Anda di halaman 1dari 6

Dialog Negosiasi Budaya &

Surat Penawaran Perkebunan

Oleh:
Kelompok 3
 Habib Aji Nugraha
 Rahila Caesarisa Afsetyanti
 Rizki Anugrah Wijaya

X MIPA 4

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


SMAN 1 KAB. TANGERANG
2022
Pada siang hari di suatu pasar, Seorang ibu sedang mencari kain batik untuk kebutuhan acara pernikahan.

Pembeli: “Siang pak”

Penjual: “Siang bu, mari cari apa”

Pembeli: “Saya mau beli kain batik pak”

Penjual: “Oh boleh bu, coba dilihat lihat dulu!”

Pembeli: “Pak ini motif motif apa saja ya namanya?”

Penjual: “Oh iya bu ini, ada motif kawung, megamendung, dan masih banyak lagi. Dibuat langsung dari
hasil tulisan tangan, kualitasnya pasti terjamin”

Pembeli: “Ini yang megamendung berapa ya pak”

Penjual: “Per meter harganya empat ratus ribu bu”

Pembeli: “Kalau yang motif kawung berapa ya pak?”

Penjual: “Harganya kalau yang itu lebih murah bu dari yang tadi, cuma 350 ribu”

Pembeli: “mahal amat pak, gabisa kurang?”

Penjual: “Belum bisa bu, ini asli ditulis langsung kainnya”

Pembeli: “dua ratus lima puluh ribu lah pak, saya mau beli banyak nih”

Penjual: “Aduh belum bisa bu, belum balik modal saya kalau segitu. Tiga ratus ribu deh”

Pembeli: “Dua ratus tujuh puluh ribu pak gimana, saya beli 5 meter”

Penjual: “Dua ratus sembilan puluh ribu deh bu, kalau segitu saya sudah bisa dapat untung juga”

Pembeli: “Oke deh pak, saya ambil 5 meter”

Penjual: “Baik bu total nya jadi 1 juta 450 ribu ya”

Pembeli: “Oke pak ini uangnya”

Penjual: “Ini bu, terimakasih sudah membeli”

Pembeli: “Sama sama, terima kasih juga pak”

Kesepakatan pun terjadi antar sang ibu dan penjual. Sang ibu mendapatkan kebutuhannya dengan harga
yang diinginkan, dan sang penjual tetap mendapat keuntungan.
Struktur Dialog Negosiasi

Prolog
Pada siang hari di suatu pasar, Seorang ibu sedang mencari kain batik untuk kebutuhan acara pernikahan

Orientasi
Pembeli: “Siang pak”
Penjual: “Siang bu, mari cari apa”

Pengajuan
Pembeli: “Saya mau beli kain batik pak”
Penjual: “Oh boleh bu, coba dilihat lihat dulu!”
Pembeli: “Pak ini motif motif apa saja ya namanya?”
Penjual: “Oh iya bu ini, ada motif kawung, megamendung, dan masih banyak lagi. Dibuat langsung dari
hasil tulisan tangan, kualitasnya pasti terjamin”
Pembeli: “Ini yang megamendung berapa ya pak”

Penawaran
Penjual: “Per meter harganya empat ratus ribu bu”
Pembeli: “Kalau yang motif kawung berapa ya pak?”
Penjual: “Harganya kalau yang itu lebih murah bu dari yang tadi, cuma 350 ribu”

Pengajuan
Pembeli: “mahal amat pak, gabisa kurang?”

Penawaran
Penjual: “Belum bisa bu, ini asli ditulis langsung kainnya”

Pengajuan
Pembeli: “dua ratus lima puluh ribu lah pak, saya mau beli banyak nih”

Penawaran
Penjual: “Aduh maaf belum bisa bu, belum balik modal saya kalau segitu. Tiga ratus ribu deh”

Pengajuan
Pembeli: “Dua ratus tujuh puluh ribu pak gimana, saya beli 5 meter”

Pernawaran
Penjual: “Dua ratus sembilan puluh ribu deh bu, kalau segitu saya sudah bisa dapat untung juga”

Persetujuan
Pembeli: “Oke deh pak, saya ambil 5 meter”
Penjual: “Baik bu total nya jadi 1 juta 450 ribu ya”
Pembeli: “Oke pak ini uangnya”

Penutup
Penjual: “Ini bu, terimakasih sudah membeli”
Pembeli: “Sama sama, terima kasih juga pak”

Epilog
Kesepakatan pun terjadi antar sang ibu dan penjual. Sang ibu mendapatkan kebutuhannya dengan harga
yang diinginkan, dan sang penjual tetap mendapat keuntungan
Kebahasaan Dialog Negosiasi

Kalimat persuasif
“Oh boleh bu, coba dilihat lihat dulu!”

Kalimat Deklaratif
“... ada motif kawung, megamendung, dan masih banyak lagi. Dibuat langsung dari hasil tulisan tangan,
kualitasnya pasti terjamin “

Bahasa Santun
“Aduh maaf belum bisa bu,…”

“ … terimakasih sudah membeli”

“Sama sama, terima kasih juga pak”

Menggunakan Pronomina
“Harganya kalau yang itu lebih murah bu …”
Itu merujuk pada kain batik bermotif kawung

“... kalau segitu saya sudah bisa dapat untung juga”


Saya merujuk pada sang penjual

Kalimat Langsung
Karena ini adalah teks dialog, keseluruhan merupakan kalimat langsung. Terkecuali prolog dan epilog

Kesepekatan/Penolakan
“Oke deh pak, saya ambil 5 meter”

Kalimat Perbandingan
“Harganya kalau yang itu lebih murah bu dari yang tadi, cuma 350 ribu”
Membandingkan harga kain batik bermotif kawung (itu) yang lebih murah dari pada kain batik bermotif
megamendung (tadi)
Happy Tea
Tea Plantation
Jalan nasional no. 11 Bogor Jawa Barat
Website: www.happytea.co.id
Email: happytea@gmail.com

27 Januari 2022

Nomor : 30/GK-02/2022
Hal : Penawaran Pembukaan Perdana
Lampiran : Satu lembar

Yth. PT Sinar Sosro


Jalan Raya Sultan Agung KM. 28
Bekasi Jawa Barat

Dengan hormat,
Happy Tea, Tea Plantation adalah sebuah perkebunan teh yang menyediakan daun daun teh pilihan, dan
juga merupakan tempat wisata perkebunan.

Kami merupakan perkebunan teh baru, yang bersedia menyediakan pemasokan daun teh bagi perusahaan
Anda dengan adanya juga potongan harga. Dalam rangka pembukaan perusahaan perkebunan kami, kami
ingin menawarkan daun teh terbaik yang kami miliki untuk menjadi bahan baku pembuatan di PT Sosro.

Kami menawarkan harga khusus pada masa pembukaan kami selama periode 27 Januari - 27 Februari.
Untuk kejelasan lebih lengkap dapat dihubungi pada 14022.

Besar harapan kami untuk menerima pesanan dari Saudara. Kami yakin jika perusahaan Anda memesan
produk kami, akan memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

Atas perhatian dan kerjasama Anda, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Marketing Happy Tea, Tea Plantation

Rahila Caesarisa Afsetyanti


Struktur Surat Penawaran

Anda mungkin juga menyukai