Anda di halaman 1dari 10

SOALEVALUASI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

“AKUNTANSI SYARIAH”

DISUSUN OLEH:

NUR LAILA (196602035)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66


KENDARI
2020

Mata Kuliah : AkuntansiSyariah Sifat : Take Home


Prodi/Sem : AKUNTANSI / III Dosen : Fitriaman

Petunjuk:
1. Berdoalahsebelummengerjakansoal!
2. Bacalahsoaldenganseksamasebelummengerjakan!
3. Jawablahsoalberikutpada Ms. Word (diketik) dandikumpulkanpaling lambatsenin
sore tanggal 1 februari 2021 pukul 18.00 WITA ke email saya:
fitriaman0708@uho.ac.id. Bagi yang tidakmengumpulkandianggaptidakmengerjakan!

1. Perhatikansoalberikut!
 Jelaskan tentang akad salam?
Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman
di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan
oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-
syarat tertentu.
Karakteristik Akad Salam: harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas
dan waktu penyerahan aset yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati
ketika akad terjadi.
Jenis Salam :
Salam, merupakan transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembayaran dimuka
sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan. Beberapa ulama kontemporer melarang
transaksi salam paralel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu
dilakukan secara terus menerus. Hal demikian dapat menjurus kepada riba.
Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi kontrak salam kedua tidak
tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
 Jelaskan perbedaan akad salam dengan sistem ijon?
Akad Salam merupakan akad jual beli dengan uang muka, dan pengiriman
dibelakang, walaupun barang baru diserahkan dikemudian hari namun harga,
spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahannya sudah
ditentukan ketika akad terjadi, sehingga tidak ada Gharar. Hal inilah yang
membedakan salam dengan transaksi Ijon.
 Mengapa sistem ijon dilarang oleh syariah?
Karena Ijon merupakan akad jual beli dengan uang muka dan pengiriman
dibelakang, walaupun barang diserahkan dikemudian hari, tetapi kualitas,
kuantitas spesifikasi barang belum bisa dipastikan sehingga bisa menimbulkan
Gharar, kerugian bagi penjual atau pembeli.

a. Tn. Budi dan Tn. Amir menandatangani kontrak salam pada tanggal 1 Juni
2011. Dalam kontrak tersebut Tn. Budi bertindak sebagai pembeli dan Tn.
Amir sebagai penjual. Isi kontrak salam tersebut adalah Tn. Amir akan
mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan mendatang kepada Tn. Budi. Harga
disepakati sebesar Rp 3.500/kg. Berikut ini adalah transaksi yang terkait
dengan kontrak salam antara Tn. Budi dan Tn. Amir.
1 Juni Kontrak salam ditandatangani oleh kedua belah pihak Tn. Budi menyerahkan uang sebesar Rp
35.000.000 kepada Tn. Amir.
1 September Tn. Amir menyerahkan jagung sebesar 10 ton kepada Tn. Budi. Harga jagung di pasar saat Tn.
Amir mengirimkan jagung sebesar Rp 3.200.

Diminta:
a. Jelaskan perbedaan utama antara salam dan forward!
Salam Forward
Penentuan dan kuantitas produk yang akan Saat kontrak dibuat Saat kontrak dibuat
dikirimkan
Pengiriman barang Dimasa depan sesuai dengan Dimasa depan sesuai dengan kontrak
kontrak
Pembayaran oleh pembeli Saat kontrak dibuat, pembeli Saat barang diterima dimasa depan
harus melunasi seluruh nilai sesuai dengan
kontrak yang disetujui kontrak

Barang yang menjadi objek kontrak Barang yang halal dan harus Sesuai dengan kehendak penjual dan
mudah ditemui di pasar pembeli yang membuat kontrak forward
(fungible). Umumnya salam
Digunakan dalam kontrak jual
beli produk pertanian
Tujuan dibuatnya kontrak Memberikan modal kerja kepada lindung nilai dan spekulasi
penjual untuk memproduksi

b. Jelaskan mekanisme salamparalel!


Salam paralel artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesan
pembeli dan penjuan serta antara penjual dengan pemasok. Salam paralel
diperbolehkan asalkan akad salam kedua tidak tergantung pada akad pertama.
Prosedurnya sama dengan salam biasa, hanya melibatkan pihak ketiga.

Penjual/ Pembeli/ Pembeli


Pemasok Penjual

Keterangan:
(1) Pembeli dan penjual menyepakati akad salam
(2) Pembeli membayar kepada penjual
(3)Penjual menyerahkan baran

c. Mengapa produk yang dibuatkan akad salam haruslah produk yang mudah
dijumpai di pasar?
Sebab penjual memiliki kewajiban untuk memenuhi akad yang telah disepakati di
awal perjanjian, hal ini berkaitan dengan utang penjual pada pembeli

d. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi salam untuk Tn. Budi danTn Amir!
Transaksi Penjual (Tn. Amir) Pembeli (Tn. Budi)
1 juni Kas 35 Jt Piutang Salam 35 Jt
Penyerahan modal salam Utang salam 35 Jt Kas 35 Jt
1 sep Utang salam 35 Jt Aset salam 32 Jt
Penyerahan barang Penjualan 35 Jt Kerugian 3 Jt
Piutang salam 35 Jt

2. Berikut ini adalah transaksi ijarah antara PT EFG (pemberisewa/lessor) dan Bp.
Jhon (penyewa/lessee) atas sebuah mobil.

3 Januari 2013 PT. EFG dan Bp. Jhon menandatangani akad ijarah atas mobil selama 3 tahun. Disepakati bahwa
pembayaran dilakukan setiap awal bulan sebesar Rp 16 juta
4 Januari 2013 PT. EFG memberimobil yang akandisewakansenilaiRp 300 jutasecaratunai. Mobil
tersebutkemudiandiserahkankepada Bp. Jhon.
2 Februari 2013 Bp. JhonmembayarsewasebesarRp 16 jutakepada PT. EFG.
2 Juni 2013 Bp. JhonmembayarsewasebesarRp 16 jutakepada PT EFG.
8 Agustus 2013 Bp. JhonmembayarbiayapemeliharaanmobilsebesarRp 1.000.000.
12 September 2013 Mobil menabrakpohonkarena Bp. Jhonlengahdalamberkendara. Klaimasuransidiajukandan Bp.
JhonharusmembayarRp 400.000.
31 Desember 2013 Penyusutanmobil yang dicatat. Mobil tersebutmemilikimasamanfaatselama 5
tahundengannilaisisasebesarRp 50 juta. Metode yang digunakanadalahgarislurus.
Akhirmasasewa Mobil tersebutdijualoleh PT. EFG kepada Bp. JhonpadahargaRp 100 juta.

Diminta:
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi di atasdarisisi PT EFG dan Bp.
Jhon.

TGL PT EFG Bp. Jhon

03/01/2013 Tidak dijurnal Tidak dijurnal


04/01/2013 Aset ijarah Rp. 300.000.000,- Tidak dijurnal
Kas Rp. 300.000.000,-
02/02/2013 Kas Rp. 16.000.000,- Beban sewa Rp. 16.000.000,-
Pendapatan sewa Rp. 16.000.000,- Kas Rp. 16.000.000,-
02/06/2013 Kas Rp. 16.000.000,- Beban sewa Rp. 16.000.000,-
Pendapatan sewa Rp. 16.000.000,- Kas Rp. 16.000.000,-
08/08/2013 Beban pemeliharaan Rp. 1.000.000,- Piutang Rp. 1.000.000,-
Hutang Rp. 1.000.000,- Kas Rp. 1.000.000,-
12/09/2013 Tidak dijurnal Beban lain-lain Rp. 400.000,-
Kas Rp. 400.000,-
31/12/2013 Beban penyusutan Rp. 50.000.000,- Tidak dijurnal
Akumulasi penyu Rp. 50.000.000,-
Beban penyu. = (160 Jt- 50 Jt)/ 5 Thn
Akhir masa Kas Rp. 100.000.000,- Aset non kas Rp. 100.000.000,-
sewa Akumulasi penyu Rp. 150.000.000,- Kas Rp. 100.000.000,-
Kerugian penjualan Rp. 50.000.000,-
Aset ijarah Rp. 300.000.000,-

(akumulasi penyu = 50 jt x 3 tahun)

2. Perhatikansoalberikut!
A. Bank melakukan transaksi murabahah dengan nasabah atas aset murabahah
seharga Rp 24.000.000 dan margin keuntungan yang disepakati sebesar Rp 6.000.000.
Pendapatan dan beban bank yang terkait langsung dengan penyaluran pembiayaan
murabahah masing-masing sebesar Rp 300.000 dan Rp 50.000. pembayaran dilakukan
selama 12 periode yang besarnya sama yaitu Rp 2.000.000 setiap periode. Buatlah
amortisasi pinjaman dengan menggunakan perhitungan metode proporsional.

Periode Angsuran Angsuran Angsuran Saldo Harga Saldo Piutang Amortisasi


Harga Margin Piutang Perolehan Murabahah Pendapatan
Perolehan Murabahah Murabahah Murabahah
D E Tangguh
A=harga B=Margin/12 C=Harga Jual/12
perolehan /12 F

1 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 24.000.000 Rp 30.000.000 Rp 6.000.000


2 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 22.500.000 Rp 28.000.000 Rp 5.500.000
3 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 21.000.000 Rp 26.000.000 Rp 5.000.000
4 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 19.500.000 Rp 24.000.000 Rp 4.500.000
5 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 18.000.000 Rp 22.000.000 Rp 4.000.000
6 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 16.500.000 Rp 20.000.000 Rp 3.500.000
7 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 15.000.000 Rp 18.000.000 Rp 3.000.000
8 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 13.500.000 Rp 16.000.000 Rp 2.500.000
9 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 12.000.000 Rp 14.000.000 Rp 2.000.000
10 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 10.500.000 Rp 12.000.000 Rp 1.500.000
11 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 9.000.000 Rp 10.000.000 Rp 1.000.000
12 Rp 2000.000 Rp 500.000 Rp 2000.000 Rp 7.500.000 Rp 8.000.000 Rp 500.000
Rp12.000.000

B. Dealer mobil RST melakukan akad murabahah untuk jual beli mobil seharga Rp
400 juta dengan Ibu Anastasia. Margin yang disepakati adalah 50%. Jangka waktu
pembayaran adalah 30 bulan. Pembayaran cicilan jatuh tempo tanggal 5 setiap
bulannya. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar Rp 400.000
(denda tidak dihitung berdasarkan hari keterlambatan pembayaran).
1 Maret 2013 Dealer mobil RST memberimobilsehargaRp 400 juta
2 Maret 2013 AkadjualbelidisepakatidanmobillangsungdiserahkankepadaIbu Anastasia.
5 April 2013 Ibu Anastasia membayarcicilanpertama
12 September 2013 IbuAnastaiamembayarcicilan.
28 November 2013 Ibu Anastasia membayarbiayaperawatanmobilsebesarRp 1.500.000
sertatunaikebengkel ABC.

Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi diatas dari sisi Dealer RST dan
Ibu Anastasia!

Tanggal Penjual Pembeli


1 Maret 2013 Aset murabahah Rp 400 jt Tidak ada catatan
Dealer mobil RST memberi mobil seharga Kas/Hutang Rp 400 Jt
Rp 400 juta
2 Maret 2013 Piutang murabahah Rp 600 Jt Aset

Akad jual beli disepakati dan mobil Margin murabahah tanggungan Rp 200 Rp 400 Jt

langsung diserahkan kepada Ibu Anastasia. Jt Beban murabahah tangguhan


Aset murabahah Rp 400 jt
Rp 400 Jt Utang
Rp 600 jt
5 April 2013 Kas Rp 20 jt Beban murabahah
Pembayaran cicilan pertama Margin murabahah tanggungan Rp 6.666.666.67
Perhitungan (600 jt : 30 bln =20 jt) Rp 6.666.666.67 Beban murabahah tanggungan
(200 jt : 30 bln = 6.666.666.67) Piutang murabahah Rp 20.000.000
Rp 20.000.000 Kas
Pendapatan margin murabahah Rp 6.666.666.67
Rp 6.666.666.67
12 September 2013 Dana kebajikan-Kas Rp 400.000 Kerugian Rp 400.000
Ibu Anastasia membayar cicilan ( denda Dana kebajikan-Denda Rp 400.000 Kas Rp 400.000
keterlambatan pembayaran)
28 November 2013 Tidak ada catatan Beban pemeliharaan
Ibu Anastasia membayar biaya perawatan Rp 1.500.000
mobil sebesar Rp 1.500.000 serta tunai Kas Rp 1.500.00
kebengkel ABC.

b. Bagaimana perlakuan denda oleh penjual atas keterlambatan cicilan


murabahah?
penjual tidak diperbolehkan mengenakan denda atas keterlambatan pada pembeli
karena kelebihannya merupakan riba. Tetapi apabila lalai pengenaan denda
diperbolehkan namun tidak boleh diperhitungkan sebagai keuantungan penjualan
tetapi digunakan untuk dana kebajikan / sosial ( dana qard). Apabila pelunasan
piutang tertunda dikarenakan pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual
hendaknya member keringanan. Keringanan dapat berupa menghapus sisa tagihan,
membantu menjualkan objek murabahah atau restrukturisasi utang dengan cara
1) member potongan sisa tagihan,
2) melakukan penjadwalan ulang,
3) mengonversi kad murabahah dengan cara menjual objek murabahah kepada penjual
sesuai dengan nilai pasar.

c. Bolehkah pembayaran cicilan murabahah berbeda-beda setiap bulannya pada


periode waktu cicilan.
Dalam akad murabahah diperkenankan harga berbeda untuk pembayaran berbeda,
namun penjual dan pembeli harus memilih harga mana yang disepakati dalam akad
tersebut dan begitu disepakati maka hanya ada satu harga (harga dalam akad) yang
digunakan dan harga ini tidak dapat berubah. Apakah pembeli melunasi lebih cepat
dari jangka waktu kredit yang ditentukan atau pembeli menunda pembayarannya,
harga tidak boleh berubah.

3. Jelaskan perbedaan antara akad Salam dengan akad stishna’!


perbedaannya ialah dari segi barang, dalam akad salam, barang tidak mesti harus
dibuat atau mengalami proses terlebih dahulu sementara pada akad istishna’, barang
mesti dibuat terlebih dahulu. Dari segi status akad, akad salam bersifat lazim atau
mengikat. Artinya tidak bisa serta merta dibatalkan oleh salah satu pihak. Sementara
akad istishna’, menurut Syekh Abu Yusuf, salah satu penguikut Madzhab Hanafi,
akadnya tidak mengikat, kecuali jika barang sudah dibuat, maka boleh ada pilihan
untuk membatalkan akad. Berikutnya, dari segi pembayaran, akad salam
mensyaratkan adanya ra’sul mal dalam majlis akad, berbeda dengan akad istishna.
Dalam akad istishna’, pembayaran boleh diserahkan secara tunai semuanya di awal,
dicicil, dihutang, atau dilunasi di akhir akad.

Sebutkan dan jelaskan sumber hukum Akad Istishna!


Landasan hukum pada istishna didasarkan pada qiyas terhadap akad salam, yaitu jual
beli yang tidak ada barannya ketika sesi akad sedang berlangsung.
Ulama Hanafiah melandaskan diperbolehkannya istishna’ atas “istihsan” dari
mu’amalah manusia dengan lainnya dan kebiasaan mereka di setiap kurun yang
melakukan pemesaan tanpa ada pengingkaran.

Adapun Ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah memperbolehkan atas dasar


qiyas terhadap salam dan urf dari masyarakat. Dipersyaratkan sebagaimana akad
salam.

Pendapat para ulama tersebut tentunya tidak terlepas dari sumber utama yaitu Al-
Qur’an dan As-sunnah.

Ayat yang menjadi landasan hukum istishna adalah QS. Al-Baqarah:275 yang artinya,
“dan Allah telah menghalalkan Jual Beli dan Mengharamkan Riba”

Kemudian pada hadist Nabi SAW, Diriwayatkan dari sahabat Anas radhiallahu
‘anhu, pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak menuliskan surat
kepada seorang raja non arab, lalu dikabarkan kepada beliau: Sesungguhnya raja-
raja non arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel, maka beliaupun
memesan agar ia dibautkan cincin stempel dari bahan perak. Anas menisahkan:
Seakan-akan sekarang ini aku dapat menyaksikan kemilau putih di tangan
beliau.” (Riwayat Muslim)

Merujuk pada hadist ini maka dapat disimpulkan bahwa akad istishna diperbolehkan.

Kemudian Sebagian ulama’ menyatakan melalui ijmanya bahwa akad istishna’ adalah
akad yang dibenarkan dan juga telah dijalankan sejak dahulu kala tanpa ada seorang
sahabat atau ulama pun yang mengingkarinya. Dengan demikian, tidak ada alasan
untuk melarangnya.

Di Indonesia, Dewan Syariah Nasional MUI sebagai lembaga yang berwenang


mengakomodir legalisasi sebuah produk telah melegalkan akad istishna dengan
dikeluarkannya fatwa DSN MUI 06/DSN-MUI/VI/2000 tentang Istishna.

4. Menurut anda, bagaimana seharusnya etika dalam akuntansi syariah?


Jelaskan!
a. Dapat dipercaya
Akuntan harus jujur dan bisa dipercaya dalam melaksanakan kewajiban dan jasa
profesionalnya. Dapat juga mencakup bahwaakuntan harus memiliki tingkat
integritas dan kejujuran yang tinggi dan akuntan juga harus dapat menghargai
kerahasiaan informasi yang diketahuinya selama pelaksanaan tugas dan jasa baik
kepada organisasinya atau langganannya.
b. Legitimasi
Akuntan harus dapat memastikan bahwa semua kegiatan profesi yang dilakukannya
harus memiliki legitimasi dati hukum syariah maupun peraturan dan perundangan
yang berlaku.
c. Objektivitas
Akuntan harus bertindak adil, tidak memihak, tidak bias, bebas dari konflik
kepentingan dan bebas dalam kenyataan maupun penampilan. Objektivitas
mencakup juga bahwa ia tidak boleh mendelegasikan tugas dan pertimbangan
profesinya kepada pihak lain yang tidak kompeten.
d. Kompetensi profesi dan rajin
Akuntan harus memiliki kompetensi profesional dan dilengkapi dengan latihan-
latihan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas jasa profesi tersebut dengan
baik. Dia harus melaksanakan tugas dan jasa profesionalnya dengan rajin dan
berusaha sekuat tenaga at all cost sehingga ia bebas dari tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya bukan saja dari atasan, profesi, public tetapi juga dari Allah
SWT.
e. Perilaku yang didorong keyakinan agama (keimanan)
Perilaku akuntan harus konsisten dengan keyakinan akan nilai Islam yang berasal
dari prinsip dan aturan syariah. Senua perilaku dan tindak tanduk harus disaring dan
didorong oleh nilai-nilai Islam.
f. Perilaku profesional dan standar teknik
Dalam melaksanakan kewajibannya, akuntan harus memperhatikan peraturan
profesi termasuk didalamnya standar akuntansi dan auditing lembaga keuangan
syariah.

---Ma’annajah---

Nasibkitabisaberubahjauhlebihbaikjikakitamengubahkebiasaanhidupkita. Dan
semuaitubermuladaricarakitamengubahpikirankita, dari yang negatifmenjadipositif.
Begitupundalampendidikan, nasibbaikbisadiubahmelaluipendidikan.

Anda mungkin juga menyukai