Anda di halaman 1dari 2

1.

LATAR BELAKANG
Glimepirid merupakan salah satu jenis obat yang digunakan sebagai terapi
diabetes melitus tipe II. Penyakit diabetes melitus tipe II adalah penyakit gangguan
metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin
oleh sel beta pankreas dan atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) (Fatimah,
2015). Glimepirid dipilih sebagai zat aktif obat karena beberapa alasan salah satunya
yaitu glimepirid telah diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) sebagai obat
antidiabetes oral yang mempunyai absorbsi cepat dan sempurna (Febryanto, Sari, dan
Irawan, 2014).
Glimepirid pada formulasi sediaan tablet ini dibentuk menjadi sediaan tablet
lepas lambat (tablet apung) karena mempunyai sifat absorbsi (penyerapan) yang tidak
maksimal yang disebabkan oleh kurangnya waktu tinggal dalam lambung.
Pengembangan sediaan lepas lambat yang cukup banyak dikembangkan salah satunya
adalah sistem gastroretentive. Salah satu bentuk sistem gastroretentive yang
dikembangkan adalah sistem floating dan mucoadhesive. Sistem floating merupakan
teknik gastroretentive yang memiliki massa densitas kurang dari cairan lambung
sehingga dapat tetap mengapung di lambung tanpa pengaruh pengosongan lambung
jangka lama. HPMC K4M merupakan salah satu polimer yang digunakan untuk
sistem floating. Adapun sistem mucoadhesive adalah sistem yang menggunakan
polimer alami atau sintetis dan mempunyai kemampuan mucoadhesive yang mampu
membuat sediaan melekat pada membrane mukosa. Pada kombinasi sistem
mengapung dan melekat, tablet dapat mengapung pada saat cairan lambung terpenuhi,
dan apabila cairan lambung tidak mencukupi tablet akan melekat pada dinding
lambung (Setyorini, Irawan, dan Sari, 2016).
Kemudian dalam proses pembuatan tablet dipilih metode pembuatan tablet
dengan kompresi langsung (cetak langsung) menggunakan polimer karbopol, HPMC
K4M dan bahan tambahan lainnya. Semua bahan dicampur menjadi serbuk homogen
lalu dikompresi langsung dengan mesin pencetak tablet dengan berat dikontrol
sebanyak 200 mg per tablet (Febryanto, Sari, dan Irawan, 2014). Adapun jenis mesin
pencetak tablet yang diguanakan yaitu mesin pencetak tablet single punch (DTP).
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, R.N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majority, Vol. 04, No. 5, p. 93-101.

Febryanto, H.D., Sari, L.O.R.K., dan Irawan, E.D. 2014. Optimasi dan Formulasi Tablet
Mengapung-Muchoadhesive Glimepirid dengan Kombinasi Polimer Karbopol dan
HPMC K4M (Optimization and Formulation Floating-Mucoadhesive Glimepiride
Tablet with Combination Carbopol and HPMC K4M ). Jurnal Pustaka Kesehatan.,
Vol. 02, No. 03, p.409-415.

Setyorini, E., Irawan, E.D., dan Sari, L.O.R.K. 2016. Optimasi Hydroxypropyl
Methylcellulose dan Xanthan Gum pada Tablet Floating-Mucoadhesive Gliclazide
Metode Desain Faktorial (Optimization of Hydroxypropyl Methylcellulose and
Xanthan Gum on Floating-Mucoadhesive Gliclazide Tablet using Factorial Design).
Jurnal Pustaka Kesehatan., Vol. 4, No. 2, p. 249-254.

Anda mungkin juga menyukai