Kelas : Xd
Mapel : Bahasa Indonesia
Contoh teks negosiasi jual beli di pasar
Penjual: "Selamat pagi."
Pembeli: "Selamat pagi."
Penjual: "Mau beli apa?"
Pembeli: "Disini ada tidak patung Garuda Wisnu Kencana yang berbahan kayu?"
Penjual: "Ada, di sebelah sana, mau yang besar atau yang kecil? (penjual menunjukkan
tempat patung yang ditanyakan pembeli )"
Pembeli: "Yang berukuran sedang saja. Kalau yang terbuat dari bahan kuningan ada atau
tidak?"
Penjual: "Iya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, berbahan kayu. Yang dari berbahan kuningan
habis."
Pembeli: "Hmm ya dari kayu enggak apa-apa." (patung ditangan pembeli dan sedang di cek)
Penjual: "Bagus loh itu, cocok untuk hiasan"
Pembeli: "Berapa harganya untuk patung ini?"
Penjual: "200 ribu."
Pembeli: "Kok mahal, 100 ribu boleh tidak?"
Penjual: "Belum boleh. 170 deh bu, Ini sudah murah. Di tempat lain jauh lebih mahal."
Pembeli: "Tidak setuju. Kalau boleh, 140 ribu deh."
Penjual: "Belum bisa. Naik sedikit deh"
Pembeli: "150 ribu bagaimana?."
Penjual: "Iya sebenarnya juga belum boleh. Tapi untuk ibu boleh deh. Selain itu mau beli apa
lagi?"
Pembeli: "Tidak. Itu saja. Ini uangnya. (penjual membungkus patung itu ke dalam tas plastik.
Pembeli memberikan uang pas)."
Penjual: "Terima kasih banyak."
Pembeli: "Terima kasih. Selamat siang"
Penjual: "Selamat siang" (pembeli meninggalkan toko itu )
Nama :
Kelas : XD
Mapel: Bahasa Indonesia
Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua
temanmu setuju?"
Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada usulan study
Ketua Kelas: "Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu.
Wali Kelas: "Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau
sudah menyetujuinya"
Ketua Kelas: "Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut jika study wisata
Wali Kelas: "Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan semuanya."
Ketua Kelas: "Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke ibu
hasilnya".
wakil perusahaan : anda tau sendiri kan pada saat ini perusahaan sedang mengalami masalah?
jika para karyawan tetap seperti itu maka kami yang akan kerepotan
wakil karyawan : iya saya tahu, tapi mereka hanya ingin kan gaji yang layak bagi mereka
wakil perusahaan : itu tidak mungkin, saya sudah bilang tadi bahwa perusahaan sedang
mengalami masalah. Bagaimana jika dua juta tiga ratus ribu rupiah saja
wakil karawan : itu pasti akan mengecewakan mereka lagi pak, kalau begitu bagaimana jika
wakil perusahaan : baiklah, saya akan coba usulkan kepada pihak perusahaan yang lain. Tapi,
tolong beritahukan pada karyawan yang lain ya supaya tidak mogok kerja lagi
*pemecahan konfliknya adalah pada saat pihak perusahaan menyetujui untuk menaikkan gaji