Anda di halaman 1dari 14

KANKER

PARU-PARU
Dosen Pengampu : Agung Giri Samudra,S.Farm,M.Sc

KELOMPOK IV
1. Dinda Rahayu putri (F1G018002)
2. Wahyu Alamsyah(F1G018006)
3. Ridho Kurnia(F1G018034)
4. Yohana tamara (F1G020009)
5. Riski Padilah Nasution ( F1G020021)
6. Dinia Riska Shafira (F1G020023)
7. Ghina Jaisy Putri (F1G020026)
8. Azkia Kamila Iqbal (F1G020030)
9. Pegy permata arianti (F1G020036)
10. M. Hammam Muhaimin (F1G020039)
11. Sherly Muthiara Armelia (F1G020042)
12. Fernando (F1G020045)
01 02
PENGERTIAN KANKER ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
PARU-PARU KANKER PARU-PARU

03 04
EFEK DAN FAKTOR RESIKO GEJALA DAN TANDA KANKER PARU-
KANKER PARU-PARU PARU

05 06
PENGOBATAN DAN CARA KERJA DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN
OBAT KANKER PARU-PARU OBAT KANKER PARU-PARU
Kanker paru umumnya dibagi menjadi dua kategori besar,
yakni kanker paru sel kecil (small cell lung cancer-SCLC) dan
kanker paru non-sel kecil (non-small cell lung cancer-
NSCLC). Kategori NSCLC terbagi lagi menjadi
adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel
besar. Sekitar 80% kasus kanker paru merupakan NSCLC.
Kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker.
Sekitar 32% dari semua kematian akibat kanker pada pria dan
25% pada wanita disebabkan oleh kanker paru. Sebagian besar
kasus kanker paru terjadi pada individu berusia 35-75 tahun
DEFINISI KANKER
dengan insidensi puncak terjadi antara usia 55 65 tahun. Di PARU-PARU
Amerika Serikat pada tahun 2010, 157.300 orang
diproyeksikan meninggal akibat kanker paru-paru. Angka
tersebut melebihi total jumlah kematian akibat kanker kolon,
rektum, payudara, dan prostat. Hanya sekitar 2% pasien
kanker paru yang didiagnosis dengan metastasis dapat tetap
hidup lima tahun setelah diagnosis. Tingkat kelangsungan
hidup untuk kanker paru yang didiagnosis pada stadium awal
lebih tinggi, yakni sekitar 49% dapat bertahan hidup selama
lima tahun atau lebih.
Penyebab pasti kanker paru belum diketahui, namun paparan
atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat
karsinogenik merupakan faktor penyebab utama, disamping
adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik,dan lain-
lain. Dari beberapa kepustakaan, telah dilaporkan bahwa
etiologi kanker paru sangat berhubungan dengan kebiasaan ETIOLOGI DAN
merokok. Lombard dan Doering (1928) melaporkan tingginya PATOFISIOLOGI
insiden kanker paru pada perokok dibandingkan dengan yang
tidak merokok. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah
KANKER PARU-PARU
rokok yang dihisap per hari dengan tingginya insiden kanker
paru. Dikatakan bahwa 1 dari 9 perokok berat akan menderita
kanker paru. Laporan beberapa penelitian mengatakan bahwa
perokok pasif pun berisiko terkena kanker paru. Diperkirakan
25% kanker paru dari pasien bukan perokok berasal dari
perokok pasif. Terdapat perubahan/mutasi beberapa gen yang
berperanan dalam kanker paru, yakni proto oncogen, tumor
supressor gene, dan gene encoding enzyme.
Paparan
• Zat Karsinogen
Asbestos, sering menimbulkan Polusi Udara
mesotelioma
• Radiasi ion pada pekerja tambang
uranium
ETIOLOGI LAIN DARI
• Radon, arsen, kromium, nikel,
polisiklik hidrokarbon, vinil klorida
KANKER PARU YANG
PERNAH DILAPORKAN

Penyakit Paru Riwayat Paparan Radiasi Daerah


Seperti pneumonitis intersisial
Torak dan Genetik
kronik
Efek dari Kanker paru akan memicu penyumbatan di saluran udara
utama sehingga menyebabkan penumpukan cairan disekitar paru-
paru (disebut efusi pleura). Kondisi ini ditandai nyeri saat bernapas,
batuk, demam, dan sesak napas. Selain itu ada juga efek yang akan EFEK YANG
terjadi didalam tubuh timbul gejala seperti batuk yang semakin
memburuk, nyeri dada konstan, kesulitan bernapas, batuk darah, TERJADI DI DALAM
infeksi paru-paru, dan rasa lelah. Anda
mungkin akan mengalami kehilangan darah yang berlebih tanpa
juga TUBUH
alasan yang jelas.
Faktor resiko kanker paru-paru disebabkan oleh asap rokok baik pada perokok aktif maupun
perokok pasif, Perempuan perokok memiliki risiko kanker paru tiga kali lebih tinggi dari laki-laki
perokok. Sementara perempuan tidak merokok tetap memiliki risiko lebih tinggi dua kali
dibandingkan laki-laki tidak merokok.
Paparan asap rokok lingkungan mempunyai peran secara alamiah terhadap etiopatogenesis kanker
paru. Asap rokok lingkungan termasuk paparan asap dari orang tua, pasangan dan tempat kerja.
Zat karsinogenik pada asap rokok dapat merangsang perubahan dan mutasi pada sel.
Meskipun anak-anak bukan perokok tetapi iritasi kronis zat karsinogenik dari asap rokok orang tua
FAKTOR RESIKO
dapat menyebabkan perubahan sel yang dapat memicu terbentuknya sel tumor ganas. Adanya riwayat TERJADINYA
kanker dalam keluarga dapat meningkatkan risiko kanker paru pada perempuan. Risiko kanker paru
juga meningkat pada pasien dengan riwayat TB (tuberkulosis) sebelumnya. KANKER
Faktor lain yang menyebabkan kanker paru-paru adalah polusi udara dan paparan pada
lingkungan kerja (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Selain itu risiko kanker paru
PARU-PARU
meningkat dengan bertambahnya usia. Kerusakan sel yang terjadi sebelumnya membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk berkembang menjadi kanker. Semakin bertambah usia maka semakin lama
kemungkinan terpapar dengan berbagai faktor risiko untuk terjadinya kanker paru. Penanganan pasien
penderita kanker paru-paru salah satunya dapat dilakukan dengan pembedahan toraks. Saluran
pernafasan terletak hampir seluruhnya di dalam toraks. Sehingga toraks mempunyai peranan penting
dalam pernapasan (Asih & Effendy, 2014). Pasien yang membutuhkan pengobatan atau intervensi
dengan operasi untuk penyakit paru-paru harus menjalani operasi toraks (Ferguson, 2007).
Pada stadium awal, sebagian
besar kanker paru tidak
menunjukkan gejala klinis.
Gejala dan tanda kanker paru
umumnya terjadi pada kasus
stadium lanjut, antara lain:

GEJALA DAN
1. Lokal TANDA KANKER
PARU-PARU
Batuk baru atau Mengi/ stridor
batuk yang lebih karena obstruksi
Hemoptisis
hebat pada batuk saluran napas
kronis

Kadang terdapat
kavitas seperti Atelektasis
abses paru
2. Invansilokal

VENUS SATURN MARS

• • Sindrom vena kava


Nyeri dada
superior
• Suara serak

• Sesak napas karena • Sindrom Pancoast,


efusi pleura • Sindrom Horner
karena invasi pada
(facial anhidrosis,
pleksus brachialis dan
• Invasi ke perikardium ptosis, miosis)
saraf simpatis servikalis
yang menyebabkan
tamponade atau aritmia
3. Gejala penyakit metastasis

Pada otak, tulang, hati, Hematologi : leukositosis,


adrenal anemia, hiperkoagulasi

Limfadenopati servikal dan Endokrin : sekresi berlebihan hormon


supraklavikula paratiroid

Sindroma Paraneoplastik: Dermatologik : eritema


Terdapat pada 10% pasien multiformis, hiperkeratosis,
dengan kanker paru jari tabuh

Sistemik : penurunan berat Renal : syndrome of inappropriate


badan, anoreksia, demam andiuretic hormone (SIADH)
Neurologik : dementia, ataksia, tremor,
neuropati perifer.
Operasi Radioterapi
Operasi dilakukan jika kanker masih berada Radioterapi merupakan metode
di satu sisi paru-paru dan belum pengobatan yang dilakukan setelah
menyebar ke sisi lain paru atau organ operasi, untuk membunuh sel kanker
lain (stadium I dan II).
PENGOBATAN
yang masih tersisa.
KANKER
PARU-PARU

Kemoterapi
Pada kanker stadium lanjut, kemoterapi Krioterapi
 dilakukan selama beberapa minggu Terapi fotodinamik
Jenis pengobatan ini menggunakan gas
atau beberapa bulan untuk membunuh Pengobatan ini ditujukan pada
dengan suhu yang sangat dingin
sel kanker, serta menghambat penderita kanker paru-paru
untuk menyusutkan tumor atau
pertumbuhan dan penyebaran sel stadium awal yang menolak
membunuh sel kanker. Krioterapi
kanker yang masih tersisa setelah untuk menjalani operasi.
 dilakukan jika kanker telah
operasi. Terapi fotodinamik
menyumbat saluran pernapasan,
menggunakan sinar laser
sehingga penderita sulit bernapas.
untuk menghancurkan sel
kanker.
 
Selama terapi carboplatin tidak boleh mengonsumsi obat aspirin

Obat carboplatin tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan


menyusui

Tidak boleh memberikan jamu atau obat herbal selama


pengobatan dengan carboplatin
CARA KERJA OBAT
KANKER PARU-PARU
Obat phenytoin dikontraindikasikan pemberian dengan
obat carboplatin

Obat phenytoin dikontraindikasikan pemberian dengan


obat carboplatin

Penderita kanker dengan kondisi cacar air, herpes , dan penyakit ginjal tidak
boleh menggunakan obat carboplatin atau dengan ketentuan khusus oleh dokter
sebelum penggunaan.
DOSIS DAN
CARA

C
PENGGUNAAN
A B
Dosis & Cara Penggunaan
Aturan penggunaan Carboplatin:
OBAT KANKER
PARU-PARU
Carboplatin tersedia dalam bentuk injeksi intravena
Carboplatin adalah obat yang
Carboplatin dengan dosis 10 mg/ 1 ml, 50 mg/5 ml, 150 mg/15
digunakan untuk membantu mengobati
Carboplatin Termasuk ml, 450 mg/5 ml, dan 600 mg/60 ml. Dosis
berbagai jenis kanker, seperti
golongan obat keras, maksimum pemberian carboplatin adalah 900 mg,
pengobatan kanker ovarium lanjut dan
hanya bisa digunakan tetapi jumlah pemakaian dilihat dari kondisi
kanker paru. Carboplatin adalah obat
berdasarkan resep Dokter. beratnya kanker. Penggunaan yang berlebihan
kemoterapi yang mengandung
Pemberian obat harus dapat meningkatlan efek toksisitas pada fungsi
platinum. Obat ini dapat digunakan
dilakukan oleh tenaga ginjal. Nilai kadar GFR ( glumerular Filtration
sebagai terapi tunggal atau
kesehatan. Rate) di ginjal juga harus diperhatikan guna
dikombinasikan dengan obat lain untuk
memperlambat atau menghentikan menghitung laju eksresi obat setelah pemakaian.
pertumbuhan sel kanker. Dewasa: Karsinoma ovarium stadium lanjut; Kanker
paru-paru sel kecil Pasien yang sebelumnya tidak
diobati: 400 mg/m2 sebagai infus jangka pendek
tunggal; tidak boleh diulang sampai 4 minggu
setelah pemberian sebelumnya dan / atau sampai
jumlah neutrofil setidaknya 2.000 sel/mm3 dan
jumlah trombosit setidaknya 100.000 sel/mm3.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai