Anda di halaman 1dari 8

Teks Negosiasi Jual Beli Penawaran Barang

Berikut ini contoh tentang jual beli antara penjual dan pembeli laptop:

Pembeli: "Mas saya ingin beli laptop Samsung NP-NC108, disini ada
tidak?"
Penjual: "Ada mas, ini ada warna hitam, putih, merah, biru, dan abu-
abu"
Pembeli: "Berapa harganya mas untuk yang warna abu-abu ini?"
Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp 3.049.000"
Pembeli: "Harganya boleh kurang mas?"
Penjual: "Paling pas nya Rp 3.000.000"
Pembeli: "Boleh dikurangi lagi tidak mas?"
Penjual: "Harganya saya rasa tidak bisa turun lagi."
Pembeli: "Baiklah mas mas, saya setuju, Rp 3.000.000 kan mas? ini
uangnya"
Penjual: "Baik, ini dia laptop nya, terimakasih"
Pembeli: "Terimakasih kembali"
Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga

Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga antara


bapak dengan anaknya. Berikut ini contohnya:

Anak: "Pak, saya mau setelah lulus nanti ingin sekolah di SMA."
Bapak: "Kenapa di SMA nak? Bapak ingin kamu sekolah di SMK."
Anak: "Bukannya bagus SMA daripada SMK ya pak?"
Ayah: "Seperti ini loh nak, di SMK begitu lulus bisa langsung masuk di
dunia kerja."
Anak: "Jadi langsung kerja gitu ya pak? Hmm kalau begitu saya mau
pak di SMK saja"
Ayah: "Bagus kalau kamu setuju, harus belajar lebih rajin lagi, nanti kita
pilih SMK yang bagus."
Anak : "Siap pak"
Teks Negosiasi Pemecahan Konflik Jual Beli Mobil

Berikut ini contoh teks negosiasi singkat pemecahan konflik antara


pembeli mobil dengan penjual mobil.

Pembeli: "Selamat pagi pak"


Penjual: "Selamat pagi, monggo duduk. Apakah benar ini dengan
saudara Bara?"
Pembeli: "Benar pak, saya yang menghubungi bapak kemarin sore"
Penjual: "Oh sip, langsung ke intinya saja ya pak, apa benar pak tertarik
dengan mobil yang di iklankan di OLX?
Pembeli: "Iya benar pak, saya tertarik melihat foto mobilnya, dan saya
ingin melihat fisiknya secara langsung. Di foto terlihat mobil bapak masih
terlihat bagus"
Penjual: "Iya benar, mobil itu dibeli 2,5 tahun lalu, kondisinya masih
sangat bagus. Alasan saya menjualnya karena ingin mengganti dengan
mobil baru"
Pembeli: "Bapak kan ingin menggantinya dengan yang baru, emang
kenapa pak? mobil ini tidak rusak kan?"
Penjual: "Alasannya karena mobil ini terlalu kecil untuk keluarga saya
pak, bukan karena rusak."
Pembeli: "Oh ternyata begitu, jadi berapa harganya pak?
Penjual: "Rp.150.000.000, bisa nego"
Pembeli: "Hmm kok mahal pak?"
Penjual: "Bisa nego"
Pembeli: "Kalau 100 juta pak?"
Penjual: "125 juta deh pas nya, bagaimana?
Pembeli: "110 juta ya pak, bagaimana?"
Penjual: "Tidak mas, 125 sudah pas nya"
Pembeli: "Baiklah, saya setuju"
Penjual: "Baik, terimakasih"
Pembeli: "Terimakasih kembali"
Teks Negosiasi Antara Pengusaha dan Pihak Bank

Nah ini dia contoh teks negosiasi dengan struktur nya:


Struktur:
1-3 : orientasi
4-6 : pengajuan
7-12 : penawaran
13-16 : persetujuan
17-19 : penutup

Pengusaha: "Selamat pagi"


Pihak bank: "Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?"
Pengusaha: "Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit"
Pihak bank: "Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit"
Pengusaha: "Begini pak, saya berniat akan mengembangkan usaha,
untuk itu saya berniat mengajukan kredit"
Pihak bank: "Berapa jumlah uang yang dibutuhkan bapak untuk usaha
yang ingin dikembangkan?
Pengusaha: "Sekitar 200 juta pak. Bisakah tidak saya dapat pinjaman
dengan jumlah tersebut?
Pihak bank: "Maaf sebelumnya, jumlah pinjaman bapak terlalu besar.
Bagaimana jika pihak bank memberi bapak 100 juta?
Pengusaha: "Tidak bisa lebih sedikit pak? padahal saya nasabah lama
di bank ini"
Pihak bank: "Baiklah, bapak saya beri 130 juta. Bagaimana pak?"
Pengusaha: "Dilebihkan sedikit lagi pak, saya butuh lebih banyak untuk
modal usaha"
Pihak bank: "Baiklah, kami beri 150 juta"
Pengusaha: "Siap, kapan saya bisa ambil uangnya?"
Pihak bank: "150 juta itu bisa dicairkan secepatnya pak"
Pengusaha: "Terus bagaimana lagi?"
Pihak bank: "Pihak bank akan terus memberikan pelayanan terbaik"
Pengusaha: "Baik terima kasih atas kerjasama nya, saya permisi dulu
pak, selamat siang"
Pihak bank: "Sama-sama pak, selamat siang"
(Pengusaha keluar dari ruang kepala bagian kredit)
Teks Negosiasi di Sekolah

Di lingkungan sekolah juga cukup sering negosiasi dilakukan. Salah


satunya negosiasi antara wali kelas dengan ketua kelas berkaitan
dengan rencana study wisata. berikut ini:

Wali Kelas: "Arul, bagaimana rencana Study Wisata ke Sangiran,


apakah semua siswa kelas kamu setuju?"
Ketua Kelas: "Saya sudah membicarakannya dengan mereka bu,
banyak yang usul kalau study wisata nya diganti saja ke Jatim Park bu."
Wali Kelas: "Alasannya apa kok pada minta pindah ke Jatim Park?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Sangiran bu.
Sedangkan kita belum pernah ke Jatim Park sama sekali."
Wali Kelas: "Sayangnya ibu sudah membicarakan rencana study wisata
ini ke kepala sekolah dan beliau sudah setuju"
Ketua Kelas: "Iya bu, namun jika study wisata tetap ke Sangiran
sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut"
Wali Kelas: "Hmm bagaimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan
segalanya."
Ketua Kelas: "Begini bu, nanti biar saya dan teman-teman yang
menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang perubahan
rencana study ke Jatim Park."
Wali Kelas: "Baiklah, ibu harap secepatnya kamu bicara dengan beliau,
kemudian lapor ke ibu hasilnya".
Ketua Kelas: "Baik bu."
Teks Negosiasi jual beli di pasar

Penjual: "Selamat pagi."


Pembeli: "Selamat pagi."
Penjual: "Mau beli apa?"
Pembeli: "Disini ada tidak
patung Garuda Wisnu Kencana yang berbahan kayu?"
Penjual: "Ada, di sebelah sana, mau yang besar atau yang kecil?
(penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli )"
Pembeli: "Yang berukuran sedang saja. Kalau yang terbuat dari bahan
kuningan ada atau tidak?"
Penjual: "Iya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, berbahan kayu. Yang dari
berbahan kuningan habis."
Pembeli: "Hmm ya dari kayu enggak apa-apa." (patung ditangan
pembeli dan sedang di cek)
Penjual: "Bagus loh itu, cocok untuk hiasan"
Pembeli: "Berapa harganya untuk patung ini?"
Penjual: "200 ribu."
Pembeli: "Kok mahal, 100 ribu boleh tidak?"
Penjual: "Belum boleh. 170 deh bu, Ini sudah murah. Di tempat lain jauh
lebih mahal."
Pembeli: "Tidak setuju. Kalau boleh, 140 ribu deh."
Penjual: "Belum bisa. Naik sedikit deh"
Pembeli: "150 ribu bagaimana?."
Penjual: "Iya sebenarnya juga belum boleh. Tapi untuk ibu boleh deh.
Selain itu mau beli apa lagi?"
Pembeli: "Tidak. Itu saja. Ini uangnya. (penjual membungkus patung itu
ke dalam tas plastik. Pembeli memberikan uang pas)."
Penjual: "Terima kasih banyak."
Pembeli: "Terima kasih. Selamat siang"
Penjual: "Selamat siang" (pembeli meninggalkan toko itu )
Teks Negosiasi panjang dalam bentuk narasi

Negosiasi antara pengusaha batik dan pengusaha batik lainnya. Suatu hari, ada
seorang pengusaha dari perwakilan Rumah Batik Sentosa yang ingin bekerja sama
dengan sebuah perusahaan batik yang lain.
Mereka setuju untuk mengembangkan batik ke pasar Internasional dan berusaha
mencari sponsor perusahaan besar untuk membantu bisnisnya itu.
A: "Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?"
B: "Selamat siang, saya ingin bertemu dengan manager perusahaan ini."
A: "Baik, Pak. Silakan tunggu sebentar."
B: "Terima kasih."
(Setelah manager perusahaan datang)
M: "Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"
B: "Selamat siang. Saya Arul dari Rumah Batik Sentosa."
M: "Saya Bara, manager perusahaan batik ini. Ada keperluan apa ya, Pak?"
B: "Maksud kedatangan saya ke sini untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan
Bapak.
M : Kerja sama dalam hal apa?"
B: "Saya ingin mengenalkan batik ke pasar Internasional. Menurut bapak
bagaimana?"
M: "Ide yang bagus. Sebenarnya dulu kami juga akan menjalankan bisnis itu, tetapi
sayangnya saat itu kami kekurangan investor, jadi dibatalkan."
B: "Untuk itu saya ingin mengajak perusahaan Bapak untuk bekerja sama dengan
Rumah Batik kami."
M: "Perlu bapak tahu bahwa itu bukan hal yang mudah. Kebanyakan investor lebih
memilih memberi dana untuk bisnis lain dari pada batik. Banyak dari mereka berpikir
bahwa batik hanya untuk warisan budaya, bukan sebagai konsumsi dunia."
B: "Tetapi pasti tidak semua pengusaha berpikiran seperti itu. Kami berniat
mengembangkan batik menjadi tren dunia dengan alasan, kami ingin membantu
pengusaha-pengusaha batik yang ingin mengembangkan produksinya dan juga
mengenalkan batik ke pasar Internasional."
M: "Perlu diketahui bahwa untuk melakukan bisnis ini, kita butuh banyak biaya.
Sedangkan sponsor kami sekarang hanya sedikit."
B: "Kita bisa mencari sponsor dari perusahaan-perusahaan besar pak."
M: "Bagaimana cara kita melakukannya?"
B: "Nah itu tugas kita untuk meyakinkan setiap perusahaan bahwa kerja sama kita
akan berhasil dan sukses."
M: "Baik Pak, saya akan terima tawaran kerjasama nya. Dikarenakan semangat
kerja bapak yang tinggi untuk menggapai impian itu."
B: "Terima kasih Pak, saya akan berusaha lebih keras lagi."
M: "Kapan kita bisa mencari sponsor?"
B: "Saya harap secepatnya, besok saya akan kembali kesini untuk menyerahkan
proposal kerja perusahaan kita."
M: "Baiklah, besok saya tunggu disini."
B: "Terima kasih atas kerjasama nya, Pak. Selamat siang."
M: "Selamat siang."
Teks Negosiasi 3 Orang

Di suatu pasar ada 2 orang teman yang ingin membeli suatu barang di
pedagang, dan di situ terjadi suatu negosiasi yang dilakukan oleh 3
orang.

Arul: "Ra...? lihat deh topi itu keren kan?"


Bara: "Mana Rul.? oh yang itu ra, lumayan keren sih."
Arul: "Kita beli yuk!"
Bara:"Ayo Rul."
Pedagang: "Ayo dek di beli, topi, dan bajunya"
Arul: "Pak topi ini berapa harganya.?"
Pedagang: " Yang mana dek.?"
Arul: "Yang ini pak, berapa harganya.?"
Pedagang: "Oh itu harganya 60 ribu dek"
Bara: "Boleh kurang tidak pak.?
Arul: "Iya pak boleh kurang tidak.?"
Pedagang: "Boleh dek asalkan yang wajar"
Arul: "Bagai mana kalau 30 ribu pak.?"
Pedagang: "40 ribu dek silahkan."
Arul: "35 ribu pak saya ambil"
Pedagang: "iya sudah dek, tidak apa-apa silahkan"
Arul: "Iya pak terimakasih."

Anda mungkin juga menyukai