Calon Pembeli : Saya tertarik dengan produk skincare yang Anda tawarkan. Namun, saya memiliki anggaran yang terbatas. Bisakah Anda memberikan diskon? Penjual : Tentu, saya mengerti. Kami memiliki promo khusus untuk pembelian dalam jumlah besar. Jika Anda bersedia membeli paket skincare lengkap, kami dapat memberikan diskon 20% dari harga normal. Calon Pembeli : Itu terdengar menarik. Namun, apakah ada opsi untuk mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli paket lengkap? Penjual : Tentu saja, kami dapat memberikan sampel produk untuk Anda coba. Anda dapat menguji produk tersebut selama beberapa hari sebelum membuat keputusan pembelian. Calon Pembeli : Baiklah, saya tertarik untuk mencoba sampel produk. Namun, saya juga ingin mengetahui kebijakan pengembalian jika produk tidak sesuai dengan harapan saya. Penjual : Kami memiliki kebijakan pengembalian produk dalam waktu 30 hari jika Anda tidak puas dengan hasilnya. Anda dapat mengembalikan produk dan kami akan mengembalikan uang Anda sepenuhnya. Calon Pembeli : Itu terdengar baik. Saya akan mencoba sampel produknya terlebih dahulu ya. Jika semuanya berjalan baik, saya berencana untuk membeli paket lengkap dengan diskon 20%.
2. Negosiasi Penawaran Produk
Orientasi Penjual: "Halo, saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda." Calon pembeli: "Produk apa yang ingin ditawarkan?" Penjual: "Produk kami adalah alat pembersih lantai yang efisien dan hemat listrik. Kami menawarkan harga spesial kepada pelanggan baru sebesar Rp500 ribu per unit." Permintaan Calon pembeli: "Apakah ada diskon tambahan jika saya membeli lebih dari satu unit?" Pemenuhan Penjual: "Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10% jika Anda membeli 3 atau lebih unit." Penawaran Calon pembeli: "Apakah bisa diskonnya jadi 15%?" Penjual: "Waduh, kalau begitu tidak bisa. Maksimal diskon yang bisa kami berikan 12%. Bagaimana?" Persetujuan Calon pembeli: "Baik, saya akan mempertimbangkannya. Saya akan memberitahu Anda keputusannya besok." Penutup Penjual: "Baik, kami tunggu kabarnya." Calon Pembeli: " Baik, mba." 3. Negosiasi Jual Beli Rumah Orientasi Penjual: "Ini rumah yang mau saya jual pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota."Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni." Pembeli: "Total luasnya berapa ya pak?" Penjual: "Kalau rumahnya tipe 45 pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini pak, jadi kondisi bangunannya bagus." Pembeli: "Boleh saya lihat-lihat dulu pak?" Penjual: "Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian." Permintaan Pembeli: "Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta ya pak? Sudah nett apa boleh nego?" Pemenuhan Penjual: "Boleh dinegokan pak, silakan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun." Penawaran Pembeli: "Kalau saya bayar kontan 180 juta bagaimana pak?" Penjual: "Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak." Pembeli: "Kalau 250 juta kemahalan pak, ini juga bukan daerah tengah kota." Penjual: "Gini saja pak, saya kasih di harga 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana pak?" Pembeli: "Hmmm, 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan ya pak?" Persetujuan Penjual: "Boleh pak, nanti saya pasangkan kanopi." Penutup Pembeli: "Oke deal ya pak, silahkan dibantu urus surat jual belinya."
4. Negosiasi di Toko Sepatu
Orientasi Penjual: "Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Pembeli: "Iya, ini kak." Penjual: "Apa kak, mau beli apa?" Permintaan Pembeli: "Sepatu slop kak." Pembeli: "Ini ada ukuran yang 38 kak?" Pemenuhan Penjual: "Ini adanya yang ukuran 39 kak, yang 38 kosong." Penawaran Pembeli: "Jadinya... berapa kak harganya yang ukuran 39?" Penjual: "Rp75 ribu kak." Pembeli: "Tidak boleh kurang? Di lantai 1 harganya Rp 65 ribu lho kak?" Penjual: "Di sini boleh kurang kak. Ya beli di sini saja kak." Pembeli: "Boleh 50 kak?" Penjual: "Wah.. kalau itu belum boleh kak. Naik sedikit kak?" Pembeli : "Rp55 ribu bagaimana kak?" Persetujuan Pembeli: "Ya sudah ini saja kak." Penjual: "Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya kak?" Pembeli: "Terserah saja kak." (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu) Penutup Penjual: "Terima kasih." Pembeli: "Sama sama."
5. Negosiasi di Toko Baju
Pembukaan A: “Bu, mampir ke toko saya, ini ada koleksi baju terbaru.” B: “Oh baik Mbak, saya lihat-lihat dulu.” Penawaran A: “Ini model terbaru Bu, harganya 300 ribu rupiah, modelnya cantik dan bahannya awet.” B: “Wah, kemahalan ya Mbak. Bagaimana kalo 200 ribu saja?” A: “Aduh belum bisa Bu, ini barang impor dari luar negeri. Kalau Ibu ambil dua stel saya beri harga 450 ribu untuk dua baju.” Persetujuan B: “Oh, boleh itu diskonnya. Saya pilih warna biru dan merah ya. Tolong minta stok yang masih dibungkus.” A: “Baik Bu, sebentar saya bungkus bajunya.” Penutup B: ”Terima kasih Mbak, ini ya uangnya.” A: “Terima kasih juga Bu, nanti jika ada koleksi baru saya hubungi ya Bu.” B: “Boleh Mbak, telepon saja seperti biasanya.”
6. Negosiasi dengan Rekan Bisnis
Pembukaan A: “Selamat pagi, Pak, senang bisa bertemu kembali. Bagaimana dengan penawaran bisnis yang saya berikan kemarin?” B: “Selamat pagi, wah saya belum sempat membaca. Bagaimana ya tawarannya?” Penawaran A: “ Begini Pak, saya tawarkan untuk kerja sama dalam pemasokan barang ke toko XXXX. Kebetulan pemilik toko adalah kawan saya, tetapi saya hanya ada stok 50%. Saya ingin Bapak membantu tambahan stok yang 50% tapi melalui perusahaan saya.” B: “Oh boleh sekali, tapi bagaimana dengan harga yang saya berikan ke Bapak nantinya? Apa bisa saya tagihkan harga normal?” A: “Wah tolong dibantu potongan harganya Pak, supaya saya juga ada sedikit keuntungan. Bagaimana kalua potongan 20%?” B: “Kalau 20% terlalu besar, saya bisa berikan 15% Pak.” Persetujuan A: “ Baik boleh 15% Pak, ini saya buatkan perjanjian resmi untuk kita tanda tangani.” B: “Setuju, saya lihat hanya tinggal menambahkan klausa besarnya diskon saja.” Penutup A: “Baik Pak, silahkan tanda tangan di sini, ini sudah saya perbaiki klausanya. Ada dua berkas, satu untuk saya dan satu untuk Bapak” B: “Ya Pak, terima kasih banyak. Senang bekerja sama dengan Bapak.” A: “Terima kasih juga, senang juga sudah bisa bekerja sama.”
7. Negosiasi antara Nasabah dan Bank
Orientasi Pegawai bank: "Selamat pagi, bu." Nasabah: "Pagi, mba." Pengajuan Pegawai bank: "Ada yang bisa saya bantu?" Nasabah: "Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?" Pegawai bank: "Bisa, bu." Penawaran Pegawai bank: "Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang." Nasabah : "Dua-duanya sama-sama bagus, mba?" Pegawai bank: "Iya, bu, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta." Nasabah: "Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?" Pegawai bank: "Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%." Nasabah: "Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?" Pegawai bank: "Belum bisa, bu." Nasabah: "Batas waktu cicilannya berapa bulan?" Pegawai bank: "Untuk batas cicilannya selama 5 bulan." Nasabah: "Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang." Persetujuan Pegawai bank: "Apa ibu sudah benar-benar yakin?" Nasabah: "Saya sudah yakin, mba." Penutup Pegawai bank: "Terima kasih atas kehadirannya, bu. Sampai jumpa kembali. Nasabah: "Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih."
8. Negosiasi Antara Pengusaha dan Pihak Bank (2)
Pengusaha : "Jadi begini Pak, saya niatnya akan mengembangkan usaha, maka dari itu saya akan mengajukan kredit." Pihak bank : "Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang bapak ingin kembangkan?" Pengusaha : "Saya butuh uang sebenar Rp300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman dengan jumlah tersebut?" Pihak bank : "Maaf sebelumnya, tetapi kan jumlah pinjaman Bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberi 200 juta?" Pengusaha : "Tidak bisa lebih dari itu Pak? saya kan nasabah lama di bank ini." Pihak bank : "Baiklah, Bapak saya beri Rp220 juta. Bagaimana Pak?" Pengusaha : "Tolong dilebihkan lagi Pak, saya membutuhkan lebih banyak uang untuk mengembangkan usaha." Pihak bank : "Baiklah, maksimal bank hanya bisa memberi pinjaman sebesar Rp250 juta." Pengusaha : "Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?" Pihak bank : "Kalau Bapak setuju uang Rp250 juta bisa dicairkan secepatnya." Pengusaha : "Iya saya setuju, kemudian bagaimana lagi?" Pihak bank : "Pihak bank akan memberikan pelayanan terbaik." Pengusaha : "Oke terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu Pak." Pihak bank : "Sama-sama Pak, selamat siang."
9. Negosiasi Jual Beli Motor
(Orientasi) Penjual: Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu? (Permintaan) Pembeli: "Saya ingin beli motor model terbaru. Apakah ada, Pak?" (Pemenuhan) Penjual: "Ada, Pak, mari ikut saya." (Penawaran) Pembeli: "kalau motor model ini, berapa harganya, Pak?" Penjual: "Kalau motor itu harganya 25 juta, Pak." Pembeli: "Harganya bisa kurang lagi nggak, Pak?" Penjual: "Boleh, mau nawar berapa, Pak?" Pembeli: "20 juta bisa pak? Gimana?" Penjual: “Waduh, kalau harga segitu rasanya tidak bisa, Pak." Pembeli: "Kalau 21 juta, Pak?" Penjual: "Naikin dikit, Pak. 23 juta pasnya. Bagaimana Pak?." (Persetujuan) Pembeli: "Oke, Pak, saya setuju. Uangnya nanti saya transfer." (Penutup) Penjual: "Baik, Pak, terima kasih."
10. Negosiasi Jual Beli Laptop
Orientasi Pembeli: "Mas saya ingin beli laptop Dell, apakah di sini ada?" Penjual: "Ada Mas, ini Mas, ada beberapa pilihan warna." Pembeli: "Berapa harganya mas untuk yang warna abu-abu ini?" Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp13.150.000." Permintaan Pembeli: "Harganya boleh kurang enggak mas?" Pemenuhan Penjual: "Paling pasnya Rp12.689.000." Penawaran Pembeli: "Boleh dikurangi lagi enggak mas?" Penjual: "Wah, harga segitu rasanya tidak bisa." Persetujuan Pembeli: "Baiklah Mas, saya setuju, ini uangnya." Penutup Penjual: "Baik Mas, kalau begitu saya siapkan barangnya."
11. Negosiasi di Toko Lampu
Orinetasi Penjual: "Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu. Permintaan Ibu: "Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?" Pemenuhan Penjual: "Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja." Ibu: "Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?" Penjual: "Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini." Penawaran Ibu: "Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya ambil." Penjual: "Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu." Ibu: "Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pasin saja lah mbak." Penjual: "Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya sudah ngga apa bu." Persetujuan Ibu: "Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah." Penjual: "Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya." Penutup Ibu: "ini uangnya ya mbak." Penjual: "Iya terimakasih bu."
12. Negosiasi Jual Beli Tas Branded
Orientasi Pembeli: "Tas Hermes seri XX masih ada kak?" Penjual: "Halo kak, maaf kalau produk tersebut sudah sold out ya. Karena barangnya cuma ada satu." Pembeli: "Waduh, kalau yang seri ABC masih ada?" Penjual: "Masih kak." Pembeli: "Dijual berapa kak?" Penjual: "Kalau yang itu masih tinggi kak, Rp 19 juta." Permintaan Pembeli: "Nego tidak kak?" Penjual: "Sudah pas ya kak, barangnya masih licin banget dan dijamin tidak menyesal deh." Pembeli: "Saya cuma ada budget 15 juta aja nih kak, ada yang lain mungkin?" Penawaran Penjual: "Kalau untuk budget segitu bisa pilih seri YY atau ZZ kak. 13,5 juta aja." Pembeli: "Ukuran tas-nya berapa itu kak? Terus materialnya apa?" Penjual: "Jangan khawatir kak, semua produk tas Hermes di toko kami original jadi material pembuatnya juga dari kulit hewan asli, bukan sintetis. Tapi maaf ya kak, tidak ada sertifikatnya." Pembeli: "Seri YY, saya di ambil 13 juta boleh kak?" Penjual: "Oke kak, tapi tidak dapat bonus box tas Hermes ya kak." Persetujuan Pembeli: "iya mbak, tidak masalah. Pembayaran lewat apa mbak?" Penjual: "Bisa BCA, Mandiri atau BNI ya kak. Ini nomor rekeningnya. Setelah transfer, tolong kirim bukti transaksinya ya." Penutup Pembeli: "Oke, tunggu sebentar ya."
13. Negosiasi di Kios Buah
Penjual : “Silakan buah yang manis dan murah meriah.” Pembeli : “Berapaan harganya, bang.” Pengajuan Penjual : “Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja.” Pembeli : “2 kilo 25 ribu aja, boleh?” Penawaran Penjual : “ Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung.” Pembeli : “Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang.” Penjual : “Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi.” Pembeli : “Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?” Penjual : “Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu.” Pembeli : “Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?” Penjual : “Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini.” Persetujuan Pembeli : “Jadi, boleh 14 ribu satu kilo?” Penjual : “Boleh, buat ibu saya kasih murah ajalah.” Penutup Pembeli : Terima kasih, bang. Ini uangnya.” Penjual : Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu.”
14. Negosiasi Jual Beli Daging
Pembeli : Permisi, berapa harga per kilogram daging sapi hari ini? Penjual : Harga daging sapi saat ini adalah Rp 120.000 per kilogram. Pembeli : Apakah ada kemungkinan harga yang lebih murah? Saya berencana membeli dalam jumlah yang cukup besar. Penjual : Bagaimana dengan Rp 115.000 per kilogram? Itu sudah termasuk diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Pembeli : Baiklah, saya setuju dengan harga Rp 115.000 per kilogram. Namun, apakah mungkin ada tambahan potongan harga jika saya membeli lebih dari 10 kilogram? Penjual : Tentu, untuk pembelian lebih dari 10 kilogram, saya bisa memberikan tambahan diskon sebesar 5% dari total harga. Pembeli : Itu sangat bagus. Saya akan membeli 15 kilogram daging sapi. Berapa total harga setelah diskon? Penjual : Total harga setelah diskon adalah Rp 1.610.000. Bagaimana? Pembeli : Baik, saya setuju dengan harga tersebut. Saya bayar ya..
15. Negosiasi Jual Beli Mobil
Penjual : Selamat datang di garasi lawas saya, Mas Sueb. Pembeli : Oh ini ya Mas, Toyota Starlet yang mau dijual itu? Keren, tahun berapa ini Mas? Penjual : Mobil ini tahun 1990, Mas Sueb. Surat-suratnya lengkap, pajak hidup. Pembeli : Waktu kemarin sampean kirim video suara mesinnya, saya sebetulnya langsung jatuh hati Mas. Cuma terkendala dengan harga yang ditawarkan. Penjual : Iya Mas Sueb, saya buka di harga Rp 48 juta. Kemarin ada yang nawar Rp 41 juta, nggak saya lepas. Pembeli : Iya Mas, apa daya, saat ini saya hanya punya uang Rp 40 juta. Tapi serius Mas, saya tertarik dengan mobil lawas ini. Akan saya rawat sepenuh hati. Penjual : Ya sudah, Mas Sueb. Saya lepas ke sampean deh walau Rp 40 juta. Saya percaya sampean benar-benar ingin mobil ini. Bukan untuk dijual kembali dan mencari keuntungan. Tapi karena suka dengan mobilnya. Pembeli: Wah terima kasih Mas. Semoga berkah untuk kita semua. Saya bayar via transfer bank ya Mas. Penjual: Siap Mas, aamiin.