Anda di halaman 1dari 29

Pengenalan Alat Spektrofotometer

Uv-Vis, Kalibrasi dan


Pengukuran Panjang Gelombang
Maksimum

MEMBERS:
▹ Sri Susanti (K1A019062)
▹ Syifaul Jannah (K1A019064)
▹ Wahyu Aldi Setiawan (K1A019068)
▹ Yusnita Damayanti (K1A019070)
▹ Zurhainun Mutmainnah (K1A019072)

2
1
Tujuan Praktikum
1. Mampu memahami prinsip kerja alat
spektrofotometer UV-Vis.
2. Mengetahui cara mengkalibrasi alat
spektrofotometer UV-Visibel.
3. Mengetahui cara menentukan nilai λ maks
(panjang gelombang maksimum) sebagai
parameter penting dalam analisa
spektrofotometer UV-Visibel.

3
Prinsip Dasar
• Spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada pengukuran energi cahaya oleh
suatu zat kimia pada panjang gelombang maksimum tertentu (Iskandar,
2017).
• Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang maksimum karena
perubahan absorban untuk setiap satuan kosentrasi paling besar pada
panjang gelombang maksimum, sehingga dapat diperoleh kepekaan analisis
yang maksimum (Tulandi, 2015).
• Spektrofotometri UV-Vis lebih praktis dan murah bila dibandingkan dengan
Kromatografi Cair, kinerja tinggi, serta lebih akurat bila dibandingkan dengan
titrasi (Utami, 2009).
• Spektrofotometri UV-Vis sangat bergantung pada sumber lisrik dan biaya alat
yang mahal.
• Hukum Lambert-Beer menjadi acuan dalam penentuan suatu zat secara
kuantitatif “hubungan berbanding lurus antara absorban dengan konsentrasi
larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan” (Iskandar, 2017).

4
Alat dan Bahan

Alat-Alat Bahan-Bahan
1. Kuvet 1. Air suling
2. Labu ukur 2. Aquades (H2O)
3. Lambada 25 perkin 3. Asam klorida (HCl)
elmer 4. Aseton
4. Pipet tetes 5. Benzene
5. Quartz 6. KCNS
6. Spetrofotometer 7. Mentol
7. Timbangan analitik 8. NH4Fe(SO4)2
8. UV-Visibel 9. Toluene

5
Prosedur Kerja

6
Dilihat panjang gelombangnya
8
9
10
11
12
13
Tabel 1.1 Data Hasi Absorbansi dan
Data Konsentrasi

Konsentrasi Absorbansi
26,67 0,534

53,33 1,048

80 1,596

14
Tabel 1.2 Data Absorban Larutan Baku
Data Kerja dan Sampel
Konsentrasi ( ppm ) Absorban
1 0,155
2 0,290
 
4 0,611
 
6 0,913
Baku
8 1,233

Sampel 4 0,607

15
▹ Tabel 1.3 Data Perhitungan Persamaan
Data Garis Regresi
No. X ( ppm ) Y(absorban) X2 Y2 XY

1 1 0,155 1 0,024025 0,155

2 2 0,290 4 0,0841 0,58

3 4 0,611 16 0,373321 2,444

4 6 0,913 36 0,833569 5,478

5 8 1,233 64 1,520289 9,864

Total 21 3,202 121 2,835304 18,521

16
Data

17
Analisis Data

18
Analisis Data

19
PEMBAHASAN

20
Dalam analisis farmasi Spektrofotometer UV-Vis adalah
salah satu metode instrumen yang paling sering diterapkan
dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa
(padat/cair) berdasarkan absorbansi foton (cahaya).

21
▹ Spektrofotometer UV-Vis  metode analisis kimia untuk
mendeteksi senyawa berdasarkan absorbansi foton (cahaya)
pada daerah UV-Vis (panjang gelombang foton 200 nm –
700 nm).
▹ Pada tahap pertama dilakukan kalibrasi spektrofotometri
UV-Vis untuk mengetahui data yang diperoleh apakah sudah
benar dan valid.
▹ Tujuan dinyalakannya spektrofotometer selama 15 menit
adalah untuk menstabilkan sumber cahaya dan fotodetektor.
▹ Nilai transmitan disetting 100% bertujuan agar nilai
absorbansi yang diperoleh 0 karena tidak adanya cahaya
yang diabsorbsi melainkan diteruskan seluruhnya.

22
▹ Pada tahap kedua, dilakukan preparasi sampel :
-Larutan baku induk = Fe3+ 100 ppm dari pencampuran
bahan NH4Fe(SO)4 dengan HCl
-Larutan baku kerja = larutan baku induk (konsentrasi
yang rendah dan diberikan variasi)
-Larutan sampel Fe3+ = analit (sampel yang dianalisis)
▹ Pada tahap ketiga, penentuan nilai nilai λ maksimum 
berdasarkan kurva hubungan antara absorbansi dengan
panjang gelombang dari suatu larutan [Fe(CNS6)]3- (range
gelombang sinar UV 180 nm-400 nm) λ maksimum = 479
nm

23
▹ Pada tahap keempat, dilakukan proses penentuan konsentrasi
sampel dengan membuat kurva hubungan antara konsentrasi
dan absorbansi
▹ Diperoleh konsentrasi sampel 1,2, dan 3 secara berurutan
yaitu 26,67 µM ; 53,33 µM ; dan 80 µM sedangkan nilai
absorbansinya secara berurutan yaitu (0,534; 1,048; dan
1,596) AU kurva linier yang (konsentrasi berbanding lurus
dengan absorbansi)
▹ Langkah terakhir, penentuan konsentrasi analit (sampel Fe 3+ )
 absorbansi diukur dengan menggunakan λ maksimum
sebesar 479 nm  persamaan regresi linier (y = bx + a) nilai
x = 0,607 (nilai absorban sampel)  nilai kadar analit
sampel sebesar 0,149 .

24
Berdasarkan
Berdasarkanpraktikum
praktikumyangyangtelah
telahdilakukan
dilakukandapat
dapatdisimpulkan
disimpulkansebagai
sebagai
berikut
berikut: :
•• Prinsip
Prinsipkerja
kerjadari
darispektrofotometer
spektrofotometerUV-VisUV-Visyaitu
yaituinteraksi
interaksiyang
yangterjadi
terjadi
antara
antaraenergi
energiyang
yangberupa
berupasinar
sinarmonokromatis
monokromatisdari darisumber
sumbersinarsinaryang
yang
melalui
melaluisuatu
suatumedia
media(larutan),
(larutan),maka
makasebagian
sebagiancahaya
cahayatersebut
tersebutdiserap
diserap(I),(I),
sebagian
sebagiandipantulkan
dipantulkan(lr),
(lr),dan
dansebagian
sebagianlagi
lagidipancarkan
dipancarkan(It)dengan
(It)denganmateri
materi
yang
yangberupa
berupamolekul.
molekul.
•• Cara
Carakalibrasi
kalibrasialat
alatalat
alatspektrofotometer
spektrofotometerUV-Vis
UV-Visdengan
dengancara cara
menggunakan
menggunakanlarutan larutanaquades
aquadessebagai
sebagailarutan
larutanblanko
blankodan dandiatur
diaturpanjang
panjang
gelombang
gelombangmenjadi
menjadi405 405nm nmdan
dandirekap
direkapspektrum
spektrumgelombangnya
gelombangnya(nilai (nilai
absorbansi
absorbansi==0). 0).
•• Cara
Caramenentukan
menentukanλλmaks maksyaitu
yaitumembuat
membuatkurva
kurvahubungan
hubunganantaraantara
absorbansi
absorbansidengan
denganpanjang
panjanggelombang
gelombangdaridarisuatu
suatularutan
larutanpada
pada
konsentrasi
konsentrasitertentu
tertentudan
danmenentukan
menentukanpuncak
puncakkurva
kurva(nilai
(nilaipanjang
panjang
gelombang)
gelombang)yang yangmenunjukkan
menunjukkannilai nilaiabsorbansi
absorbansitertinggi
tertinggisebagai
sebagaiλλmaks.
maks.
25
Daftar Pustaka

26
Irawan, A. 2019. Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjamin
Mutu Hasil Pengukuran Dalam Kegiatan Peenelitian dan
Pengujian. Jurnal of Laboratory., Vol. 2, No.1, p. 1-9.
Iskandar, D., 2017. Perbandingan Metode Spektrofotometri Uv-
Vis dan Iodimetri Dalam Penentuan Asam Askorbat Sebagai
Bahan Ajar Kimia Analitik Mahasiswa Jurusan Teknologi
Pertanian Berbasis Open-Ended Experiment dan Problem
Solving. Jurnal Teknik Technoscientia. Vol.10 No.1, pp.66-70.
Putri, LE. 2017. Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarna
KMnO4 Dengan Metode Spektroskopi UV-Vis. Jurnal Natural
Science., Vol. 3, No. 1, p. 391-398.
 
27
Tetha, DA., dan Sugiarso, RD. 2016. Perbandingan Metode
Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spetrofotometer UV-
Vis dengan Pengompleks 1,10 Fenantrolin. Jurnal Akta Kimia.,
Vol. 1, No. 1, p. 8-13.
Tulandi, G. P. dkk. 2015. Validasi Metode Analisis Untuk
Penetapan Kadar Paracetamol dalam Sediaan Tablet secara
Spektrofotometri Ultraviolet. Manado : Prodi Farmasi dan
FMIPA UNSRAT.
Utami, I.P., Utaminingrum, W., dan Masyitoh, A.N. 2009. Optimasi
Metode Penetapan Ranitidin dalam Plasma Manusia secara
In Vitro dengan Metode Spektrofotometri Ultravioletvisibel.
Pharmacy. Vol.6 No.3, pp.94-103.
28
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai