DISUSUN
O
L
E
H;
NAMA : IRFANDI KOTO
KELAS : XI IPS 3
B.STUDI : PKN
G.PEM : B. NAPITUPULU
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….….1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………...2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Demokrasi.....................................................................3
B. Ciri-ciri Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa
Reformasi.............4
C. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi
pada Masa
Reformasi………………..……………………………………….5
D. Kesimpulan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa
Reformasi……………………………………………………………..….7
BAB II
PENUTUP………………………………………………………………………………
……8
Daftar
Pustaka......................................................................................
......................9
BAB I
PEMBAHASAN
PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILA PADA MASA
REFORMASI (masa 1998-sekarang)
A. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos”
yang berarti rakyat atau “kratos” berarti pemerintah. Jadi
demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan
dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat
diikut sertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
Demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan
dan praktik penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa
perubahan pelaksanaan demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini,
yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom
penuh
Saat ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan
etika, moral dan aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi
keblabasan yang telah diyakini banyak pihak. Kekuatan rakyat yang
tanpa etika dan aturan itu sangat mungkin menjadi kontraproduktif
yang akan menghancurkan bangsa ini. Namun dalam perjalanan
demokrasi dalam era reformasi berjalan terlalu cepat dan tidak
terarah. Dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan
peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan
peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan
menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada
prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara
lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR
– MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknya
lembaga-lembaga tinggi yang lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang
demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR
tentang Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara
yang bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
ü Saran
· Demokrasi pancasila di era reformasi Indonesia harus lebih di
pehami karna agar semua masyarakat Indonesia bisa membedakan
antara demokrasi pancasila di Indonesia dengan Negara lain.
· Diharapkan kita sebagai generasi bangsa agar tetap menjunjung
tinggi nilai-nilai pancasila dan merealisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Menghargai pendapat orang lain serta menyelesaikan
masalah secara musyawarah mufakat tanpa adanya kekerasan
sehimgga negara kita tetap damai dan tenteram
BAB II
PENUTUP
makalah ini.
- www.google.com