Anda di halaman 1dari 5

NEGOSIASI BERBENTUK DIALOG DAN PERCAKAPAN

a. Dialog
Murid : "Selamat Siang, Pak."
Guru : "Selamat Siang "
Murid : "Permisi, bisakah saya mengajukan suatu hal, Pak?"
Guru : "Ya, silakan, nak."
Murid : " Jadi begini, terkait larangan membawa sepeda motor ke sekolah.
Saya rasa ketentuan tersebut haruslah diperbaiki, Pak."
Guru : "Diperbaiki bagaimana?"
Murid : "Ya, apabila murid sudah cukup umur dan mempunyai SIM, saya
rasa tidak ada yang harus dilarang untuk membawa sepeda motor
ke sekolah, Pak."
Guru : "Tetap tidak bisa, sekolah tidak mempunyai cukup lapangan parkir
untuk itu."
Murid : " Tolonglah Pak. Apabila kami naik angkutan umum ke sekolah,
tidak ada jaminan untuk sampai tepat waktu. Jadi, kami mohon
untuk mengerti. Kami juga akan parkir di lapangan kosong sebelah
sekolah, Pak. Kami tidak akan mengganggu wilayah parkir guru."
Guru : "Hmm.. baiklah. Kalau begitu saya akan sampaikan ini kepada guru
yang lain. Saya juga merasakan bahwa naik angkutan umum butuh
waktu luang dan juga lama."
Murid : "Terimakasih, Pak"
Guru : "Ya"

b. Pecakapan
pembeli : " pak saya mau beli sepatu berapa harganya?"
pejual : "satu pasang rp.300.000 ribu buk"
pembeli : " nggak kemahalan pak? saya beli 2 pasang rp. 500.000 ribu ya?"
penjual : "nggak bisa bu.. itu harga miring banget, nanti saya nggak dapet
untung."
pembeli : " kemarin saya ama mbak-mbak disini rp 270.000 ribu kok pak
kok jadi mahal banget ?"
penjual : " saya kurang tau itu bu.. dari sana nya harganya sudah segitu
dari toko nya".
Pembeli : " bapaknya aja kali yang jualnya kemahalan ampe beda 20.000
ribu"
Penjual : "emang dari tokonya segitu saya aja ini juga ngambil untung nya
sedikit lohh bu
Pembeli : " itu mahh bukan sedikit lagi atu pak.. itu mah banyak"
Penjual : " dari tokonya rp 290.000 ribu lohh bu"
Pembeli : " kasian pak buat saudara saya yang kurang mampu loo ini pak"
Penjual : " saya kan juga butuh makan kali bu"
Pembeli : "saya beli 3 rp 850.000 boleng nggak pak"
Penjual : " nggak bisa bu. itu harga udah mentok"
Pembeli : " saya beli 3 lohh pak"
pejual : " tanya dehh bu yang jual sepatu kayak gini pasti harganya
500.000 ribu "
pembeli : " yaudah dehh.. saya beli 3 rp 870.000 ribu deal nggak?"
penjual : " yaudah deh... ni sepatunya" (sambil menaruh sepatu kekantong
plastik)
pembeli : "terimakasihh pak "^-^
penjual : "iya sama-sama bu".

c. Surat Penawaran tentang negosiasi


Dengan Hormat,
Dengan surat ini saya bermaksud mengajak Anda bekerja sama. Perusahaan
saya bergerak di bidang fashion yang mana karya-karya kami kini menjadi trand di
kalangan artis Indonesia. Karena itu menurut informasi yang saya peroleh, Nyonya
Puff adalah seorang pemilik toko fashion ternama di Paris yang menjual baju-baju
khas dan unik dari berbagai negara. Sehubungan dengan hal itu saya ingin
menawarkan Anda baju-baju dan tas-tas batik khas Indonesia yang tentunya dengan
kualitas yang tidak diragukan lagi. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh
barang tersebut beserta daftar harganya.Apabila Anda tertarik untuk membeli, saya
harap Anda mengajukan surat permintaan. Saya akan memberi potongan harga
apabilaAnda membeli dengan total harga lebih dari Rp. 25.000.000,- . Demikian
surat penawaran ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan
terimakasih.

Bener Meriah, 18 Januari 2020

Hormat saya,
Munawar

d. Negosiasi warga dengan investor


ORIENTASI
Sudah tiga tahun lebih warga dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan
sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula
ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber
mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya
bagi enam ribu warga desa Sejahtera tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa
sekitarnya. Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi
sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila
pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.

Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh


melanjutkan pembangunannya.

Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut
pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim
Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy di ruangannya.

Edy : “Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini
berasal darimana?“
Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa,
dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili
warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang
hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan
bersama”.

PENGAJUAN
Edy : “Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu
lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan
pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air
Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”

PENAWARAN
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak?
Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata
airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya
pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Dan ini mengancam
kelestarian mata air kami.”
Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui
pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan
kami itu!”
Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat).
Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui
kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan
kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga
membutuhkan air.”
Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut!
Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!“

PENGAJUAN
Edy : “Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, keWali Kota sudah
mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”

PENAWARAN
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”
PENGAJUAN
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak
mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”

PENAWARAN
Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak
menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.”

PERSETUJUAN
Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima
kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan
pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy : “Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo
warga.”
“Terima kasih, Pak.”

Anda mungkin juga menyukai