu. Sistem ini dapat menyajikan kelompok tani mana
yang layak untuk mendapatkan bantuan pupuk subsidi dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Metode yang
digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Technique For Others Reference By Similarity To Ideal Solution
(TOPSIS).

Metodologi
Topsis merupakan suatu metode yang memiliki konsep dimana alternatif dipilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.

Hasil dan Kesimpulan


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada tabel 9 nilai preferensi menunjukkan nilai rekomendasi pupuk non organik
npk 15-15-15 dengan nilai preferensi 1 sebagai pupuk terbaik dengan kondisi kerusakan tanaman dan dosis yang akan
digunakan
 Jurnal Ke-5
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Ilmu CyberTech
Dian Dwi Lestari Sistem Pendukung Keputusan Keputusan Tahun Publikasi: 2020
Pemilihan Pupuk Terbaik Tanaman Padi Volume/Nomor: 3/1
Menggunakan Metode Weight Product Halaman: 44-53

Latar Belakang dan Tujuan


Beras telah menjadi makanan pokok yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia secara turuntemurun. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pertanian, banyak inovasi-inovasi baru untuk
meningkatkan produktivitas pangan pokok masyarakat Indonesia. Salah satu faktor terpenting dalam penanaman padi adalah
pupuk sebagai sumber keberhasilan dari penanaman padi. Banyak sekali jenis pupuk dengan komposisi dan juga manfaat
yang berbeda, keberagaman jenis pupuk tersebut menjadi suatu permasalahan bagi penjual pupuk dalam menentukan produk
unggulan

Dengan menerapkan metode Weight Product (WP) pada proses pemilihan bibit dapat diterapkan dalam kasus-kasus yang
masih tinggi unsur subjektivitasnya dan dapat hasil akhir pemilihan pupuk padi terbaik dengan cepat dan akurat.

Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode WP (weight Product) untuk menentukan pupuk padi terbaik

Hasil dan Kesimpulan


Dalam menerapkan metode Weight Product dalam penelitian ini dilakukan dengan mendefenisikan kriteria-kriteria,
menormalisasikan nilai vektor dan menghitung nilaibobot preferensi pada setiap alternatif.
TOPIK: Penentuan Susu Menggunakan SAW

 Jurnal Ke-6
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknologi Terpadu
Desti Fitriati Perankingan Jenis Susu Untuk Balita Non- Tahun Publikasi: 2019
Mochammad Fahruddin Asi Dengan Metode SAW Volume/Nomor: 5/1
Halaman: 6-12

Latar Belakang dan Tujuan


Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Susu mempunyai kadar kalsium yang sangat tinggi, kandungan
laktosa didalam susu membantu absorbsi di dalam saluran cerna. Zat yang terkandung dalam susu sebagai salah satu
komoditi dengan kandungan gizi yang tinggi, yang memiliki fungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan.
Anak yang menginjak usia balita harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi sebagai penunjang pertumbuhannya. Pada
usia balita, anak akan mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.

Adapun susu formula yang banyak dijual adalah susu yang berasal dari sapi. Namun meskipun berasal dari sapi, susunan
nutrisi susu formula harus diubah hingga cocok untuk bayi. Akan tetapi, ada beberapa bayi yang memiliki alergi terhadap susu
sapi. Penyelesaian masalah ini dapat menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dimana sistem ini mampu
mengambil sebuah keputusan. Metode SPK yang digunakan yaitu Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini merupakan
metode yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan yang memiliki banyak attribut.

Metodologi
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif yang terdapat pada semua atribut. Metode SAW
untuk menyelesaikan permasalahan dalam penyeleksian pada sistem pendukung keputusan yang multi proses.
Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil proses konsultasi, dapat diketahui bahwa tingkat akurasi dengan
menggunakan metode SAW ini sebesar 63,33% dengan jumlah data uji yang valid sebesar 19 data dari semua jumlah data 30
sampel uji.

 Jurnal ke-7
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknik Informatika
Yunita Rahma Sistem Penentuan Kelayakan Pemberian Kaputama
Sufiatul Maryana Susu Formula Dengan Metode SAW Tahun Publikasi: 2021
Volume/Nomor: 5/1
Halaman: 48-59

Latar Belakang dan Tujuan


Penghentian pemberian ASI atau bahkan tidak diberikan ASI sama sekali bisa terjadi karena berbagai sebab misalnya ibu
bayi sedang menderita penyakit menular dan dikhawatirkan akan menular kepada sang bayi apabila bayi meminum ASI sang
ibu atau sang Ibu bayi sedang mengkonsumsi obatobatan yang cukup berbahaya. Pemberian susu formula merupakan solusi
alternatif untuk memenuhi gizi sang bayi karena kandungannya dirasa cukup untuk memenuhi gizi sang bayi.

dalam penelitian ini menawarkan solusi untuk menentukan kelayakan pemberian susu formula dengan membuat suatu system
pendukung keputusan dengan metode SAW (Simple Additive Weighting).

Metodologi
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif yang terdapat pada semua atribut. Metode SAW
untuk menyelesaikan permasalahan dalam penyeleksian pada sistem pendukung keputusan yang multi proses.

Hasil dan Kesimpulan


Sistem penunjang keputusan pada penentuan kelayakan pemberian susu formula ini menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW). Dalam implementasinya bobot kriteria yang digunakan dalam proses penelitian ini diperoleh menggunakan
metode SAW Penelitian dilakukan dengan memasukan data alternatif sebanyak 5 nama ibu menyusui yang memiliki keraguan
dalam menentukan apakah harus menggunakan susu formula atau tidak. Dari ke-5 nama tersebut terpilih alternatif atas nama
Suhartini

 Jurnal ke-8
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknik Komputer
Titin Prihatin Implementasi Metode SAW Dalam Tahun Publikasi: 2018
Penentuan Susu UHT Untuk Anak Balita Volume/Nomor: 4/2
Halaman: 1-6

Latar Belakang dan Tujuan


Banyaknya jenis pilihan merek susu balita yang ada di pasaran saat ini dengan keunggulan dan karakteristik masing-masing
produk yang ditawarkan, membuat konsumen sering bingung dalam memilih produk mana yang cocok dan baik untuk
dikonsumsi. Susu UHT yang beredar dipasaran saat ini dengan berbagai merk, variasi rasa, harga, kualitas susu dan kualitas
kemasan.

Melihat permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah menawarkan solusi untuk memilih susu UHT (Ultra High
Temperature)untuk balita dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) sehingga didapat rekomendasi
merksusu yang sesuai dengan kriteria utama yang dibutuhkan.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode analisis Simple Additive Weighting (SAW). Berikut penulis paparkan langkah
perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW) :
1. Menentukan Alternatif
2.Menentukan kriteria dan bobot yang akan dijadikan pengambilan keputusan
3.Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria.

Hasil dan Kesimpulan


Hasil dari perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) maka frians flag menjadi alternatif pilihan
utama berdasarkan kriteria prioritas

 Jurnal Ke-9
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Zeai Math Journal
Tony Yulianto Penentuan Susu Bayi Usia 0-6 Bulan Tahun Publikasi: 2019
Rica Amalia Menggunakan SAW Volume/Nomor: 4/2
Halaman: 40-49

Latar Belakang dan Tujuan


Bayi berusia 0-6 bulan membutuhkan ASI secara eksklusif, karena pencernaan bayi belum mampu untuk mendapatkan
makanan tambahan.Pemberian ASI secara maksimal adalah kegiatan penting untuk mempersiapkan generasi penerus
bangsa karena setiap bayi membutuhkan asupan gizi dan nutrisi demi kelangsungan hidupnya. Namun tidak semua ibu
bisa memberikan ASI karena beberapa faktor, oleh karena itu susu formula juga sangat dibutuhkan pada bayi yang tidak
dapat menerima ASI sebagai asupan nutrisi pengganti ASI
Berdasarkan hal tersebut, belum pernah dilakukan penelitian tentang penerapan pewarnaan graf pada susu bayi usia
0-6 bulan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan pewarnaan graf pada susu
bayi usia 0-6 bulan yang sesuai sebagai pengganti ASI buat ibu yang tidak bisa memberikan ASI ataupun bayi yang
tidak bisa menerima asupan ASI

Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode analisis Simple Additive Weighting (SAW). Berikut penulis paparkan langkah
perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW) :
1. Menentukan Alternatif
2.Menentukan kriteria dan bobot yang akan dijadikan pengambilan keputusan
3.Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria.

Hasil dan Kesimpulan


dapun simpulan dari penelitian ini yaitu berdasarkan ke-26 data bayi, setelah dilakukan proses pewarnaan graf
diperoleh hasil bahwa untuk bayi yang direkomendasikan 1 jenis susu ada 4 bayi, 2 jenis susu ada 1 bayi, 3 jenis susu
ada 3 bayi, 4 jenis susu ada 2 bayi, 5 jenis susu ada 2 bayi, 6 jenis susu ada 4 bayi, dan 7 jenis susu ada 6 bayi.
 Jurnal ke-10
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Sains Komputer
Qudsiyah Pemilihan Susu Formula Terbaik Untuk Usia Tahun Publikasi: 2019
Anna Mukhayaroh Anak 1-3 Tahun Dengan Metode SAW Pada Volume/Nomor: 2/1
Distributor Aneka Susu Bekasi Halaman: 11-22

Latar Belakang dan Tujuan


Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakan ASI merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi dan bayi di bawah 3 tahun.
WHO mengatakan ASI memberi manfaat kesehatan seumur hidup VOA Indonesia (2020). Misalnya menurut WHO, orang
yang pernah mendapat ASI sewaktu bayi memiliki lebih kecil kemungkinannya menghadapi masalah berat badan dalam
hidupnya kelak. Sebagian besar ibu di dunia ini menginginkan memberi ASI secara eksklusif pada anak mereka hingga umur
6 bulan bahkan hingga 2 tahun. Namun, ada kalanya hal itu tidak dapat dilakukan oleh para ibu disebabkan beberapa faktor,
antara lain kurangnya dukungan orang sekitar, tidak mencari informasi lebih dini, kesalahpahaman soal menyusui, faktor
psikologis, efek pasca cuti melahirkan dan kembali bekerja

Ada beberapa jenis susu formula yang dapat menjadi pilihan sebagai pengganti ASI, antara lain susu soya, susu Kambing,
susu hidrolisis total, susu hidrolisis parsial dan sintesis asam amino. beragamnya susu formula yang beredar di pasaran
juga beraganya kondisi masyarakat dan balitanya dapat membuat kebingungan dalam memilih susu formula pengganti ASI.
Metode SAW dipilih sebagai metode yang dapat membantu dalam mengambil pengambilan keputusan dalam pemilihan jenis
susu formula pengganti asi sebab metode ini banyak digunakan untuk mengambil keputusan dengan banyak kriteria atau
atribut

Metodologi
Konsep dasar dari Simple Additive Weightingadalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada set iap alternatif
pada semua atribut. Simple Additive Weighting merupakan metode penjumlahan terbobot..
Hasil dan Kesimpulan
Dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) pengambilan keputusan dengan multiple attribut lebih mudah dilakukan
sebab metode ini mendukung atribut berganda dan bobot sebagai variabel perhitungan. Tidak ada metode yang benar-
benar akurat, untuk mengukur ak urasi nya, dapat dibandingkan dengan metode yang lain atau dilakukan oleh ahli, namun
metode ini dapat memberikan gambaran kepada konsumen mengenai pemilihan susu formula. Perhitungan manual dengan
alternatif yang banyak dan kriteria yang banyak memakan banyak waktu dan perlu ketelitian mendalam. Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan diperoleh hasil untuk masing-masing alternatif adalah A1 -Susu Soya terpilih sebanyak 50% (40
kali), A2 –Ekstensif Hidrolisis terpilih sebanyak 10% (8 kali), dan A3 –Susu Asam Amino terpilih sebanyak 40% (32 kali).

 Jurnal ke-11
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: SEMNASTEK UISU
Zulkarnain Implementasi Metode SAW dan TOPSIS Tahun Publikasi: 2021
Drajat Saripurna Dalam Sistem Pendukung Keputusan Volume/Nomor: -
Pemilihan Susu Formula Balita Halaman: -

Latar Belakang dan Tujuan


Susu formula merupakan asupan yang sangat diperlukan bayi untuk pertumbuhan dan kecerdasannya. Karena itu, para orang
tua akan sangat membutuhkan susu formula untuk diberikan kepada bayi. Aspek gizi yang cukup banyak membuat susu
formula menjadi istimewa sebab mengandung jenis nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Banyaknya jenis pilihan merek
susu balita yang ada di pasaran saat ini dengan keunggulan dan karakteristik masing-masing produk yang ditawarkan untuk
dikonsumsi.

Pendekatan dengan metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK) membantu mendapatkan dalam ketepatan pemilihan susu
formula untuk bayi. Sistem Pendukung Keputusan ini dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan
mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
Metodologi
Metode Simple additive weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada Setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada.

Hasil dan Kesimpulan


Kriteria-kriteria pengambilan keputusan pemilihan susu formula yang tepat untuk BALITA berdasarkan nilai kandungan
protein, kandungan karbohidrat, kandungan lemak, kandungan natrium Sehingga dalam pemilihan susu formula yang tepat
untuk BALITA menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique for Order ofPreferencebySimilarityto
Ideal Solution (TOPSIS) yang membantu dalam memberi rekomendasi terbaik dari beberapa merk susu formula yang
dipertimbangkan.

 Jurnal ke-12
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Majalah Ilmiah INTI
Hendri Susanto Penerapan Metode SAW Dalam Pendukung Tahun Publikasi: 2018
Keputusan Pemilihan Susu GYM Terbaik Volume/Nomor: 5/2
Untuk Menambah Masa Otot Halaman: -

Latar Belakang dan Tujuan


Susu gym adalah Susu yang dapat digunakan sebagai sumber protein terbaik karena memiliki kelengkapan dari kandungan
asam amino dan memiliki kandungan gizi yang cukup untuk membantu dalam perkembangan otot. Bagi para pria memiliki
tubuh ideal di gambarkan dengan memiliki otot tubuh kekar, padat dan berisi.

Pada penelitian ini penulis mengunakan metode SAW. Dengan Metode SAW permasalahan dalam menentukan susu gym
untuk meningkatkan masa otot akan lebih mudah karena metode SAW ini secara garis besar banyak melakukan
perangkingan dengan cara mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada Setiap alternatif pada semua atribut

Metodologi
Metode Simple additive weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada Setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada.

Hasil dan Kesimpulan


Dalam proses penentuan susu gym terbaik dengan metode SAW di lihat dari kriteria Calories, Cholesterol, Sodium,
Carbohidrat, Sugar, dan Protein. Sehingga didapatkan susu gym terbaik untuk menambah masa otot

TOPIK: Penentuan Pupuk Menggunakan TOPSIS


 Jurnal ke-13
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan dan
Deni Suprihadi Sistem Pemilihan Pupuk Terbaik Pada Konseling
Putri Cahya Tanaman Kapulaga Dengan Metode TOPSIS Tahun Publikasi: 2022
Volume/Nomor: 4/6
Halaman: 83-88

Latar Belakang dan Tujuan


Tumbuhan kapulaga (Amomum cardamomum L.) merupakan semacam buah yang kerap dipakai selaku rempah(bahan) buat
olahan khusus sertapula buat kombinasi jamu. Tipe tumbuhan ini lumayan banyak dipakai oleh warga sebab fungsi dari
tumbuhan ini selaku obat-obatan semacam materi aromatik, karminatif(kurangi gas pada perut ataupun kurangi perut balut),
menyembuhkan batukberdahak, mulut beraroma serta serupanya. Namun terdapat masalah pada jenis pupuk yang harus
digunakan dikarenakan tanaman ini sangat sensitif selama pertumbuhannya

Oleh sebab itu pengarang mengusulkan suatu metode yaitu metode TOPSIS untuk menyelesaikan masalah pada
pemilihan pupuk yang akan digunakan Metode TOPSIS ini banyak dipakai untuk pengumpulan ketetapan yang memiliki
multikriteria ataupun patokan yang banyak.

Metodologi
TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan
terjauh dari solusi ideal negatif, yang bertujuan untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal.
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan
solusi negatif ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.

Hasil dan Kesimpulan


Memudahkan petani dalam pemilihan pupuk terbaik untuk tanaman kapulaga dengan menggunakan metode topsis
untuk meningkatkan kualitas panen. Dengan adanya aplikasi ini, petani dengan mudah bisa melihat hasil data pupuk terbaik
untuk tanaman kapulaga yang sudah di input oleh admin. Metode topsis diterapkan pada pemilihan pupuk terbaik karena
metode ini menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif
 Jurnal ke-14
Nama Peneliti: Judul Penelitian: Nama Jurnal: Jurnal Teknologi Proses
Ilham Harmonisasi Metode Hybrid Dalam Tahun Publikasi: 2019
Penentuan Pupuk Bersubsidi di Wilayah Volume/Nomor: 4/1
Jawa Timur Halaman: 1-7

Latar Belakang dan Tujuan


Dalam dunia industri proses penyediaan dan perhitungan penjualan masih menggunakan metode sederhana atau masih
menggunakan perhitungan konvensional dan masih mendapatkan beberapa kendala dalam pengolahan data. Sehingga
proses tersebut mengalami beberapa permasalahan seperti, informasi data yang sangat lama diterima petugas lapangan

Pendukung Keputusan diharapkan dapat menentukan nilai-nilai negative di masing-masing kabupaten, dengan mengetahui
nilai negative tersebut, diharapkan petugas lapangan akan mensosialisasikan pupuk bersubsidi terhadap penjualan yang
masing dibawah ketentuan. Sehingga diperlukan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan perangkingan penjualan per
kabupaten pupuk bersubsidi dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS.

Metodologi
TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif
dan terjauh dari solusi ideal negatif, yang bertujuan untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi
optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapaiuntuk setiap atribut,
sedangkan solusi negatif ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.

Hasil dan Kesimpulan


Simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah diperoleh hasil penjualan terendah adalah Lumajang dengan nilai 0,4993
karena penjualan masih kurang dari 100% yaitu 300 ton dari total rencana 1216 ton, dengan mengetahui penjualan yang
kurang dari 100% di masing-masing kabupaten propinsi Jawa Timur maka distribusi pupuk subsidi dapat dilakukan secara
cepat.

Anda mungkin juga menyukai