Anda di halaman 1dari 26

REFORMASI BIROKRASI DI PROVINSI

“NANGGROE ACEH DARUSSALAM”

Shinta Kurnia Cahya Mawarni ( Nim 20180520034 )

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HANGTUAH SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah Reformasi Birokrasi dengan tepat waktu .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan Terlepas dari semua itu,

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan

kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah tentang Reformasi Birokrasi ini .

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 10 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 2

1.2 Permasalahan ………………………………………………. 2

1.3 Tujuan Makalah …………………………….………………….3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………..4

2.1 Reformasi Birokrasi ……………………………………………..4

2.2 Sosialisasi Reformasi Birokrasi & Road Map Mahkamah Agung

………………………………………………………………………..6

2.3 Penerapan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 09 Tahun 2016

………………………………………………………………………..7

2.4 Hasil Reformasi Birokrasi Di Provinsi Aceh…………………….10

BAB III PENUTUP…………………………………………………..21

3.1 Kesimpulan……………………………………………………….21

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………….22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Reformasi birokrasi menurut Eko Prasojo (2009), merupakan upaya untuk

menyesuaikan berbagai hubungan di dalam birokrasi dan hubungan antara birokrasi

dan masyarakat. Dalam hal ini, ruang lingkup reformasi birokrasi dapat meliputi

restrukturisasi (downsizing dan rightsizing), rekayasa proses, pengembangan

sumber daya manusia aparatur, serta bentuk hubungan baru antara pemerintah dan

masyarakat. Bentuk hubungan baru tersebut bersifat partisipatif, akuntabel dan

transparan yang memungkinkan control dari masyarakat terhadap tindakan dan

keputusan pejabat administrasi pemerintahan. Tujuan dari reformasi birokrasi yaitu

peningkatan kualitas pelayanan publik, baik pada tingkat daerah, nasional maupun

birokrasi dalam kancah internasional. Reformasi birokrasi ditandai dengan

perubahan mindset dan cultural set, dimana para aparatur menerapkan prinsip-

prinsip good governance dan Negara hukum dalam setiap tindakan dan keputusan

yang berhubungan dengan administrasi publik (Eko Prasojo: 2009 p.78).

Reformasi birokrasi juga bertujuan untuk memperbaiki prosedur

administrasi dibirokrasi pemerintah, perbaikan penggunaan keuangan negara dan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dasar hukum pelaksanaan kebijakan

reformasi birokrasi ini tertuang dalam Peraturan Presiden No.81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Penjabarannya dituangkan

dalam Permenpan & RB No.20 Tahun 2010 dan Permenpan & RB No.11 Tahun

2015 tentang road map Reformasi Birokrasi.

1
1.1 LATAR BELAKANG

Pemerintah Aceh terus mengupayakan pembenahan dan perubahan


menuju kondisi pemerintahan yang lebih baik setelah mengalami konflik
yang berkepanjangan dan Gempa serta Tsunami yang berujung pada
lahirnya perdamaian yang bermartabat melalui MoU Helsinki 15 Agustus
2005 antara Pemerintah Republik Indonesia (PEMRI) dan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). Sebagai salah satu butir kesepahaman dalam MoU
Helsinki adalah penetapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (UUPA) yang memberikan kewenangan yang sangat
luas kepada Pemerintah Aceh untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam semua sektor publik kecuali urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Otonomi khusus ini pada hakikatnya memberikan peluang yang


sebesar-besarnya bagi provinsi Aceh untuk berkembang dan melaksanakan
percepatan pembangunan. Namun, lima tahun sejak ditetapkannya UUPA,
pembangunan dan perkembangan Aceh belum terlihat menggembirakan,
bahkan belum mencapai tahapan lebih baik dari pada provinsi lainnya yang
tidak memiliki kekhususan. Pembenahan awal harus dimulai dengan upaya
mereformasi birokrasi Pemerintahan Aceh sebagai starting point untuk
mendorong percepatan penyelenggaraan pembangunan Aceh. Sasaran
utamanya adalah untuk meningkatkan kinerja birokrasi yang berorientasi
hasil melalui perubahan secara terencana, bertahap, dan terintegrasi dari
berbagai komponen

1.2 RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana Reformasi Birokrasi di Provinsi Aceh ?


- Apa strategi Reformasi Birokrasi di Provinsi Aceh ?
- Apa saja Reformasi Birokrasi yang sudah berjalan di Provinsi Aceh ?

2
1.3 TUJUAN MAKALAH

- Untuk mengetahui perkembangan Reformasi Birokrasi di Provinsi aceh

- Untuk mengetahui Strategi Reformasi Biokrasi di Povinsi Aceh

- Untuk mengetahui hasil dari Reformasi Birokrasi di Provinsi Aceh

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 REFORMASI BIROKRASI

Untuk mewujudkan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil


guna, bersih, amanah dan bertanggungjawab, Pemerintah Aceh telah
berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh dengan
melakukan reformasi birokrasi dan menetapkannya menjadi salah satu
prioritas Pembangunan Aceh yang tertuang dalam dokumen Perencanaan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2012-2017. Beberapa permasalahan
yang menyangkut reformasi birokrasi adalah belum optimalnya
pelaksanaan UUPA sebagai wujud implementasi MoU Helsinki.

Upaya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh


2012-2017 pada dasarnya adalah jabaran dari visi dan misi Kepala Daerah
terpilih dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Aceh dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Berdasarkan
jabaran dan sinkronisasi tersebut, maka sepuluh prioritas bidang
pembangunan untuk periode 2012-2017 adalah:

- Penuntasan peraturan-peraturan turunan UUPA


- Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang amanah
- Membangkitkan kembali pemahaman masyarakat terhadap budaya
Aceh dan pelaksanaan Dinul Islam
- Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan produksi
komoditas unggulan
- Pengembangan industri dan pariwisata berbasis sumber daya lokal

4
- Peningkatan kualitas SDM melalui pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas
- Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang terintegrasi dan
ramah lingkungan
- Peningkatan kualitas dan pemanfaatan jasa lingkungan serta
pengurangan resiko bencana
- Pengelolaan SDA yang bermanfaat untuk rakyat dan berkelanjutan
- Pembangunan energi dengan mengutamakan sumber-sumber
energi terbarukan .

Meski menghadapi kendala dan permasalahan yang demikian


kompleks sebagaimana yang dihadapi oleh daerah yang pernah mengalami
konflik dan bencana yang luar biasa, Pemerintah Aceh terus berupaya untuk
berbenah diri. Beberapa pembenahan yang telah dilakukan antara lain sebagai
berikut:

- Menurunkan angka kebocoran dan kerugian negara


Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Aceh untuk menurunkan
angka kebocoran dan kerugian Negara Pemerintah telah
mengoptimalisasikan fungsi pengawasan dan sistem
pengendalian internal di lingkungan SKPA/SKPK.

- Perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran


Tingkat pencapaian indikator kinerja kesesuaian perangkat
daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran adalah sebesar
97,65%. Target semula adalah sebesar 85%, yang dalam
pelaksanaannya hanya mampu direalisasikan sebesar 83%.

- Peningkatan kompetensi SDM


Ketersediaan aparatur yang mempunyai kompetensi merupakan
salah satu indikator dalam mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien.

5
- Penataan kepegawaian dan manajemen berbasis kinerja
Secara bertahap penataan kepegawaian sedang dilakukan dan
upaya untuk menghasilkan rujukan analisis jabatan dan analisis
beban kerja terus dioptimalkan.

- e-Government
Jumlah aplikasi e-gov pemerintah daerah adalah 7 paket, yang
sudah direalisasikan sesuai dengan target yang ditetapkan atau
tingkat capaiannya mencapai 100%

- Pemenuhan listrik dan air bersih


Pemerintah Aceh telah merealisasikan 3 (tiga) lokasi
pengembangan energi alternatif, atau dengan tingkat capaian
sebesar 75%.

- Pendidikan

2.2 SOSIALISASI REFORMASI BIROKRASI DAN ROAD MAP


MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015 – 2019 DI PENGADILAN
NEGERI CALANG KELAS II

Sidang Cakra Pengadilan Negeri Calang Kelas II dilaksanakan


sosialisasi reformasi birokrasi dan road map Mahkamah Agung RI
Tahun 2015-2019, yang dipimpin oleh Wakil Ketua PengadilanNegeri
Calang Kelas II Bapak Zulfadly S.H.,M.H. Sosialisasi dihadiri
oleh Hakim, Pejabat Fungsional dan Struktural serta staf dan
honorer Pengadilan Negeri Calang Kelas II.

Reformasi Birokrasi merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk


mencapai Good Governance serta melakukan pembaharuan-pembaharuan
dan perubahan-perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

6
pemerintah yang menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan (business proses) dan sumber daya manusia
(Aparatur).

Sasaran dari dilakukannya Reformasi Birokrasi agar terciptanya


pelayanan publik yang berkualitas, bersih dari KKN dan meningkatkan
kapasitas dan akuntabilitas kinerja:

Road Map Reformasi Birokrasi terdiri dari 8 Area Perubahan yakni:


· Area 1: Manajemen Perubahan
· Area 2: Penataan Peraturan Perundang-undangan
· Area 3: Penataan dan Penguatan Organisasi
· Area 4: Penataan Tatalaksana
· Area 5: Penataan Sistem Manajemen SDM
· Area 6: Penguatan Akuntabilitas
· Area 7: Penguatan Pengawasan
· Area 8: Pengingkatan Kualitas Pelayanan Publik

2.3 PENERAPAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 09


TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)

Mahkamah Agung Republik selalu senantiasa terus


menerus berbenah dan berinovasi dalam rangka mewujudkan
kewibawaan dan martabat lembaga pe radilan dan upaya
pencegahan pelanggaran serta mempercepat pemberantasan
korupsi, kolusi dan nepotisme dan untuk meningkatkan pelayanan
peradilan pada masyarakat pencari keadilan.

7
Oleh sebab itu, sebagai wujud konkrit pelaksanaannya, MA
mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 09 Tahun 2016
tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing
System) Di Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan Yang Berada
Dibawahnya. Melalui Perma No. 09 Tahun 2016 tersebut, MA
ingin mendorong peran serta masyarakat untuk lebih terlibat
dalam rangka mencegah pelanggaran, serta mempercepat
pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme dan untuk
meningkatan pelayanan peradilan.

Bagi Masyarakat yang melihat dan/atau mengetahui adanya


pelanggaran hukum ataupun ketidakpuasannya terhadap aparatur
Pengadilan dapat melakukan pengaduan/melaporkan kepada
Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia
(BAWAS).Ruang lingkup laporan pengaduan tersebut antara lain,
meliputi laporan yang mengandung informasi atau indikas i
terjadinya Pelanggaran terhadap Kode Etik dan pedoman perilaku
Hakim, Pelanggaran Kode Etik dan pedoman perilaku Panitera
dan Jurusita, Pelanggaran terhadap Kode Etik dan kode perilaku
pegawai Aparatur Sipil Negara, Pelanggaran hukum acara atau
Pelanggaran terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil atau
peraturan disiplin militer, pelayanan publik dan/atau Pelanggaran
pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara.

Selanjutnya, setelah dilakukan penerimaan atas laporan


pengaduan tersebut akan dilakukan pencat atan, penelaahan,
penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan,
pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan. Laporan pengaduan
tersebut pada dasarnya dapat dilakukan melalui aplikasi SIWAS
MA-RI pada situs Mahkamah Agung, layanan pesan singka t/SMS,
surat elektronik (e-mail), faksimile, telepon, meja Pengaduan,
surat; dan/atau kotak Pengaduan.

8
Mahkamah Agung melalui BAWAS saat ini terus
mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi SIWAS MA -RI
sebagai inovasi utama sekaligus ujung tombak pelaksanaan
laporan pengaduan baik dari masyarakat, instansi
Pemerintah/swasta, maupun dari internal Mahkamah Agung
sendiri terhadap para Aparatur Pengadilan yang melakukan
penyimpangan/pelanggaran hukum atau kode etik.

Aplikasi SIWAS ini merupakan situs online whistleblowing


system yang tidak lain merupakan salah satu media utama
pelaksanaan dari Perma No. 09 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan Whistleblowing System di MA dan Badan
Peradilan di bawahnya. Fitur SIWAS ini dapat menerima
pelaporan atau pengaduan dari masyarakat, instansi
pemerintahan/swasta, ataupun internal pengadilan mengenai
dugaan pelanggaran-pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim (KEPPH), panitera, jurusita dan pegawai
pengadilan. Pembentukan dan pengembangan aplika si SIWAS ini
memiliki fungsi utama adalah untuk senantiasa melakukan
peningkatan sistem pengawasan publik terhadap perilaku aparatur
peradilan, serta sebagai upaya untuk menjaga marwah pengadilan
di mata publik.

Oleh sebab itu, dengan adanya Perma No. 09 Tahun 2016,


maka diharapkan seluruh komponen Aparatur Mahkamah Agung
dan seluruh lembaga Peradilan di bawahnya tanpa terkecuali,
dapat senantiasa menjaga harkat dan martabat lembaga peradilan
dengan tidak mencoreng nama baik lembaga peradilan melalui
segala jenis tindakan negatif apapun, dan dapat turut serta
mempercepat upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme
khususnya di dalam lembaga Peradilan, serta dapat senantiasa
meningkatkan pelayanan peradilan pada masyarakat dan pencari
keadilan.

9
2.4. HASIL REFORMASI BIROKRASI DI PROVINSI ACEH

2.4.1 Meningkatkan kinerja PNS dengan Aplikasi E-Kinerja

Salah satu inovasi yang berhasil meraih penghargaan sebagai


Inovasi Pelayanan Publik terbaik Tahun 2014 untuk kategori
Peningkatan Kapasitas dan Kinerja Aparatur adalah Aplikasi e-
kinerja milik Pemerintah Kota Banda Aceh.

Pada prinsipnya, aplikasi e-kinerja merupakan aplikasi


berbasis web yang digunakan oleh pemerintah untuk menganalisis
kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit atau
satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan
pemberian insentif kerja

Inovasi program e-kinerja milik pemerintah Kota Banda


Aceh dilatarbelakangi oleh menurunnya tingkat profesionalitas
aparatur pemerintah. Turunnya tingkat profesionalitas ini
disebabkan karena aparatur pemerintah cenderung tidak kompetitif
dalam bekerja, kurang kreatif dan inovatif, serta munculnya
persaingan tidak sehat di lingkungan kerja.

Tidak hanya itu, adanya pola pikir dari aparatur pemerintah


yang menganggap bekerja dengan rajin dan bekerja tidak rajin akan
memperoleh reward (insentif) yang sama juga menjadi penyebab
menurunnya tingkat profesionalitas pegawai. Bahkan, menurut Hj.
Illiza Sa'aduddin Djamal - Walikota Banda Aceh saat ini, dokumen
analisa jabatan (Anjab) dan analisa beban kerja (ABK) hanya
menjadi dokumen formalitas yang tidak dipedomani.

10
Penilaian kinerja PNS tidak memiliki standar yang baku
sehingga penilaian cenderung subyektif., dan tidak jarang penilaian
berdasarkan pada suka atau tidak suka. Dari sisi kelembagaan,
penilaian kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga sulit
diukur, karena hanya terfokus pada serapan anggaran. Padahal,
transparansi anggaran sendiri belum optimal, sementara kinerja PNS
tidak terdokumentasi dengan baik.

2.4.2 Layanan public “Puskesmas” di Banda Aceh

Di Indonesia, jaminan keterbukaan informasi telah diatur


dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik. Lahirnya UU ini menjadi jaminan bagi warga negara untuk
mendapatkan hak atas informasi yang dibutuhkan, termasuk
informasi di sektor kesehatan pada berbagai level, baik Dinas
Kesehatan, RSUD hingga Puskesmas.

Undang-undang yang mulai berlaku sejak 1 Mei 2010


tersebut telah mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam
proses perbaikan layanan publik. Banda Aceh merupakan kota
paling terbuka di Aceh berdasarkan Penganugerahan Penghargaan
Badan Publik yang diberikan oleh Komisi Informasi Aceh pada
tahun 2013.

Predikat yang sama kembali diraih Kota Banda Aceh pada


tahun 2014. Kota Banda Aceh juga meraih prestasi di level nasional.
Pada tahun yang sama, Kota Banda Aceh meraih peringkat nomor 4
nasional berdasarkan Kajian Indonesia Goverment Index (IGI).
Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki komitmen yang tinggi
menuju tata kelola pemerintahan yang baik, termasuk dalam aspek
keterbukaan informasi public .

11
2.4.3 Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di wilayah Langsa

Kantor Pertanahan (Kantah) Badan Pertanahan Nasional


(BPN) Kota Langsa, mencanangkan pembangunan Zona Integritas
(ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), di Aula Kantor BPN setempat.

Kakanwil BPN Aceh yang diwakili M Hanafiah SH MH


mengatakan, pencanangan Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan Instruksi
Presiden Nomor 5 tahun 2004, tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.

Hal ini juga sejalan dengan rencana pembangunan jangka


menengah nasional tahun 2010-2014, terutama yang terkait dengan
prioritas pembangunan dan reformasi birokrasi yang bertujuan
untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel,
dan melayani.

Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada


instansi pemerintah yang pimpinan dan jajaran nya mempunyai
komitmen untuk mewujudkan wilayah bebas korupsi dan wilayah
birokrasi bersih dan melayani.Keberhasilan pembangunan Zona
integritas sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas integritas
masing-masing individu, yang mempunyai relevansi dalam
peningkatan kapasitas dan kualitas integritas dari organisasi dimana
individu tersebut berada dan melakukan kegiatan.

12
2.4.4 Implementasi Aplikasi SIMHP di Inspektorat Kota Langsa

Hasil evaluasi Tata Kelola APIP Pada Inspektorat kota


Langsa pada tahun 2013, Inspektorat Kota Langsa masih berada
pada Level 1 yaitu initial, dan salah satu rekomendasinya yaitu
meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam pemanfaatan
perangkat berbasis teknologi dan membuat Laporan yang diperlukan
dalam upaya penyediaan informasi mengenai kegiatan pengawasan
serta tindak lanjutnya.

Diharapkan dengan penerapan SIMHP yang merupakan


bagian dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Pemerintah kota
Langsa adalah jawaban atas kebutuhan pengelolaan hasil
pengawasan yang dituntut cepat dan akurat, sehingga dapat
diketahui posisi temuan hasil pemeriksaan dan tindak lanjutnya
setiap saat.

Komitmen BPKP Aceh dalam membantu instansi daerah


untuk menerapkan Sistem Pengendalian Intern maupun upaya
memberikan nilai lebih dengan melakukan alih ilmu pada
Pemerintah Daerah setempat, dan hari ini terbukti salah satu
komitmen BPKP Perwakilan Aceh dengan mengadakan Bimtek
SIMHP pada Inspektorat Kota Langsa dengan mendatangkan
pemateri langsung dari BPKP Pusat.

Sebelumnya Kepala Pusat Informasi Pengawasan BPKP,


Amdi Veri Dharma menyatakan bahwa Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Hasil Pengawasan (SIMHP) merupakan salah satu

13
unsur dalam rangka peningkatan level Inspektorat Kota Langsa
untuk ke jenjang berikutnya, dan berharap Pemerintah Daerah dapat
mendukung Inspektorat Kota Langsa secara penuh untuk menuju ke
Level 3 .

2.4.5 Konsep Langsa Kota Jasa Cepat Menuai Perkembangan

Wakil Walikota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid, MM


memperkenalkan Langsa sebagai Kota Jasa kepada peserta Rapat
koordinasi Ketatalaksanaan yang digelar oleh Biro Organisasi
Sekretariat Pemerintah Aceh, Marzuki mengatakan, Langsa
merupakan Kota yang tidak banyak memiliki sumber daya alamnya,
oleh karena itu pihaknya bercita-cita untk menjadikan Langsa
sebagai Kota Jasa.

Saat ini, kata Marzuki, Pemerintah Kota Langsa sedang


fokus untuk mengembangkan jasa dibidang pariwisata yaitu hutan
kota dan hutan mangrove. Semakin banyak event-event yang
dilaksanakan di Kota Langsa ini se

makin mendukung visi misi yang diemban Pemerintah Kota


Langsa sebagai Kota Jasa. Layaknya sebuah kota, yang paling
penting dilihat adalah keindahan kota,tertib, aman, lancar, indah
bersih, inilah sesuatu yang sangat penting untuk menuju sebuah
Kota Jasa.

Kota Langsa sekarang kota yang sedang berbenah menuju


lebih baik pada masa yang akan datang baik itu kebersihan,
keindahan, kesejukan dan juga bidang tatalaksana Reformasi
Birokrasi .

14
2.4.6. Pengadaan PPPK Kota Sabang Tahap 1 Tahun 2019

Pengadaan PPPK Kota Sabang Tahap 1 tahun 2019 –


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
telah menyampaikan Surat tentang Pengadaan PPPK Tahap 1 2019
kepada seluruh Kabupaten/Kota pada tanggal 4 Februari 2019
beserta jadwal persiapan, pelaksanaan seleksi, dan pengangkatan
sebagai PPPK dalam pengadaan PPPK Tahap I Tahun 2019.

Ditetapkannya PP Nomor 49 Tahun 2018, memungkinkan


untuk dilakukannya perekrutan ASN melalui skema PPPK dan
diharapkan dapat menjadi solusi terhadap tenaga Non PNS,
sebagaimana dimaksud pada angka 2 untuk dapat mengikuti seleksi
dan diangkat menjadi PPPK bagi mereka yang dinyatakan lulus
seleksi.

Peraturan Pemerintah dimaksud sudah disosialisasikan pada


tanggal 23 Januari 2019 di Batam yang dihadiri oleh ± 530 (lima
ratus tiga puluh) PPK daerah yang sebagian besar diwakili oleh
Sekretaris Daerah dan/atau Kepala Badan Kepegawaian Daerah.

Dalam tahun 2019, akan dilakukan rekrutmen ASN (CPNS


dan PPPK) pada Kota Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) yang diawali tahap I perekrutan PPPK untuk jabatan-jabatan
Guru, Tenaga Kesehatan, dan Penyuluh Pertanian dari Tenaga
Honorer Eks Kategori II (TH Eks K-II) yang ada dalam database
BKN dan memenuhi persyaratan Peraturan Perundang-Undangan.

2.4.7. Membangun Pidie Mulai dari Gampong (Sigli)

BUPATI Pidie Sarjani Abdullah dan Wakil Bupati M.


Iriawan, menempatkan pembangunan gampong sebagai bagian
terpenting dalam perwujudan cita-cita pembangunan Kabupaten
Pidie.

15
Perkembangan gampong kini sangat signifikan,
dengan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBN,
Alokasi Dana Gampong/Desa (ADG) dari pemerintah
kabupaten/kota, dan Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong
(BKPG) dari Pemerintah Aceh, benar-benar digunakan untuk
pembangunan gampong.

Kabupaten Pidie memiliki potensi sumber daya alam yang


terkenal dengan kesuburan tanahnya, berbagai potensi ekonomi
antara lain, potensi di sektor pertanaian, tanaman pangan dan
holtikultura seperti padi, kedelai, jagung, tomat, bawang merah,
cabai, semangka, ubi kayu.

Potensi di sektor perkebunan seperti, kakau, kopi dan rotan.


Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah mengatakan, kewenangan
pengggunaan dan pengelolaan dana diberikan sepenuhnya kepada
gampong dan harus dapat dimanfaatkan dengan baik untuk
mewujudkan gampong yang mandiri, demokratis, dan sejahtera.
Membangun Pidie dari gampong menjadi andalan dalam
menggerakkan perekonomian, membangun infrastruktur dan
memberdayakan masyarakat sekaligus menciptakan sebanyak-
banyaknya lapangan kerja di gampong.

2.4.8 Kasus Pelayanan Publik Bisa Dilapor Via Online

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh terus melakukan


pembenahan dalam memberikan pelayanan publik. Namun jika
warga merasa tidak puas dengan pelayanan atau terdapat
pelanggaran, bisa melaporkannya secara online kepada pengelola
pengaduan di setiap instansi pemerintah.

16
Laporan itu bisa disampaikan melalui kanal website;
www.lapor.go.id, SMS; 1708 dengan format ACEH (spasi) Isi
Laporan, mobile Apps LAPOR!, Twitter; @LAPOR1708 dengan
menyertakan #LAPOR, Facebook; Layanan aspirasi dan pengaduan
online rakyat, dan Instagram; @lapor1708 atau datang langsung ke
penggelola pengaduan di setiap dinas.

Layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (Lapor!)


merupakan sistem penggelolaan pengaduan pelayanan publik
nasional atau disingkat dengan SP4N dan diciptakan untuk memberi
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi. SP4N
ini juga terintegrasi dengan SMS Center Gubernur.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian


Aceh, Marwan Nusuf mengatakan, penanganan pengaduan secara
efektif berefek pada terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik,
sehingga bisa memperkuat fungsi pelayanan publik.

Di samping itu, tujuan pembentukan SP4N, lanjut Marwan,


agar penyelenggara pelayanan publik atau instansi pemerintah dapat
menggelola pengaduan masyarakat secara sederhana, cepat, tepat,
tuntas, dan terkoordinasi dengan baik. Selanjutnya, sambung
Marwan, instansi pemerintah juga harus memberikan akses kepada
masyarakat yang menyampaikan pengaduan, sehingga
kualitas pelayanan publik di Aceh semakin membaik.

2.4.9 Aceh Sudah Miliki 10 PTSP Kemenag, Termasuk di Kawasan


Terpenci
BANDA ACEH – Hingga saat ini
jajaran Kanwil Kemenag Aceh sudah memiliki 10 unit Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP), yang tersebar di sejumlah wilayah di
Aceh.

17
Hal itu disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H
M Daud Pakeh didampingi Kabag TU H Saifuddin SE
kepada Serambinews.com. Daud Pakeh mengatakan bahwa hingga
saat ini Aceh telah meluncurkan 9 PTSP di tingkat Kabupaten/Kota
dari 23 kab/kota se Aceh. Selain itu juga ada PTSP di Kantor
Wilayah di Banda Aceh."Termasuk di Kemenag pulau terluar dan
terjauh Aceh, yaitu Aceh Singkil telah diluncurkan PTSP," sebut
Kakanwil.Kakanwil menambahkan PTSP sebagai langkah dalam
mengimplementasikan Program Direktif Menteri Agama.Dalam
upaya mewujudkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, yang
mudah dan cepat.
Semua dilaksanakan secara terintegrasi, sehingga
masayarakat cukup datang ke PTSP untuk mendapatkan pelayanan,
dan melalui PTSP juga menimalisasi interaksi petugas dengan
masyarakat, sehingga menimbulkan tata kelola pemerintah yang
bersih. Kemenag menginginkan melalui PTSP ini dapat
mewujudkan pelayanan yang mudah, tranparan, akuntabel dan
terjangkau.

2.4.10 Imigrasi Meulaboh Berikanan Pelayanan di Hari Libur

KBRN, Meulaboh: Kantor Imigrasi Kelas II Non Tempat


Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat,
memberikan pelayanan spesial dihari libur kepada masyarakat
sebagai rangkaian memperingati Hari Bhakti Imigrasi ke - 69 tahun
2019.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Meulaboh, Imam


Santoso, mengatakan, pelayanan spesial dibuka setiap hari Sabtu,
terhitung sejak tanggal 5 Januari sampai hari Sabtu terakhir jelang
peringatan Hari Bhakti Imigrasi, tanggal 26 Januari 2019.

18
Pelayanan masyarakat dibuka mulai 08.00 WIB sampai
pukul 12.00 WIB, pelayanan tersebut tidak seperti biasanya, karena
hanya diberikan dalam Januari 2019 ini sebagai kado istimewa untuk
masyarakat di wilayah kerjanya. Biasanya Imigrasi Meulaboh dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat seyogyanya setiap hari
kerja, yakni dimulai dari hari Senin hingga Jumat, namun saat ini
telah ditambah pada hari Sabtu.

Masyarakat dipersilahkan datang ke Kantor Imigrasi dengan


membawa persyaratan KTP, KK, akta kelahiran atau ijazah serta
paspor lamanya sebagai persyaratan kelengkapan administrasi

2.4.11 Pemko Operasikan Mall Pelayanan Publik


BANDA ACEH - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh
mulai 2019 nanti akan mengoperasikan Mall Pelanan Publik.
Demikian disampaikan Wali Banda Aceh, Aminullah Usman pada
pertemuan dengan Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan
Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I Kemenpan RI,
Noviana Andrina, di Pendapa Wali Kota, Sabtu (29/12).

Wali Kota menjelaskan, konsep mall merupakan solusi


pelayanan terpadu yang saat ini masih belum terintegrasi antara
pelayanan pemerintah daerah dengan pelayanan dari instansi dan
lembaga lain, seperti BUMN dan BUMD. “Semua nanti ada di
Mall Pelayanan Publik (MPP). Tentunya di bawah naungan
DPMTSP Banda Aceh

Ada 11 Mall Pelayanan Publik yang sudah di Launching,


tentunya dengan karakteristik yang berbeda beda. Untuk Banda
Aceh diharapkan sebelum bulan Agustus MPP sudah bisa
dilaunching.

19
2.4.12 Kankemenag Pidie Jaya Mulai Terapkan Pelayanan Terpadu Satu
Atap
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Kantor
Kementerian Agama (Kankemenag) Pidie Jaya akan menerapkan
Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP).Kepala Tata Usaha Kanwil
Kemenag Aceh H Saifuddin SE dalam sambutan mengatakan PTSP
merupakan salah satu program Kementerian Agama. Dengan adanya
program tersebut diharapkan masyarakat akan mendapat pelayanan
terbaik dan mudah.Kalau bisa dipermudah, untuk apa dipersulit.
Karena sebagai ASN harus mampu melayani dan memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa pilih kasih,” tegas
Saifuddin. Selain Pidie Jaya, sebelumnya ada tujuh kabupaten/kota
yang sudah menerapkan PTSP yaitu, Bener Meriah, Aceh Tengah,
Aceh Tenggara, Simeulu, Gayo Lues, langsa serta Kota
Subulussalam.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Reformasi birokrasi merupakan perubahan yang dilakukan untuk


memperbaiki hubungan di dalam birokrasi dan antara birokrasi dengan masyarakat.
Tujuan dari reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik baik
kualitas sumber daya manusia maupun kualitas lembaga publik itu sendiri. Bentuk
dari reformasi ini adalah gerakan one agency one innovation yang mewajibkan
setiap Lembaga/Kementerian dan Pemerintah Daerah untuk menciptakan inovasi
dalam pelayanan publik yang. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Indonesia
Tahun 2014 merupakan metode sebagai entry point untuk mendukung gerakan One
Agency One Innovation.
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2014 berhasil
dimenangkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dengan inovasinya berupa
Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur melalui Aplikasi e- Kinerja. Aplikasi ini
merupakan aplikasi web untuk mengukur kapasitas kinerja aparatur pemerintah
melalui situs web resmi pemerintah. Pemberlakuan aplikasi ini menuntut pegawai
untuk memasukkan data-data pekerjaannya setiap hari atau paling lama seminggu
serta membantu para pemimpin SKPD untuk memonitor tugas pokok serta fungsi
pegawai dibawahnya. Hasil dari penggunaan aplikasi ini adalah penilaian prestasi
kerja pegawai sesuai dengan grade yang dimiliki individu serta memberikan
transparansi informasi kinerja SKPD secara real time.
Oleh karena itu, inovasi aplikasi e-kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh
merupakan sebuah terobosan dalam sistem birokrasi pemerintah yang berfungsi
untuk meningkatkan kualitas hubungan birokrasi baik antara sumber daya manusia
yang ada di dalam birokras itu sendiri maupun hubungan antar lembaga birokrasi
serta sebagai instrument untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di
Indonesia.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://bandaacehkota.go.id/berita/4479/reformasi-birokrasi.html

https://www.kompasiana.com/abdullahabdulmuthaleb/54f8fd9aa33311d33b8b49cf/op
en-puskesmas-inovasi-baru-reformasi-birokrasi-di-kota-banda-aceh

https://www.academia.edu/6018637/Ujian_Pertama_Reformasi_Birokrasi_di_Aceh

https://www.academia.edu/15595098/REFORMASI_BIROKRASI_DI_INDONESIA

https://www.academia.edu/19322165/Reformasi_Birokrasi_Penerapan_E-
Kinerja_Kota_Banda_Aceh?auto=download

https://metrorakyat.com/langsa-kota-jasa-konsep-ke-arah-itu-lebih-cepat-menuai-
perkembangan/

http://aceh.tribunnews.com/2018/10/13/bpn-langsa-deklarasi-zona-integritas

https://zonamedia.co/news/kantor-pertanahan-kota-langsa-bersama-forkopimda-
menandatangani-zona-integritas/

http://jdih.langsakota.go.id/uploads/LAKIP_KOTA_LANGSA_2017.pdf

http://www.bpkp.go.id/aceh/berita/read/14295/10/Implementasi-Aplikasi-SIMHP-di-
Inspektorat-Kota-Langsa.bpkp

https://afnews.co.id/2018/12/bpn-kota-langsa-raih-penghargaan-zona-integritas-wbk-
dan-wbbm-dari-kementerian-panrb/

http://rri.co.id/banda-
aceh/post/berita/662368/pemerintah/pengadilan_negeri_sabang_canangkan_zona_int
egritas_menuju_wilayah_bebas_korupsi_di_jajarannya.html

http://www.pn-sabang.go.id/?p=4064

https://infoasn.id/pppk/pengadaan-pppk-kota-sabang-tahap-1-tahun-2019.html

http://mediaaceh.co/2016/05/membangun-pidie-mulai-dari-gampong/

http://pn.pn-sigli.go.id/2018/06/22/penerapan-reformasi-birokrasi-dan-penerapan-
zona-integritas-pada-pengadilan-negeri-sigli-adnen-syahputra-se-m-si-sekretaris-
pengadilan-negeri-sigli/

http://pn.pn-sigli.go.id/2018/06/28/penerapan-peraturan-mahkamah-agung-nomor-09-
tahun-2016-tentang-pedoman-penanganan-pengaduan-whistleblowing-system-di-
mahkamah-agung-dan-badan-peradilan-yang-berada-dibawahnya-melalui-aplikasi-siste/

22
http://www.lintasgayo.com/7814/reformasi-birokrasi-di-gayo.html

http://lintasgayo.co/2017/09/06/pemerintah-aceh-dukung-reformasi-birokrasi

http://lintasgayo.co/2018/01/22/reformasi-birokrasi-program-prioritas-pemerintah-
aceh

https://www.acehprov.go.id/news/read/2014/08/27/1343/aceh-tengah-konsen-
lakukan-inovasi-pelayanan-publik.html

https://aceh.antaranews.com/berita/64025/kpp-pratama-meulaboh-bukukan-
penerimaan-pajak-rp46205-miliar

https://www.mahkamahagung.go.id/id/berita/3554/indeks-reformasi-birokrasi-dan-
sakip-mahkamah-agung-meningkat

https://www.bireuenkab.go.id/unduh/lkip/1469767970LKIP.pdf

https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/21/mzprqp-bireuen-dan-
kemitraan-kerja-sama-reformasi-birokrasi

https://www.undp.org/content/dam/indonesia/Project%20Docs/PGSP/ROAD%20MAP%
20REFORMASI%20BIROKRASI%20ACEH_VERSI%20CETAK%20LAUNCHING.pdf

http://kompak.or.id/id/themedia/read/merancang-sasaran-pembangunan-kabupaten-
bireuen

https://www.acehtrend.com/2018/11/13/kepala-bappeda-aceh-perencanaan-murni-
tugas-birokrasi/

http://aceh.tribunnews.com/2019/04/01/kini-disdukcapil-banda-aceh-layani-
pembuatan-ktp-dan-kk-di-hari-libur.
http://aceh.tribunnews.com/2018/12/30/2019-pemko-operasikan-mall-pelayanan-
publik.

http://aceh.tribunnews.com/2018/11/24/kankemenag-pidie-jaya-mulai-terapkan-
pelayanan-terpadu-satu-atap.

23

Anda mungkin juga menyukai