Anda di halaman 1dari 22

PERILAKU

PENULISAN
RESEP

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 4
DIANA AYU SAVITRI
AFIFAH NURHIDAYAH K1A019016
K1A019002

BAIQ NABILA ALIFIA KHAIRANI


ANDI SITI FATIMAH ALWI K1A019012
K1A019004

SYIFAUL JANNAH
LOLA APRILIA K1A019064
K1A019042

NURMAYANGGI AULIA SAFITRI


K1QA019052
DEFINISI RESEP Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dokter
hewan, kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan
obat kepada pasien sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
(Mentri Kesehatan Nomer 1027/MENKES/SK/IX/2004)
Resep merupakan aspek yang penting untuk
menunjang kualitas hidup pasien. Untuk
meningkatkan kualitas peresepan di rumah
sakit, resep yang ditulis oleh dokter harus
memenuhi syarat antara lain: kelengkapan
resep, penulisan obat dengan nama generik,
obat termasuk dalam FRS, dan tidak ada efek
samping yang membahayakan.
Resep yang benar ditulis secara jelas, dapat dibaca,
lengkap dan memenuhi peraturan perundang
undangan serta kaidah yang berlaku
FUNGSI RESEP

Resep berfungsi mengurangi kesalahan


dalam pemberian obat kepada pasien baik di
apotek maupun rumah sakit, sehingga dapat
memaksimalkan pengobatan rasional kepada
pasien, kesalahan dalam peresepan dapat
berupa kelalaian pencantuman informasi
yang diperlukan, penuisan resep yang salah,
dan penulisan obat yang tidak tepat (Ardianti
dan Nyamin, 2010)
Unsur-Unsur Resep

inascription signatura
Nama Kota
bagian inti resep, berisi
(sudah dicetak nama obat, kekuatan dan berisi informasi tentang aturran
dalam blanko jumlah obat yang pengguan obat unrk pasien yaitu
resep) dan tanggal diperlukan dan ditulis meliputi frekeunsi, jumlah obat
tulis resep . dengan jelas saat diminum obat, dan lain-lain.

Nama, nomor surat Ditulis dengan symbol R/ bagian ini mencantumkan umumnya udah
izin praktek, alamat (recipe = harap diambil). benttuk sediaan obat tercamtum dalam blanko
praktek dan rumah Biasanya sudah di cetak (BSO) dan jumlahnya. resep(tulisan pro dan
dokter dalam blanko. Bila Cara penulisan (dengan umur). Nama pasien
penulis resep serta diperlukan lebih dari satu singkatan bahasa latin) supaya dicantumkan
dapat dilengkapi bentuk sediaaan tergantung dari macam dalam pro. Sebaliknya
Identitas dokter dengan nomor obat/formula resep, formula resep yang juga mencantumkan berat
telepon dan hari diperlukan penulisan R/ lagi digunakan badan pasien supaya
serta jam praktek.
Biasanya sudah control dosis oleh apotek
superscriptio identitas pasien dapat akurat.
tercetak dalam
blanko resep subcriptio
Pelayanan Resep Di Apotek
1. Skrining Resep
a. Persyaratan Administratif :
- Nama, SIP dan alamat dokter
- Tanggal penulisan resep
- - Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan
berat badan pasien
- Cara pemakaian yang jelas
- Informasi lainnya
b. Kesesuaian farmasetik
c. Pertimbangan klinis

Pelayanan Resep Di Apotek


Pelayanan Resep Di Apotek
2. Penyiapan Obat
a. peracikan
b. Etiket
c. Kemasan Obat Yang Diserahkan
d. Penyerahan Obat
e. Informasi Obat
f. konseling
g. Monitoring Penggunaan Obat
Copy Resep
Bagian-bagian salinan resep:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan APA dan nomor SIA
3. Nama, umur, pasien
4. Nama dokter penulis resep
5. Tanggal penulisan resep
6. Tanggal dan nomor urut pembuatan
7. Tanda R/
8. Tanda “det” atau “deteur”
9. Tuliskan p.c.c (pro copy conform)
Pengelolaan Resep
Langkah - langkah Pengelolaan Resep

1. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan


sesuai nomor resep.
2. Resep yang berisi psikotropika dipisahkan dari resep lainnya
3. Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya.
4. Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan
isimpan di tempat yang telah ditentukan.
5. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur
sehingga memudahkan untuk penelusuran resep.
6. Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran harus
dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan.
7. Resep yang telah disimpan selama dari tiga tahun dapat dimusnahkan
sesuai tata cara pemusnahan.Designer
Tata Cara Penulisan Resep
1. Kaidah Penulisan Resep
a.Satuan berat untuk obat 1 gram (1 g) tidak ditulis 1 gr, (gr = grain = 65 mg)
b.Angka dosis tidak ditulis sebagai perhitungan desimal
c.Jumlah obat yang diterima pasien ditulis dengan angka romawi
d.Nama obat ditulis dengan jelas
e.Dokter telah punya pengalaman dengan obat yang ditulis dalam resep
f. Obat sama dengan nama dagang yang berbeda dimungkinkan
bioavailabilitasnya beda.
Tata Cara Penulisan Resep
g. Harus hati-hati bila akan memberikan beberapa obat seara bersamaan,
pastikan tidak
h. ada inkompatibilatas/interaksi yang merugikan
i. Dosis diperhitungkan dengan tepat
j. Dosis disesuaikan dengan kondisi organ
k. Terapi dengan obat (narkotika) diberikan hanya untuk indikasi yang jelas
l. Ketentuan tentang obat ditulis dengan jelas
m. Hindari pemberian obat terlalu banyak
n. Hindari pemberian obat dalam jangka waktu lama
o. Edukasi pasien untuk cara penggunaan obat khusus, atau tuliskan dalam
kertas yang
p. terpisah dengan resep obat.
q. Ingatkan kemungkinan yang berbahaya apabila pasien minum obat yang lain.
r. Beritahu efek samping obat
s. Lakukan recording pada status pasien
2. Langkah-langkah Menulis Resep
Penulisan resep untuk obat yang diramu/diracik :
a. Tulis huruf R/ (resipe)
b. Tulis nama obat yang terpilih sesuai indikasi
c. Tulis dosis yang diperlukan, untuk anak dan geriatri dosis sudah dihitung
lebih dulu.
d. Tulis permintaan untuk membuat bentuk sediaan obat : contohnya mfla
(misce fac lege artis), fla (fac lege artis), md (misce da)
e. Tulis jumlah obat yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan pemberian obat
f. Diakhiri dengan titik
g. Kalimat berikutnya, tulis S (signa)
h. Tulis apa yang diperlukan untuk menandai obat tersebut, lazimnya adalah cara
penggunaan obat
i. Beri garis penutup dan paraf
j. Tulis pro : nama pasien, umur (terutama untuk anak)
LANGKAH PRESKRIPSI
Pemberian informasi
Penetapan cara pemberian bagi penderita yang
dan dosis yang tepat Pemilihan formula tepat
resep yang tepat

Penulisan prskripsi
Pemilihan Obat Yang Pemilihan BSO yang dalam blanko resep yang
Tepat tepat benar
PEDOMAN PENULISAN RESEP
DOKTER Ukuran blanko resep (ukuran
lebar 10-12 cm, Panjang 15-18
cm)
Penulisan jadwal
Resep ditulis dosis/aturan (bagian Penulisan nama
sekali jadi, tidak signatura) obat
boleh ragu-ragu,
hindari coretan.
Penulisan tanda iter Penulisan jumlah obat
(itteretur/ harap
diulang) dan N.I. (Ne
Itteretur/tidak boleh
diulang). Penulisan bentuk
sediaan obat
Penulisan kekuatan
Setiap selesai menuliskan resep obat dalam sediaan
diberi tanda penutup berupa garis obat
Penulisan tanda penutup (untuk 1 R/) atau tanda
Cito atau PIM pemisah di antara R/ (untuk > 2R/)
dan paraf / tanda tangan pada setiap
R/.
KEPUTUSAN
Undang-Undang no. 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran pasal 35 ayat 1 berbunyi : PENULISAN
Dokter yang telah memiliki surat tanda tangan RESEP OBAT
registrasi mempunyai wewenang melakukan
praktek kedokteran sesuai dengan pendidikan DPHO / NON-DPHO
dan kompetisi yang dimiliki terdiri atas :
a. memeriksa fisik dan mental pasien
b. Memeriksa fisik dan mental pasien
c. Menentukan pemeriksaan penunjang
d. Menegakkan diagnosisi
e. Menentukan penatalaksanaan dan
pengobatan pasien
f. Melakukan tindakan kedokteran
g. Menulis resep obat dan alat kesehatan
h. Menerbitkan surat keterangandokter
i. Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis
yang diizinkan
j. Meracik dan menyerahkan obat kepada
pasien Modern PowerPoint Presentation
SIKAP KEPERCAYAAN DOKTER TERHADAP
KEMANJURAN OBAT DPHO
Bila terdapat dua atau
lebih obat yang sama
manjurnya menurut
WHO (1997), pilihan
jatuh pada obat yang
1. Telah lebih banyak diteliti

2. Sifat farmakokinetiknya paling menguntungkan

3. Dibuat oleh pabrik lokal (WHO, 1997)

pilihan pertama dalam jenis obat harus


pada obat yang sudah terbukti
kemampuanya dan keamanannya yang
memiliki data ilmiah lengkap dengan uji
klinis dan kajian epidemiologis
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
FORMULA RESEP

ketepatan dosis
1 2 stabilitas obat terjamin

kepatuhan pasien 4 kemudahan


3
mendapatkan
obat/sediaan

Harga Terjangkau 5
FORMULA MEGISTARALIS

Hal-hal yang penting


diperhatikan dalam
formula magistralis : Bahan obat, sedapat mungkin menggunakan
bahan baku.

Bentuk sediaan yang dapat dipilih meliputi serbuk ,


kapsul, larutan, suspensi, unguenta, cream dan pasta.

Penentuan bahan tambahan


KESIMPULAN
Resep menurut Kepmenkes RI No.1197/MENKES/SK/X/2004 adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker
untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Resep merupakan aspek
yang penting untuk menunjang kualitas hidup pasien. Untuk meningkatkan
kualitas peresepan di rumah sakit, resep yang ditulis oleh dokter harus
memenuhi syarat antara lain: kelengkapan resep, penulisan obat dengan
nama generik, obat termasuk dalam FRS, dan tidak ada efek samping
yang membahayakan

Modern PowerPoint Presentation


Thank You

Anda mungkin juga menyukai