Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN

CALON PENERIMA
CSR BIBIT PERTANIAN MENGGUNAKAN
WP (WEIGHTED PRODUCT)
Eka Kartika Pertiwi1, Trisnawati2
Prodi Sistem Informasi STMIK Pringsewu
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id
Email : ekakartikaperttiwy299@gmail.com1, trisnawatistmikpsw@gmail.com2

ABSTRACT
The obligation of the government that requires companies to carry out social responsibility as a form of
corporate concern for society. This research was conducted by aiming to determine the prospective recipients of
agricultural seed CSR. The study was conducted using the Weighted Product (WP) method because this method
connects the attribute value, where the value must be raised with the attribute weight value in question. In
determining the prospective recipient of CSR agricultural seeds, there are many criterias that must be owned by
the Farmer Group as a condition in obtaining CSR of agricultural seeds. The criteria used are proposal
submission, land area, land survey and prospective beneficiary farmers, farmer group status, number of
members, farmer groups established at least 1 year.The results of the research carried out were 5 alternatives,
that the alternative of Sidomakmur farmer groups with a value of 0,30359475 as the highest alternative, and
Sidoluhur farmer group with a value of 0 as the lowest alternative.

Keywords: Weighted Product, Corporate Social Responsibility, Decision Support System, agricultural seed
CSR, CSR criteria for agricultural seeds

ABSTRAK
Kewajiban pemerintah yang mengharuskan perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial sebagai
bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk
menentukan calon penerima CSR bibit pertanian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Weighted
Product (WP) karna metode ini menghubungkan nilai attribut, dimana nilai harus dipangkatkan dengan nilai
bobot attribut yang bersangkutan. Dalam menentukan calon penerimaan CSR bibit pertanian , banyak sekali
kriteria - kriteria yang harus dimiliki oleh Kelompok Tani sebagai syarat dalam mendapatkan CSR bibit
pertanian. Kriteria – kriteria yang digunakan yaitu mngajukan proposal, luas lahan, survey lahan dan calon
petani penerima bantuan, status kelompok tani, jumlah anggota, kelompok tani didirikan minimal 1 tahun.
Hasil dari penelitian yang dilakukan terdapat 5 alternatif, bahwa alternatif kelompok tani prima jaya dengan nilai
0,262215938 sebagai alternatif tertinggi, dan kelompok tani Sidoluhur dengan nilai 0 sebagai alternatif terendah.

Kata Kunci : Weighted Product, Corporate Social Responsibility, Sistem Pendukung Keputusan, CSR bibit
pertanian, Kriteria CSR bibit pertanian

1. PENDAHULUAN hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga


1.1 Latar Belakang Masalah peningkatan kualitas komunitas lokal dan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat masyarakat secara luas (Gilar Cahya Nirmala,dkk ,
pesat memungkinkan untuk terus melakukan The World Bussiness Council for Sustainable
pengambilan keputusan dengan baik. Pengambilan Development (WBCSD), diacu dalam Wibisono,
keputusan harus dilakukan secara cepat,teliti,tepat 2007) [1]. CSR (Corporate Social Responsibility)
sasaran, dan dapat dipertanggung jawabkan menjadi merupakan salah satu kewajiban yang harus
kunci keberhasilan pengambilan keputusan di dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi
kemudian hari. Ini lah masalah yang dihadapi oleh pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas
perusahaan maupun pemerintah dalam menentukan (UUPT) yang terbaru, yakni UU Nomer 40 Tahun
calon penerima CSR berupa bibit pertanian kepada 2007. Melalui undang-undang ini, industri atau
para petani. CSR merupakan komitmen dunia usaha korporasi korporasi wajib untuk melaksanakannya,
untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi tetapi kewajiban ini bukan suatu beban yang
secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan memberatkan [2]. Dalam pemberian bantuan kepada
ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas
petani, pemerintah maupun perusahaan yang bantuan bisa tepat sasaran. Karena Dalam pemberian
bersangkutan harus lebih selektif. bantuan dilakukan penentuan keputusan terlebih
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dahulu. Bantuan inipun diharapkan bisa
Ardiyansyah,dkk (2016) Hasil perhitungan yang menyejahtarakan para petani sehingga, mampu
didapat bahwa Alternatif lokasi yang menjadi menghasilkan hasil pertanian yang baik. Adanya
prioritas utama untuk dijadikan sebagai penerima sistem ini pihak perusahaan akan lebih mudah untuk
penerima dana batuan CSR yaitu Dusun Sungan memperhitungkan para penerima bantuan yang
Perigi sebagai peringkat pertama dengan nilai 0.389 layak. Sehingga dengan bantuan ini dapat
atau 38,9%, dan menggunakan metode Analytical menyajahterakan para petani.
Hierarchy Process (AHP) [3]. Berdasarkan hasil
penelitian dari Erfit (2017) Hasil penelitian 1.2 Rumusan Masalah
menunjukkan cukup besarnya potensi dana Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil
kemitraan CSR untuk Provinsi Jambi [4]. Pada sebuah rumusan masalah,yaitu :
penelitian Gilar Cahya Nirmala, dkk (2014) Hasil 1. Bagaimana cara menanggulangi
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari tiga per penyalahgunaan bantuan CSR tersebut ?
empat responden menganggap program CSR sangat 2. Bagaimana cara menggunakan metode
positif [1]. Weighted Product dalam menentukan calon
Dilihat dari penelitian diatas, penulis membuat penerima CSR bibit pertanian ?
suatu kesimpulan bahwa perlunya membuat suatu
sistem pendukung keputusan untuk menentukan 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
penerimaan bantuan tersebut. Sehingga dapat a. Tujuan penelitian
membantu pihak terkait untuk mendata dan Tujuan yang akan dicapai dalam
menentukannya secara cepat dan akurat. Penelitian penelitian ini adalah:
ini menawarkan teknik penyelesaian masalah yang 1. Untuk mempercepat dalam
berbeda dengan menggunakan metode Weighted pengambilan keputusan calon
Product dalam melakukan penentuan calon penerimaan bantuan CSR.
penerima CSR bibit pertanian. Karena dalam 2. Menerapkan Sistem Pengambilan
penggunaannya metode Weighted Product Keputusan menggunakan metode
mengunakan perkalian untuk menghubungkan rating Weighted Product (WP) dalam
atribut, di mana rating setiap atribut harus penentuan calon penerima CSR
dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bibit pertanian.
bersangkutan. Metode ini deperlukan untuk
memperoleh hasil yang memuaskan yang diharapkan b. Manfaat Penelitian
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi Manfaat yang didapat dalam penelitian
peneliti. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan ini adalah :
dalam menentukan calon penerima CSR supaya 1. Penelitian ini dapat menambah
bantuan tersebut tepat sasaran. pengetahuan dan wawasan bagi
Permasalahan yang dihadapi yaitu banyaknya peneliti.
mafia pangan yang menyelewengkan bantuan dan 2. Hasil penelitian dapat digunakan
pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran. Karena sebagai rekomendasi untuk
pihak perusahaan yang tidak melakukan survei dan program atau kebijakan dan
mengkajinya. Pembuatan Sistem Pendukung diaplikasikan pada masyarakat.
Keputusan baik digunakan untuk menangani
masalah tersebut, karena dapat memperhitungkan 2. LANDASAN TEORI
segala kriteria yang digunakan. Dalam SPK, solusi 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
yang diberikan dan ditampilkan adalah saran dalam SPK atau Decision Support Sistem (DSS)
bentuk peringkat. Metode yang dipakai oleh peneliti pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an
dalam penelitian ini yaitu metode Weighted Product oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah
(WP). Metode ini dapat digunakan untuk Management Decision Sistem. Sistem tersebut
menentukan keputusan karna dapat menghasilkan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang
nilai terbesar yang akan dipilih sebagai calon ditujukan untuk membantu mengambil keputusan
penerima bantuan CSR. Pengambilan keputusan bisa dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
lebih mudah dan bisa menjadi alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan yang tidak
penetuan bantuan CSR tersebut. terstruktur (Ita Arfianti, dkk pada jurnal Danik
Berdasarkan latar belakang permasalahan Kusuma Wardani, 2014) [5].
tersebut maka dalam penelitian ini akan membuat Menurut McLeod Sistem Pendukung Keputusan
sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang dapat adalah suatu sistem berbasis komputer yang
membantu penentuan keputusan. Sistem Pendukung menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk
Keputusan ini diharapkan mampu mengurangi membantu manajemen dalam menangani berbagai
penyalahgunaan bantuan bibit dan penyerahan permasalahan yang terstruktur ataupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses
(Wedhasmara pada jurnal Ardiyansyah, dkk, 2016) pengambilan keputusan sebagai berikut:
[3].

Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem


penghasil informasi yang ditujukan pada suatu
masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh 1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
manager dalam pengambilan keputusan (Raymond Tahap ini merupakan proses penelusuran
Mc Load, Jr., 1995:348) [6]. dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data
2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam
Dadan Umar Daihani dalam Sri Eniyati, rangka mengidentifikasikan masalah.
(2011) 2. Tahap Perancangan (Design Phace)
Sistem pendukung keputusan terdiri dari 3 komp- Tahap ini merupakan proses pengembangan
onenQ utama atau subsistem yaitu :  dan pencarian alternatif tindakan/solusi yang
a. Subsistem Data (Database)  dapat diambil. Tersebut merupakan
Subsistem  data  merupakan  komponen  representasi kejadian nyata yang
sistem  pendukung  keputusan  penyedia  disederhanakan, sehingga diperlukan proses
data bagi sistem. Data dimaksud disimpan validasi dan vertifikasi untuk mengetahui
dalam suatu pangkalan data (database)  keakuratan model dalam meneliti masalah
yang diorganisasikan suatu sistem yang  yang ada.
disebut sistem manajemen pengkalan data 3. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
(Data Base Manajemen System/DBMS).  Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap
b. Subsistem Model (Model Subsistem)  diantaraberbagai alternatif solusi yang
Berupa sebuah paket software yang berisi dimunculkan pada tahap perencanaan agar
model - model finansial, statistik, ditentukan/dengan memperhatikan kriteria–
management science, atau model kriteria berdasarkan tujuan yang akan
kwantitatif, yang menyediakan dicapai.
kemampuan analisa dan software 4. Tahap Impelementasi (Implementation
management yang sesuai. Phace)
c. Subsistem Dialog (User Sistem Interface)  Tahap ini dilakukan penerapan terhadap
Keunikan lainnya dari sistem pendukung  rancangan sistem yang telah dibuat pada
keputusan  adalah  adanya  fasilitas  yang  tahap perancanagan serta pelaksanaan
mampu  mengintegrasikan  sistem  alternatif tindakan yang telah dipilih pada
terpasang  dengan  pengguna  secara  tahap pemilihan [7]. 
interaktif.  Fasilitas  yang  dimiliki  oleh 
subsistem  ini  dapat  dibagi  atas  3  2.4 Weighted Product (WP)
komponen yaitu :  Metode Weighted Product adalah salah satu
1. Bahasa aksi (Action Language) yaitu  metode penyelesaian pada masalah MADM. Metode
suatu  perangkat  lunak  yang  dapat  ini mengevaluasi beberapa alternatif terhadap
digunakan  pengguna  untuk  sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap
berkomunikasi  dengan  sistem.  atribut saling tidak bergantungan satu dengan yang
Komunikasi  ini  dilakukan  melalui  lainnya [5].
berbagai  pilihan  media  seperti  Perbaikan bobot untuk ∑ Wj = 1 menggunakan
keyboard, joystick dankey function.  Persamaan (1).
2. Bahasa Tampilan (Display atau Prese
ntation  Language)  yaitu  suatu  w
perangkat  yang  berfungsi  sebagai  W j= (1)
sarana untuk menampilkan sesuatu. 
∑w
3. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) 
yaitu  bagian  yang  mutlak  Variabel W adalah pangkat bernilai positif untuk
diketahui oleh pengguna sistem yang d atribut keuntungan dan bernilai negatif untuk atribut
irancang  dapat  berfungsi  biaya. Preferensi untuk alternatif Si diberikan oleh
secara efektif [6]. Persamaan (2).

2.3 Tahapan Pengambilan Keputusan Dalam


SPK Si=∏ nj x wj
ij (2)
Adapun tahapan Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:1516), dengan = 1,2,…, m dan = 1,2,…, n sebagai atribut
hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara
Keterangan : lebih luas. Cutlip & Center dan Canfield [9].
CSR (Corporate Social Responsibility)
Π : product merupakan salah satu kewajiban yang harus
Si : skor / nilai dari setiap alternatif dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi
Xij : nilai alternatif ke- i terhadap atribut ke- j pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas
Wj : bobot dari setiap atribut atau kriteria (UUPT) yang terbaru, yakni UU Nomer 40 Tahun
n : Banyaknya kriteria 2007. Melalui undang-undang ini, industri atau
korporasi korporasi wajib untuk melaksanakannya,
tetapi kewajiban ini bukan suatu beban yang
Untuk mencari alternatif terbaik dilakukan dengan memberatkan. Perlu diingat pembangunan suatu
Persamaan (3). negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
industri saja, tetapi setiap insan manusia berperan
S i
untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan
V i= n (3) pengelolaan kualitas hidup masyarakat [2].
π j=1 ¿¿
2.6 CSR Bibit Pertanian
dimana : Indonesia merupakan negara Agraris, dimana
mata pencaharian penduduknnya sebagian besar
V : Preferensi alternatif dianalogikan sebagai berasal dari pertanian dan perkebunan. Di Negara
vector V agraris seperti Indonesia, pertanian mempunyai
X : Nilai Kriteria kontribusi penting baik terhadap perekonomian
W : Bobot kriteria/subkriteria maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok
i : Alternatif masyarakat. Oleh karena itu perusahaan memberikan
j : Kriteria bantuan CSR berupa bibit pertanian kepada para
n : Banyaknya kriteria petani. Seperti yang tercantum dalam pasal 74
* : Banyaknya kriteria yang telah dinilai Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang
pada vektor S terbaru, yakni UU Nomer 40 Tahun 2007 kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh perusahaan [2].
Sianturi, I.S. dalam Nur Arifah Syafitri, dkk, ( 2016) Pemberdayaan masyarakat berupa bantuan CSR,
Nilai Vi yang terbesar menyatakan bahwa alternatif terutama pada bibit pertanian sangatlah baik untuk
Ai yang terpilih. Langkah-langkah dalam mensejahterakan masyarakat yang sekaligus
perhitungan metode WP (Weighted Product) adalah bermatapencaharian sebagai petani.
sebagai berikut: Pemberdayaan masyarakat yang berorientasi jangka
1. Mengalikan seluruh atribut bagi seluruh panjang mempunyai strategi yang efektif dan
alternatif dengan W (bobot) sebagai pangkat melibatkan partisipasi semua pemangku kepentingan
positif untuk atribut keuntungan dan bernilai kegiatan CSR [10].
negatif untuk atribut biaya. Ditambah Pembangunan pertanian Indonesia saat
2. Hasil perkalian dijumlahkan untuk ini dibangun dengan mengadopsi model yang sedang
menghasilkan nilai pada setiap alternatif. berkembang di dunia, dimana model pertanian
3. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan tradisional sudah dianggap tidak layak karena yang
nilai total dari semua nilai alternatif. dibutuhkan adalah ketersediaan pangan dalam
4. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan jumlah yang besar dan waktu yang cepat [11].
menjadi keputusan [8].
2.7 Kriteria CSR Bibit Pertanian
2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) Kriteria bibit pertanian ataupun perkebunan
Liliweri, dalam Nurjanah, dkk (2017) The Menurut Menteri Pertanian Indonesia memiliki
World Business Council for Sustainable pertimbangan yaitu [12] :
Development (WBCSD) yang merupakan lembaga a. Bahwa dalam rangka pengembangan tanaman
internasional yang berdiri tahun 1955 dan perkebunan diperlukan ketersediaan benih
beranggotakan 120 perusahaan multinasional yang unggul yang diproduksi dari varietas yang
berasal dari 30 negara di dunia, lewat publikasinya telah dilepas.
“Making Good Business Sense” mendefinisikan CSR b. Bahwa penyediaan benih unggul tanaman
yaitu : Tanggung jawab sosial perusahaan perkebunan hanya dapat dilakukan untuk
merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat dari jenis tanaman tertentu dan tidak dapat
pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk dilakukan untuk jenis tanaman lainnya karena
meningkatkan ekonomi, yang bersama-sama dengan belum tersedia varietas yang telah dilepas.
peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut c. Bahwa untuk jenis tanaman yang belum
keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas tersedia varietas yang telah dilepas maka
pemenuhan kebutuhan benih dapat
memanfaatkan varietas unggul lokal yang diteliti yang tujuannya mendapat gambaran
tersedia di sekitar lokasi pengembangan. yang jelas tentang penentuan penerima CSR
d. Bahwa dalam kondisi benih varietas unggul bibit pertanian yang diberikan langsung
untuk tanaman tertentu sulit disediakan pada kepada para petani maupun melalui
kawasan pengembangan tertentu karena kelompok tani, dalam hal ini peneliti fokus
hambatan lokasi, waktu dan jarak yang tidak pada pemberian bantuan yang diberikan
memungkinkan menggunakan benih varietas melalui keompok tani.
unggul dari sumber benih yang tersedia dapat
menggunakan benih unggul lokal. 3.2. Metode Weighted Product (WP)
e. Bahwa dalam kondisi pengembangan 3.2.1. Kriteria dan Nilai Pembobotan
tanaman perkebunan di wilayah spesifik yang Menentukan kriteria dan nilai bobot
tidak sesuai dengan varietas unggul yang penerima bantuan berupa CSR bibit pertanian
tersedia maka dapat menggunakan benih kepada kelompok tani. Penerima bantuan
unggul lokal. haruslah sesuai dengan yang ditentukan oleh
f. Bahwa berdasarkan pertimbangan pemberi bantuan.
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d dan huruf e, serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 31 ayat (3)
UndangUndang Nomor 39 Tahun 2014 Tabel 1. Kriteria Pembobotan
tentang Perkebunan, perlu menetapkan Kode Kriteria
Peraturan Menteri Pertanian tentang C1 Kelengkapan Proposal
Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan C2 Luas Tanah (ha)
Pengawasan Benih Tanaman Perkebunan. C3 Survey Lahan Dan Calon Petani
Penerima Bantuan
3. Metode Penelitian C4 Status Kelompok Tani
3.1. Metode Pengumpulan Data C5 Jumlah Anggota
3.1.1. Interview
C6 Kelompok Terbentuk Minimal 1
Metode interview adalah metode
Tahun
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
lisan secara sepihak yang dikerjakan secara
Dari masing – masing kriteria pembobotan
sistematis dan berlandaskan pada tujuan
tersebut, ditentukan nilai - nilai bobot setiap
penelitian. Penulis mengumpulkan data
alternatif pada setiap kriteria untuk menunjukan
dengan melakukan wawancara langsung dan
rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap
memperoleh data berupa beberapa kelompok
criteria dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu:
tani yang masih belum menerima bantuan
CSR. Dari 4 dusun terdapat 15 kelompok tani
Tabel 2. Nilai bobot atau kriteria
didesa Haduyangratu ada 6 kelompok tani
Nilai Keterangan
yang masih belum menerima bantuan.
Wawancara dilakukan untuk menggali 1 Sangat rendah
sumber pengetahuan penunjang dalam 2 Rendah
melakukan penganalisaan. 3 Cukup rendah
4 Tinggi
3.1.2. Kajian Pustaka 5 Sangat tinggi
Metode Penelitian kajian pustaka
dilakukan dengan menghubungkan penelitian 3.3. Kerangka fikir Penelitian
dengan literatur – literatur yang ada seperti Kerangka fikir penelitian merupakan pnjlasan
hasil penelitian, jurnal – jurnal tentang CSR sementara terhadap suatu gejala objek permasalahan
(Corporate Social Responsibility), dan yang dihadapi. Kerangka penelitian dalam Sistem
Weighted Product serta buku tentang CSR Pengambilan Keputusan Penentuan Calon Penerima
(Corporate Social Responsibility) yang CSR Bibit Pertanian menggunakan metode
berkaitan dengan penelitian yang sedang Weighted Product yaitu
dilakukan. Melalui kajian pustaka dilakukan
kajian terhadap peraturan perundang –
undangan yang terkait dengan kewajiban dan
tanggung jawab perusahaan tentang CSR.

3.1.3. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung objek
yang
Mulai
Tabel 5. Luas Lahan (C2)
Tahap 1
Sub Kriteria Bobot
Topik 10 – 15 Hektar 2
16 – 20 Hektar 3
Judul research : sistem 21 – 25 Hektar 4
pendukung keputusan penentuan
calon penerima csr bibit pertanian
menggunakan metode weighted
26 – 30 Hektar 5
product

Tahap 2
Literatur review :

Metode :
Weighted product

Pembahasan :
Tahap 3 Membuat Proses
Menggunakan eror
Ms. exel
Tabel 6. Survey Lahan dan Calon Petani
Penerima Bantuan (C3)
Testing tidak
Sub Kriteria Bobot
Luas Lahan Milik 5
Tahap 4
Hasil : menentukan
Pribadi
penerima csr bibit
pertanian
Tanah Bukan Dalam 4
Sengketa
selesai
Sertifikat Kepemilikan 3
Tanah
Tidak Bersedia 1
Gambar 1. Kerangka Fikir Penelitian

Keterangan : Tabel 7. Status Kelompok Tani (C4)


Sub Kriteria Bobot
1. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi Berbadan Hukum 3
permasalahan yang ada. Memiliki Sertifikat 4
2. Tahapan kedua adalah pengumpulan data dan Terdaftar pada surat 5
penentuan metode yang akan di gunakan. keputusan Bupati
3. Tahapan ketiga adalah pembahasan, penentuan
input kriteria pembobotan, perhitungan manual
Tabel 8. Jumlah Anggota(C5)
serta perhitungan menggunakan aplikasi exel.
Sub Kriteria Bobot
4. Tahapan yang keempat adalah proses
10 – 15 2
penggujian, jika iya langsung menentukan
pegawai terbaik, dan jika tidak/eror, maka akan 16 – 20 3
kembali ke proses pembahasan. 21 – 25 4
5. Selesai. 26 – 30 5

4. Pembahasan Tabel 9. Kelompok Terbentuk Minimal 1


4.1. Uji Manual Tahun (C6)
Untuk menyelesaikan masalah dengan Sub Kriteria Bobot
metode Weighted Product, menentukan ≥ 10 Tahun 5
kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan 7 – 9 Tahun 4
dalam pengambilan keputusan kriteria yang 4 - 6 Tahun 3
dijadikan untuk menentukan calon penerima 1 - 3 Tahun 2
csr bibit pertanian kepada kelompok tani. < 1 Tahun 0

Tabel 3. Kode dan Kriteria Pembobotan 4.1.1. Menentukan Rating Kecocokan


Dalam kasus ini langkah pertama yaitu
Kode Kriteria
Tabel 4. Kelengkapan Proposal (C1) Nilai menentukan alternatif dngan nilai kriteria
Sub Kriteria Bobot
Bobot yang sudah ditentukan. Dalam hal ini
C1 A1 Kelengkapan Proposal
Surat pernyataan camat 55
digunakan 5 alternatif, yaitu :
C2 A2 Luas Tanah (ha)
Surat pernyataan tidak 44
C3 Survey lahan
menjual bantuandan calon 3 A1 = Tani Sidomakmur
petani penerima
A3 Dokumentasi Bantuan 3 A2 = Tani Tunas Bangsa
C4 Status Kelompok Tani 4 A3 = Tani Prima Jaya
A4 Belum mengajukan 2
C5 Jumlah Anggota 3 A4 = Tani Sejahtera
proposal
C6 Kelompok Terbentuk 3 A5 = Tani Sidoluhur
Minimal 1 Tahun
S1=( 5 0.2272 ) ( 4 0.1818 )( 30.1363 ) ( 40.1818 ) ( 50.1363 ) ( 5 0.1363 )
Tabel 10. Pembobotan Alternatif Tiap Kriteria
Alternati Kriteria ¿ 4,300093485
f C1 C2 C3 C4 C5 C6
2. Tani Tunas Bangsa
A1 5 4 3 4 5 5
A2 2 3 4 4 3 3 S2=( 20.2272 ) ( 30.1818 ) (4 0.1363 ) ( 4 0.1818 ) ( 3 0.1363 ) ( 30.1363 )
A3 4 3 5 3 4 4 ¿ 2,998152701
A4 3 4 3 4 3 2
A5 2 4 3 3 2 0 3. Tani Prima Jaya
0.2272
S3=( 4 ) ( 30.1818 ) (50.1363) ( 30.1818 ) ( 4 0.1363) ( 40.1363 )
¿ 3.714007062
Sebelum melakukan perhitungan 4. Tani Sejahtera
dilakukan pembobotan pada setiap kriteria
terlebih dahulu, bobot awal W= (5, 4, 3, 4, 3, S4 =( 30.2272 ) ( 4 0.1818 ) (30.1363 ) ( 4 0.1818 ) ( 30.1363 ) ( 20.1363 )
3), akan diperbaiki sehingga total bobot ¿ 3.15167247
∑ wj = 1, dengan cara
5. Tani Sidoluhur
w S5=( 2 0.2272
) ( 4 0.1818 ) (30.1363) ( 30.1818 )( 20.1363) ( 0 0.1363 )
W j= (4)
∑w ¿0
Proses pencarian vektor V secara manual Langkah terakhir yaitu menentukan nilai
yaitu, vektor V. Nilai vektor V digunakan untuk
mendapatkan nilai alternative tertinggi dari
5 5 setiap vektor V, dengan cara
W 1= = =0.2272
5+ 4+3+ 4+ 3+3 22
Si
4 4 V i= (6)
W 2= = =0,1818 π nj=1 ¿ ¿
5+ 4+3+ 4+ 3+3 22
Proses pencarian vektor V secara manual yaitu,
3 3 1) Tani Sidomakmur
W 3= = =0,1363
5+ 4+3+ 4+ 3+3 22
4.300093485
V 1= =0,30359475
4 4 14,16392572
W 4= = =0,1818
5+4 +3+ 4+3+3 22
2) Tani Tunas Bangsa
3 3
W 5= = =0.1363 2.998152701
5+ 4+3+ 4+ 3+3 22 V 2= =0,211675263
14,16392572
3 3
W 6= = =0.1363 3) Tani Prima Jaya
5+ 4+ 3+4 +3+3 22
3.714007062
V 3= =0,262215938
4.1.2. Menentukan Nilai Vektor S dan V 14,16392572
Langkah selanjutnya yaitu menentukan
nilai vektor S. Dengan mengalikan data setiap 4) Tani Sejahtera
nilai alternatif rating kecocokan yang
berpangkat positif dari hasil perbaikan bobot, 3.15167247
dengan cara
V 4= =0,22251405
14,16392572
Si=∏ nj x wj
ij (5) 5) Tani Sidoluhur
proses pencarian vektor S secara manual
yaitu, 0
V 5= =0
14,16392572
1. Tani Sidomakmur
Dari Hasil perhitungan yang telah dilakukan,
digambarkan hasil perangkingan vektor V sebagai
berikut :

Tabel 11. Hasil Perangkingan


Nama Kelompok Vektor Hasil Nilai
Tani (V) Perengkingan
Tani Sidomakmur V1 0,30359475
Tani Tunas Bangsa V2 0,211675263
Tani Prima Jaya V3 0,262215938 Tabel 13. Nilai Alternatif
Tani Sejahtera V4 0,22251405
Tani Sidoluhur V5 0

Hasil Perangkingan vektor V diurutkan atau


disortir dari nilai yang terbesar sampai terkecil
seperti tabel berikut :

Tabel 14. Nilai Vektor S

Tabel 12. Hasil Sorting Nilai Vektor


Nama Kelompok Ranking Jumlah Nilai
Tani
Tani Sidomakmur 1 0,30359475
Tani Prima Jaya 2 0,262215938
Tani Sejahtera 3 0,22251405 Tabel 15. Nilai Akhir (V)
Tani Tunas 4 0,211675263
Bangsa
Tani Sidoluhur 5 0

Dari hasil perhitungan untuk menentukan


Kelompok Tani dengan kriteria yang cocok
untuk direkomendasikan untuk menerima
bantuan CSR bibit pertanian dilihat pada tabel Dari hasil perhitungan dan perankingan melalui
diatas yaitu Kelompok Tani Sidomakmur yang uji excel didapat sebuah grafik.
memiliki Nilai Kriteria terbesar sebagai
rekomendasi yang paling diutamakan.

4.2. Uji Sistem Aplikasi


Sistem aplikasi pendukung keputusan yang
digunakan untuk mendapatkan perankingan
adalah Microsoft Excel. Dalam uji excel ini
yang diambil yaitu dari hasil normalisasi, hasil,
dan graik dari perankingan.

Tabel 11. Kriteria dan Nilai bobot Gambar 2. Grafik hasil akhir

4.3. Analisa Hasil Penelitian


Dari analisa hasil penelitian dari uji manual
dan uji excel diperoleh prefensi kesamaan
hasil perhitungan. Dari hasil perhitungan
melalui uji manual dan uji excel diperoleh
hasil alternatif tertinggi dengan nilai
Tabel 12. Nilai Perbaikan Bobot (W) 0,30359475 untuk Tani Sidoluhur, dan
alternatif terendah dengan nilai 0 untuk
petani Sidouhur.
5. PENUTUP Huni Dengan Menggunakan Metode Weighted
5.1. Kesimpulan Product (WP). Skripsi, Fakultas Ilmu
Berdasarkan dari penlitian yang dilakukan Komputer.
sistem pendukung keputusan penentuan calon [6] Eniyati, S. (2011). Perancangan Sistem
penerima CSR bibit pertanian menggunakan Pendukung Pengambilan Keputusan untuk
metode Weighted Product, kesimpulan yang Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW
dapat diambil yaitu : (Simple Additive Weighting). Teknologi
1. Hasil dari perhitungan penentuan calon Informasi DINAMIK, Vol. 16, No. 2, pp. 171–
penerima CSR bibit pertanian merupakan 176.
prioritas yang dibutuhkan sebagai bahan [7] Fazliani, Joan Angelina Widians, Islamiyah.
pertimbangan penentuan Kelompok Tani (2017). SISTEM PENDUKUNG
yang berhak mendapatkan CSR bibit KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS BIBIT
pertanian. UNGGUL KELAPA SAWIT DENGAN
2. Dari hasil perhitungan didapat hasil METODE ANALYTIC HIERARCHY
perangkingan dan diperoleh nilai tertinggi PROCESS (AHP), Vol. 2, No. 1, pp. 170–174.
untuk kelompok Sidomakmur dengan nilai [8] Syafitri, N. A., Sutradi, & Dewi, A. P. (2007).
0,30359475, dan yang terendah Tani Penerapan Metode Weighted Product Dalam
Sidoluhur dengan nilai 0. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Laptop Berbasis Web. SemanTIK,Vol. 2, No.
5.2. Saran 1, pp. 169–176.
Untuk meningkatkan kinerja dan [9] Jannah, N. (2017). Implementasi Program
menyempurnakan sistem pendukung yang telah Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam
dibuat, peneliti memberikan saran supaya Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat
kedepannya penelitian yang dilakukan peneltian Provinsi Riau, Vol, 8, No. 2, pp. 197–211.
dimasa depan lebih baik lagi. Saran yang [10] Dr. Pramono Hadi, Siti Nurlela, S. M. S.
diberikan yaitu diharapkan dapat dilakukan (2014). PEMBERDAYAAN PETANI PADA
pengembangan terhadap sistem pendukung BIDANG PERTANIAN: KASUS CSR PT
keputusan penentuan calon penerima CSR bibit HOLCIM CILACAP Oleh: Seminar Nasional
pertanian menggunakan metode Weighted Product Dan Call For Papers Uniba, pp. 69–80.
(WP) kedalam bentuk aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Nirmaya, G. C., Muflikhati, I., & Simanjuntak,


M. (2014). PENGARUH PROGRAM [11] Soesilowati, E., Rini Indriyanti, D., &
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ( Widiyanto, dan. (2011). Model Corporate
CSR ) TERHADAP KESEJAHTERAAN Social Responsibility Dalam Program
KELUARGA DI SEKITAR TAMBANG Pemberdayaan Petani Hortikultura. Jurnal
Influence of Corporate Social Responsibility Ekonomi Pembangunan, Vol. 12, No. 1, pp.
on Family ’ s Well -being at Surrounding of 102–117.
Mining Area. Jur. Ilm. Kel. & Kons, Vol. 7, [12] PERTANIAN, M. (2015). PERATURAN
No. 1, pp. 19–29. MENTERI PERTANIAN REPUBLIK
[2] Nahar, Y. (2015). PELAKSANAAN INDONESIA NOMOR
CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILTY 46/Permentan/PK.210/8/2015 TENTANG
(Studi Terhadap Hubungan Perusahaan, PRODUKSI, SERTIFIKASI, PEREDARAN
Pemerintah dan Masyarakat di sekitar Wilayah DAN PENGAWASAN BENIH TANAMAN
Tambang). Academica, Vol. 06, No. 02, pp. PERKEBUNAN, pp. 1–15.
1359–1371.
[3] Ardiyansyah, Ilyas. (2016). SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN
PENERIMA DANA CSR PERUSAHAAN
PT. PULAU SAMBU KUALA ENOK, Vol. 5,
No. 3, pp. 14–21.
[4] Erfit. (2017). Pemanfaatan Dana Corporate
Social Responsibility (CSR) Untuk
Pembiayaan Pembangunan Pertanian di
Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan
Dan Pembangunan Daerah, Vol. 4, No. 3, pp.
2338–4603.
[5] DANIK, K. (2014). Sistem Pendukung
Keputusan Penerima Bantuan Rumah Layak

Anda mungkin juga menyukai