Anda di halaman 1dari 62

RESEP,

BAHASA LATIN
DAN
DOSIS

Amelia Febriani, M.Si., Apt

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pengertian

• Resep adalah permintaan tertulis kepada apoteker pengelola


Apotik ( APA ) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita dari dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi ijin
berdasar peraturan Perundang – undangan yang berlaku
(Permenkes No.21/Menkes/PER/I/1981
• Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk
paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan
yang berlaku (Permenkes Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek)

Permenkes No 21 / MENKES / PER / I /1981


 Dalam arti umum resep adalah Fo
rmulae Medicae, dan terbagi ata
s:

Formulae officinalis yaitu resep y


ang tercantum dalam buku farma
kope atau buku lainnya dan meru
pakan standar

Formulae magistralis yaitu resep


yang ditulis oleh dokter menurut
pendapatnya sendiri, kadang-ka
dang merupakan gabungan form
ula officinalis dengan penambah
an/pengurangan.
Ketentuan
Yang
ang berwenang dalam menulis resep: Harus

Diperhatik
Dokter Gigi
• Dokter Umum dan
spesialis
• Tanpa Pembatasan
an
• Pembatasan jenis
• Pembatasan jenis
pasien
• Hanya untuk hewan
obat obat
• Khusus obat untuk
mengobati penyakit
gigi dan mulut

Dokter Dokter Hewan


2. Kertas Resep Ketentuan y
ang Harus
Pengelolaan dan
Diperhatika
Pemusnahan Resep
n
Ukuran dan warna Penyimpanan Resep

• Resep harus dirahasiakan


• Jika lebih dari 5 thn 
• Di tmpt praktek dokter
• Tdk ada peraturan dimusnahkan dengan cara
disimpan di laci terkunci dibakar
khusus, biasanya • Di apotek di simpan selama 5
warna putih • Saksi : APA + 1 orang
tahun petugas Apotik
• Ukuran Lebar: 10- • Resep narkotika dipisahkan dr
12 cm; Panjang: 15- • Dibuktikan dengan Berita
resep lainnya Acara harus ada ( ditanda
20 cm • Sesuai urutan tanggal & no tangani APA dan saksi)
urut penerimaan resep • Dilaporkan ke Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
Ketentua
n
esep/copy resep hanya dapat diperlihatkan
Yang
a:
Harus
Dokter (Dokter
penulis resep/
dokter yang
Diperhati
Penderita yang
bersangkutan
Petugas
kesehatan /
petugas lain

kan
yang
merawat)
berwenang
Ketentuan
Yang Harus
Diperhatikan

ulisan harus lengkap dan jelas:


 Jika tulisan tidak bisa dibaca atau ada kekeliruan,
APA menghubungi dokter.
 Jika terjadi kekeliruan resep:
- Dokter tidak dapat dihubungi  Penyerahan
resep ditunda
- Dokter dapat dihubungi dan tetap pada
pendiriannya  tanggung jawab dokter
Resep  Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang
artinya recipe (ambilah).
 Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera
yang nama dan jumlah obat.
 Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin.

Lengka  Suatu resep yang lengkap harus memuat:

p
Nama, alamat Tanda buka Nama obat, Aturan pakai Paraf/tanda

/ORDINATIO
INVOCATIO

PRAESCRIPTIO /ORDINATIO
INSCRIPTIO

SUBCRIPTIO
SIGNATURA
dokter, tanggal penulisan jumlah, dari obat yang tangan dokter
dan tempat resep dengan bentuk yang tertulis yang menulis
ditulisnya resep R/ akan dibuat resep
dan cara

PRAESCRIPTIO
membuatnya
dr. Yedida G
SIP : 005 / IP.DU / 2013
INSCRIPTIO
Praktek :Jl. A.Yani
Jam :17.00 – 20.00

Jakarta ,tgl-bln-tahun

INVOCATIO R/ R. Cardinale Dosis (mg, ml)


R. Adjuvans Dosis (mg, ml)
Corrigens Vehiculum q.s
PRESCRIPTIO
m.f.l.a. sol/susp/caps/pulv
SIGNATURA S. 3.d.d 1 Tanda tangan dokter

SUBSCRIPTIO
PRO :
Umur:
Alamat :
Pengkajian dan Pelayanan Resep
Administrasi Kesesuaian Farmasetik Pertimbangan Klinis
• nama pasien, umur, jenis • bentuk dan kekuatan • ketepatan indikasi dan dosis
kelamin dan berat badan sediaan Obat;
• nama dokter, nomor Surat • stabilitas; • aturan, cara dan lama
Izin Praktik (SIP), alamat, • kompatibilitas penggunaan Obat;
nomor telepon dan paraf (ketercampuran Obat). • duplikasi dan/atau
• tanggal penulisan Resep. polifarmasi;
• reaksi Obat yang tidak
diinginkan (alergi, efek
samping Obat, manifestasi
klinis lain);
• kontra indikasi; dan
• interaksi.
Komponen Resep
Remidium Cardinal
Menurut Fungsi
Remidium Ajuvans Corrigens
Constituens / Vehiculum /
Exipiens

• obat yang berkhasiat utama • obat yang menunjang • zat tambahan yang digunakan • bahan obat yang bersifat
bekerjanya bahan obat utama untuk memperbaiki warna, rasa netral dan dipakai sebagai
dan bau dari obat utama. bahan pengisi dan pemberi
Corrigens terdiri dari: bentuk, sehingga menjadi obat
• Corrigens Actionis  memperbaiki yang cocok.
kinerja zat berkhasiat utama. • Contohnya laktosum pada
Contoh pulvis doveri ditambah serbuk, amylum dan talcum
kalii sulfas pada bedak tabur.
• Corigens saporis
Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya. • Corigens odoris
• Corigens coloris
R/ Sulfadiazin 0,500  Remidium Cardinal • Corigen solubilis  memperbaiki
Bic. Natric 0,300  Remidium Ajuvans kelarutan zat utama
Saccharum 0,100  Corrigens Saporis
Lact. 0,200  Constituens

M.f. Pulv.dtd no X S.t.d.d.p. I

Pro : Tn. Lee Min Ho


 Salinan resep adalah salinan resep dokter yang
dibuat oleh apotik.

 Istilah lain dari salinan resep adalah copy resep,


Salin
apograph, exemplum, afschrif.

 Diberikan bila:
1.Permintaan pasien
an
Rese
2.Ada tanda ITER
3.Ada obat yang belum diberikan

 Tujuan:

p
1.Untuk mengambil ulang obat
2.Bukti bahwa seluruh/sebagian obat telah diambil
3.Arsip

 Penyimpanan:
o Disimpan seperti resep asli  5 tahun
 Selain memuat semua keterangan yang terdapat
dalam resep asli juga harus memuat :
1. Nama dan alamat apotik
2. Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.
Salin
3. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4. Tanda det (detur) utk obat yg sdh diserahkan dan
tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum
diserahkan
an
Rese
5. Pada resep dengan tanda ITER …. X , diberi
tanda detur orig / detur ….. X
6. Nomor resep dan tanggal pembuatan.
7. Di bawah selalu ditulis p.c.c ( pro copie

p
conform/disesuaikan dengan aslinya)

 Apabila APA berhalangan maka, penandatanganan


atau pencantuman paraf pada Salinan resep dilakukan
oleh Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti
dengan mencantumkan nama terang dan status yang
bersangkutan.
Conto
h
Salina
n
Resep
Resep unt
uk  Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera
dokter dapat memberi tanda pada bagian kanan atas
Pengobat resep dengan kata berikut :
Cito : segera

an Urgent : penting
Statim : penting
P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.
Segera  Apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini
tersebut termasuk resep antidotum .

 Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka


dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali
resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya
resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .
Resep unt
uk  Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak
dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep
Pengobat baru.

an  Selain itu resep yang mengandung narkotika


tidak boleh diberi:
Segera Iter = iterasi = dapat diulang
m.I = mini ipsi = untuk dipakai sendiri
u.C = usus cognitus = pemakaian diketahui
Pada etiket harus tercantum:
 Nama, alamat dan no.telp apotek
 Nama dan no SIPA Apoteker Pengelola Apotek
 Nama, tempat, tanggal ditulisnya etiket
Etike
 Nama pasien dan aturan pakai yang jelas
dan dimengerti
 Paraf pembuat obat.
t
Selain etiket, kalau dianggap perlu ditempelkan
juga kertas peringatan lainnya, misalnya
 “ Kocok Dahulu”,
 “Tidak Boleh Diulang Tanpa Resep Dokter”

Sesuaikanlah aturan pakai dan nama pasien yang


tertera di resep dengan di etiket.
Etiket Biru
• Untuk sediaan obat yang
Etiket Putih
• Untuk sediaan obat yang
Etik
et
digunakan selain melalui oral digunakan melalui oral dan
(Obat luar) ditelan (Obat dalam)
• Contoh : • Contoh: pulvis/pulveres,
Unguentum/Cream/Pasta/Gel, kapsul, tablet, suspense, sirup,
Injectio, Gargarisma, Enema / potio
clysma, Oculenta , Guttae
ophthalmicae Guttae
auriculares Guttae nasales
Pulvis adspersorius Tanda lain
yang diperlukan
Bahasa Latin
Alasan
Penggunaan
Bahasa Latin
dalam Resep
• Bahasa latin • Untuk menyamakan
merupakan bahasa persepsi antara dokter
universal dan sebagai dengan apoteker
Bahasa medical
science

Bahasa Menjaga Menyamakan


universal Kerahasiaan persepsi
Penggunaan Bahasa La
tin dalam Resep pada:
 Aturan pakai
 Takaran/jumlah/satuan
 Perintah pembuatan
 Keterangan waktu
 Keterangan tempat penggunaan obat
 Istilah bahan obat/bentuk sediaan
 Istilah lainnya
Ang I = I D = 500
V = 5 M = 1000
ka X = 10
L = 50
Rom C = 100

awi
Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No CL
S. t dd tab I pc
Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No CLV
S. t dd tab I pc
Contoh:
R/ Prednison tab 5 mg No
CXLV
S. t dd tab I pc
CL 150 CLV  155
CVL  145
Cara  m. f. = misce fac = campur dan buatlah
Pembu  m.f.pulv. = misce fac pulveres = campurkan ,
buat serbuk

atan
 l.a = lege artis =menurut aturan
 R = recipe = ambilah
 a a = ana = sama banyak
Obat  d. t. d = da tales doses = sesuai dosis diatas
 div. = divide = bagilah
 div.in.part.aeq. = divide in partes aequales
=bagilah dalam bagian - bagian yang sama
 q. s. = quantum satis = secukupnya
 d. i. d = da in dimidio = berikan separuhnya
 ad = tambahkan sampai dengan
 Bol. = boli = pil besar

Bent
 Caps = capsulae = kapsul
 Collut. = collutio; collutorium= obat cuci
mulut
 Collyr. = collyrium = obat cuci mata

uk
 Emuls. = emulsum = emulsi
 Epith. = epithema = obat kompres
 Garg. = gargarisma = obat kumur
 Gutt = guttae = tetes

Sedi
 Gutt.aur = guttae auricululares = tetes
telinga
 Gutt.nas = guttae nasals = tetes hidung
 Gutt.ophth= guttaeopthalmicae = tetesmata

aan
 Linim = linimentum = obatgosok
 Liq = liquor = cairan
 Pulv = pulveres = serbuk bagi
 Pulv. Adsp = pulvis adspersorius = serbuk
tabur



a.c= Ante Coenam = sebelum makan
p.c= Post Coenam= sesudah makan
d.c= Durante Coenam = sedang/tengah makan
Waktu



m = Mane = Pagi hari
Vesp=Vespere = malam hari
m. et. V.= Mane et Vespere = Pagi dan malam
Minum



noct.= Nocte = Pada tengah malam
a.merid= Ante meridiem = Tengah hari
h.s=Hora somni= Pada waktu akan tidur
Obat
 o.m=Omni Mane= tiap pagi
 o.v=Omni Vespere= Tiap Malam
 o.bid=Omni Biduo= Tiap 2 hari
 o.h=Omni Hora= Tiap jam
 o. m. o. n.= omni mane omni nocte= tiap pagi
tiap malam
 Prand=Prandium= Makan Pagi/sarapan
 a. =ante = sebelum
 feb dur = febri durante = selagi demam
 m. et v. =mane et vespere = pagi dan malam
 dur dol =durante dolor =selagi sakit
Jumlah  aa = ana = dr msg-msg(sama banyak
 d.i.d =da in dimidio = serahkan½
Yang drjumlahnya
 d.i.2.pl = da in duplo

Diberik  d.i.3.pl = da In triplo


 d.i.4.pl = da in quadruple
 d.i.5.pl = da in quintuple
an  iter = Ulanglah
 iter 2x = Supaya diulang 2x
 iter 3x = Supaya diulang 3x
 d.i.d/ d in dimidio =da in dimidio =Berilah
separohnya
 d in 2plo= da in duplo = berilah dua
kalinya
 d.t.d = da tales doses= berikan sekian
takaran
 ql q pl qs = quantum libet quantum placet


a/aur =auris = telinga
a.= auris dextra = telinga kanan
Tempat


al= auris laeva = telinga kiri
aur dextr./sin = auris dextra/sinistra= yang
Diobati
telinga kanan kiri
 pon.aur=pone aurem = dibelakang
telinga
 ocul = oculus = mata
 od =oculuc dextra =mata kanan
 os =oculuc sinister =mata kiri
 ocul utro = oculo utro =tiap mata
 a.u.e = ad usum externum = untuk
pemakaian luar
 a.u.i = ad usum internum = untuk
pemakaian dalam
 oc.d.et.S (ods)= Oculs dextra et sinistra
= mata kanan dan kiri
 abd = abdomen = perut
 n.i (neiter)= ne iteratur = jangan diulang
 agit = agita = kocoklah
 cit = cito = segera
 citiss = citissime = sangat segera
 p.i.m = periculum in mora = bahaya bila
ditunda
Pering 

stat = statin = segera, saat itu juga •
rep. = repete = ulanglah

atan 


iter = iteratur = ulanglah
S. = Signa = tandailah
prn.= pro renata/ pro renater= jika perlu
 up =usus propius =pemakaian sendiri
 uc =usus cognitus =pemakaian diketahui
 Imm = in manus medicine =serahkan ke
tangan para medis
Dosis
 Dosis adalah banyaknya suatu obat yang dapat
dipergunakan atau diberikan kepada seorang
penderita baik untuk dipakai sebagai obat
dalam maupun obat luar.

Penge
 Dosis obat Jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam satuan berat atau satuan isi atau
unit-unit lainnya

rtian
 Satuan berat : mikrogram (µg), miligram (mg),
gram (g)
 Satuan isi : mililiter (ml) / cc, liter (l)
 Satuan unit : UI
Ketentuan Umum FI edisi III
mencantumkan 2 dosis yakn
i:
Faktor ya
ng mem
pengaru
hi Dosis
Obat

Faktor Faktor Faktor


Penderita Obat Penyakit
Faktor ya
ng mem Umur

pengaru Kehamilan
& Laktasi
Berat
Badan

hi Dosis
Faktor
Obat Keadaan
Patofisiolog Penderit
Jenis kelamin
(untuk obat
hormon)
i
a
Ras (Slow
Sensitivitas &Fast
Acetilator)
Obesitas
Faktor ya Sifat
ng mem Fisika
dan
pengaru Kimia
Obat

hi Dosis
Obat
Fakto
r
Faktor Obat
Obat Jenis Sifat
Farmakokine
Obat tik (ADME)
Faktor ya Sifat dan
ng mem Jenis
Penyakit

pengaru
hi Dosis
Obat Faktor
Penyaki
t
Faktor
Penyakit
Kasus
Penyakit
Dosis O Perbandingan dosis orang usia lanjut terhadap dosis
dewasa

rang Us Umur Dosis

ia Lanju 60-70 tahun 4/5 x dosis dewasa

t 70-80 tahun ¾ x dosis dewasa


 Daftar dosis maksimal menurut
FI digunakan untuk orang dewasa 80-90 tahun 2/3 x dosis dewasa
berumur 20 - 60 tahun,
dengan berat badan 58 – 60
kg. 90 tahun keatas ½ x dosis dewasa
 Untuk orang yang sudah berusia
lanjut dan pertumbuhan fisiknya
sudah mulai menurun, maka
pemberian dosis lebih kecil
dari pada dosis dewasa
 Untuk wanita hamil yang peka terhadap
obat-obatan sebaiknya diberi dalam jumlah
Dosis
yang lebih kecil
untuk
 Untuk beberapa obat yang dapat
mengakibatkan abortus dilarang untuk
dikonsumsi, juga wanita menyusui, karena
Wanita
obat dapat diserap oleh bayi melalui ASI.
Hamil
Perhitu
ngan
Dosis

Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan Luas
Umur Berat Badan Permukaan
Tubuh
Dosis unt Berdasarkan Umur  Kurang akurat
karena tdk mempertimbangkan sangat beragamnya bobot
dan ukuran anak2 dlm satu kelompok usia
uk Ana
k dan Rumus Young
Dosis = n x dosis dewasa
Bayi n +12 n=umur dari anak 8 tahun kebawah

g
Rumus Dillin osis dewasa
n xd
Dosis = n n keatas
k 8 tahu
20 n=umur
dari an a

Rumus Fried
Dosis = n x dosis dewasa
150 n=umur bayi dalam bulan
Dosis unt Berdasarkan Umur  Kurang akurat
karena tdk mempertimbangkan sangat beragamnya bobot
dan ukuran anak2 dlm satu kelompok usia
uk Ana
Rumus COWLING
k dan Dosis = n + 1 x d
osis dewasa
sa
2
244
Bayi Rumus GaUBIUS
0 – 1 tahun : 1/12 dosis dewasa
1 – 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
2 – 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
3 – 4 tahun : 1/4 dosis dewasa
4 – 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
7 – 14 tahun : 1/2 dosis dewasa
14 – 21 tahun : 2/3 dosis dewasa
21 – 60 tahun : dosis dewasa
Dosis u
Berdasarkan Berat Badan
ntuk
Anak d ) dewasa
IKA
an E R im a l
RK (AM alam kg) x dosis m aks
s C L A
Rumu b ad a n a nak (d
ratera
Dosis = B
Bayi
 Rasio antara jumlah obat
yg diberikan dan ukuran
68
atau
m pou n d ) x dosi s ma ksi m al dewasa

b a da n a nak (dala
tubuh mempengaruhi Berat
konsentrasi obat di Dosis = 150
tempat kerjanya
 Oleh karena itu, dosis
obat mungkin perlu
disesuaikan dari dosis
lazim untuk pasien kurus
atau gemuk yg tidak
normal
Dosis u
ntuk Berdasarkan Berat Badan
Anak d
err (JERMAN)
an Rumus ThERMICH-fie
t badan anak
Berat bad d ala m kg x do sis m aksimal dewasa

Bayi 70

Rumus BLACK
(BELANDA)
Be
Berat badan anak da
lam kg x dosis mak
62 simal dewasa
k
Anak dan
Berdasarkan Luas Permukaan T Bayi
ubuh
 Disebut jg dg rumus BSA (Body Surface Area)
 Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot pasien dg
menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois dan Crowford-Terry-Rourke
 Terutama digunakan untuk :
1. Pasien kanker yg menerima kemoterapi
2. Pasien pediatrik pada semua usia anak-anak, kecuali bayi prematur
dan bayi normal yg fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna
sehingga memerlukan penilaian tambahan dalam pengaturan dosis
Dosis
Untuk Rumus Dubois dan dubois

Anak Luas Permukaan tubuh= tinggi (cm) x berat (kg )


3600
dan
Setelah Luas Permukaan Tubuh dihitung, lalu
Bayi dimasukan kedalam rumus Rumus Crowford-
Terry-Rourke untuk mengetahui dosis perkiraan
dari dosis dewasa ke dosis anak-anak

Rumus Crowford-Terry-Rourke

Dosis Perkiraan= Luas Permukaan Tubuh (m 2) x dosis dewasa


1,73
Dosis Perkiraan Luas Permukaan Tubuh (m²) anak
berdasarkan Berat Badan :
Untuk
Anak
dan
Bayi
Dosis  Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam
obat yang mempunyai kerja bersamaan/searah,
maka harus dibuat dosis maksimum gabungan.

Maksim  Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak


terlampaui bila : pemakaian 1 kali zat A +
pemakaian 1 kali zat B, hasilnya kurang dari 100 %,
um demikian pula pemakaian 1 harinya.
 Contoh obat yang memiliki DM gabungan :

Gabun
Atropin Sulfas dengan Extractum Belladonnae,
Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri, Coffein dengan
Aminophyllin, Arsen Trioxyda dengan Natrii

gan Arsenas dan lain-lain.

Dosis maksimum gabungan= dosis pada resep x 100%


dosis maksimal
WAKTU PEMBERIAN
OBAT SEBELUM SESU
DAH DAN PADA SAAT
MAKAN
Untuk dosis obat dengan pemakaian berdasar Dosis den
jam.
gan Pema
Misalnya s.o.t.h (setiap tiga jam), maka jumlah
maksimal pemakaian per harinya kaian B
erdasar Ja
Pemakaian satu hari dihitung 24 jam .
Menurut FI ed iII,
24 x
Sehingga jumlah pemakaian per hari
adalah= 24 /3 x = 8 kali minum dalam 24 jam
m
n (sehari semalam)
n= selang waktu pemberian

Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam,


Menurut Van DUIN kecuali antibiotik dihitung sehari semalam
16 + 1 x 24 jam
Sehingga jumlah pemakaian per hari
n adalah= 16/3 + 1 x = 6 kali minum)
n= selang waktu pemberian
Harus diperhatikan didalam
obat minum yang mengan
dung sirup dalam jumlah
besar yaitu lebih dari 16,67
% atau lebih dari 1/6 bagian,
BJ larutan akan berubah
dari 1 menjadi 1,3, sehingga
berat larutan tidak akan
sama dengan volume larutan

Volume = Berat

Dosis untuk L BJ

arutan Meng
andung Sirup
Jumlah Besa
Contoh Perhitu Contoh Soal :
R/ Ketoprofen  50 mg
ngan Dosis Be      m.f pulv in caps No. IX
     S 3 dd 1
rdasar      Pro : Fafa
     Tinggi : 105 cm
Luas Permukaa      Bobot : 29
     Umur : 5,5 tahun
n T buh
Dosis lazim dewasa ketoprofen adalah 2-4 dd 50 mg

Berapa dosis perkiraan berdasarkan luas permukaan tubuh

Jawab
Contoh Perhitu Contoh Soal :
R/ Ketoprofen  50 mg
ngan Dosis Be      m.f pulv in caps No. IX
     S 3 dd 1
rdasar      Pro : Fafa
     Tinggi : 105 cm
Luas Permukaa      Bobot : 29
     Umur : 5,5 tahun
n T buh
Dosis lazim dewasa ketoprofen adalah 2-4 dd 50 mg

Berapa dosis perkiraan berdasarkan luas permukaan tubuh

Jawab
Luas Permukaan tubuh = tinggi (cm) x berat (kg )
3600

= 105 cm x 29 = 0,92 m2
3600

Dosis Perkiraan = 0,92 m2 x 50 mg


1,73

= 26,5 mg
R/ Atropin Sulf. 2,5 mg

Contoh     Belladonae extr. 100 mg


Sacch. Lact. qs
 
Perhitungan m.f. pulv No X
 S.3.d.d pulv. 1
Dosis    
Diketahui:

Maksimal a. DM atropine sulfat 1 mg (sekali), 3 mg (sehari)


b. DM ekstrak beladona: 20 mg (sekali), 80 mg (sehari)

Gabungam Jawab:
R/ Atropin Sulf. 2,5 mg

Contoh     Belladonae extr. 100 mg


Sacch. Lact. qs
 
Perhitungan m.f. pulv No X
 S.3.d.d pulv. 1
Dosis    
Diketahui:

Maksimal a. DM atropine sulfat 1 mg (sekali), 3 mg (sehari)


b. DM ekstrak beladona: 20 mg (sekali), 80 mg (sehari)

Gabungam Jawab:

- Setiap bungkus serbuk tersebut untuk satu kali minum mengandung:


a. Atropin Sulfat :
1 bungkus x 2,5 mg = 0,25 mg, sehingga 0,25 mg < 1 mg (DM Sekali)
10 bungkus

b. b. Ekstrak Beladona :,
1 bungkus x 10 mg = 10 mg, sehingga 10 mg < 20 mg (DM Sekali)
10 bungkus

Jadi, dosis maksimum sekali minumnya tidak dilampaui


Dalam resep, aturan pakainya 3 kali sehari, maka dosis maksimum untuk satu
hari adalah
Contoh a. Atropin Sulfat :
3 x 0,25 mg = 7,5 mg, sehingga 7,5 < 3 mg (DM sehari)

Perhitungan b. b. Ekstrak Beladona :,


3 x 10 mg = 30 mg, sehingga 30 mg < 80 mg (DM sehari)
Dosis Jadi , dosis maksimum sehari juga tidak terlampaui
Lanjutan
Maksimal Dosis maksimum gabungannya untuk sekali minum adalah

Gabungam c. Atropin Sulfat :


0,25 mg x 100 % = 25%
1 mg

d. b. Ekstrak Beladona :,
10 mg x 100 %= 50%
20 mg

Sehingga jumlah persentase atropine sulf. 25% + ext. beladona 50 % = 75%

Artinya, resep tersebut dapat dilayani karena tidak melampaui dosis


maksimum gabungan (75%<100%)
R/ Acetosal 0,050

Tuga
Luminal 0,010
s.l qs
m.f pulv dtd No.X
s.3.dd.p.1

s Pro: Anita (9 bulan)

Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal


dan luminal adalah:

a. Asetosal: 1 gram (sekali), 8 gram (sehari)


b. Luminal : 0,300 gram (sekali); 0,600 gram
(sehari)

Tentukan dosis maksimum untuk pemakaian


sekali dan sehari dan dosis gabungannya
JAWAB
1. DM Acetosal
A. DM Menurut FI B. DM Menurut resep
 acetosal 0,05 g = 50 mg
Acetosal 1 g /8 g • 1 kali  50 mg= (<DM 60 mg menur
• DM 1 kali  ut FI)
• 1 Hari  dalam resep tertulis s.3dd
9/150 x 1 g = 0,06 g = 60 mg 1 artinya diminum sehari 3 kali, sehi
ngga DM 1 hari adalah:
• DM 1 hari 
• 50 mg x 3 = 150 mg (< DM 480 mg m
9/150 x 8 g = 0,48 g = 480 mg enurut FI
C. Persentasi dosis acetosal terhada
p DM resep/FI. 2. DM Luminal
• % dosis 1 kali  5 A. DM Menurut FI
0 mg/60 mg x 100 % = 83,3%
DM Luminal 0,3 g/0,6 g
• % Dosis 1 hari  15 • DM 1 kali 
0 mg/ 480 mg x 100% = 31,2 %
9/150 x 0,3 g =0,018 g = 18 mg
• DM 1 hari
9/150 x 0,6 g= 0,036 g = 36 mg
C. Persentasi dosis Luminal terhadap
B. DM Menurut Resep DM resep /FI
• Luminal 0,01 g = 10 mg • % dosis 1 kali 
• 1 kali  10 mg= (<DM 18 mg m
enurut FI) 10/18 X 100 % = 55,5 %
• 1 Hari  dalam resep tertulis s • % dosis 1 hari 
.3dd 1 artinya diminum sehari 3
kali, sehingga DM 1 hari adalah: 30/36 x 100 % = 83, 3%
• 10 mg x 3 = 30 mg (< DM 36 mg
menurut FI
3. DOSIS MAKSIMAL GABUNGAN AC
ETOSAL + LUMINAL
• 1 kali  % Ac + % Lum • 1 Hari  % Ac + % Lum
83,3% + 55,5 % = 138,5 % 31,2 % + 83,3 % = 114,5 %
(DM Gabungan 1 kali terl (DM Gabungan 1 hari terl
ampaui) ampaui)
Kajilah kelengkapan resep berikut serta terjem
ahkan resep berikut
Dosis amoksisilin untuk dewasa ad
alah 500mg untuk 1x minum
• a. Berapakah dosis untuk bayi 5 b
ulan dengan berat 7 kg dan tinggi
80 cm? Hitung berdasarkan berat
badan, umur dan luas permukaan
tubuh [12]
• b. Berdasarkan rumus apa saja unt
uk menghitung dosis tersebut? [6]

Anda mungkin juga menyukai