By :
Dr. PURNAMA SIMANJUNTAK
ZAT GIZI “ESSENTIAL”
L-HISTIDIN, L-ISOLEUSIN, L-LEUSIN, L-
ASAM AMINO METIONIN, L-FENILALANIN, L-TEONIN, L-
TRIPTOFAN, L-VALIN
ASAM LEMAK ASAM LINOLEAT
VITAMIN LARUT DALAM C, B12, ASAM FOLAT, NIASIN, ASAM
AIR PANTOTENAT, B6, B2, B1
VITAMIN LARUT DALAM A, D, E DAN K (K DAPAT DISINTESIS
LEMAK MIKROORGANISME USUS)
MIKROMINERAL Ca, Cl, Mg, P, K, Na
MIKROMINERAL Cr, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Se, DAN Zn
SELULOSA, HEMISELULOSA, PEKTIN,
SERAT MAKANAN
LIGNIN DAN GUM
AIR
PENGGUNAAN KARBOHIDRAT, LEMAK
ENERGI DAN PROTEIN DALAM BERBAGAI
PERBANDINGAN
Gambar 1. Bagian dari lambung dan duodenum
FAKTOR-FAKTOR KETAHANAN MUKOSA LAMBUNG
4. PROSTAGLANDIN
Definisi : Proses pemecahan molekul – molekul
organik besar, yang berasal dari makanan menjadi
molekul yang lebih kecil sehingga dapat diabsorbsi
dinding usus
Proses tersebut dibantu oleh enzim-enzim hidrolase
saluran cerna
Bentuk molekul yang dapat diserap : Asam
Amino, Monosakarida, Monoasilgliserol, Gliserol &
Asam Lemak, Vitamin & Mineral
PENCERNAAN dalam MULUT
Di dalam rongga mulut terdapat : Saliva (sekresi
kelenjar parotis, submaksilaris, sublingualis)
Dipengaruhi : Sistem Saraf Otonom karena
berbagai rangsangan :
a. Psikis : mis melihat, memikirkan, mencium bau
makanan
b. Mekanis : mis adanya makanan di dalam mulut
c. Kimia : mis makanan manis, asin, asam
SUSUNAN SALIVA
Air : 99,5 % ph : 6,8
Bahan padat :
a.Albumin & Globulin.
b.Mucin : glikoprotein = Diendapkan dengan Asam Encer
/Alkali/ Larutan (NH4)2 SO4 jenuh →hidrolisis → protein
+ mucoitin sulfat
c.ION² ORGANIK : K+, Ca++, HCO3= , Iodine, IgA
Tiosianat & obat-obatan, mis : alkohol, morfin
(ekskresi)
ENZIM
Amilase saliva = ptialin
Bekerja pada lingkungan Glikosidik 1,4
katalisa hidrolisis polisakharida →
disakarida/monosakarida
aktivatornya : ion Cl-, Br-, J-, NO3 = , SO4=, PO4 =
pH optimal : 6,8
pH < 4 → tidak aktif (dalam lambung)
waktu kerja pendek dilanjutkan dengan amilase
pancreas
CON’T
Fungsi Saliva :
Mencernakan makanan
Ekskresi zat-zat
Melindungi mukosa mulut
Melarutkan makanan kering & padat
Melicinkan gumpalan makanan → mudah ditelan
II. Pepsin
• Sel “chief” → proenzim (zimogen) pepsinogen + Hcl →
protein (polipeptida) → dipeptida/monopeptida
• Pepsin = endopeptidase, spesifik untuk ikatan Peptida yang
dibentuk oleh Asam amino aromatik atau Asam amino
dikarboksilat
• Eksopeptidase → menghidrolisis ikatan peptida yang dekat
dengan residu gugus N /C terminal
III. Renin (kimosin)
Hanya ada pada lambung bayi
Koagulasi susu, cegah aliran cepat dari lambung
Kasein susu + Ca renin →Ca parakaseinat / dengan
Pepsin → pecah kembali
Untuk buat keju
IV.Lipase
Fungsi : hidrolisis tri-asilgliserol (= trigliserida)
menjadi rantai pendek & sedang
Analisa Getah lambung
Klinik: untuk mengetahui kelainan sekresi
getah lambung (HCl).
Cara pemeriksaan:
a. puasa = lambung kosong
b. post stimulan: alkali, caffein, insulin
c. dengan Test meal= makanan khusus.
Yang diukur: keasaman bebas/ total
CON’T
Types of Secretory
Epithelial Cells
PDS/MED/MCT/2010 17
Proses Pembentukan HCl
Ion H dihasilkan di dalam sel-sel parietal,
Dengan bantuan enzim karbonik anhidrase mengubah CO2 +
H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Ion H+ ditranspor ke lumen kelenjar gaster secara transpor
aktif dengan pertukaran K+
Proses ini terjadi dengan bantuan H+ K+ATPase pump
Pada saat sel parietal aktif, H+K+ATPase pump, berada di
membran secretory canaliculi
Pada saat sel parietal tidak aktif, H+K+ATPase pump, berada di
cytoplasmic tubulovesicle
Ion Bikarbonat (HCO3-) dikeluarkan ke cairan interstitial
melalui mekanisme “countertransport” ion HCO3- keluar
dan ion Cl- masuk.
18
Proses Pembentukan HCl
Ion Cl- kemudian berdifusi melewati membran sel melalui
kanal-kanal ion klorida menuju lumen dari kelenjar gaster
Ion Bikarbonat dilepaskan oleh sel parietal ke dalam aliran
darah meningkatkan pH kondisi ini disebut “alkaline
tide”
Sekresi HCl juga distimulasi oleh Histamine, Gastrin dan
asetilkolin melalui Reseptor H2, Reseptor Gastrin, dan
Reseptor muskarinik
Neurotransmiternya adalah asetilkolin, yang berasal dari N.
Vagus
Proses aktivasi receptor dibagi 2:
Ikatan Histamine dengan reseptornya akan mengaktifkan
adenilat siklase sehingga meningkatkan cyclic AMP
Aktivasi reseptor Gastrin dan muskarinik akan mengaktifkan
protein kinase / phosphoinositide signaling pathway
19
Parietal Cell
20
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sekresi getah lambung
3. Karboksi peptidase
suatu eksopeptidase, bersifat Proteolitik
mengandung Zn
Katalisis hidrolisa pada ikatan peptida di ujung
molelul di sisi karboksil bebas polipeptida →Asam
amino
CON’T
4. Amilase pankreas
= amilase saliva.
hidrolisis karbohidrat
pH optimal 7
6. Kolesterol esterase
Kolesterol bebas + asam lemak → ester kolesterol
- Asam lemak
Diaktifkan oleh garam empedu
PENYEBAB:
SINTESIS KOLESTEROL HATI MENINGKAT
SINTESIS ASAM EMPEDU MENURUN
(MENURUNNYA AKTIFITAS 7 ∝- HIDROKSILASE)
Absorbsi makanan
• Absorbsi makanan dari GIT : 90 % di absorbsi
melalui sel epitel mukosa usus halus.
• Dalam lambung tidak terjadi penyerapan kecuali
alkohol.
• Air sebagian kecil diserap melalui usus halus,
sebagian besar diserap dalam kolon
• Di dalam usus halus konsistensi makanan lebih cair,
di dalam kolon lebih padat
CON’T
Mekanisme absorbsi :
1. Difusi
diserap melalui celah pada dinding sel epitel
mukosa usus halus→ sirkulasi portal →hati
tidak membutuhkan energi
2. Transport aktif
absorbsi sebagian besar melalui mekanisme ini
Membutuhkan bantuan protein pengangkut
(carrier)
membutuhkan energi
3. Sitotaksis
makanan masuk ke sel absorbsi melalui proses
piknositotik dalam gelembung kecil (vakuole)
4. Persorpsi
makanan masuk melalui antar sel absorbsi
HASIL AKHIR PENCERNAAN
KARBOHIDRAT : MONOSAKHARIDA (GLUKOSA, GALKTOSA DAN
FRUKTOSA)
Disakariduria
Disebabkan defisiensi disakaridase →ekskresi
disakarida dalam urine meningkat
Gangguan absorbsi disakarida dapat terjadi karena
kerusakan dinding usus (sprue) atau karena
penimbunan disakarida dlm usus.
CON’T
• Malabsorbsi monosakarida
Kelainan kongenital,
Absorbsi Glukosa & galaktosa sangat lambat
karena gangguan pada mekanisme pengemban
(carrier) monosakarida
ABSORBSI LEMAK
Lemak hidrolisis →gliserol, asam Lemak, digliserida,
monoasil gliserida
(gliserol, asam Lemak, digliserida, monoasil gliserida)
+ empedu → Misel (campuran garam empedu lesitin &
kolesterol.)
dapat larut masuk sel mukosa usus halus
pemecahan lengkap gliserol + asam lemak →Resintesa
trigliserida → pembuluh lymphe lacteals rongga
abdomen → ductus thoracicus sebagai kilomikron →
darah
Gambar 2.3. Proses pencernaan, dan penyerapan lemak
CON’T
c. Kilotoraks :
cairan pleura seperti susu, disebabkan
hubungan abnormal antara rongga pleura &
aliran limfe usus halus
th/ triasil gliserol + as.lemak pendek
ABSORBSI ASAM AMINO & PROTEIN
Vitamin larut dalam lemak diserap seperti lemak yang lain. Didalam
lumen usus, vitamin ini larut dalam misel yang disusun oleh
monosiglerida, asam lemak bebas, dan garam empedu. Misel
membawa vitamin melalui unstirred layer ke permukaan mukosa,
kemudian Vitamin diserap secara difusi pasif melalui membran lipid sel
epitel. (Sumber: Davenport, H.W. 1984)
Pembusukan & Peragian dalam Usus
Bakteri usus
= 25 % dari beratkering feses
Bakteri Usus penting:
a.untuk mencerna polisakharida (selulosa) →supaya
dapat di absorbsi
b.Buat asam amino essensial & vitamin
c.Pada manusia bakteri usus membentuk vit K &
Bcompleks.
terimakasih