Semua yang terjadi pasti atas ijin Allah SWT, termasuk pertemuan kita ini.
Dulunya saya adalah seorang Kuli Sandal Bekas yang memutuskan terjun ke
bisnis online, berjuang untuk ngelunasin hutang riba. Setelah cukup lama
melakukan pencarian, akhirnya saya bertemu dengan komunitas bisnis MEU
Academy, yang didirikan oleh bapak Wisnu Andrianto. Di MEU lah saya bisa
belajar langsung kepada beliau tentang bisnis online dari awal banget.
Kisah hidup, tulisan, dan karya-karya beliau juga sudah banyak menginspirasi
dan membawa perubahan pada kehidupan banyak orang, khususnya di bidang
bisnis.
Oiya, bagi yang belum kenal, perkenalkan saya Mahbub Rohmani, teman-teman
di MEU Academy biasa memanggil saya dengan panggilan Kang Mahbub, biar
makin akrab katanya, hehe...
Saat ini, saya mendapat amanah dari bapak Wisnu Andrianto untuk
membersamai kurang lebih 3.000 agen di MEU Academy. Dan hal itulah yang
1|Page
mendasari saya untuk menjadikan Chatting sebagai kegiatan favorit saya. Entah
Chatting seputaran produk, sharing, nanyain kabar, curhat, dst...
Pas banget dengan Tema KULWA nya, " Pinter Chatting Bikin Gampang
Closing.” InsyaAllah selama 3-4 hari ke depan, kita akan banyak belajar
tentang Cara Chatting Yang Efektif Agar Terjadi Closing.
Kalau sudah berlanjut Chatting, biasanya mendekati Closing, tapi tanpa kita
bisa menyentuh hatinya, kayaknya sulit membuat calon pembeli ngeluarin isi
dompetnya. Benner kan??
2|Page
Khususnya Bagaimana Merubah Percakapan Menjadi Transferan
Kemudian Saya coba survei ke teman-teman penjual Online, ternyata tak sedikit
yang mengalami kesulitan dalam Chatting juga.
Betul ya?
Nah, di Program Kulwa ini saya akan membagikan pola sederhana tersebut.
Ngomongin Chatting, otomatis kita akan bicara siapa lawan Chatting nya??
Beberapa hari yang lalu, saya bertemu sahabat saya ditempat kerja, sebut saja
namanya Mbak Mimin, yang kebetulan juga jualan online. Mbak Mimin cerita
bahwa sudah sekian hari tidak bisa jualan, gara-gara akun FB nya kena hack,
dan tidak berhasil diselamatkan.
Akhirnya mbak Mimin bikin akun FB lagi, namun atas kurangnya pengetahuan
tentang teknik jualan online, nyaris semua akun FB yang lewat, ditambahkan
sebagai teman FB , semua permintaan pertemanan yang muncul, sama Mbak
Mimin di konfrim...
3|Page
Saya coba amati asal muasal hal itu bisa terjadi, dari situlah saya tau bahwa ada
beberapa kesalahan yang dilakukan oleh mbak mimin. Setelah melakukan
perbaikan, sekarang Mbak mimin bisa menikmati kembali gurihnya jualan
online.
Dari cerita Mbak mimin diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa aktivitas
Chatting yang berakhir Closing tidak terjadi begitu saja, melainkan ada alurnya
nya.
Makin kesini saya makin curiga, jangan-jangan masih ada banyak penjual
online di luaran sana yang mengalami kasus serupa.
Agar hal tersebut tidak terjadi kepada teman-teman, malam ini saya akan jelasin
dulu apa saja yang mengakibatkan Susah Closing.
Inilah dia....
Dulu, saya pikir semua orang adalah target market saya. Karena Produk yang
saya jual bisa dipakai semua orang, kebetulan waktu itu jualan fashion segala
usia... Dan ternyata saya salah besar, hehe..
Walaupun produk saya bisa di gunakan semua usia, tapi secara logika kan gak
mungkin juga anak balita order lewat dan beli via sosmed.. Paling – paling yang
beli adalah emak atau babe nya, hihihi..
4|Page
Jadi ada Calon Pemakai Produk dan ada Calon Pembeli Produk.. Yang harus
kita cari ini adalah calon pembeli Produk ya.. atau disebut target market.
Nah sejak saat itu saya belajar memetakan Target market. Anda bisa sebut
dengan Buyer persona.
Kriteria calon pembeli atau target pasar yang kita bidik itu bagaimana sih..
Dan ternyata asyik banget jualan kepada Target market.. Mereka serasa butuh
dengan Produk kita..
Jadi sebelum jualan, tentukan Buyer persona Produk anda dulu ya..
Yuk lanjut..
Nah yang selanjutnya adalah kesalahan saya menganggap bahwa social media
adalah tempat jualan..
Maksudnya begini..
Taukan pasar ?
5|Page
Nah saya tuh dulu menganggap sosial media kaya pasar..
Pasar tempat orang jualan yang di sekitarnya penuh dengan calon pembeli..
Setelah saya sadar.. bahwa Sosial media adalah tempat bersosialisasi, tempat
orang cari hiburan, informasi, kepo bahkan menghabiskan waktu..
Bahkan sepertinya sedikit sekali orang buka social media buat beli produk.. Lha
kalau kita anggep Sosmed adalah pasar berarti salah kaprah..
Apakah sosial media gak bisa buat jualan ?? Bisa .. setelah saya paham ternyata
ada cara nya agar mendapatkan orderan dari sosmed. Ya itu tadi, setelah
Posting, lalu giring, lanjut chatting dan closing.
Hanya saja karena Sosial media itu tempat berinteraksi.. Maka sudah sepatutnya
kita harus saling mengenal satu sama lain.. saling bersosialisasi..
Ya memang sih.. beli barang sama yang kita kenal lebih nyaman sama yang
belum dikenal bukan.. ??
Jadi buat yang saat suka POSTING jualan saja, sesekali isi dengan status -
status bermanfaat dan menyenangkan bagi khalayak..
Saya termasuk orang yang jarang banget aktif di sosial media dulunya..
Teman di FB juga Cuma sedikit, gak sampe 700 seingat saya. Kalau kontak
Whatsapp ?? apalagi.. gak sampe 100. Begitu kepikiran jualan di sosmed.. Eh
langsung ngiklan aja. Setelah posting, hati deg-degan buka tutup sosmed,
berharap ada yang komen mau order.
Usut punya usut saya belum melakukan optimasi akun sosial media saya.
Friendlist FB saya dikit.. Kontak WA saya minim..
Setelah ikut Mentoring agen di MEU Academy, saya baru tau bahwa FB itu
hanya menampilkan status kita kepada orang yang berinteraksi dengan kita..
Saya jarang banget interaksi di FB, gak pernah komen status orang.. jarang buat
status.. eh langsung jualan.. pantess aja jualan sepi..
Ternyata posting di social media itu ada jam – jam khususnya. Dulu point ini
saya tidak perhatikan. Posting ya posting aja. Mau pagi, sore, siang, malam.
hajar bleh. Jadi gak bisa diukur tingkat keberhasilannya.. karena ngasal.Sejak
tau, saya posting di social media hanya di jam – jam ramai saja.
Ada 3 waktu yang biasanya bisa dibilang paling ramai.. Yaitu jam – jam
makan.. Seperti jam makan pagi...jam 06.30 – jam 8 Kemudian jam makan
siang .. jam 12 – 13.30 Dan juga jam makan malam.. jam 19 – 21. Semakin
ramai yang melihat postingan kita, maka semakin besar kemungkinan terjadinya
closing..
Dulu, saya pikir begitu saya posting, akan ada yang tertarik kemudian beli
Produk saya ( closing ). faktanya... gak begitu..
8|Page
Coba sekarang anda bayangkan bahwa anda saat ini adalah Calon pembeli (
jangan pikir sebagai penjual )..
Nah kalau lihat iklan penawaran suatu Produk, baik di TV, FB, WA atau
lainnya apakah langsung dibeli saat itu juga ??
Biasanya butuh waktu, sampai akhirnya memutuskan beli, bahkan sering kali
kita gak beli cuma sekedar tau saja.. Lha, kalau anda saja begitu.. Terus ketika
kita yang jualan kita kepinginnya semua orang yang baca postingan jualan kita
wajib beli..kan jadi aneh bin egois.
Pahami bahwa ada 6 tahap sampai akhirnya seseorang membeli produk yang
anda tawarkan..
Tahap ini membuat target market sadar bahwa ada produk atau peluang bisnis
kita..
contoh.. Wah ternyata ada lho komunitas bisnis yang komplit, MEU Academy.
Jadi gak Cuma ada fasilitas menambah penghasilan, tapi juga disediakan
fasilitas belajar tanpa batas.
Di tahap ini, target market mulai suka akan produk/peluang kita, karena sering
membaca iklan yang kita tampilkan.
Satu tingkat di atas suka.. Sudah mulai merancang tanggal kapan akan daftar
agen MEU Academy atau pengin beli produk anda.
Di tahap ini bukan lagi naksir, tapi sudah mencoba meyakinkan diri sendiri
dengan logika dan keadaan yang ada.
Seperti bertanya pada diri sendiri “ apa benar saya membutuhkannya, apa ada
budgetnya??, apa sudah lebih baik dari brand lainnya??”
Nah jika sudah Yakin.. dan memang benar butuh serta ada budgetnya, maka
keraguan yang masih ada akan sirna. Dan akan melakukan tahap terakhir yaitu...
10 | P a g e
Yes.. inilah tahap yang ditunggu – tunggu para penjual .. Closing..
Alhamdulillah.
Mungkin ada yang bertanya kenapa tema materi malam ini ada kata "TANPA
PUSING"?
Atau mungkin ada yang mengira bahwa malam ini saya akan banyak membahas
tentang Teknik Closing Via Chatting?
Hehehe... Nggak apa-apa itu wajar kok, karena bisa jadi sebelum Anda ikutan
Kuliah Whatsapp ini, Anda sudah pernah belajar Teknik Closing melalui
berbagai media.
Tapi jujur saja, saya nggak akan bahas itu semua. Udah bosen uuyyy... Anda
juga bisa mempelajarinya di media lain, hehe...
Yang jelas seputar Chatting lah, masak percintaan, tar kulwanya mirip drama
korea, haha....
11 | P a g e
Jadi begini...
Sebenarnya ada buanyak Teknik Closing Via Chatting, mungkin kalau dihitung,
jumlahnya bisa puluhan. Pertanyaannya, sanggupkah Anda menghafalkan nya?
Kalau saya sih nggak sanggup, entah kalau si udin.
Masa iya ketika ada Calon Pembeli nanyain Harga, kitanya masih mikir ini mau
dibales gimana ya? Mau pakek Teknik closing yang mana ya? haha.. Kelamaan,
keburu kabur!
Bukan meremehkan, rasa-rasanya dikit banget yang hafal, karena tadi malam
dari 30 grup lebih, pertanyaan nya mirip-mirip. Misal....
- Chat cuma dibaca doang, nggak dijawab
- Kabur setelah tau harga
- Bingung memulai percakapan
- Kehabisan ide saat chatting
- Dst...
12 | P a g e
Sebagai orang yang paham betul kesibukan emak-emak, mau tidak mau, saya
harus melatih kesabaran dan harus bisa melayani sepenuh hati ketika mereka
butuh bantuan.
Oleh sebab itu saya menyisipkan kalimat "TANPA PUSING" di sub materi
malam ini.
Karena kalau kita tau prinsipnya, nggak perlu lagi harus berpikir "Duh ini mau
dibalas pakai Teknik apa ya?" Aktivitas chatting jadi makin asyik. Ngalir kayak
orang ngobrol biasa, tau-tau closing. Yes!
Disadari atau tidak, calon pembeli yang kemudian chatting dengan kita, itu ada
3 kategori.
Orang yang belum pernah beli, biasanya akan tanya banyak hal.. Itu wajar.
Mulai dari harga, bahan, pengiriman, dan segala macemnya.
Menghadapi orang tipe pertama ini, yang perlu kita tonjolkan adalah benefit
produk nya, jangan langsung di suguhin pertanyaan yang mengarah ke BELI.
Misal....
13 | P a g e
"Mau order yang mana kak?"
"Terus mau ambil berapa pcs?"
Hindari pertanyaan seperti itu kepada orang yang belum pernah beli.
Kenapa? Karena dia sedang menggali informasi produk yang kita jual. Tugas
kita, menjelaskan benefit produk sedetail mungkin dengan kemasan bahasa
yang asyik. Semakin ia paham, semakin ia suka, semakin tertarik, baru terakhir
bikin dia memutuskan untuk beli.
Bagaimana contoh kalimat nya? Kita bahas di poin ketiga ya. Yuk lanjut...
Nah yang ini beda lagi, karena sudah pernah tanya, maka lebih ringan cara
menanganinya. Selain kita tetap menjelaskan benefit produknya, mungkin dia
sudah lupa, sesekali kita juga bisa langsung tanyakan "mau beli yang mana."
Seakan-akan kita sedang menepuk - nepuk pundaknya lalu berkata... "Ini lho
produk yang dulu kamu tanyakan, stok nya tinggal dikit."
Karena bisa jadi dia dulu masih tanya-tanya dan uangnya belum cukup,
kemudian nabung, setelah uangnya sudah ada, dia kembali lagi.
Wahhh... Saya yakin semua sudah sepakat ya, chatting sama pelanggan itu
sesuatu banget. Secara ia sudah pernah beli, artinya sudah tau manfaat produk
yang kita jual, kalaupun dia tanya - tanya lagi, biasanya tanpa ba bi bu akan
langsung beli.
14 | P a g e
Yang perlu dilakukan penjual adalah, menjaga hubungan baik dengan tipe ke
tiga ini, maka dalam obrolan nya, nggak selalu bahas produk lagi, tapi bisa
ngobrol seputar aktivitas harian, keluarga, pekerjaan, dst..
Sehingga, mereka merasa diperhatikan dan tak mau berpindah ke lain hati.
Maksudnya begini...
Misalnya Anda jualan Kosmetik yang Keren banget dan bisa bikin wajah
nampak Glowing secara alami.
Tidak banyak orang yang tau, bahwa Motivasi seseorang membeli sesuatu itu
karena 2 hal, yakni MENGINGINKAN dan atau MENGHINDARI.
Ada orang beli sepeda ontel karena untuk MENGHINDARI macet, jadi
kekantor cukup bersepeda aja, tapi ada juga orang beli sepeda KEPINGIN
sehat, buat olahraga sepedaan.
Ada perempuan yang beli skincare KEPINGIN glowing, ada juga yang beli
skincare untuk MENGHINDARI wajah kusam karena sebelumnya udah
glowing.
Ada yang beli produk herbal pelangsing untuk MENGHINDARI obesitas, tapi
ada juga yang alasannya beli karena KEPENGEN punya penampilan oke dan
kesehatan yang sempurna.
Dengan mengetahui apa alasan calon pembeli, kita akan lebih mudah
mengontrol arah pembicaraan ketika Chatting.
15 | P a g e
Contohnya ketika ada seseorang yang mau daftar jadi agen di MEU Academy.
Maka di tengah-tengah obrolan, saya akan bertanya begini :
"Oiya mbak.... seandainya nih ya, seandainya mbak jadi daftar di MEU
Academy, lalu ada orang yang bertanya ke mbak tentang alasan mbak gabung
di MEU Academy. Mbak akan jawab apa?"
Beda lagi kalau Mbak nya tadi menjawab "Pingin belajar bisnis" maka
diobrolan berikut nya saya akan banyak bicara tentang program mentoring dan
program khusus dari A-Z di MEU Academy yang bisa di akses secara gratis
oleh para agen.
Praktikkan ya..
Seperti yang saya bilang tadi, bahwa ada banyak Teknik Closing via chatting di
dunia marketing, hanya saja kalau dihafalin satu-satu kayaknya bikin pusing,
terlebih bagi emak-emak, hehe...
16 | P a g e
"Lalu bagaimana teknik chatting yang sederhana tapi ampuh, kang??
Sebenarnya ini rahasia sih, tapi nggak apa-apa deh saya bocorin..
Teknik Chatting sederhana tapi ampuh itu kuncinya cuma satu, yaitu bagaimana
cara kita agar aktivitas Chatting menjadi INTERAKTIF.
Interaktif artinya saling respon ya, bukan hanya penjual yang nyerocos, tapi
calon pembeli diem.
" Hallo kang Mahbub, selamat sore, saya udin dari jakarta, mau daftar agen
MEU, biayanya berapa ya? "
Kira-kira mas udin akan tanya balik terus daftar apa tidak?
No no no... tepat sekali teman-teman... tak ada celah buat mas Udin buat tanya
lagi, udah gitu aja, chat berhenti dan tidak lanjut, apalagi closing..
17 | P a g e
Saran saya jangan ditiru ya, kalaupun ada, yuk taubat, hehe...
Gampang... ketika ada calon pembeli yang japri dan menanyakan harga kepada
kita, maka jawab saja dengan jawaban yang jauh lebih menarik dan disukai oleh
calon pembeli.
. Jadi jika daftar di hari biasa tidak dapat fasilitas mentoring dan bonus,
maka khusus minggu ini kami buka dengan fasilitas mentoring dan
tambahan bonus. Kalau boleh tahu adakah yang mau itanyakan lagi sebelum
daftar??
Jika pingin simpel lagi, teman-teman bisa siapkan script chatting yang bisa
Anda pakai tinggal copas, seperti yang saya sediakan buat teman-teman di MEU
Academy.
18 | P a g e
JURUS ANTI PHP
Pernah ngalamin?
Atau jangan-jangan saat lagi ngalamin?
Tapi yang jelas PHP itu menyakitkan, apalagi soal perasaan... cieelllaaa....
Sebel deh!
- Terlalu berharap...
- Terlalu fokus ke si dia
- Berusaha selalu ada buat dia
- Mendapatkan jawaban yang tak sesuai harapa
19 | P a g e
Mungkin ada yang mau nambahin, haha...
" Akang kok segitunya bahas PHP, pernah di PHP-in ya?? "
dan ternyata setelah tau pertanyaan tadi malam, seperti nya kita emua pernah di-
PHP-in sama calon pembeli, kikikik...
Eh tapi kenapa juga pakai istilah PHP, kok nggak GABUT aja, atau KELEPON
sekalian..
Parahnya, karena suka mikir terlalu dalem, akhirnya loyo jualan. Seorang
penjual atau entrepreneur tidak boleh BAPER-an. Catat!! ✍
Sebagai penjual, bukan hanya menguasai teknik jualan, akan tetapi juga harus
punya JURUS andalan untuk menghadapi PHP.
Apa JURUS-nya?
20 | P a g e
JURUS ANTI PHP.
Mindset adalah pola pikir. Kita harus sadari bahwa JUALAN adalah aktivitas
menolong orang bukan menodong orang.
Ketika mindset kita sudah seperti itu, maka rasa di PHP-in tidak akan muncul
lagi.
Betapa tidak? Karena kita niatnya kan membantu menyelesaikan masalah dari
calon pembeli....
jadi kalau dia nolak atau batalin janji, berarti dia tidak butuh pertolongan kita,
fokus ke yang mau di bantu aja.
Alhasil, jika masih ada penjual yang Mindset nya sudah bener, tapi masih
merasa di PHP in, maka saya curiga, ini pembelinya yang suka PHP, apa
penjualnya yang BAPERAN??
Untuk menjawab pertanyaan di atas, biarkan kisah saya dibawah ini yang
berbicara...
Jadi ceritanya, beberapa waktu yang lalu saya bantu istri Balesin chat salah satu
cust gamis. Setelah cas cis cus Akhirnya fix, dan beliau TF..
Kemudian kami ngobrol ngalor ngidul soal olshop, rupa- rupanya beliau sedang
curhat. Waktu itu saya ada dalam keadaan antara pingin ketawa dan kasian.
Kenapa? Karena si mbak yang beli gamis ke istri ini pernah punya pengalaman
belanja online, singkat cerita karena banyak nanyak, akhirnya si penjual
mengatakan: "Ukhty kok nanya- terus sich, beli kagak"
21 | P a g e
Mbak nya jawab : “Afwan ukhty, saya nggak mau tanya-tanya lagi.”
Di dunia jual beli online, yang namanya PEMBELI nanya-nanya itu wajar
banget, karena dia nggak nyentuh barangnya secara langsung. Iya kan?
Saya yakin, anda juga sepakat bahwa Penjual yang baik adalah penjual yang
ramah. Kalaupun gagal closing ya Terima saja. karena closing atau nggak, jadi
beli atau nggak itu urusan Allah... Allah yang menggerakkan hati calon
pembeli. Bukan penjual, setuju?
Saya ulangi...
Kalau keyakinannya sudah begini, maka tidak ada istilahnya pembeli PHP,
karena closing 100% ketentuan Allah, atau jangan-jangan penjualnya yang
BAPER-an #eh
Bisaa saja calon pembeli waktu tanya-tanya itu belum ada uang, atau sedang
nabung dan kemudian akan mengubungi kembali nanti kalau uangnya sudah
cukup.
Atas dasar itulah, ketika saya dapat amanah membersamai para agen di MEU
Academy, hal pertama yang saya sampaikan adalah perihal mindset ini. Dari
sekian ribu agen di MEU Academy, mayoritas emak-emak, dan yang gampang
baper itu biasanya emak-emak.
Awalnya sih agak berat buat ngerubah mindset nya, setelah ngadain program
khusus selama 3 bulan, alhamdulillah perubahan nya nampak, kemarin ada yang
tembus profit 14 juta saja dalam 14 hari, MasyaAllah...
22 | P a g e
2. Beri Batasan
Salah satu kebiasaan dari calon pembeli itu memang suka nunda. Misal...
- Nunggu gajian ya..
- Nanti dikabarin lagi ya kak..
- besok ya kak saya transfer...
- saya tanya suami dulu..
Nah untuk memperkecil terjadinya PHP, dan supaya nggak nunda-nunda lagi,
kita bisa memberikan batasan kepada calon pembeli.
Entah itu batasan waktu transfer atau jumlah stok. Trik ini akan menjadi solusi
untuk mempercepat terjadinya penjualan.
Yang terpenting, info yang kita sampaikan harus benar-benar jelas, kapan
promonya ditutup, atau sisa berapa lagi prduk yang di pesan.
23 | P a g e
contoh jualan baju gamis...
Sekedar info ya kak... gamis XYZ dengan bonus masker dan gratis ongkir
promonya hanya sampai besok, lewat dari itu kembali normal. Terimkasih...
Mungkin saat membaca materi ini, Anda berfikir akan menemukan cara anti
PHP sehingga minim penolakan, calon pembeli tidak cuek lagi dan setuju
dengan harga yang Anda berikan.
Tapi faktanya, dalam jual beli, yang namanya ditolak dan dibeli itu satu
paket. Ada saatnya kita menemukan pembeli, dan ada saatnya kita harus siap di
tolak.
Di dunia ini tidak ada ilmu 100% closing, nawarin ke 10 orang, langsung
closing 10. Tidak seperti itu aturan mainnya.
Kenapa? Karena yang menggerakkan hati seseorang untuk beli itu bukan kita,
tapi Allah SWT. Manusia tidak punya kendali untuk menggerakkan hati orang
lain. Yang kita bisa adalah berusaha untuk memperbesar terjadinya Closing,
dan memperkecil terjadinya PHP. Salah satunya dengan mempelajari teknik
closing.
Harapannya, kalau dulu cuma bisa closing 1 orang dari 10 orang prospek, tapi
setelah belajar teknik closing, yang deal bisa 8 orang. keren kan?
24 | P a g e