Anda di halaman 1dari 3

CONTOH TEKS NEGOSIASI

pembeli: " Mas berapa harga sepatu ini?


Penjual: " Oh, itu harganya Rp. 200.000 aja
Pembeli: " Buset! Mahal sekali sepatunya, harganya ngak

salahkan pak?

Penjual: " Ngak, memang segitu harganya soalnya bahannya bagus itu makanya harganya
mahal, ada ini yang murah tapi kualitasnya tidak bagus mudah rusak.
Pembeli: " Yeah, pak padahal saya sudah suka dengan sepatu ini, memangnya tidak bisa
kurang lagi ya pak?
Penjual: " Wah, maaf tidak bisa dek!
Pembeli: " Pak bagaimana dengan Rp. 100.000? boleh ya?
Penjual: " Itu terlalu murah saya yang rugi karena modal tidak kembali.
Pembeli: " Ya boleh ya pak? plisss boleh ya? kan saya langganan bapak di sini.
Penjual: " hmmm, bagaimana dengan Rp. 180.000? itu sudah harga mati!
Pembeli: " 180.000 itu masih kemahalan mas, bagaimana dengan 120.000 aja mas?
Penjual: " Itu berati saya rugi dan modal tidak kembali. Bagaimana dengan 150.000?
Pembeli: " hmmm, boleh deh mas saya ambil. Jadi 150.000 kan mas?
Penjual: " iya deh!
Pembeli: " Terima kasih.

####
Ibu guru: Mana PR sejarahmu andi?
Andi: Anu buk, hmm buku PR sejarah saya sepertinya tertinggal buk.
Ibu guru: Kok bisa? memangnya kamu tidak lihat jadwal?
Andi: Ada buk, tapi saya lupa memasukkan buku sejarah PR ke dalam tas karena saya yakin bahwa buku
itu sudah saya masukkan bersama buku bahasa indonesia.

Ibu guru: Alasan banyak sekali kamu biar tidak di hukum.


Andi: Benar buk! saya tidak bohong!!!
Ibu guru: hmm baiklah kali ini ibuk maafkan tapi lain kali
jangan terulang lagi.
Andi: Iya buk, saya janji saya tidak akan mengulanginya lagi.
Ibu guru: Sekarang kembalilah ketempat dudukmu!
Andi: Baik buk!

####
Sandra: Sial banget sih gue hari ini karena terburu buru jadi dompet gue ketinggalan di rumah.
Wita: Makanya bangun pagi pagi biar tidak buru buru.
Sandra: Wit, boleh gue pinjam uangmu sebentar, perut gue berisik banget dari tadi sumpah gue lapar.
Wita: Aduh, bagaimana ya san, bukannya aku pelit dan tidak mau membantumu. Lo kan tahu sendiri jajan
gue ngak banyak kayak lo.
Sandra: Pliss wita pinjamin sedikit saja karena aku sudah lapar banget nih!
Wita: Gue bukannya tidak mau ngasih tapi jika gue pinjamin loe, nanti uangku tidak cukup ongkos angkot
gue pulang.
Sandra: Itu masalah gampang deh, ntar gue antar loe pulang kebetulan hari ini gue bawa mobil.
Wita: Yaudah deh, gue pinjamin. Yuk kita ke kantin nanti kita tidak kebagian meja.
Sandra: Yuk, makasih ya wit loe memang teman terbaik gue.
Wita: Iya sama sma san.

####
Dekoleptor: Maaf pak ini hari ini sudah jatuh tempo hutang hutang bapak.
Pak Rahmat: Aduh, gimana ya mas saya belum punya uang untuk membayarnya.

Dekoleptor: Waduh pak! kok bisa selalu ketika saya datang ke sini selalu ngomongnya tidak ada? Bapak
berniat membayarnya tidak sih?
Pak rahmat: Iya mas saya pasti akan membayarnya kok. Tapi bukan sekarang karena saat ini saya belum
memiliki uang. Jika ada uang pasti akan saya bayar hutang hutang saya deh mas.
Dekoleptor: Selalu alasan seperti itu yang saya dapat saat saya menagih bapak. Bapak tahu saya bisa di
marahi karena bapak?
Pak rahmat: Maaf mas saya tidak bermaksud membuat mas di marahi oleh atasan mas. Saya memang
tidak punya uang mas. Untuk makan saja sudah untung mas.
Dekoleptor: Bapak jika tidak punya uang untuk apa mengutang segala? Bapak tahukan pasti tidak
sanggup membayarnya?
Pak Rahmat: Iya, mas saya terpaksa memimjam uang untuk biaya operasi anak saya yang kecelakaan
mas.
Dekoleptor: Iya saya tahu, semua orang juga butuh uang bapak. Terus hutangnya bagaimana ini bapak?
saya tidak mau dimarahi lagi ya gara gara bapak!
Pak rahmat: Soal hutang saya minta waktu ya mas kira kira lima hari lagi deh saya baru bisa
membayarnya.
Dekoleptor: Yaudah saya kasih waktu perpanjangan, lima hari dari hari ini saya akan datang lagi ke sini
dan nanti saya tidak mau mendengar alasan lagi.
Pak Rahmat: Iya terima kasih mas.

####

Anda mungkin juga menyukai