GOVERNANCE
Kelompok 9
Nama Anggota :
1.Adelia Ovi Marseli (PO.71.39.1.20.074)
2.Indah (PO.71.39.1.20.050)
3.Gita Khoiroh Maruah (PO.71.39.1.20.062)
4.Nurmalasari (PO. 71.39.1.20.024)
5.Tera Anggela (PO.71.39.1.20.037)
6.Mesra jelita kandar putri (Po.71.39.1.20.011)
A. Pengertian Reformasi Birokrasi
.
2. Visi dan Misi Reformasi
Birokrasi
a. Komitmen pimpinan; karena masih kentalnya c. Kesepahaman; ada persamaan persepsi terhadap
budaya paternalistik dalam penyelenggaraan pelaksanaan reformasi birokrasi terutama dari
pemerintahan di Indonesia. birokrat sendiri, sehingga tidak terjadi
perbedaan pendapat yang menghambat
b. kemauan diri sendiri; diperlukan kemauan dan reformasi
keikhlasan penyelenggara pemerintahan (birokrasi)
untuk mereformasi diri sendiri. d. Konsistensi; reformasi birokrasi harus
dilaksanakan berkelanjutan dan konsisten,
sehingga perlu ketaatan perencanaan dan
pelaksanaan
B. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Di Era reformasi merupakan era pemerintahan yang diawasi langsung oleh rakyat, bahkan
kinerja pemerintahan secara keseluruhan yang menilai adalah masyarakat. Terutama untuk
pelayanan publik yang menjadi sorotan, karena pada bagian ini masih sering dijumpai
komplain/ kritik kinerja pemerintahan terutama pelayanan yang kurang efektif dan efisien.
Standar minimal pelayanan sebagai tolak ukur mutu pelayanan pemerintah jika dianalisis
lebih lanjut masih belum dijalankan secara optimal dan belum efektifnya pengawasan internal
pemerintah oleh Aparat Pengawas Intern pemerintah (APIP) : BPKN dan Inspketorat dan
masih lemahnya Satuan Pengawas Internal (SPI), yang menjadikan celah untuk terjadinya
penyimpangan pelaksanaan anggaran.
Maka untuk dapat mewujudkan tata kelola penyenggaraan pemerintah yang
baik tersebut pemerintah membentuk suatu sistem yang dapat mengendalikan
seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Sistem dimaksud adalah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau sering disingkat dengan SPIP,
menerbitkan PP No.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)
Poin Penting PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yaitu
tugas Pimpinan Instansi dari mulai Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan
menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintahan secara
menyeluruh. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di bidang perbendaharaan, Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyelenggarakan sistem pengendalian intern atas masing-
masing penyelanggaraan kegiatan pemerintahan, dan Gubernur/Bupati/Walikota selaku
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah mengatur lebih lanjut dan melakukan
pengendalian atas penyelanggaraan kegiatan pemerintahan di lingkungan pemerintah daerah
yang dipimpinnya. Hal ini tak lain untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
SPIP memiliki empat tujuan, yaitu :
Lingkungan pengendalian.
Penilaian risiko.
Kegiatan pengendalian.
Informasi dan komunikasi.
Pemantauan pengendalian intern.
C. Apa sebenarnya SPI dan SPIP?
SPI : proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan orfanisasi melalui kegiatan yang efektof dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengmanan asset Negara dan ketaatan terhadap peraturan
perundang – undangan ( PP 60/2008, Bab I Ps1 butir 1)
Apa yang dimaksud dengan KKN itu ? mari kita lihat bersama :