Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi
dalam Islam
Oleh: Kelompok 6
FAKULTAS SYARIAH
1444 H/ 2023 M
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep Etika Bisnis
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi
dalam Islam.Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Konsep
Etika Bisnis Produksi dan Lingkungan Hidupbagi para pembaca dan juga bagi penulis.
dosen Pengampu Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi dalam Islam. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Simpulan ............................................................................................... 17
B. Saran….................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Etika bisnis produksi dan lingkungan hidup adalah sebuah konsep yang mengacu
pada tanggung jawab etis perusahaan dalam menghasilkan produk atau layanan yang
tidak merusak lingkungan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Konsep ini mencakup tiga hal penting, yaitu:
1. Tanggung jawab sosial perusahaan
2. Tanggung jawab lingkungan perusahaan
3. Keberlanjutan bisnis
B. RumusanMasalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah
Penjual harus menggambarkan produk yang ia tawarkan dengan benar. ia harus
membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ia tawarkan di piiran
konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Jangan sampai terjadi
Misrepresentasi bersifat koersif, yaitu, seseorang yang dengan sengaja
memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan
sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu
sendin apabila dia mengetahui yang sebenarnya. Contoh: pembuat perangkat
lunak atau perangkat keras computer memasarkan produk yang mengandung 'bug'
atau cacat tanpa memberitahu tentang fakta tersebut.
4. Kewajiban untuk Tidak Memaksa
Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang
mungkinmendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan
dengankepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan,
kebodohan,atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan
pembeli untukmenetapkan pilihan secara bebas.
Jumlah produk yang dihasilkan haruslah direncanakan dengan baik agar tidak
terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan
mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akanmengakibatkan
disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka
penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu
berhenti dan menjadi kurang efektif.
Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat
mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan
mudah sebagai "empattepat". Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita
bagi menjadi beberapa macamyaitu:
a) PerencanaanProduk
b) Perencanaan Luas Produksi
c) Perencanaan Lokasi Pabrik
d) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
e) Perencanaan Bahan Baku
f) Pengaturan Tenaga Kerja
g) Pengawasan Kwalitas
6
D. Proses Produksi Kosmetik yang Baik
Proses Pembuatan Kosmetik yang Baik harus memperhatikan beberapa hal
diantaranya yaitu pemilihan formula, pemilihan metode pembuatan, rencana
pembesaran batch, proses produksi, serta kontrol kualitas.
1. Pemilihan Formula
Mengingat keterbatasan bahan baku, peralatan, serta waktu, sementara cosmetic
harus segera diproduksi untuk mengejar musim, tren, fashion dan lain-lain, kita harus
pandai memilih formulasi agar kosmetik itu dapat segera diproduksi dan dapat
memenuhi tujuan tertentu. Sebelum pemilihan terakhir atas suatu formulasi (setelah
melewati percobaan-percobaan klinis kecil-kecilan atas keamanan formulasi beserta
bahan-bahan baku di dalamnya), kita harus secara realistis yakin bahwa formulasi
kita memang akan dapat di produksi secara besar-besaran dengan menggunakan alat-
alat pabrik yang telah ada. Bahkan pada saat itupun, bahan-bahan baku yang
terkandung dalam formulasi itu masih harus secara kritis diteliti kembali sebelum
betul-betuldipilih untuk digunakan.
2. Pemilihan Metode Pembuatan
Tujuan dari proses kosmetik adalah untuk menghasilkan suatu produk yang
seragam serta memiliki keawetan yang panjang, maka pemilihan metode pembuatan
yang tepat dengan menggunakan peralatan yang tersedia itu esensial. Produksi besar-
besaranumumnya didasarkan pada hasil pengamatan produksi percobaan (clinical
batch).
Selama pembuatan cilnical batches, perlu dilakukan pengamatan parameter-
parameter kritis yang mempengaruhi kinerja produk, antara lain:
a) Langkah-langkah kritis dalam metode pembuatan.
b) Sifat-sifat produk yang kritis, seperti viskositas, dll.
c) Bahan-bahan baku inti, seperti surfaktan, lubrikan, bahan pensuspensi, bahan
pembuat gel, atau bahan-bahan alam atau sintetik yang menentukan.
7
batches dan akhirnya ke produksi besar-besaran mungkin harus mengkompromikan
hal-hal tertentu dalam produksi, diharuskan untuk memilih metode khusus atau
peralatan yang paling memenuhi standar selama pembuatanclinical batch agar
kompromi tersebut tidak terlalu menyimpang.
8
5. Apakah studi untuk validitas telah didesain dengan baik
Penelitian terhadap produksi pilot plant perlu diarahkan untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut secara memuaskan. Jika timbul pertanyaan apakah
produk itu fleksible untuk diproduksi, maka sebaiknya produk itu diproduksi dengan
menggunakan peralatan dan ukuran batch yang akan dipakai secara rutin.
Puncak kegiatan scale-up biasanya berupa produksi yang memuaskan dalam
bentuk production demonstration batch yang kemudian digunakan untuk mengisi
kebutuhan packaging demonstration run yang menghasilkan produk akhir yang telah
dikemas. Study validasi biasanya dijalankan selama pembuatan production
demonstration batch dan packaging demonstration run.
4. Proses Produksi
Produk kosmetik dibuat di dalam batch, di bawah pengawasan pengaturan
Pemerintah, yaitu Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) atau Good
Manufacturing Practices (GMP) di AS. Peralatan yang digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: mixing, dispersing, homogenizers, filling
equipment.
5. Kontrol Kualitas
Fungsi utama kontrol kualitas atau quality assurance adalah menjamin agar
perusahaan memenuhi standar tertinggi dalam setiap fase produksinya. Faktor-faktor
yang tercakup dalam kontrol kualitas adalah:
a) Personalia
b) Fasilitas
c) Spesifikasi Produk
14
Prinsip ini sangat relevan dengan pengam-bilan kebijakan di bidang lingkungan,
dan memberikan garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan hidup.Dalam prinsip ini
tercakup beberapa prinsip moral lainnya, yaitu:
a) Demokrasi menjamin adanya keanekaragaman dan pluralitas yang
memungkinkannilai lingkungan hidup mendapat tempat untuk diperjuangkan
sebagai agenda politikdan ekonomi yang sama pentingnya dengan agenda lain.
b) Demokrasi menjamin kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan
memperjuangkan nilai yang dianut oleh setiap orang dan kelompok
masyarakatdalam bingkai kepentingan bersama.
c) Demokrasi menjamin setiap orang dan kelompok masyarakat ikut berpartisipasi
dalam menentukan kebijakan publik dan memperoleh manfaatnya.
d) Demokrasi menjamin sifat transparansi.
e) Adanya akuntabilitas publik.
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap dan perilaku
moral yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.untuk menjamin kepentingan di bidang
lingkungan. Sedangkan para penganut deep ecology menganut delapan prinsip,
diantaranya yaitu:
a. Kesejahteraan dan keadaan baik dari kehidupan manusiawi ataupun bukan di
bumi mempunyai nilai intrinsic.
b. Kekayaan dan keanekaragaman bentuk-bentuk hidup menyumbangkan
kepadaterwujudnya nilai-nilai ini dan merupakan nilai-nilai sendiri.
c. Manusia tidak berhak mengurangi kekayaan dan keanekaragaman ini, kecuali
untukmemenuhi kebutuhan vitalnya.
d. Keadaan baik dari kehidupan dan kebudayaan manusia dapat dicocok-kan dengan
dikuranginya secara substansial jumlah penduduk.
e. Campur tangan manusia dengan dunia bukan manusia kini terlalu besar
f. Kebijakan umum harus dirubah, yang menyangkut struktur-struktur dasar di
bidang ekonomis, teknologis, dan ideologis.
15
g. Perubahan ideologis terutama menghargai kualitas kehidupan dan bukan
berpegang pada standar hidup yang semakin tinggi.
h. Mereka yang menyetujui buur-butir sebelumnya berkewajiban secara langsung
dantidak langsung untuk berusaha mengadakan perubahan-perubahan yang perlu.
Prinsip-prinsip etika lingkungan perlu diupayakan dan diimplemen-tasikan dalam
kehidupan manusia karena krisis, persoalan ekologi dan bencana alam yang terjadi
pada dasamya diakibatkan oleh pemahaman yang salah.Yaitu bahwa alam adalah
obyek yang boleh diberlakukan dan dieksploitasi sekehendak kita.Pola pembangunan
yang berlangsung saat ini perlu diubah dan diimplementasikan secara jelas.Aspek
pembangunan tidak semata- mata hanya pemenuhan kebutuhan aspek ekonomi
namun juga perlu memberikan bobot yang setara pada aspek-aspek sosial, budaya
dan lingkungan. Kerusakan yang terjadi pada masa sekarang, tidak hanya dirasakan
oleh kita sekarang ini, namun juga akan dirasakan pula oleh generasi yang akan
datang. Pembangunan yang dilakukan harus merupakan pembangunan membumi
yang selalu selaras dengan keseimbangan alam.Pembangunan membumi dapat
dikatakan identik dengan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip Etika Lingkungan Hidup Prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi
perilaku kita dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara
langsung maupun perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap
alam.Prinsip-prinsip etika lingkungan perlu diupayakan dan diimplemen-tasikan
dalam kehidupan manusia karena krisis, persoalan ekologi dan bencana alam yang
terjadi pada dasamya diakibatkan oleh pemahaman yang salah.Yaitu bahwa alam
adalah obyek yang boleh diberlakukan dan dieksploitasi sekehendak kita.Pola
pembangunan yang berlangsung saat ini perlu diubah dan diimplementasikan secara
jelas.Aspek pembangunan tidak semata- mata hanya pemenuhan kebutuhan aspek
ekonomi namun juga perlu memberikan bobot yang setara pada aspek-aspek sosial,
budaya dan lingkungan.
17
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.solusibisnis.co.id/konsep-etika-bisnis-produksi-dan-lingkungan-hidup
https://id.scribd.com/document/450814437/Handout-10-Norma-dan-Etika-dalam-
Bauran-Produksi
19