Anda di halaman 1dari 29

Penulisan Resep

Obat
Disusun Oleh:
Brando Lourdes Yehezkiel Panjaitan
(2065050080)
KEPANITERAAN ILMU FARMAKOLOGI DAN TERAPI
PERIODE 31 MEI – 3 JULI 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA
2021
Table of contents

01 Pendahuluan 03 Persyaratan 05 Penyimpanan


yang Harus Resep
Dimiliki Resep

02 Menulis Obat 04 Komponen 06 Tanda yang


Rasional Resep tertera pada
Resep
Pendahuluan
Definisi Resep Obat

PERMENKES RI NO. 73 KEPMENKES RI NO


TAHUN 2016 1197/MENKES/SK/X/200
4
Resep adalah permintaan tertulis dari
dokter atau dokter gigi, kepada Resep adalah permintaan tertulis
apoteker, baik dalam bentuk paper dari dokter, dokter gigi, dokter
maupun electronic untuk menyediakan hewan kepada apoteker untuk
dan menyerahkan obat bagi pasien menyediakan dan menyerahkan obat
sesuai peraturan yang berlaku. bagi pasien sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Peraturan Pembuatan Resep

● Undang - Undang serta Peraturan - Peraturan Pemerintah mengenai kesehatan,


termasuk kefarmasian dan obat dan peresepan obat mengacu pada:

• Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 


• Peraturan menteri kesehatan No. 919/Menkes/Per/X/1993 tentang kriteria obat yang
dapat diserahkan tanpa resep.
• Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek 
• Pasal 1367 KUHP Perdata
• SKDI 2012
Menulis Resep Rasional
Menulis Resep dengan Rasional
(SKDI 2021)

• Tepat Obat • Sesuai Kondisi


Pasien (Tepat
Pasien)
• Tepat Indikasi

• Tepat Frekuensi, • Serta Jelas,


Dosis, dan Cara Lengkap, dan
Pemberian dapat dibaca
Resep dengan Irasional

Peresepan Boros
(Extravagant Prescribing)
• Memberikan obat yang harganya mahal.
• Berorientasi pada pengobatan gejala Peresepan Keliru
• Pemakaian obat merk dagang secara berlebihan
(Incorrect Prescribing)
• Penegakan diagnosis yang tidak tepat.
• Diagnosis ditegakkan tapi pemilihan obat keliru.
• Penulisan resep tidak tepat.
Peresepan Berlebihan
(Over Prescribing)
• Memberikan obat yang tidak dibutuhkan.
• Pemakaian obat dengan dosis berlebihan.
• Jumlah obat yang diberikan melebihi yang dibutuhkan
Resep dengan Irasional

Peresepan Kurang
(Under Prescribing)
• Tidak memberikan obat yang diperlukan.
• Dosis yang diresepkan tidak mencukupi.
• Jumlah obat yang diberikan kurang sehingga durasi pengobatan
lama.

Polifarmasi (Multi
Prescribing)
Memberikan resep lebih dari dua macam obat yang
memiliki manfaat dan keamanan yang sama.
Persyaratan yang Harus
Dimiliki Resep
Ketentuan Resep

Tulisan harus bisa dibaca Tulisan harus tidak dapat dihapus

Nama obat harus ditulis yang betul:


Menggunakan singkatan baku yang berlaku (tidak
banyak obat yang tulisannya atau bunyinya hampir
membuat singkatan sendiri)
sama, namun isinya berbeda.

Tulisan tidak boleh luntur Dokter yang menandatangani resep bertanggung


jawab penuh
Syarat administrative yang Harus dimiliki
Resep

KEPMENKES RI NO. PERMENKES RI NO. 73


1027/MENKES/SK/IX/2004 tahun 2016

• Nama, SIP, alamat, tanda tangan/paraf dokter penulis • Nama, SIP, alamat, nomor telepon, dan paraf
resep dokter.
• Tanggal penulisan resep • Tanggal penulisan resep.
• Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan BB pasien • Nama, umur, jenis kelamin, dan BB pasien.
• Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang diminta
• Cara pemakaian yang jelas dan informasi lainnya.
Syarat Klinis yang Harus Dimiliki Resep

Ketepatan indikasi dan dosis obat Kontraindikasi

Reaksi obat yang tidak diinginkan


(alergi, efek samping obat, Interaksi
manifestasi klinis lain)

Aturan, cara, dan lama penggunaan


Duplikasi dan/atau polifarmasi
obat.
Syarat Farmasetik yang Harus Dimiliki Resep
Stabilitas

Bentuk dan Kekuatan Kompatibilitas


Sediaan (Ketercampuran Obat)
Komponen Resep
Kertas Resep

• Satu kertas resep untuk satu pasien


• Kertas warna putih
• Rangkap 2 (pasien dan dokumentasi)
• Ukuran:
L = 10 – 12 cm 
P = 15 – 18 cm
Penulisan Resep

a. Inscriptio
b. Superscriptio / in vacation
c. Prescriptio
d. Subcriptio
e. Signatura
f. Subcriptio
g. Pro
Komponen Resep
Komponen Resep
Jumlah obat harus dituliskan dengan angka
romawi
Penulisan Satuan Obat
Penyimpanan Resep
Penyimpanan Resep

• Resep dapat disimpan maksimal 5 (lima) tahun,


setelah itu dimusnahkan.
• Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan
oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek.
• Cara pemusnahan: dibakar atau membuat Berita
Acara Pemusnahan Resep dan lapor ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Tanda yang Tertera pada
Resep
Tanda Segera atau peringatan
Periculum in mora
Cito
Berbahaya
Segera bila ditunda

1 2 3

• Ditulis bila dokter ingin


Statim resepnya dibuat dengan
segera.
Penting sekali, harus • Dapat di tulis di sebelah
didahulukan kanan atas/bawah blanko
resep
Urutan yang didahulukan adalah
PIM – Statim – Cito!
Tanda Resep Dapat diulang (Iter)

Iter 1x Iter 2x

Resep dapat dilayani 2x Resep dapat dilayani 1 + 2 =


3x
Tanda Resep tidak dapat diulang
(Ne Iteratie)
• Ditulis bila dokter menghendaki agar resepnya tidak diulang. 
• Ditulis di bagian atas blanko resep yang mengandung obat-obatan narkotik,
psikotropik, dan obat keras yang telah ditetapkan pemerintah/Menkes

Tanda Dosis Sengaja Dilampaui


(!)

Tanda seru “!” diberi di belakang nama obat jika dokter sengaja memberi obat dengan
dosis yang melebihi dosis maksimumnya.
Resep Mengandung Narkotika

Tidak boleh ada iterasi yang artinya


Pemakaian obat narkotika
pengulangan,
mihi ipsi ( m.i.) yang artinya untuk harus disimpan terpisah
diri saya sendiri, dengan resep obat lainnya.
dan usus cognitus (u.c.) yang artinya
pemakaian diketahui.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai