V
TEKS NEGOSIASI
Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Tujuan,
dan Contoh Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan yang berbeda. Dalam teks negosiasi berisi kalimat-kalimat kesepakatan
mengenai persoalan yang membutuhkan penyelesaian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan
jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Dalam kehidupan sehari-sehari, proses negosiasi merupakan hal yang umum dilakukan. Bahkan,
setiap orang mungkin pernah melakukan kegiatan tawar menawar, terutama dalam hal jual beli.
Kedua pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil
akhir dari negosiasi tersebut harus terdapat persetujuan dari semua pihak dengan kesepakatan
bersama.
Mungkin itu sedikit gambaran mengenai apa itu teks negosiasi. Untuk mengetahui lebih dalam
tentang teks negosiasi bisa memahami ciri-ciri, tujuan, struktur hingga contohnya.
Berikut ini rangkuman mengenai tujuan ciri-ciri, struktur, hingga contoh teks negosiasi, seperti
dilansir dari laman Pendidikanmu, Kamis (8/10/2020).
Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa di antaranya untuk:
1. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian, dan persetujuan.
2. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
3. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).
Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsinya untuk memulai negosiasi.
Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli.
Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Contoh 1
Pembeli : "Iya."
Penjual : "Tidak bisa mas, paling kurangi 5 ribu jadi 285 ribu."
Contoh 2
Calon Penumpang: "Kok mahal amat, Bang, kan deket tuh di situ, 5 ribu saja ya."
Tukang Ojek: "Aduh, itu kemurahan, enggak nutup uang bensin atuh."
Calon Penumpang: "Iya deh iya, Bang, saya tambah 2 ribu biar jadi jadi 7 ribu ya, bagaimana?"
Calon Penumpang: "Okela, Bang, saya setuju, antar saya ke Pasar Wage."
Contoh 3
Anak: "Alasannya apa Pak, kenapa bapak ingin supaya saya melanjutkan di SMK?"
Ayah: "Begini Nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung masuk di dunia kerja."
Anak: "Jadi gampang dapat kerja ya Pak? Kalau gitu iya deh saya setuju."
Ayah: "Baguslah kalau kamu setuju, nanti kita pilih bareng SMK yang bagus."