Anda di halaman 1dari 33

Penulisan

Resep Obat
Murry Agusthin Tehusyarana
2165050102
Kepaniteraan Klinik Ilmu Farmasi dan Farmakologi
Periode 02 Januari – 04 Februari 2023
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
Table of contents

Persyaratan
01 Pendahuluan 03 yang harus
dimiliki Resep

02 Menulis Obat
Rasional 04 Komponen
Resep
Table of contents

Tanda yang
05 Penyimpanan
Resep 06 tertera pada
Resep
01
Pendahuluan
DEFINISI RESEP
PERMENKES RI NO. 73
TAHUN 2016
Resep adalah permintaan tertulis dari
dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun
electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai
peraturan yang berlaku.
KEPMENKES RI NO
1197/MENKES/SK/X/2004
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker
untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat
indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekuensi dan
cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas,
lengkap, dan dapat dibaca

—Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 2012


RESEP OBAT
Resep merupakan sarana komunikasi professional antara dokter dan apoteker dan penderita.
Agar pengobatan berhasil maka resep harus benar/rasional

Resep
Dokter Penderita
Keluhan
Penderita juga harus
Dokter diharapkan mampu
disiplin terhadap petunjuk
menentukan diagnosis dan
dokter dan petunjuk
terapi sehingga mampu
apoteker dalam pemakaian
menulis resep yang
obatnya
rasional.

Apoteker
Apoteker diharapkan mampu membaca resep dan
menyerahkan pada penderita
Yang Berhak Menulis Resep
Dokter
(Umum, Spesialis)

Dokter Gigi
(terbatas gigi dan mulut))

Dokter Hewan
(terbatas untuk hewan)
02
MENULIS RESEP
NASIONAL
Menulis Resep Dengan Rasional (SKDI 2021)

TEPAT INDIKASI TEPAT OBAT TEPAT DOSIS

SESUAI
TEPAT TEPAT CARA
KONDISI
FREKUENSI PEMBERIAN
PASIEN
Resep dengan Irasional

Peresepan Boros
(Extravagant Prescribing)
• Memberikan obat yang harganya mahal. Peresepan Keliru
• Berorientasi pada pengobatan gejala
• Pemakaian obat merk dagang secara berlebihan (Incorrect Prescribing)
• Penegakan diagnosis yang tidak tepat.
• Diagnosis ditegakkan tapi pemilihan obat
Peresepan Berlebihan keliru.
• Penulisan resep tidak tepat.
(Over Prescribing)
• Memberikan obat yang tidak dibutuhkan.
• Pemakaian obat dengan dosis berlebihan.
• Jumlah obat yang diberikan melebihi yang dibutuhkan
Resep dengan Irasional

Peresepan Kurang
(Under Prescribing)
• Tidak memberikan obat yang diperlukan.
• Dosis yang diresepkan tidak mencukupi.
• Jumlah obat yang diberikan kurang sehingga durasi
pengobatan lama.

Polifarmasi (Multi Prescribing)


Memberikan resep lebih dari dua macam obat
yang memiliki manfaat dan keamanan yang
sama.
03
PERSYARATAN
YANG HARUS
DIMILIKI RESEP
Ketentuan Resep

Tulisan harus bisa dibaca Tulisan harus tidak dapat dihapus

Nama obat harus ditulis yang betul:


Menggunakan singkatan baku yang berlaku
banyak obat yang tulisannya atau bunyinya
(tidak membuat singkatan sendiri)
hampir sama, namun isinya berbeda.

Dokter yang menandatangani resep


Tulisan tidak boleh luntur bertanggung jawab penuh
Syarat Administratif yang
Harus Dimiliki Resep

KEPMENKES RI NO. PERMENKES RI NO. 73


1027/MENKES/SK/IX/2004 tahun 2016

• Nama, SIP, alamat, tanda tangan/paraf dokter


penulis resep • Nama, SIP, alamat, nomor telepon, dan
• Tanggal penulisan resep paraf dokter.
• Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan BB • Tanggal penulisan resep.
pasien • Nama, umur, jenis kelamin, dan BB pasien.
• Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang
diminta
• Cara pemakaian yang jelas dan informasi
lainnya.
Syarat Klinis yang Harus
Dimiliki Resep

Ketepatan indikasi dan dosis obat Kontraindikasi

Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi,


efek samping obat, manifestasi klinis lain) Interaksi

Aturan, cara, dan lama penggunaan obat.


Duplikasi dan/atau polifarmasi
Syarat Farmasetik yang Harus Dimiliki
Resep

Stabilitas

Bentuk dan Kompatibilitas


Kekuatan Sediaan (Ketercampuran Obat)
04
KOMPONEN
RESEP
Kertas Resep

• Satu kertas resep untuk satu pasien


• Kertas warna putih
• Rangkap 2 (pasien dan dokumentasi)
• Ukuran:
L = 10 – 12 cm 
P = 15 – 18 cm
Penulisan Resep

a. Inscriptio
b. Superscriptio / in vacation
c. Prescriptio
d. Signatura
e. Subcriptio
f. Pro
Komponen Resep
Komponen Resep
Jumlah obat harus dituliskan
dengan angka romawi
Penulisan Satuan Obat
05
PENYIMPANAN
RESEP
Penyimpanan Resep
• Resep dapat disimpan maksimal 5 (lima)
tahun, setelah itu dimusnahkan.
• Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker
disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas
lain di Apotek.
• Cara pemusnahan: dibakar atau membuat
Berita Acara Pemusnahan Resep dan lapor
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
06
TANDA YANG
TERTERA PADA
RESEP
Tanda Segera atau Peringatan

Periculum in • Ditulis bila dokter ingin


Cito mora resepnya dibuat dengan
Berbahaya segera.
Segera bila ditunda • Dapat di tulis di sebelah
kanan atas/bawah
blanko resep
1 2 3

Statim
Penting sekali, harus
didahulukan

Urutan yang didahulukan adalah


PIM – Statim – Cito!
Tanda Resep Dapat Diulang (Iter)

Iter 1x Iter 2x

Resep dapat dilayani 2x Resep dapat dilayani 1 + 2 = 3x


Tanda Resep Tidak Dapat Diulang
(Ne Iteratie)

• Ditulis bila dokter menghendaki agar resepnya tidak diulang. 


• Ditulis di bagian atas blanko resep yang mengandung obat-obatan
narkotik, psikotropik, dan obat keras yang telah ditetapkan
pemerintah/Menkes

Tanda Dosis Sengaja Dilampaui


(!)
Tanda seru “!” diberi di belakang nama obat jika dokter sengaja
memberi obat dengan dosis yang melebihi dosis maksimumnya.
Resep Mengandung Narkotika

Tidak boleh ada iterasi yang artinya Pemakaian obat narkotika harus
pengulangan,
disimpan terpisah dengan resep
mihi ipsi ( m.i.) yang artinya untuk diri
saya sendiri, obat lainnya.
dan usus cognitus (u.c.) yang artinya
pemakaian diketahui.
Daftar Pustaka
• Suprapti T. Praktikum Farmasetika Dasar. Jakarta: KEMENKES RI. 2016
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
(RMIK) Farmakologi. Jakarta: KEMENKES RI. 2017
• Ikatan Apoteker Indonesia. Informasi Spesialite Obat (ISO Indonesia). Jakarta: PT. ISFI Penerbitan
Jakarta vol. 52. 2019
Thanks

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai