Anda di halaman 1dari 26

IRMAWATI RASYID

SMKN 2 LUWU TIMUR


ialah proses tawar-menawar dengan jalan
berunding guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak dengan pihak lain.
Negosiasi juga berarti penyelesaian sengketa
secara damai melalui perundingan antara
pihak-pihak yang bersengketa
1. Melibatkan dua pihak partisipan yang
mempunyai perbedaan kepentingan
2. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu
baik berupa tawar-menawar (bargain) atau
tukar-menukar (barter)
3. Ada perbedaan kepentingan atau kebutuhan
4. Adanya kesepakatan yang diambil oleh
kedua belah pihak dan bersifat praktis
I. Berdasarkan proses pelaksanaannya,

1.Negosiasi
kooperatif,
2.Negosiasi
kompetitif
 kedua pihak yang terlibat
berusaha meminimalkan
konflik dan seluruh gagasan
difokuskan ke tujuan untuk
mencapai solusi terbaik, yaitu
kesepakatan bersama saling
menguntungkan (win-win
solution)
 Kedua pihak yang terlibat berusaha untuk
mendapatkan keuntungan atau manfaat
sebanyak mungkin.
 Disebabkan oleh salah satu pihak memiliki
posisi yang kuat
1. Negosiasi
simpel/sederhana
2. Negosiasi kompleks
 Merupakan negosiasi yang masalah/
aspeknya tunggal,
 Misalnya, jual beli suatu produk/barang di
toko/pasar.
 Merupakan negosiasi yang masalah/aspeknya
bermacam-macam sehingga proses negosiasi
dilakukan secara bertahap atau bahkan
berkali-kali.
 Biasanya hasil negoiasi dituangkan dalm
bentuk perjanjian/ perikatan
 Misalnya pembelian rumah baru dsb.
 Terdiri atas,
 Negosiasi jual-beli
 Negosiasi kenaikan upah gaji
 Negosiasi sewa-menyewa
 Negosiasi sewa-beli
 Negosiasi pemutusan kerja
 Negosiasi kerjasama
 dll
 Untukmencari kesepakatan
bersama antara pihak-pihak
yang mempunyai perbedaan
kepentingan
 Disebut juga negosiasi tertulis, seperti
 Surat lamaran pekerjaan
 Surat penawaran
 Surat pesanan
 Surat perjanjian
1. penjual :Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu
2. Pembeli : Selamat siang, Maaf, ada mesin pemotong rumput yang bagus?
3. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, ( penjual mengantarkan ke pajangan
mesin potong)
4. Pembeli : Ya, ini saya cocok, berapa harganya?
5. Penjual : Dua belas juta, Pak.
6. Pembeli : Apakah tidak bisa turun?
7. Penjual : Maaf, tidak bisa. Di toko lain lebih mahal, Pak.
8. Pembeli : Begini, bagaimana kalau sebelas juta setengah?
9. Penjual : Belum boleh. Sebelas juta sembilan ratus. Itu sudah murah.
10. Pembeli : Wah, masih mahal. Bagaimana kalau sebelas juta tujuh ratus?
11. Penjual : Sebenarnya belum. Tapi, baiklah, untuk Bapak saya kasihkan.
12. Pembeli : Terimakasih, lain kali saya akan membeli di sini lagi.
13. Penjual : Terimakasih atas kepercayaan Bapak. Kami antar kemana Pak?
Tolong minta denah rumah Bapak.
14. Pembeli : Dusun Sendangmulya, Wonorejo, Mangkutana. (sambil
menggambar denah lokasi)
15. Penjual : Ya, nanti pukul 10.00 saya antar Pak.
16. Pembeli : Baiklah, ini uangnya
17. Penjual : Terimakasih (menghitung uang lalu mencatat nota dan
menyerahkan ke pembeli)
18. Pembeli : (menerima nota). Ya, terimakasih juga. Mohon pamit. Saya tunggu
Struktur teks negosiasi sbb:
a. Orientasi atau Pembuka
b. Pengajuan-penawaran atau Penawaran-
pengajuan
c. Persetujuan / kesepakatan
d. Penutup
1. Penjual :Selamat siang, Pak. Ada yang bisa
saya bantu
2. Pembeli : Selamat siang, Maaf, ada mesin
pemotong rumput yang bagus?
3. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, ( penjual
mengantarkan ke pajangan mesin potong)
1. Pembeli : Ya, ini saya cocok, berapa harganya?
2. Penjual : Dua belas juta, Pak.
3. Pembeli : Apakah tidak bisa turun?
4. Penjual : Maaf, tidak bisa. Di toko lain lebih
mahal, Pak.
5. Pembeli : Begini, bagaimana kalau sebelas juta
setengah?
6. Penjual : Belum boleh. Sebelas juta sembilan
ratus. Itu sudah murah.
7. Pembeli : Wah, masih mahal. Bagaimana kalau
sebelas juta tujuh ratus?
1. Penjual : Sebenarnya belum. Tapi, baiklah,
untuk Bapak saya kasihkan.
2. Pembeli : Terimakasih, lain kali saya akan
membeli di sini lagi.
1. Penjual : Terimakasih atas kepercayaan Bapak.
Kami antar kemana Pak? Tolong minta denah
rumah Bapak.
2. Pembeli : Dusun Sendangmulya, Wonorejo,
Mangkutana. (sambil menggambar denah lokasi)
3. Penjual : Ya, nanti pukul 10.00 saya antar Pak.
4. Pembeli : Baiklah, ini uangnya
5. Penjual : Terimakasih (menghitung uang lalu
mencatat nota dan menyerahkan ke pembeli)
6. Pembeli : (menerima nota). Ya, terimakasih juga.
Mohon pamit. Saya tunggu di rumah
7. Penjual: Ya, selamat jalan, Pak.
a. menggunakan bahasa yang santun, antara lain
kata sapaan hormat, kata penghalus (maaf,
silakan)
b. Menggunakan ungkapan/kata yang mengarah
ke tujuan praktis dapat segera dilakukan)
c. Menggunakan kata yang dapat mengakomodasi
perbedaan
d. Menggunakan ungkapan yang memberikan
pandangan baru, tetapi tidak memalukan kedua
pihak
e. Menggunakan ungkapan/kata yang memberi
harapan atau tanggung jawab
f. Menggunakan ungkapan/ kata yang persuasif
1. Pembeli : Selamat siang, Maaf, ada mesin
pemotong rumput yang bagus?
2. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, ( penjual
mengantarkan ke pajangan mesin potong)
1. Pembeli : Ya, ini saya cocok, berapa
harganya?
2. Penjual : Dua belas juta, Pak.
3. Pembeli : Apakah tidak bisa turun?
4. Penjual : Maaf, tidak bisa. Di toko lain lebih
mahal, Pak.
1. Pembeli : Begini, bagaimana kalau sebelas
juta setengah?
2. Penjual : Belum boleh. Sebelas juta sembilan
ratus. Itu sudah murah.
3. Pembeli : Wah, masih mahal. Bagaimana
kalau sebelas juta tujuh ratus?
 Penjual : Sebenarnya belum. Tapi, baiklah,
untuk Bapak saya kasihkan.
 Pembeli : Terimakasih, lain kali saya akan
membeli di sini lagi.
 Penjual : Terimakasih atas kepercayaan
Bapak.
 Penjual : Maaf, tidak bisa. Di toko lain lebih
mahal, Pak.

Anda mungkin juga menyukai