Khasiat : Daun serai (Cymbopogon citratus) mengandung Alkaloid, Flavonoid, dan beberapa monoterpene. Zat-zat ini berfungsi sebagai antiprotozoal, anti-inflamatori, antimikrobial, antibakterial, anti-diabetik, antikolinesterase, molluscidal, dan antifungal. Serai juga mudah dibudidayakan dan diakses oleh banyak orang sehingga fleksibel untuk dijadikan obat.2 Daun serai juga banyak mengandung minyak atsiri yang tersusun dari senyawasenyawa monoterpene seperti sitral dan geraniol. 5 Minyak ini mengandung antibakteri dan anti jamur, sehingga digunakan dalam pengobatan seperti bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhimurium dengan MIC 0,5 µL/mL. Serai (Cymbopogon citratus) mempunyai fungsi sebagai obat untuk sakit gigi dan gusi bengkak (Adiguna dan Santoso, 2017). Organoleptis :
2. Biji Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Khasiat : Ketumbar merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehide, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p- simena, kamfena, dan felandren yang mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Ketumbar mempunyai kandungan minyak atsiri berkisar antara 0,4-1,1 %. Minyak ketumbar termasuk senyawa hidrokarbon beroksigen. Komponen utama minyak ketumbar adalah linalool yang jumlahnya sekitar 60-70 %. Linalool adalah zat yang diduga mempunyai daya antibiotika cukup ampuh dan dapat merusak protein bakteri, sehingga bakteri tersebut mati (Purwanti, Muryani, dan Amri, 2018) Organoleptis :
3. Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Khasiat : Kandungan minyak cengkeh dari tiga bentuk panenan tersebut adalah bunga cengkeh sebesar 12-15%, gagang bunga cengkeh sebesar 4-4.5% dan daun cengkeh sebanyak 2-2,4% (Broto, 2014). Minyak cengkeh ini dikenal dengan minyak atsiri cengkeh yang dikenal dengan eugenol. Senyawa 4-allyl-2- methoxyphenol (eugenol) yang merupakan komponen aktif cengkeh yang telah digunakan secara tradisional di Asia sebagai obat yang popular, terutama sebagai agen antiseptik, analgesik dan antibakteri (Hector et al., 2004 dan Carrasco et al., 2009). Minyak cengkeh atau minyak atsiri cengkeh yang dikenal eugenol cengkeh memiliki keunggulan lebih dari minyak atsiri eugenol lainnya. Keunggulan eugenol cengkeh adalah memiliki kemampuan menghambat dibanding dengan minyak atsiri yang mengandung eugenol lainnya, misalnya jinten (Minasari, 2017). Kelebihan ini membuat eugenol cengkeh dapat dipergunakan untuk kebutuhan kesehatan dan farmasi. Khasiat eugenol : (i). antikanker (induksi apoptosis terhadap selsel kanker dengan aktivitas antiproliferatif, antimetastatik), (ii). antibakteri (merusak membrane dan dinding sel bakteri, sehingga cocok sebagai bahan disinfektan dan obat untuk penyakit gigi, rongga mulut, gusi dan saluran pencernaan), (iii) anti-jamur (memiliki potensi terapeutik dan efek penghambatan asam asam amino dalam membran sitoplasma ragi sehingga dapat mengobati penyakit, seperti penyakit kulit dan organ saluran pencernaan), (iv) antioksidan (turunan eugenol dapat memperlambat atau mencegah proses oksidasi yang dapat memberikan efek antipedroganik dan antiteratogenik asam retinoat}, (v) antiinflamasi (antiproliferatif dan antifibrogeniknya serta hepatoprotektif) dan (vi) anti-serangga (eugenol sebagai lavarsida dapat dipergunakan untuk mengontrol serangga seperti nyamuk Aedes aegypti dan Anopeles stephensi). Saran perlu segera melakukan penelitian lebih lanjut untuk pemaanfaatan eugenol sebagai obat, antara lain pengobatan kanker sebagai obat herbal (Tulungen, 2019). Organoleptis :
4. Kulit Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.)
Khasiat : kayu secang memiliki khasiat sebagai pengelat (astringen). Kandungan utamanya adalah brazilin, yakni zat warna merah-sappan, asam tanat, dan asam galat. Brazilin dari kayu secang teruji ilmiah bersifat antioksidan, antibakteri, anti- inflamasi, antiphotoaging, hypoglycemic (menurunkan kadar lemak), vasorelaxant (merelaksasi pembuluh darah), hepatoprotective (melindungi hati), dan anti-acne (anti jerawat). Ekstrak kayu secang juga ditengarai berkhasiar anti-tumor, anti-virus, immunostimulant dan lain-lain (Pertamawati et.al, 2017). Organoleptis :