Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

sistem pendukung keputusan (Descision Support System) merupakan

sistem informasi berbasis komputer yang interaktif, dengan cara mengolah data

dengan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak

terstruktur sehingga dapat memberikan informasi yang bisa digunakan oleh para

pengambil keputusan dalam membuat keputusan. Dalam sebuah sistem

pendukung keputusan, sumber daya intelektual yang dimiliki seseorang dipadukan

dengan kemampuan komputer untuk membantu meningkatkan kualitas dari

keputusan yang diambil. Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses

memilih sebuah tindakan diantara beberapa alternatif yang ada, sehingga tujuan

yang diinginkan dapat tercapai [1].

Teknologi pada zaman globalisasi saat ini sangatlah penting bagi

keseharian masyarakat, komputerisasi sangat dibutuhkan untuk membantu

memudahkan kegiatan sehari-hari. Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu

cepat ini sangat berdampak pada semua sektor kehidupan termasuk salah satunya

sektor pertanian. penerapan teknologi pada sektor pertanian merupakan kontribusi

yang dapat dirasakan oleh masyarakat tani sebagai dampak dari penggunaan

sistem dan teknologi informasi.

1
2

Dalam sektor pertanian, selain kondisi geografis media tanam juga

sangatlah penting karena dapat menentukan perkembangan dan tumbuh suburnya

tanaman tersebut. Begitu juga pada jamur tiram putih, Jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang banyak tumbuh pada

media kayu sebagai sumber bahan makanan manusia dengan nutrisi yang

beraneka ragam dan dapat digunakan untuk mensubtitusi sumber nutrisi lain yang

relatif lebih mahal. Budidaya jamur tiram putih sama seperti berbagai macam

jamur yang dapat dikonsumsi, yaitu memerlukan lignin sebagai sumber nutrisinya

yang dikonsumsi dengan mengubah makromolekul karbohidrat menjadi molekul

gula yang lebih sederhana dengan bantuan enzim ligninase yang dihasilkannya.

Selain lignin jamur tiram putih juga memerlukan hemiselulosa, selulosa, makro

elemen penting, protein, dan vitamin [2].

Jamur tiram putih membutuhkan media khusus agar dapat tumbuh serta

berkembang, sehingga tidak selalu menghasilkan pertumbuhan jamur yang baik

sebagaimana diharapkan para pembudidaya. Berbagai kendala di temui oleh para

pembudidaya seperti kondisi cuaca, kualitas bibit dan paling sering dijumpai

adalah pada media tanam. Untuk itu, perlu dicari alternatif lain yang dapat

digunakan sebagai media tanam, karena sering kali para petani jamur ini kesulitan

saat mencari pasokan bahan baku bekualitas yang akan digunakan sebagai media

tanam.

Sama hal nya seperti lokasi pengamatan yang peneliti lakukan yaitu KUB

Rumah Jamur Maju Bersama yang berada di desa Hessa air genting kec. Air baru,

petani jamur di tempat tersebut mendapati berbagai kendala saat budidaya jamur

tiram putih terutama kendala pada media tanam yang tidak efektif menghasilkan
3

pertumbuhan jamur dengan maksimal. Kurangnya pengetahuan tentang spesifikasi

pemilihan bahan media tanam yang baik menjadikan Petani jamur di KUB Rumah

Jamur Maju Bersama biasanya menggunakan serbuk kayu sebagai media tanam

yang di pesan dari pengerajin meubel yang notabenenya serbuk kayu tersebut

berasal dari berbagai macam jenis kayu. Tidak semua jenis kayu baik untuk di

gunakan sebagai media tanam pada jamur tiram putih, Ada beberapa alternatif

serbuk kayu lain yang dapat digunakan antara lain seperti serbuk kayu kemiri,

kayu randu dan kayu karet, kayu sengon.

Selama ini penentuan media tanam yang dilakukan oleh para petani di

KUB Rumah Jamur Maju Bersama masih dilakukan dengan cara manual, yaitu

dengan cara saling bertanya ke sesama petani jamur tiram lainnya yang belum

tentu mengetahui apakah media tanam yang ia gunakan benar-benar bagus atau

tidak. Cara seperti itu sangat beresiko dikarenakan tidak adanya kemampuan

analisa yang tajam dan diperlukan perhitungan yang sistematis dan akurat agar

diperoleh pengambilan keputusan yang tepat.

Berdasarkan temuan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan proses penelitian guna mendapatkan solusi untuk memilih media

tanam yang baik pada jamur tiram putih. Dalam pemilihan media tanam yang

terbaik dan unggul pada budidaya jamur tiram putih, disini peneliti akan

melakukan penerapan teknologi informasi. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode TOPSIS (Technique Order Preference by Similarity

To Ideal Solution) yang merupakan salah satu metode sistem pendukung

keputusan (SPK). Dengan menerapkan metode ini, maka peneliti akan

membandingkan tiap-tiap keunggulan pada media-media tanam yang ada yaitu


4

dengan kriteria-kriteria seperti keringanan serbuk, tingkat kekerasan serbuk,

kelembapan serbuk, serat serbuk sehinga dapat menghasilkan pertumbuhan jamur

tiram putih yang maksinmal dan menjadikan sebuah informasi yang dapat

digunakan sebagai referensi untuk memilih media tanam yang baik dan unggul.

Metode TOPSIS dipilih karena didasarkan pada konsepnya dimana,

alternatif terpilih yang baik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal

positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsepnya

sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan

untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk

matematis yang sederhana [3].

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka dalam penelitian

ini akan dibuat sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat

membantu petani jamur di KUB Rumah Jamur Maju Bersama dalam menentukan

alternatif media tanam terbaik, maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat

masalah tersebut menjadi skripsi dengan judul “Penentuan Media Tanam

Unggul Pada Jamur Tiram Putih Dengan Teknik Topsis”

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang terjadi adalah :

1. Petani jamur di KUB Rumah Jamur Maju Bersama biasanya menggunakan

serbuk gergaji yang notabenenya berasal dari sembarang kayu. Sehingga

membuat pertumbuhan jamur tidak maksimal.


5

2. Para petani masih melakukan pemilihan media tanam dengan cara manual

yaitu dengan meminta saran kepada sesama pembudidaya yang belum tentu

mengetahui media tanam yang ia gunakan benar-benar bagus atau tidak.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan dalam pembahasan, maka perlu adanya pembatasan

masalah dalam hal-hal yang diantaranya sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di tempat budidaya jamur KUB Rumah Jamur Maju

Bersama yang beralamat di desa Hessa air genting Kec. Air batu.

2. Penelitian hanya membahas penentuan media tanam jamur yang unggul

dengan serbuk kayu

3. Membangun sistem pendukung keputusan guna mengetahui media tanam

yang baik dan unggul menggunakan teknik TOPSIS.

4. Kriteria yang di gunakan dalam menentukan media tanam yang baik adalah

berat serbuk, lembut serbuk, harga, pertumbuhan jamur parasit.

5. Menggunakan bahasa pemrograman php dan database mysql

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun suatu sistem informasi berbasis web guna memilih

media tanam yang baik dan unggul menggunakan teknik atau metode

TOPSIS?
6

2. Bagaimana implementasi teknik atau metode TOPSIS dalam sistem

pendukung keputusan yang akan di buat?

3. Bagaimana menghasilkan laporan data pemilihan media tanam yang baik dan

unggul pada KUB Rumah Jamur Maju Bersama?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah sebagai berikut :

Membangun suatu sistem informasi berbasis web guna memilih media tanam

yang baik dan unggul pada budidaya jamur tiram putih menggunakan metode

TOPSIS

1. Menerapkan metode TOPSIS dalam menentukan media tanam yang unggul

pada jamur tiram putih.

2. Memilih salah satu alternatif dengan berbagai kriteria yang paling unggul

dengan rangking pertama menggunakan metode TOPSIS sehingga

menghasilkan media tanam terbaik.

3. Membuat sistem pendukung keputusan berbasis Web dan menghasilkan

output berupa laporan pemilihan media tanam yang baik bagi jamur tiram

putih.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Bagi Peneliti


7

Menungkatkan pola pikir dalam melakukan penelitian, perumusan dan

pemecahan masalah. Serta menambah ilmu pengetahuan di bidang sistem

pendukung keputusan khusunya metode TOPSIS

2. Manfaat Bagi pihak KUB rumah Jamur Maju Bersama

Meningkatkan produktifitas dan mengurangi resiko kerugian dalam

budidaya jamur tiram putih.

3. Manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Diharapkan dapat digunakan untuk mempermudah dalam melakukan

pemilihan media tanam yang baik dan unggul dalam sektor pertanian, khususnya

budidaya jamur tiram putih.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang penulis buat adalah sebagai

berikut :

BAB 1. PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

dan Sistematika Penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis menguraikan hal yang berhubungan dengan judul

mulai dari konsep dasar sistem, karakteristik sistem, Sistem Pendukung

Keputusan, Metode TOPSIS, dan UML.


8

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang prosedur yang digunakan, analisis

data dan masalah, jenis dan metode pengumpulan data dengan tujuan untuk

memperoleh suatu data dengan cara peneilitian lapangan dan kepustakaan.

BAB 4. ANALISA DAN PERANCANGAN

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang pengujian program atau

sistem serta menjelaskan hasil yang di dapat dari penelitian dan pengujian

aplikasi.

BAB 5. IMPLEMENTASI DAN HASIL

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang pengujian program atau

sistem serta menjelaskan hasil yang didapat dari penelitian dan pengujian aplikasi.

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran dari apa yang

telah diuraikan dan diterangkan dari bab-bab sebelumnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Untuk mendukung pembuatan skripsi, maka perlu dikemukakan hal-hal

atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup

pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

2.1.1 Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu [4].

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling

bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Selain itu pengertian yang lain

sistem terdiri dari unsur-unsur dan masukan (input), pengolahan (processing),

serta keluaran (output) [5].

Dari beberapa pengertian di atas, sistem menurut peneliti adalah jaringan

kerja sama bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut [6] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki

karakteristik yaitu :

9
10

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang

harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau

tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari

subsitem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui

penghubung.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat

berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).


11

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi.

Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh

dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah

signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer

menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi

adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan

menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan

jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan,

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

2.1.1.2 Daur Hidup Sistem

Siklus hidup sistem (System Life Cycle) dapat didefinisikan sebagai proses

evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi

berbasis komputer. Fase atau tahapan daur hidup sistem [6] :

1. Mengenali adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu

kebutuhan atau masalah yang terjadi harus dapat didefinisikan dengan jelas.
12

2. Pembangunan sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus

diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu

sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem tersebut.

3. Pemasangan sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem

kemudian akan dioperasikan.

4. Pengoperasian sistem Program-program komputer dan prosedur - prosedur

pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat

statis.

5. Sistem menjadi usang Saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang

ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu

dibangun untuk menggantinya.

2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK), secara umum didefinisikan sebagai

sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan

pemecahan masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah

semi-terstruktur. Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang

mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam

memecahkan masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun

usulan menuju pada keputusan tertentu.

Selain itu Sistem Pendukung Keputusan [1] adalah sistem informasi berbasis

komputer yang interaktif, dengan cara mengolah data dengan berbagai model

untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur sehingga dapat

memberikan informasi yang bisa digunakan oleh para pengambil keputusan dalam
13

membuat sebuah keputusan. Dalam sebuah sistem pendukung keputusan, sumber

daya intelektual yang dimiliki seseorang dipadukan dengan kemampuan komputer

untuk membantu meningkatkan kualitas dari keputusan yang diambil.

Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses memilih sebuah tindakan

diantara beberapa alternatif yang ada, sehingga tujuan yang diinginkan dapat

tercapai.

2.1.3 Metode Topsis

TOPSIS adalah metode multi kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi

solusi dari himpunan alternatif berdasarkan minimalisasi simultan dari jarak titik ideal

dan memaksimalkan jarak dari titik terendah. TOPSIS dapat menggabungkan bobot

relatif dari kriteria penting. Langkah-lahkah metode TOPSIS sebagai berikut [1]

Menentukan matriks keputusan yang ternormalisasi (R), seperti persamaan berikut :

keterangan:

xij merupakan rating kinerja alternatif ke-iterhadap atribut ke-j

rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi.

a. Menentukan matriks keputusan yang terbobot (Y), seperti persamaan berikut :

keterangan:
14

wj adalah bobot dari kriteria ke-j

yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.

b. Menentukan matriks solusi ideal positif (A+) dan matriks solusi ideal negatif

(A-), seperti persamaan berikut :

dengan

c. Menentukan jarak nilai alternatif dari matriks solusi ideal positif (d ) dan

matriks solusi ideal negatif (d ) jarak solusi ideal positif (d ) , seperti persamaan

berikut :

keterangan:

adalah elemen dari matriks solusi ideal positif jarak solusi ideal negatif (d -) seperti
i

persamaan berikut :

keterangan:

adalah elemen dari matriks solusi ideal negatif

d. Menentukan nilai preferensi (ci)untuk setiap alternatif. Nilai preferensi

merupakan kedekatan suatu alternatif terhadap solusi ideal, seperti persamaan


15

berikut :

keterangan:

nilai ci yang lebih besar menunjukkan prioritas alternatif.

2.1.4 Jamur Tiram

Gambar 2.1 Jamur Tiram

Di Indonesia budidaya jamur termasuk relatif baru. Komoditas jamur

khususnya jamur merang mulai diperkenalkan pada tahun 1960-an. Namun

pengembangannya dan mulai diusahakan secara komersial serta dikenal oleh

masyarakat mulai pada tahun 1970-an, sedangkan jamur tiram dikenal oleh

masyarakat lebih belakangan lagi. Sejak dekade 1980-an di beberapa kawasan


16

pulau jawa [2]. Jamur tiram merupakan jamur pangan yang berasal dari kelompok

Basidiomycetes, disebut jamur tiram karena tudungnya berbentuk lingkaran

seperti cangkang tiram .

Jamur tiram atau dalam bahasa lain disebut pleurotus sp. Merupakan salah satu

jamur konsumsi yang bernilai tinggi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa

dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P .ostreatus), jamjr

tiram merah muda (P. flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram

abalone (P. cystidiosus). Pada dasarnya semua jamur memiliki karakteristik yang

hamper sama terutama dari segi mortologi, tetapi secara kasar warna tubuh buah dapat

dibedakan antara jenis yang satu dengan yang lain terutama dalam keadaan segar.

Dalam membudidayakan jamur banyak sekali media tanam yang dapat

digunakan sebagai salah satu bahan campuran, dimana salah satu nya adalah media

tanam menggunakan serbuk kayu. Media tanam serbuk kayu sudah menjadi kebiasaan

bagi petani melakukan usahanya secara komersial.

2.1.4.1 Serbuk kayu

Serbuk kayu merupakan limbah dari kayu yang akan di olah menjadi benda

pakai seperti perabot rumah tangga, atau furniture. Serbuk gergaji merupakan media

tanam utama yang digunakan untuk budidaya jamur tiram. Tidak semua serbuk kayu

dapat di tumbuh jamur tiram, beberapa serbuk dari jenis kayu tidak dapat di tumbuhi

jamur karna terlalu banyak mengandung zat pengawet alami sehingga dapat

menghambat pertumbuuhan jamur. Hal tersebut menjadi masalah bagi petani yang

ingin mengusahakan jamur tiram karna media tanam serbuk kayu tidak dapat
17

menggunakan sembarang jenis kayu. Berikut beberapa jenis kayu yang serbuk nya dapat

di gunakan sebagai media tanam jamur :

1. Serbuk Kayu Kemiri

Kayu kemiri merupakan kayu yang keras. Serbuk kayu kemiri berpengaruh

nyata pada parameter panjang tangki jamur hal ini Karena kayu kemiri memiliki

kandungan selulos dan ligin yang besar, kayu kemiri juga memililki tekstur dan

serat yang lunak dan tidak beminyak


18

Gambar 2.2 Serbuk Kayu Kemiri

2. Serbuk Kayu Karet

Serbuk kayu karet memiliki kandungan selulosa yang lebih rendah dari kayu

kemiri, randu dan sengon, pada kayu karet juga tidak mengandung minyak dengan

tekstur serbuk yang lunak dan lembab sehingga sangat mudah di tumbuhi jamur

tiram.

Gambar 2.3 Serbuk Kayu Karet

3. Serbuk Kayu Randu


19

Kayu randung merupakan kayu yang jarang digunakan sebagai bahan baku

produksi kebutuhan rumah tangga seperti finiture, karna kayu ini langka, namu

kayu randu memiliki kandungan selulosa, tidak mengandung minyak dan tidak

mengandung bahan zat aktif yang dapat mengambat pertumbuhan jamur. Serbuk

kayu randu juga sangat ringan sehingga dapat di gunakan sebagai media tanam

jamur tiram.

Gambar 2.4 Serbuk Kayu Randu

4. Serbuk Kayu Sengon

Serbuk dari kayu sengon biasanya digunakan untuk media penanaman jamur

tiram karena serbuk kayu sengon termasuk kayu keras, tidak menngandung getah

(kayu yang mengandung getah akan menghambat pertumbuhan jamur tiram, Karen

getah pada tanaman menjadi zat ekstraktif), serbuk kayu sengon tidak mengandung

minyak serta bahan kimia lain, sehingga tidak di tumbuhi jamur atau kupang.
20

2.2 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.5.1 Flow Map`

Flow Map merupakan fungsi sebagai mendefenisikan hubungan antara

bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer), dan aliran data (dalam

bentuk dokumen keluaran dan masukan).

Flow Map adalah campuran peta dan Flow Chart, yang menunjukan

pergerakan benda dari suatu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan.

Flow Map menolong analisis dan programmer untuk memecahkan

masalah ke dalam segmen – segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif- alternatif lain dalam pengoperasian.

Flow Map dapat dikatakan sebuah aliran data berbentuk dokumen atau

formulir di dalam suatu sistem informasi ynag merupakan suatu aktivitas yang

saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data informasi. Proses aliran

dokumen ini dapat terjadi dengan entitas di luar sistem.

Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada Flow Map :

Tabel 2.4.1 Simbol-Simbol Flow Map

No. Simbol Keterangan

Arah Aliran Menunjukkan arah aliran dokumen agar


bagian yang terkait pada suatu siste
m, dapat dari sistem keluar ataupun dari
1. luar
ke sistem dan antar bagian diluar sistem.
21

Dokumen Menunjukkan dokumen berupa dokumen


input, output pada proses manual dan
2. proses berbasis komuter.

Proses Menunjukkanproses yang dilakukan


3. secara manual.
Manual

Proses Menunjukkanproses yang dilakukan


4.
Komputer secara komputerisasi.

Penghubung Menunjukkan alir dokumen yang terputus


atau terpisah pada halaman alir dokumen
5. yang sama.

Pengarsipan Menunjukkan simpanan data non


komputer/data file pada proses manual,
6. dokumen ddapat disimpan pada lemari
arsip, map, dan lain – lain.
Penyimpanan Menunjukkan media penyimpanan data /
Magnetik file pada proses berbasis komputer, file
7. dapat di simpan pada hardisk, disket, cd,
dan lain-lain.
8. Manual Input Input data secara manual.

Kondisi Keputusan manunjukkan arah kondisi ya


9.
atau tidak.

2.2.1 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar

yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan

membanngun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam

mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk

mendukung pengembangan sistem [7].


22

Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah Use

Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Class

Diagram, Deployment Diagram.

2.2.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan atau kelakuan (behavior) sistem

informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja

yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan

fungsi-fungsi tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram

yaitu [7]:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Keterangan

Use case Use Case menggambarkan


fungsionalitas yang disediakan sistem
Nama use case sebagai unit-unit yang bertukar pesan
antar unit dengan aktor, yang
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja
Aktor / Actor Actor atau Aktor adalah
Abstraction dari orang atau sistem
yang iain yang mengaktifkan
fungsi dari target sistem. Untuk
mengidentifikasikan aktor, aktor
harus menentukan pembagian
tenaga kerja dan tugas-tugas yang
berkaitan dengap peran pada
konteks target sistem. Orang atau
sistem bisa muncul dalam beberapa
peran. Perlu dicatat bahwa aktor
berinteraksi dengan Use Case,
Nama aktor tetapi tidak memiliki kontrol
terhadap use case
Asosiasi / Association Asosiasi antara aktor dan use case,
digambarkan dengan garis tanpa
panah yang mengindikasikan
siapa atau apa yang meminta
23

interaksi secara langsung dan


bukannya mengindikasikan data.
Generalisasi/ generalitation Asosiasi antara aktor dan use case
yang menggunakan panah terbuka
untuk mengindikasikan bila aktor
berinteraksi secara pasif dengan
sistem
Include Include, merupakan di dalam use
case lain (required) atau
pemanggilan use case oleh use
<<Include>> case lain, contohnya adalah
pemanggilan sebuah fungsi
program
Extend Extend, merupakan perluasan dari
use case lain jika kondisi atau
<<Extend>> terpenuhi

2.2.1.2 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis. Simbol-simbol yang digunakan

dalam activity Diagram yaitu [7]:

Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan
Start Point, diletakkan pada pojok
kiri atas dan merupakan awal
aktivitas

End Point, akhir aktivitas

Aktivitas/Activities, menggambar
aktivitas kan suatu proses/kegiatan bisnis

Join (penggabungan) atau rake,


digunakan untuk menunjukkan
adanya dekomposisi
24

Decision Points, menggambar kan


pilihan untuk pengambilan
keputusan, true atau false
Swimlane,pembagian activity
diagram untuk menunjukkan siapa
melakukan apa

2.2.1.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan

dan diterima antar objek. Simbol-simbol yang digunakan dalam Sequence

Diagram yaitu [7]:

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan

Orang, proses atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, walaupun
Nama Aktor simbl dari aktor adalah gambar orang
tapi aktor belum tentu merupakan
Atau orang biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan.
25

Pesan tipe create, Menyatakan suatu


objek membuat objek yang lain, arh
panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Message, symbol mengirim pesan
antar class
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
menghasilkan suatu kembalian ke
objek tertentu, arah panah mengarah
pada objek yang menerima kembalian.
Activation,mewakili sebuah
eksekusi operasi dari objek,panjang
kotak ini berbanding lurus dengan
durasi aktivasi sebuah operasi

Lifeline, garis titik-titik yang


terhubung dengan objek, sepanjang
lifeline terdapat activation

2.2.1.4 Class Diagram

Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap

kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan

aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku

sistem.

Class Diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-

operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek

yang dikoneksikan.

Class Diagram secara khas meliputi : Kelas (Class), Relasi

Assosiations, Generalitation dan Aggregation, attribut (Attributes), operasi

(operation/method) dan visibility, tingkat akses objek eksternal kepada suatu


26

operasi atau attribut. Hubungan antar kelas mempunyai keterangan yang

disebut dengan Multiplicity atau Cardinality [7]:

Tabel 2.4 simbol-simbol Class diagram

Simbol Keterangan

oooNama_kelas Kelas pada struktur system


+atribut

+operasi()

Nama_interface Antarmuka/interface, Sama dengan


konsep interface dalam pemrograman
berorientasi objek.

Asosiasi/association, Relasi antar


kelas dengan makna umum, asosiasi
biasanya disertai dengan multiplicity.
Assosiasi berarah/directed association,
Relasi antarkelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya disertai dengan
multiplicity.
Generalisasi, Relasi antarkelas dengan
makna generalisasi-spesialisasi (umum-
khusus)

2.2.1.5 Deployment Diagram

Deployment Diagram digunakan untuk menggambarkan detail

bagaimana komponen disusun di infrastruktur sistem [7]:


27

Tabel 2.5 Simbol-simbol Deployment Diagram

Simbol Keterangan

Pada deployment diagram,


komponenkomponen yang ada
diletakkan didalam node untuk
memastikan keberadaan posisi
mereka

Node menggambarkan bagian-


bagian hardware dalam sebuah
sistem. Notasi untuk node
digambarkan sebagai sebuah kubus
3 dimensi.
Node Name

Sebuah association digambarkan


sebagai sebuah garis yang
menghubungkan dua node yang
mengindikasikan jalur komunikasi
antara element-elemen hardware.

2.1.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram). ERD dikembangkan

berdasarkan teori himpunan dalam bidang metematika. ERD digunakan untuk

pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data

menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan

ERD Adapun simbol-simbol dari Entity Relationship Diagram (ERD) adalah

sebagai berikut [8]:

Tabel 2.5 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)


28

Nama Simbol Keterangan


Entitas Suatu kumpulan objek atau sesuatu
yang dapat dibedakan atau dapat
didefinisikan secara unik.

Relationship Hubungan yang terjadi antara satu


entitas atau lebih.

Atribut Karakteristik dari entitas atau


Relationship yang menyediakan
penjelasan detail entitas atau
relation.
Link Baris sebagai penghubung antara
himpunan, relasi dan himpunan
entitas dari atributnya.

2.1.7 Flowchart

Flow chart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan prosedur suatu program [8].

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan prosedur suatu program. Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart)yang

menunjukkan alir (flow)di dalam program atau prosedur sistem secara logika.

Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi. Ada lima macam bagan alir, di antaranya:

a. Bagan Alir Sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

b. Bagan Alir Dokumen (document flowchart) disebut juga bagan alir formulir

(form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan

dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

c. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

menggambarkan prosedur di dalam sistem dengan menggunakan simbol-


29

simbol bagan alir sistem dan gambargambar komputer serta peralatan lainnya

yang digunakan oleh sistem.

d. Bagan Alir Program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan

secara rinci langkah-langkah dari proses program.

e. Bagan Alir Proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di teknik industri untuk menggambarkan proses dalam suatu

prosedur

Tabel 2.6 Simbol Flowchart

No. Simbol Deskripsi


1. Simbol Start atau End yang
mendefinisikan awal atau akhir dari
sebuah flowchart.

2. Simbol pemerosesan yang terjadi pada


sebuah alur kerja.

3. Simbol yang menyatakan bagian dari


program (sub program).

4. Simbol masukan atau keluaran dari


atau ke sebuah pita magnetic.

5. Simbol Input/Output yang


mendefinisikan masukan dan keluaran
proses.

6.
Simbol konektor untuk menyambung
proses pada lembar kerja yang sama.
30

7. Simbol konektor untuk menyambung


proses pada lembar kerja yang
berbeda.

8. Simbol masukan atau keluaran dari


atau ke sebuah dokumen.

9. Simbol untuk memutuskan proses


lanjutan dari kondisi tertentu.

10. Simbol database atau basis data.

11. Simbol yang menyatakan piranti


keluaran, seperti layar monitor,
printer, dll.

12. Simbol yang mendefinisikan proses


yang dilakukan secara manual.

13. Simbol untuk menghubungkan antar


proses atau antar symbol

2.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.3.1 XAMPP

XAMPP merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak

sistem operasi yang berfungsi sebagai server yng berdiri sendiri (localhost).

XAMPP merupakan software web server apache yang di dalamnya tertanam

server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP.


31

XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem

operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah

sebagai server yang terdiri sendiri (localcost), yang terdiri atas program Apache

HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan

bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X

(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini

tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas, merupakan web server

yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang

dinamis. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya: Htdoc

adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti

berkas PHP, HTML dan skrip lain. PhpMyAdmin merupakan bagian untuk

mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka

browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul

halaman phpMyAdmin. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan

(service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start)

[9].

2.3.2 PHP (HyperText PreProcessor)

PHP singkatan dari Hypertext Processor yang digunakan sebagai bahasa

script server-side dalam pengembangan Web yang disisiplkan pada dokumen

HTML. Pengunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan

software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat
32

didownload secara bebas dari situs resminya. PHP ditulis dengan menggunakan

bahasa C (M suhartato : 2017).

2.3.2.1 Sejarah PHP (HyperText PreProcessor)

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdrof pada tahun 1994.

Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa

saja pengunjung homepage-nya. Rasmus Lerdrof adalah seorang pendukung open

source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0

secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP

2.0. Pada tahun 1996, telah banyak digunakan dalam website di dunia. Sebuah

kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski, Andi

Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Wistead bekerja sama untuk

menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.

Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.

Tidak sampai disitu, kemampuan PHP [9].

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk

pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa

pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf,

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada

komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman

client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (Suhartini : 2020).
33

2.3.3 MYSQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak atau software sistem

manajemen basis data SQL atau DBMS Multithread dan multi user. MySQl

sebenarnya merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database

untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan secara mudah dan otomatis. MySQL diciptakan

oleh Michael "Monty" Widenius pada tahun 1979, seorang programmer komputer

asal Swedia yang mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang

dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM database

engine dengan indexing [9].

2.3.4 Subleme Text

Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat

berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi

Phyton API. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari

aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublimepackages. Sublime

Text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan

lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan

fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan

mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi (license)

aplikasi gratis. Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemograman dan

mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemograman

yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti: C, C++, C#, CSS,

D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavasScript, LaTeX, Lisp, Lua,
34

Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Pyhon, R, Ruby, SQL, TCL, Textile

dan XML. Bahasa pemograman yang didukung atau belum terdukung secara

default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan add-ons

yang bisa di-download sesuai kebutuhan user (Adi Suprianto : 2018) .

2.3.5 CSS (Cascading Style Sheet)

CSS adalah Bahasa yang dapat digunakan untuk mendefinisikan

bagaimana suatu Bahasa markup ditampilkan pada suatu media dimana Bahasa

markup ini salah satunya adalah HTML. Atau dengan kata lain bahwa CSS

merupakan kumpulan kode yang digunakan untuk mendesain halaman website

agar lebih menarik dilihat. Dengan CSS bisa mengubah desain dari teks, warna,

gambar dan latar belakang dari hampir semua tag HTML .

CSS singkatan dari cascading style sheets, yaitu skrip yang digunakan

untuk mengatur desain website. Wlaupun HTML mempunyai kemampuan untuk

mengatur tampilan website, namun kemampuannya sangat terbatas. Fungsi CSS

adalah memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang

dibuat dengan HTML terlihat lebih rapi dan indah .

2.3.6 Website

Website merupakan salah satu sumber daya dalam internet yang banyak

digunakan. Dimana website menyediakan sumber data dan informasi yang dapat

diakses oleh semua orang melalui internet. Dengan menggunakan salah satu

software browser seperti internet explorer, Mozilla firefox, oper browser, maupun

google chrome. Dengan menggunakan fasilitas ini maka pemakai dapat

menjelajahi segala informasi dan berita-berita dunia (HOL. Wijaya : 2018).


35

Website adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi

sehubungan dengan profil pemilik situs. Website adalah suatu halaman yang

memuat situs-situs web page yang berada di internet yang berfungsi sebagai

media penyampaian informasi, komunikasi, atau transaksi [9].

2.4 Tinjauan Penelitian

Selain dukungan oleh teori yang telah disampaikan diatas penulis merujuk

pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Penentuan Media tanam unggul

pada jamur tiram putih. Hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi

Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa Prosedur penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan

tetap, dimulai dari karyawan yang sudah melalui masa bekerja selama menjadi

karyawan kontrak dan ingin bekerja sebagai karyawan tetap di PT. Gowa

Motor Group. Kemudian akan dilakukan penentuan dengan penilaian dari

beberapa aspek seperti kinerja, loyalitas, kedisiplinan, tingkat pendidikan dan

pengalaman bekerja.

2. Kombinasi Metode Ahp Dan Topsis Pada Sistem Pendukung Keputusan. Dari

penelitian ini dapat disimpulkan n bahwa kombinasi metode AHP dan

TOPSIS dapat diterapkan pada sistem pendukung keputusan, dengan

memperhatikan kriteria-kriteria yang dilakukan penilaian pembobotan harus

benar-benar menggunakan ahli yang paham betul dengan objek yang akan

diteliti. Pembobotan menggunakan metode AHP bisa dilakukan dua orang ahli

dan lebih untuk mendapatkan hasil pembobotan yang lebih objektif.


36

Kombinasi metode AHP dan TOPSIS dapat diterapkan pada sistem

pendukung keputusan dengan berbagai objek yang akan diteliti dengan tetap

memahi teori yang ada pada metode AHP dan TOPSIS.

3. Implementasi Metode TOPSIS Dan SAW Dalam Memberikan Reward

Pelanggan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan telah dirancang dan

dibangun suatu sistem pendukung keputusan menggunakan program web

dengan menggunakan database MySQL serta menggunakan beberapa metode,

sehingga dapat membantu pihak terkait dalam memberikan suatu informasi

yang sesuai dengan keinginannya. Dari hasil pengujian sistem, perbandingan

metode TOPSIS dan SAW, diperoleh hasil bahwa metode TOPSIS lebih tepat

digunakan dalam pemberian reward pelanggan Depot Air Minum.

4. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Terbaik Menggunakan

Metode Ahp Dan Topsis. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat

merekomendasikan karyawan terbaik pada PT South Pacific Viscose

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu: pengetahuan, kemampuan,

sikap, absensi, dan kerjasama dengan menggunakan metode AHP dan

TOPSIS. Dilakukan uji coba berupa memasukkan sample data karyawan

sebanyak 300 orang kemudian berhasil diolah dalam waktu 0,9531 detik

2.5 Kerangka Pemikiran

Berkaitan dengan topik permasalahan dalam menentukan media tanam

unggul pada jamur tiram putih, untuk mempermudah pemecahan masalah dalam

penelitian ini diperlukan dasar pemikiran, alat ukur atau landasan dari penelitian
37

yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi ataupun kepustakaan. Oleh karena

itu, kerangka pemikiran memuat teori atau konsep-konsep dari para ahli yang

dijadikan dasar dalam penelitian.

Kerangka pemikiran dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Kerangka pemikiran

dari penelitian yang penulis lakukam adalah:

Mulai

Identifikasi Masalah
Perncanaan Analisa Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data

Bahasa Pemrograman
Perancangan Menggunakan PHP dan MYSQL
Merancang Sistem Pendukung
Keputusan Menggunakan Sublame
Text

Uji Pengujian dilakkukan dengan


Coba Menjalankan program

Penerapan

Selesai

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran

2.6 Tinjauan Perusahaan

2.6.1 Sejarah Perusahaan

Kelompok usaha rumah jamur maju bersama merupakan usaha pertanian

jamur yang dimulai pada tahun 2014 oleh Bapak Iwan yang berkerja sama dengan
38

Bapak Heri yang beralamat di desa hessa air genting kecamatan air batu. Rumah

jamur yang semulanya hanya berjumlah satu, kini berkembang pesat hingga

terdapat tiga buah rumah jamur yang ia miliki.

Sebelumnya mereka menggunakan bibit yang di beli dari seorang petani

yang berada di pulau jawa sehingga harga untuk bibit nya saja sudah cukup

mahal. Namun, Pak Iwan berinisiatif untuk mencoba membuat bibit sendiri

dengan bekerja sama dengan Bapak Herlambang yang merupakan sarjana

pertanian. Sehingga mereka menghasilkan bibit sendiri dan banyak petani-petani

pemula yang membeli bibit jamur tiram putih kepada mereka dan mereka rangkul

untuk di ajari dan diberikan kemudahan.

Kini kelompok usaha bersama rumah jamur maju bersama telah

berkembang pesat sehingga memiliki beberapa lokasi dan memasok jamur di

berbagai usaha kuliner dan pedagang lain nya.

2.6.2 Struktur Organisasi

Ketua
Iwan

Bag. Pemasaran pengawas Bag. Keuangan


Heri Kuswanto Lili Budiati, S.pd
Anggota
Tuti
Dedi
Wanto
Saiden
Joni
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
39

1. Ketua

Tugas :

a. Memimpin kegiatan pertranian

b. Memberi arahan dalam bertani jamur tiram putih yang baik

c. Menerima laporan pemasaran dan keuangan

2. Bagian pemasaran

Tugas :

a. Memastikan stok jamur yang akan di pasarkan

b. Mencari pelanggan

c. Mensuply jamur ke semua reseller

d. Membuat laporan

3. Pengawas

Tugas :

a. Mengawasi para anggota

b. Memastikan semua kegiatan pertanian berjalan sesuai prosedur

4. Bagian keuangan

Tugas :

a. Membuat laporan pngeluaran

b. Membuat laporan pendapatan

c. Membuat laporan hutang

5. Anggota

Tugas :

Menjalankan pertanian sesuai dengan prosedur Kelompok Usaha Rumah

Jamur Maju Bersama.


40

2.7 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah dengan dibangun nya sistem pendukung keputusan pemilihan

media tanam yang unggul pada jamur tiram putih di KUB Rumah Jamur Maju

Bersama, di harapkan dapat membantu dalam menentukan media tanam yang unggul

pada jamur tiram putih agar menghasilkan pertumbuhan jamur yang lebih optimal

sehingga tidak ada kegagalan dalam pertumbuhan jamur.


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja dibuat agar menjadi acuan dalam langkah-langkah

mengerjakan suatu penelitian agar tidak terjadi kesalahan selama pengerjaan

penelitian dan hasil yang dicapai menjadi lebih maksimal. Adapun kerangka kerja

pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Mengumpulkan Data

Analisis Data

Mengidentifikasi Masalah

Perancangan Sistem

Membangun Sistem

Pengujian Sistem

Implementasi Sistem

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

41
42

Adapun uraian kerangka kerja penelitian pada skripsi ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Mengumpulkan Data

Pada tahap ini, data-data diperoleh dari lokasi penelitian agar didapatkan

data yang akurat dan berkualitas. Guna menjawab semua permasalahan-

permasalah penelitian.

2. Analisis Data

Pada tahap analisis data ini, dimana dilakukan nya kegiatan

mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan

untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian.

3. Mengidentifikasi Masalah

Pada tahap identifikasi masalah ini, dilakukan setelah semua data-data

terpenuhi kemudian didapatkan dataset yang sesuai untuk dilakukan proses

pada tahap konversi data yang didapat sesuai dengan bobot yang ditentukan

4. Perancangan sistem

Pada tahap perancangan sistem ini, menrancang sebuah sistem guna

menentukan dan mengolah sistem informasi dari data yang telah di identifikasi

sebelumnya.

5. Membangun sistem

Pada tahap membangun sistem ini, sistem yang dibangun merupakan

sistem yang akan di gunakan sebagai pembanding antar alternatif guna

menghasilkan data yang akurat.


43

6. Pengujian sistem

Pada tahap pengujian sistem ini, dilakukan pengujian terhadap sistem

yang telah jadi dengan menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang tersebut

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian nantinya Hasil dari

pengujian ini kemudian akan dijadikan dasar untuk membuat perbaikan-

perbaikan yang diperlukan dalam menghasilkan sistem yang diharapkan.

7. Implementasi sistem

Pada tahap implementasi sistem ini, sistem yang telah di uji dan

disempurnakan selanjutnya telah siap digunakan sebagai acuan dalam

menentukan media tanam yang unggul pada jamur tiram putih.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

terhadap filsafat positivisme. Metode ini digunakan dalam meneliti terhadap

sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan dengan acak atau random sampling. Sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian yang dipakai. Analisis

data yang digunakan bersifat kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dapat dilakukan dengan cara melakukan

observasi atau mengamati fakta untuk melihat kecenderungan-kecenderungannya,


44

kemudian menghubungkan dengan fakta-fakta lainnya, dengan demikian

kecenderungan-kecenderungan suatu fakta tersebut dapat diidentifikasi (I

Gunawan, 2016).

Dalam menyesaikan skripsi ini penulis melakukan teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Observasi

Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap obyek yang

akan diteliti, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai proses

budidaya jamur tiram putih dimulai dari pembuatan media tanam hingga

penanaman bibit.

2. Wawancara

Yaitu membuat pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada

pembudidaya jamur tiram putih guna memperoleh data yang akurat.

3. Dokumentasi

Metode ini dilakukan berkaitan dengan obyek dan subyek penelitian

melalui pencatatan dokumen-dokumen, bahan-bahan kepustakaan yang terkait

dengan penelitian ini, serta data-data lain yang menunjang.

3.4 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di KUB Rumah Jamur Maju Bersama yang

berlokasi di Desa Hessa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan

yang merupakan salah satu usaha pertanian yang bergerak dibidang budidaya

jamur tiram putih.


45

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tahun 2020 - 2021

NO Kegiatan Des Jan Feb Jun jul Ags Sep Okt Nov Des

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pra Riset

Pengajua
2
n Judul
Bimbinga
3
n Skripsi
Seminar
4
Proposal
Penyusun
an
5 Skripsi
(Lanjutan
)
Seminar
6
Hasil
Sidang
7
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. A. Chamid, “PRIORITAS KONDISI RUMAH,” vol. 7, no. 2, pp. 537–


544, 2016.
[2] F. Pertanian and U. Muhammadiyah, “Keragaan dan Produksi Jamur Tiram
Putih ( Pleurotus Ostreatus ) Pada Media Serbuk Gergaji dan Ampas Tebu
Bersuplemen Dedak dan Tepung Jagung Varibility and Production White
Oyster Mushroom ( Pleurotus ostreatus ) on Sawdust Media and bagasse
Supplemented ,” vol. 12, no. 3, pp. 163–168.
[3] S. Mallu and S. P. Keputusan, “Sistem pendukung keputusan penentuan
karyawan kontrak menjadi karyawan tetap menggunakan metode topsis,”
vol. I, no. 2, pp. 36–42, 2015.
[4] J. Bianglala and I. Vol, “perancangan sistem informasi rawat jalan berbasis
web pada puskesmas winong,” vol. 3, no. 1, pp. 28–34, 2015.
[5] H. Agustin, “Sistem informasi manajemen menurut prespektif islam,” vol.
1, pp. 63–70, 2018.
[6] Y. Safitri, “Rancang bangun aplikasi penjualan kacamata pada optik rafi,”
Simp. Nas. Ilmu Pengetah. dan Teknol., no. ISBN : 978-602-61268-3-2, pp.
60–66, 2016.
[7] A. Hendini, “Pemodelan UML Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan
Stok Barang (Studi Kasus : Distro Zhezha Pontianak),” J. Khatulistiwa
Inform., vol. IV, no. 2, pp. 107–116, 2016.
[8] A. F. Zuhri, A. Ahmad, I. Parlina, and R. Dewi, “Sistem Informasi Data
Rehabilitasi Narkoba Pada Badan Narkotika Nasional Kota ( BNNK )
Pematangsiantar,” pp. 255–260, 2020.
[9] S. Informasi et al., “Sistem Informasi Berbasis Web Sma Al- Mukhtariyah
Mamben Lauk Berbasis Php Dan Mysql Dengan Framework Codeigniter,”
vol. 3, no. 1, pp. 79–84, 2020.
[10] K. Kawano, Y. Umemura, and Y. Kano, “PEMODELAN UML SISTEM
INFORMASI MONITORING PENJUALAN DAN STOK BARANG
(STUDI KASUS: DISTRO ZHEZHA PONTIANAK),” Crop Sci., vol. 23,
no. 2, pp. 201–205, 1983, doi:
0.2135/cropsci1983.0011183x002300020002x.
[11] L. Pkl, P. Devisi, and H. Pt, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGOLAHAN DATA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA
DEVISI HUMAS PT. PEGADAIAN,” vol. 2, no. 2, pp. 12–26, 2018.
[12] S. Nilam Sari, Jago Membuat Website Gratis & Cepat Secara Otodidak,
vol. 4, no. 2. 2018.
[13] J. Informanika, “Rancang Bangun Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Rahmanyah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Website,” vol.
1, no. 2, 2015.
[14] P. Studi, T. Informatika, and N. T. Muna, “IMPLEMENTASI
ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENENTUKAN RUTE BENGKEL
TERDEKAT DI KECAMATAN MLATI YOGYAKARTA,” 2019.
[15] B. Raharjo, “Belajar Otodidak MYSQL, (Tekhnik Pembuatan Dari
Pengelolaan Database),” vol. 7, no. 1, .
[16] S. R. S. Siregar and P. Sundari, “Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan
Data Kependudukan Desa ( Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang
Kecamatan Sepatan Timur ),” Sisfotek Glob., vol. 6, no. 1, pp. 76–82, 2016.

Anda mungkin juga menyukai