Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN

Transkip Wawancara M. Junaidi Zain 31 Januari 2019:

 Tanya : mungkin bisa di jelaskan sekilas profil dari UMKM Madu Hutan Lestari
 Jawaban : jadi awal mula berdirinya UMKM ini tahun 2000,yang saat itu bisa di bilang
madu tidak memiliki harga yang bagus di NTB khususnya di Sumbawa, jadi orang
tidak punya patokan tertentu untuk harga madu, belum lagi banyak penjual yang
melakukan pencampuran madu dengan gula, intinya waktu itu madu sumbawa masih
belum di perhitungkan.

Saya yang kala itu menyadari potensi dari hutan Batu Dulang menggali
Informasi mengenai madu hutan yang berjenis Apis Dorsata, saya pelajari betul, setelah
itu saya memberanikan diri untuk survei pasaran madu di daerah NTB, saya mulai dari
Lombok terlebih dulu, dengan bermodalkan madu secukupnya untuk testimoni saya
berkeliling ke daerah Lombok untuk mengetahui harga pasar disana.

Setelah saya selesai mensurvei harga pasaran madu saya memberanikan diri
untuk membuat usaha ini, dimulai dengan mengajukan ide kepemerintahan setempat
agar mendapat dukungan, setelah itu saya mencari tahu bagaimana cara berburu madu
yang baik dan benar tanpa merusak ekosistem lebah dan alam,karna saya berprinsip
ingin memanfaatkan kekayaan alam dengan tetap menjaga kelestariannya maka dari itu
UMKM ini diberi nama Madu Hutan Lestari, jadi Visi UMKM ini “Menjaga
kelestarian hutan sumbawa melalui Budidaya Madu Hutan yang Baik dan Benar”.

 Pertanyaan: bagaimana bapak mengumpulkan Anggota, sebagai SDM UMKM ini


 Jawaban : awalnya saya mengajak beberapa tetangga untuk membantu saya dalam
berburu madu hingga peroses pengemasanya, karena permintaan pasar yang semakin
besar akhirnya saya menawarkan kepada masyarakat desa untuk bergabung menjadi
anggota pemburu madu,jadi prosesnya cukup panjang, seteah terkumpul dilanjutkan
dengan training bagaimana cara berburu yang baik dan benar, sebenarnya pro dan
kontra masyarakat cukup alot di karenakan bebereapa faktor, tapi setelah berjalannya
umkm ini akhirnya usaha ini cukup di perhitungkan dan mendapat apresiasi yang baik
baik dari masyarakat instansi-instansi hingga pemerintah, puncaknya pada tahun 2011
saya diundang kementrian kehutanan untuk datang ke jakarta dalam rangka
penyerahan penghargaan yang di berikan langsung oleh pak SBY.
Untuk tahapan produksi ada beberapa langkah yang saya lakukan, yang
pertama sebelum paa pemburu pergi kehutan saya melakukan arahan terlebih dahulu
supaya dapat menimbulkan rasa kekompakan antar pemburu dan pemilik, setelah para
pemburu mendapatkan madu hutan dilanjutkan dengan penyortiran madu, dengan cara
menakar kadar air madu dan melihat warna dari mad, baru kemudian proses
penyaringan madu dari sarangnya dengan perlatan higienis, setelah disaring kemudian
madu ditimbang Ketika melakukan produksi/proses pengemsana karena madu
merupakan sumberdaya alam, biasanya kami memanggil lima sampai enam orang
untuk membantu proses pengemasan, untuk sementar ini kemasan kai menggunkan
botol kaca dan diberi label

 bagaimana strategi pemasaran yang bapak lakukan dalam memasarkan madu ini
 Jawaban : dalam melakukan penjualan produk saya, pada awalnya Cuma menitipkan
produk ke toko-toko yang ada di kota dari pulau Sumbawa sampai Lombok, karna
tempat produksi yang jauh dari kota, dalam masa perintisannya cukup melelahkan
karena harus naik turun dari atas kawasan pegunungan Kec.Batu Lanteh, Keberhasilan
Sumbawa sebagai penghasil madu hutan terbaik tersebut tidak terlepas dari keberadaan
Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS) sebagai suatu lembaga yang mewadahinya.
JMHS telah membangun kepastian pasar madu petani Sumbawa, baik pasar lokal
maupun pasar nasional. Outlet Rumah Madu Sumbawa yang dikelola sebagai unit
usaha JMHS sejak 2012 lalu merupakan sarana pemasaran madu bergaransi di tingkat
lokal. Di Kota Sumbawa, JMHS mampu memasarkan dua hingga tiga ton madu per
tahun. Pada skala pasar nasional, JMHS telah membangun kemitraan dengan
perusahaan Multilevel Marketing AMWAY melalui PD. Dian Niaga Jakarta. Sejak
tahun 2009 pengiriman madu oleh JHMS ke PD. dari sini perkembangan UMKM ini
menjadi semakin pesat dan mendapatkan omset sampai pulihan juta.

 Pertanyaan : Bagaimana proses produksi dari tahap pemburuan sampai di pasarkan


 Jawaban : Biasanya sebelum melakukan perburuan madu di pagi hari saya
mengumpulkan para pemburu yang yang akan berangkat ke hutan lalu melakukan
brifieng singkat, setelah paa pemburu datang dengan hasil madunya, sedi lakukan
pemerasan sarang madunya, saya menghargai dalam 100 ml madunya sebesar Rp
100.000,00, setelah pemerasan dengan cara yang higienis, dilakukan pengendapan
selama 24 jam supaya mendapat kualitas yang lebih baik, setelah itu masuk ke proses
pengemasan biasanya saya di bantu 6 anggota bagian produksi itu masalah
pengemasan, sementara ini kami masih menggunkan botol kaca bekas sirup sebagai
kemasan produk.
 Pertanyaan : Sejauh ini kendala apa yang bapak rasakan selama berbisnis jual beli
madu
 Jawabanan : Saya sebagai orang yang mengerti tentang khasiat madu dan segala
manfaatnya sangat menyayangkan kondisi hutan dan produk madu yang
memprihatinkan saat itu, oleh sebab itu saya memiliki tekad melalui madu hutan ini
kami juga ingin menjaga kelestarian hutan di Batu Dulan, makanya nama UMKM ini
Madu Hutan Lestari.

 Pertanyaan : ketika saya singgah di beberapa UMKM madu lain, ternyata mereka juga
memeliki produk olahan selain madu itu sendiri, bagaimana dengan bapak
 Jawanban :Sebernarnya saya ingin melakukan variasi produk tetapi tetangga-tetangga
dan rekan-rekan UMKM juga sudah bikin jadi sungkan rasanya

 Pertanyaan : Bagaimana cara bapak menjaga kualitas madu milik bapak


 Jawabanan : jadi produk saya sudah diuji di laboraorium oleh JMHS, dari proses
pengambilan madu hingga pengemasan madu betul-betul saya perhatikan, jadi kalau
ada madu yang tidak lolos penyortiran saya, ya tidak saya ambil,biasanya dikonsumsi
sendiri oleh pemburu atau dijual ke UMKM lain. (Juniadi 2019)

 Pertanyaan : untuk masalah harga biasanya sebuah usaha dalam menentukan harga
produknya harus memperhatikan segala aspek terlebih dahulu lalu bagaimana cara
bapak menentukan harga produk ini.
 Jawabanan : Dalam menetukan harga saya juga menyesuaikan pasar, tentunya saya
ingin mengangkat harga madu karena kualitas madu dari UMKM saya tidak abal-abal
tapi juga harus menyesuaikan dengan UMKM lain karena ada beberapa UMKM yang
mematok harga lebih murah.

 Pertanyaan : Bagaimana cara bapak melakukan promosi produk supaya dapat dikenal
oleh konsumen.
 Jawabanan : untuk promosi kami masih agak takut karena pernah kejadian ketika kami
promosi tapi ketersediaan madu yang tidak mencukupi.

 Pertanyaan : Darimana saja sumber dana atau modal yang bapa gunakan untuk
mengembangakan usaha ini
 Jawabanan : Karena usaha ini juga dibina oleh BRI, saya disarankan untuk membuat
rekening kredit usaha di BRI, jadi ketika saya butuh modal tinggal menggunanakan
kredit usaha Bank BRI. Saya selalu menyisihkan uang dalam jumlah kecil untuk saya
tahan bila suatu saat saya membutuhkan dana mendadak.

 Pertanyaan :program apa saja yang ditawarkan BRI sebagai pembina kepada UMKM
 Jawabanan : Jadi kami sebagai pembina UMKM memberikan fasilitas kepada pak Jun
berupa Kredit usaha, nantinya dari segi monitoring dan evaluasai kami yang
mengingatkan, di dalam kredit usaha ini juga pencataan keuangan juga sudah otomatis
jadi lebih memudahkan pengusaha dalam melihat proyeksi keuangannya.

 Pertanyaan : bagaimana BRI sebagai pembina memperhatikan cara pengelolaan


keuangan UMKM ini
 Jawabanan : Dalam melakukan pembinaan keuangan kami dari BRI melakukan
pemantauan dari rekening kredit usaha milik pak Jun jadi kami selalu melakukan
monitoring melalui rekening tersebut.

 Pertanyaan : bagaimana bapak melihat peluang pasar sedangkan lokasi rumah produksi
jauh dari pusat kota
 Jawabanan :Lokasi rumah produksi memang jauh dari kota tapi UMKM juga
bekerjasama dengan JMHS yang memiliki rumah madu yang berlokasi di kota
Sumbawa dan sebentar lagi BRI akan meresmikan galeri di desa ini.

 Pertanyaan :Bagaimana cara bapak menentukan harga produk agar sesuai dengan
pangsa pasar.
 Jawabanan : “Dalam menentukan harga produk saya masih belum berani menentukan
secara perhitungan pribadi sebab banyak UMKM yang mematok harga madu dengan
berbagai variasi hal ini tentunya membuat saya berhati-hati dalam menentukan
hargaproduk.

 Pertanyaan : Bagaimana kondisi persaingan pasar yang tengah dihadapi oleh pak jun
 Jawaban: Dalam menanggapi persaingan dengan kompetitor saya hanya tidak suka
dengan para penjual madu yang melakukan pencampuran madu dengan gua, itu yang
membuat masyarakat luar menjadi ragu terhadap keaslian madu Sumbawa, tapi ada
positivnya bagi kami yaki orang-orang yang sudah tahu dan paham madu yang asli
bisa didapat di tempat kami, memang di daerah semongkat ada kompetitor yang
memiliki pertumbuhan usaha yang cukup pesat,tapi saya tidak merasaka persaingan
yang penting masyarakat Sumbawa dapat menikmati kekayaan alamnya sendiri”.

 Menururt bapak apakah harga madu yang bapak patok sudah layak dipasaran
 Jawaban : saya rasa produk madu ini bisa dijangkau oleh semua kalangan, kecuali
yang sudah dikirim sampai kota besar, mungkin harganya sudah naik jauh, karena di
Batu Dulang juga ada ekowisatanya jadi peluang untuk promosi produk lebih mudah.
makanya beruntung saya bermitra dengan BRI dan JMHS

Transkip Wawancara M. Junaidi Zain dan Bendahara Ibu Jun 23 April 2019
 Pertanyaan : Sesuai dengan judul yang saya ambil dari penelitian ini yakni pengelolaan
dan pengembangan UMKM Madu Hutan Lestari, bagai mana cara bapak dalam
melakukan pengelolaan keuangan usaha ini
 Jawaban : Dalam melakukan pengelolaan keuangan saya di bantu bendahara,myakni
istri saya sendiri, untuk aspek keuangan yang saya gunakan hanya sederhana, saya
tidak punya pembukuan dalam usaha ini mungkin yang saya catat hanya berapa uang
yang masuk uang pengeluaran seperti membeli peralatan berburu dan membayar
karyawan, dan banyak catatan yang hilang, intinya masih menggunakan cara
tradisional,yang saya terapkan dalam mengatur Arus Kas adalah pencatatan uang
masuk dan keluar

 Pertanyaan : Dalam rangka mengembangakan usaha ini strategi apa yang telah bapak
lakukan
 Jawaban : untuk melakukan pengembangan usaha hal yang saya perhatikan adalah
kolega dan mitra bisnis, jadi dengan relasi yang baik pengembangan usaha dapat
berjalan dengan lancar, seperti sekarang ini saya bermitra dengan BRI yang juga
sebagai pembina desa Batu Dulang, sampai desa ini di buatkan toko produk khas desa
oleh BRI, dukungan dari mitra tidak hanya dalam materiil tapi juga moril, seperti
pelatihan dalam berburu dan menjaga kelestarian alam, kami di training langsung oleh
pusat termasuk pengadaan alat berburu yang safety semuanya tidak di pungut biaya,
dari saya pribadi intinya desa ini mendapat manfaat dari hutan desa ini jadi kekayaan
alam desa di rasakan oleh masyarakat desa kembali, percuma usaha kita semakin besar
tapi masyarakat tidak ikut mersakan dan juga menjaga kelestarian alam adalah fokus
saya, karena hutan lestari yang menjadi nama UMKM ini

 Pertanyaan : bicara masalah persaingan pasar bagaimana menurut bapak dengan


banyaknya jumlah umkm yang bergerak di bisnis madu ini
 Jawaban : Intinya dalam kegiatan usaha bisnis apalagi bersumber dari kekayaan alam,
saya pribadi tidak pernah menganggap umkm lain sebagai pesaing yang penting
masyarakat Sumbawa dapat menikmati hasil alamnya, yang saya sayangkan adalah
pemburu-pemburu yang belum memliki cukup ilmu dalam mencari madu sehingga
merusak ekosistem lebah dan hutan, nah in yang menjadi ancaman bagi usaha ini
karena madu merupakan produk alam yang tidak dapat di rekayasa.memang dalam
pemasaran UMKM ini masih ketinggalan dengan umkm lain tapi dengan adanya
rumah madu JMHS cukup membantu pemasaran kami.

 Pertanyaan : ketika saya singgah di beberapa UMKM madu lain, ternyata mereka juga
memeliki produk olahan selain madu itu sendiri, bagaimana dengan bapak
 Jawanban :Sebernarnya saya ingin melakukan variasi produk tetapi tetangga-tetangga
dan rekan-rekan UMKM juga sudah bikin jadi sungkan rasanya
Transkip Wawancara Pembina UMKM dari BRI Bapak Yadi Bagian Unit
Pengembangan Bisnis 23 April 2019

 Pertanyaan : bagaimana kontribusi BRI sebagai pembina dalam membina UMKM ini
 Jawaban : kami sebagai pembina konsen pada 3 bidang mulai dari pemasaran produk,
menganalisis usaha, membantu finansial dan diskusi keuangan,melalui rekening koran
BRITAMA BISNIS yang di gunakan pak jun, jadi kita dapat mengetahui dan
mmberikan masukan dan saran.

 Pertanyaan : Sebagai pembina apakah cara pengeloalaan pak jun sudah memenuhi
standard, pasalnya ketika kami wawancara kemarin bendahara mengungkapkan bahwa
tidak ada semcama pembukuan dan pencatatan dalam usaha ini
 Jawaban : Melalui tabungan BRITAMA BISNIS kami dapat memantau aktivitas
keuangan usaha pak jun jadi dalam rekening korannya semua suda tercatat secara
otomatis, dan saya rasa pakjun juga memiliki buku manual pencatatannya
Sesi wawancara dengan pemilik UMKM Pak Junaidi

Sesi wawancara dengan Pembina UMKM dari BRI Bapak Yudis


Galeri UMKM program bina desa BRI

Karyawan Madu Hutan Lestari

Rumah Produksi Madu Hutan Lestari

Anda mungkin juga menyukai