Website: https://ioinformatic.org/
Abstract
Petani di Indonesia khususnya di Kabupaten Tanggamus saat ini mengalami penurunan hasil panen yang cukup
signifikan akibat kondisi cuaca yang bervariasi, kualitas benih padi yang buruk dan lain-lain. Beberapa uraian
masalah tersebut digunakan untuk membuat sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Added Weight
(SAW) yang memberikan informasi dan membantu petani dalam mengambil keputusan tentang benih padi yang
akan digunakan. Benih padi yang baik sangat penting bagi petani karena benih padi merupakan faktor
terpenting dalam keberhasilan panen petani. Oleh karena itu penulis memilih judul “Sistem Penunjang
Keputusan Penentuan Bibit Padi Terbaik Menggunakan Simple Additive Weight (SAW)”. Permasalahan
penelitian ini adalah bagaimana membantu petani memilih bibit padi terbaik yang cocok untuk ditanam di
musim yang tidak menentu ini. Apabila petani dapat memilih dan menentukan benih padi yang baik sehingga
dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka dibuatlah sistem pendukung keputusan pemilihan benih padi
terbaik dengan menggunakan metode implisit-addition weight (SAW) yang memberikan informasi dan
membantu petani untuk membuat sebuah keputusan. benih padi yang mereka gunakan. Benih padi yang terbaik
sangat penting bagi petani karena benih padi merupakan faktor yang paling penting dan menentukan
keberhasilan pada saat panen. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk
mengidentifikasi benih padi yang terbaik bagi masyarakat
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini, keadaan cuaca yang tidak menentu menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan
oleh para petani dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam, terutama tanaman padi. Di
Indonesia, khususnya di Kabupaten Pringsewu, petani mengalami penurunan hasil panen yang
signifikan akibat cuaca yang tidak menentu dan penggunaan bibit padi berkualitas rendah. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dikembangkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan
metode Simple Additive Weighting (SAW) yang memberikan informasi dan bantuan kepada para
2 Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications
petani dalam menentukan keputusan terkait pemilihan bibit padi. Bibit padi yang baik memiliki peran
yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan panen para petani.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu para petani dalam memilih bibit padi yang cocok
untuk ditanam pada musim yang tidak menentu saat ini. Dengan memilih dan menentukan bibit padi
yang berkualitas, para petani dapat meningkatkan peluang untuk mencapai hasil panen sesuai dengan
harapan mereka. Oleh karena itu, dibuatlah sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode
simple additive weighting (SAW) untuk membantu para petani dalam mengambil keputusan terkait
pemilihan bibit padi. Dalam penelitian ini, fokus diberikan pada pengembangan sistem pendukung
keputusan yang mampu memberikan informasi yang akurat dan membantu para petani dalam
pengambilan keputusan mengenai bibit padi terbaik. Penggunaan metode SAW memungkinkan bobot
diberikan pada setiap kriteria yang relevan, seperti daya tumbuh, ketahanan terhadap penyakit, hasil
panen, dan biaya produksi. Sistem ini mengumpulkan data mengenai berbagai alternatif bibit padi
yang tersedia, melakukan evaluasi kinerja bibit padi berdasarkan kriteria yang ditentukan, dan
memberikan rekomendasi mengenai bibit padi terbaik.
Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini, diharapkan para petani dapat memilih bibit padi yang
sesuai dengan kebutuhan mereka dan meningkatkan keberhasilan panen. Bibit padi yang berkualitas
menjadi faktor utama dalam mencapai hasil panen yang optimal.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan system informasi pada level manajemen dari suatu
organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk
mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.[1]
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi yang memiliki tingkat terstruktur parcial atau tidak terstruktur, di mana tidak
ada kepastian mengenai bagaimana keputusan seharusnya dibuat. [2].
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem informasi berbasis komputer dan pengetahuan
yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan di instalasi atau perusahaan.[3].
Metode SAW juga dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar dari metode ini
adalah mencari penjumlahan bobot dari rating kinerja pada setiap alternatif untuk setiap atribut.
Metode ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan dengan memberikan informasi atau saran
yang relevan untuk keputusan tertentu [1]. Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah salah
satu metode dalam pengambilan keputusan dengan multiple atribut (MADM), dan sering juga dikenal
sebagai metode penjumlahan terbobot [5].
2.3 Padi
Pentingnya padi sebagai tanaman komoditas di Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Namun, terjadi penyempitan lahan sawah irigasi yang subur karena adanya konversi lahan untuk
kepentingan non-pertanian. Hal ini menuntut perlunya upaya untuk mengoptimalkan penggunaan
varietas-varietas unggul padi gogo dengan menjaga jarak tanam yang sesuai.[6]
3.METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data untuk menjawab semua permasalahan tersebut, peneliti
menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
4 Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti secara langsung mengamati
objek penelitian untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kegiatan yang
dilakukan. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap bibit unggul padi dalam
masyarakat umum, khususnya terkait dengan kriteria yang relevan dalam penelitian ini.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber, seperti buku, skripsi, jurnal, dan literatur terkait lainnya yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
3. Metode pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dengan cara langsung mengajukan
pertanyaan kepada narasumber atau masyarakat terkait bibit unggul padi terbaik.
3.2 Analisa
a. Simple Addictive Weighting(SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar dari metode SAW adalah untuk menentukan penjumlahan terbobot atau peringkat dari
rating kinerja setiap alternatif pada semua atribut. Metode ini memberikan solusi dalam bentuk
informasi atau rekomendasi untuk pengambilan keputusan yang spesifik. Metode SAW merupakan
sistem pendukung keputusan berbasis komputer yang digunakan dalam manajemen pengambilan
keputusan terkait dengan berbagai masalah sesuai dengan aspek pekerjaan yang relevan.
Namun, metode SAW memiliki kelemahan yaitu jika variabel memiliki nilai yang sama, maka
hasilnya juga akan sama. Untuk mengatasi hal tersebut, metode SAW memerlukan proses normalisasi
matriks keputusan (X) ke dalam skala yang dapat dibandingkan dengan setiap baris matriks yang telah
dinormalisasi (R) menggunakan bobot preferensi (W) yang sesuai dengan elemen kolom matriks (W).
Berikut adalah rumus dari metode Simple Additive Weighting (SAW):
Kriteria Bobot
C1 = Berat 20%
C2 = Hasil Produksi 20%
C3 = Ketahanan 15%
C4 = Tinggi 15%
C5 = Warna 15%
C6 = Rumpun 15%
Alternatif
A1 = IR 64
A2 = Inpari
30 A3 =
Ciherang
A4 = Mekongga
A5 = Cigeulis
Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications 5
Tabel. Pembobotan
Nila Keterangan
Kriteria Rentang
i
>8,0 ton/ha 5
Berat <8,0 ton/ha 3 Benefit
<6,0 ton/ha 1
>8,0 ton/ha 5
Hasil
<8,0 ton/ha 3 Benefit
Produksi
<6,0 ton/ha 1
Tahan terhadap
lebih dari 4 5
penyakit
Ketahanan Tahan lebih dari Benefit
3
3 penyakit
Tahan kurang
1
dari 3 penyakit
>90 cm 5
Tinggi 70-90 cm 3 Benefit
<70 cm 1
Kuning tua 5
Warna Kuning muda 3 Benefit
Coklat 1
>4 rumpun 5
Rumpun 3 rumpun 3 Benefit
<3 rumpun 1
4.PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Dengan Metode Simple Addictive Weighting (SAW)
6 Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications
1 5 4 5 3 4
𝖥3 5 2 2 3 31
X 4 1 2 2 1 2
I3 3 3 3 3 3I
[4 3 1 2 3 2]
Yang pertama dilakukan pada normalisasi matriks yaitu dengan menghitung nilai rating kinerja
ternormalisasi dari altenatif pada atribut berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut
sebagai berikut:
Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications 7
8 Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang diberikan peneliti lakukan dapat diberi kesimpulan bahwa pemilihan benih padi
Cara terbaik dengan menggunakan metode sederhana Additive Weighting (SAW) merupakan benih
padi unggulan IR 64 pada 0,85. Pada pemilihan Benih padi terbaik dengan metode sangat tepat karena
dianggap Kriteria yang sesuai digunakan dalam data objek yang diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode SAW dapat digunakan untuk menentukan bibit padi terbaik dengan
akurasi yang tinggi. Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
membantu para petani dalam memilih bibit padi terbaik dan meningkatkan hasil panen mereka. Secara
keseluruhan, jurnal ini memberikan kontribusi positif bagi dunia akademik dan masyarakat, khususnya
para petani, dengan memberikan informasi dan solusi terkait pemilihan bibit padi terbaik dan
peningkatan hasil panen.
5.2. Saran
Diharapkan penerapan Sistem Pendukung Keputusan dengan metode yang lain dapat menyesuaikan
dengan kriteria yang diinputkan agar mendapatkan hasil yang lebih baik . Hal ini menunjukkan bahwa
penelitian ini masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut, terutama dalam hal penggunaan
metode lain yang dapat meningkatkan akurasi dan efektivitas sistem pendukung keputusan yang
dikembangkan. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil panen, seperti faktor lingkungan dan faktor sosial-ekonomi . Dalam hal ini,
penelitian dapat dilakukan dengan melibatkan lebih banyak responden dan mempertimbangkan faktor-
faktor yang lebih luas untuk menghasilkan informasi yang lebih komprehensif dan akurat. Dalam hal
pengembangan sistem pendukung keputusan, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan
penggunaan kriteria yang lebih spesifik dan terukur untuk menentukan bibit padi terbaik . Hal ini dapat
meningkatkan akurasi dan efektivitas sistem pendukung keputusan yang dikembangkan.
References
[1] N. Fitriyani and S. Ipnuwati, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Ketua OSIS
Menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus : MTsN Model TalangPadang),”
Prociding Kmsi, vol. 5, no. 1, pp. 412–419, 2017, [Online]. Available:
http://ojs.stmikpringsewu.ac.id/index.php/pr ocidingkmsi/article/view/451.
[2] M. dan M. A. M. B. Hidayat, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Hotel Dengan
Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis WEB,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Multimed., pp. 6–7,
2016.
[3] R. Tejasukmana Putra, S. Adi Wibowo, and
Y. Agus Pranoto, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Blt Di Kecamatan Sampang
Menggunakan Metode Saw Dan Metode Ahp Berbasis Web,” JATI (Jurnal Mhs. Tek. Inform., vol. 5,
no. 1, pp. 321– 327, 2021, doi: 10.36040/jati.v5i1.3236.
[4] Andi Firmanto, “Sistem Penentuan Penerima Bantuan Langsung Tunai (Blt) Dengan Metode
SAW (Simple Additive Weighting),” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2017.
[5] Setiyawan, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Kelayakan Calon Penerima
Bantuan Langsung Tunai (Blt) Pada Desa Sukabumi Kec.Talang Padang Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (Saw),” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
Journal of Artificial Intelligence and Engineering Applications 9