Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN 1

Membaca dan Kajian Resep Dokter

Disusun Oleh :
Kelompok 1B Ganjil
1. Dwi Astuti Meriani P
2. Aulya Dini Safitri (PO.71.39.1.20.045)
3. Chantika Indah Crisnawati

Kelas : Reguler 1B
Mata Kuliah : Farmakologi Dasar

DOSEN PEMBIMBING
DEWI MARLINA S.F, Apt, M.Kes
ADE AGUSTIANINGSIH S.Farm, Apt

Jurusan D-III Farmasi


Poltekkes Kementrian Kesehatan Palembang
Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku (Kemenkes, 2016). Resep yang baik harus
memuat cukup informasi yang memungkinkan ahli farmasi yang bersangkutan mengerti obat
apa yang akan diberikan kepada pasien. Dokter atau dokter gigi sesuai dengan kewenangan
dari kompetensinya dapat memberi resep kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan
pengobatan. Resep yang ditulis oleh dokter biasanya menggunakan tulisan yang khas ,
sehingga untuk dapat membacanya diperlukan ketelitian. Selain itu juga sebagian besar,
menggunakan obat dengan nama dagang. Pada saat ini penulisan resep juga telah dilakukan
secara elektronik. Dilain pihak WHO telah menetapkan indikator peresepan di fasilitas
kesehatan, antara lain jumlah item obat tiap lembar resep, presentase antibiotik, presentase
obat injeksi dan presentase obat berdasarkan Formularium Nasional.
Pengkajian resep adalah proses pengkajian terhadap penulisan resep oleh tenaga
kefarmasian yang dimulai dari seleksi administrasi, farmasetis, dan klinis baik pada resep
rawat jalan maupun rawat inap. Pengkajian resep dilakukan untuk menganalisa adanya
masalah terkait obat (Kemenkes, 2016). Permasalahan yang timbul dalam pelayanan resep
diantaranya penulisan resep yang tidak terbaca, kurang lengkapnya informasi pasien, tidak
tercantumnya aturan pemakaian obat, dan tidak terdapat paraf dokter penulis resep (Cahyono,
2008). Pengkajian resep harus sesuai dengan yang tertulis dalam Permenkes Nomor 72 Tahun
2016, meliputi persyaratan administratif, farmasetis, dan klinis. Aspek administratif
merupakan skrining awal pada saat resep dilayani di farmasi. Aspek administratif meliputi
nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, tinggi badan pasien, nama dokter,
nomor izin, alamat, 2 paraf dokter, tanggal resep, dan ruangan atau unit asal resep. Skrining
administratif perlu dilakukan karena berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan
resep, dan kejelasan informasi di dalam resep. Ketidaklengkapan resep pada aspek
administratif dapat menyebabkan medication error. Akibat medication error dapat
menimbulkan kegagalan terapi dan efek obat yang tidak diharapakan sehingga merugikan
pasien (Megawati danSantoso, 2017). Instalasi farmasi rumah sakit merupakan bagian yang
berwenang dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian, sehingga harus dapat menjamin
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan ketentuan standar pelayanan kefarmasian yang telah
ditetapkan (Yusuf, dkk., 2019).
B. Maksud dan Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar,
mengenal beberapa macam obat dengan nama dagang ( Brand nama ) dan kemudian
mengetahui indikasinya. Sehingga mahasiswa dapat melakukan penyediaan obat sesuai
dengan resep dokter dan menuliskan copy resep dokter dengan baik ketika dibutuhkan.
Mahasiswa dapat melakukan kajian keresepan berdasarkan indikator WHO.
C. Prinsip Praktikum
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi Resep
 Menurut Syamsuni 2006
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter dokter gigi dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelola Apotek untuk menyiapkan dan atau membuat meracik serta menyerahkan
obat kepada pasien.

 Menurut Jas 2009


Resep artinya pemberian obat secara tidak langsung ditulis jelas dengan tinta tulisan
tangan pada kop Resmi kepada pasien format dan kaidah penulisan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mana permintaan tersebut
disampaikan kepada Farmasi atau apoteker di apotek agar diberikan obat dalam
bentuk sediaan dan jumlah tertentu sesuai permintaan kepada pasien yang berhak.
Bagian-bagian resep
1. Inscriptio
Nama dokter atau dokter gigi nomor izin praktek dokter atau dokter gigi alamat dan
tanggal penulisan resep

2. Invocatio
Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep

3. Praescriptio/ordonatio
Nama obat kekuatan obat bentuk sediaan dan jumlah setiap obat

4. Signatura
Tanda pakai dan regiment dosis

5. Subscriptio
Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

6. Pro
Nama, usia, dan berat badan pasien
BAB III
Metode Kerja
Pada pratikum ini semua mahasiswa membutuhkan contoh resep dokter, masing-masing
mahasiswa menerima resep, memeriksa resep , memeriksa kelengkapan resep memeriksa
kelengkapan lain , menuliskannya dalam kolom seperti tertulis dibawah ini
1. Nama dokter dan alamat
2. Tanggal obat dan sediaan obat
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan ( kadar )
4. Penulisan kadar obat dan jumlah bobot
5. Membaca signature
6. Membaca keterangan tambahan dalam resep
7. Nama dan alamat pasien ( identitas )
8. Jumlah obat ( ditulis dengan No ) Nomero..
9. Sediaan obat ( Tertulis di resep ) dengan singkatan … Tab ; Fls ; Syr ; dsb

Melakukan kajian resep menurut indikator WHO. Antara lain :


1. Rata rata jumlah obat per ecounter ( lembar resep )
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan
4. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.

Contoh bentuk lembar kajian : Jumlah R/ dan indikasi yang diharapkan


No Resep Indikasi
R/ (Sebutkan)

R/

R/

Dst.nya
Masing–masing mahasiswa belajar membaca resep yang ada padanya instruktur
mengoreksi, apabila telah benar apa yang disebutkan (obatnya) baru kemudian menuliskan
indikasinya.
Laporan praktikum lengkap dengan kesimpulan dari indikasi obat yang diberikan
ditulis dalam jurnal praktikum yang akan diperiksa pada pertemuan berikutnya.
Mahasiswa diharuskan membawa buku referensi seperti Informasi Spesialite Obat
(ISO) dan atau sejenis (seperti BNF) ; IIMS.
BAB IV
Hasil Percobaan dan Pembahasan
RESEP I (Aulya Dini Safitri)

Rumah Obat Apotik “DEMPO”


15 Ilir Jl.Dempo Luar No.408A Telp 350170 Palembang
Berdasarkan Kpts W.K, Palembang No.440/IPSPA/0142/DPMTSP PPK/ 2017
Debi Herlina, S.Farm, Apt. No.446/IPA/041/DPMTS PPK/2017

Ditulis menurut resep Dr. R.A. Mulya Liansar. SP.Prj


Pada tanggal : 27-12-2019 Inscriptio
No : 27012
Untuk : Dewi Agustini } Pro

Salinan Recept
Invocatio
R/ Haloperidol 1,5 mg tab No CLXXX } Praescriptio
S I dd I pc det 60 kapsul
Signatura
R/ Nuzip 25mg tab No CLXXX
S I dd I pc det 60

R/ Merlopam 2mg tab No XC


S I dd ½ pc det 30

R/ Truhexyl Phenydil 2mg tab No CLXXX


S I dd I pc det 60
A. 27/12/19

Subsriptio
A. Kelengkapan resep :
NO KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK
ADA
1. Nama Dokter dan Alamat
2. Tanggal Penulisan Resep
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan
(kadar)
4. Penulisan kadar obat dan jumlah obat
5. Membaca signature
6. Membaca keterangan tambahan dalam
resep
7. Nama dan Alamat pasien (identitas)
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Numero
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan
singkatan

1. Nama dokter dan alamat (ada)


2. Tanggal penulisan resep (ada)
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan ( kadar ) (ada)
4. Kadar obat dan jumlah obat (ada)
5. Signatura (ada)
6. Keterangan tambahan dalam resep (tidakada)
7. Nama dan alamat pasien (identitas) (ada)
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Nomero (ada)
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan (ada)

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO :

1. rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep)


4/1 = 4
2. persentase obat yang diresepkan dengan nama generik (Haloperidol dan Trihexy
Phenydil)
2/4 x 100% = 50%
3. persentase penulisan antibiotik yang diresepkan
0/4 x 100% = 0%
4. persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
0/4 x 100% = 0%
5. persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
0/4 x 100% = 0%
C. Indikasi :

No Resep Indikasi
1 R/ Haloperidol Sebagai Antipsikosis untuk mengatasi gejala
skizofernia.
2 R/ Nuzip Digunakan untuk terapi Skizofrenia (penyakit
mental kronis yang menyebabkan gangguan
proses berpikir), Psikosis pada penyakit
Parkinson, Perilaku bunuh diri dalam skizofrenia.
3 R/ Merlopam Mengatasi gangguan kesulitan tidur (insomnia)
yang berkaitan dengan gangguan kecemasan
(ansietas).
4 R/ Trihexyl Phenydil Untuk mengatasi gejala penyakit Parkinson dan
gejala ekstrapiramidal akibat penggunaan obat
tertentu, termasuk antipsikotik.

D. Kesimpulan :
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pasien bernama Dewi Agustini mengidap skizofernia yang dan mengalami kecemasan
sehingga menyebabkan susah untuk tidur.
RESEP II (Aulya Dini Safitri)
Apotik SEJAHTERA BERSAMA
Nomor 440/IPSPA/0097/DMPTSP.PPK/2018
Apoteker : Eka Apriyani, S,Farm., Apt
SIPA : 446/IPA/0140/DPMTSP.PPK/2018
Jln.Soekarno Hatta Rukko Palem Kencana No.22.23
Kel. Talang Kelapa Kec. Alang-alang Lebar
Hp. 085852755674
PALEMBANG
_______________________________________________
SALINAN RESEP
Nomor R/ :
Dari Dokter : Dr. Ayu Parameswari, SPKK
Tertulis Tanggal : 1 Feb 2020 Inscriptio
Nama : Zahra Aqila } Pro

Invocatio
R/ Azomax 500mg , II } Praescriptio
S I dd ½ det
Signatura
R/ Acyclovir 400mg, XX
S 4 dd I det
R/ Medixon 4mg
Histrin 5mg
Cap dtd VII
S I dd I det
R/ Imboost Kid syr I
S I dd cth det
R/ Mometason cr 10
Fucilex cr 5
Topicare Soothing cr 20
S 2 dd ue det
1/2/2020 pcc
A. Kelengkapan Resep
1. Nama dan alamat dokter (ada)
2. Tanggal dan penulisan resep (ada)
3. Nama obat dan sediaan obat (ada)
4. Penulisan jumlah obat (ada)
- Kadar obat Imboost Kid, mometason,
fucilex dan topicare soothing (tidak ada)
5. Signatura (ada)
6. Keterangan tambahan dalam resep (tidak ada)
7. Nama dan alamat pasien (ada)
8. Jumlah obat (ada)
9. Sediaan obat tertulis di resep dengan singktan (ada)

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO

1. Rata-rata jumlah obat per encounter


5/1 = 5
2. Presentase obat yang diresepkan dengan nama generik
2/5 x 100% = 40%
3. Presentase penulisan antibiotik yang di resepkan
2/5 x 100% = 40%
4. Presentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
0/5 x 100% = 0%
5. Presentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
2/5x 100% = 40%

C. Indikasi

No Resep Indikasi

1 R/ Azomax Azomax mengandung golongan antibiotik


makrolida yang dapat digunakan untuk mengobati
infeksi bakteri pada beberapa bagian tubuh, seperti
saluran pernapasan, mata, kulit, dan alat kelamin
(misalnya klamidia, gonore, atau granuloma
inguinale).

2 R/ Acyclovir Untuk mengatasi infeksi virus, seperti cacar air,


cacar ular, serta penyakit herpes.
3 R/ Medixon Medixon digunakan untuk mengobati peradangan
(radang) dan untuk menangani gatal-gatal,
kemerahan, dan kekeringan pada kulit, pada
beberapa individu dapat mengobati sariawan pada
mulut. 

Histrin digunakan untuk membantu mengobati


Histrin gejala alergi seperi gatal-gatal, ruam kemerahan
pada kulit, mata kemerahan/berair, dan bersin-
bersin.
4 R/ Imboost Kid Untuk membantu memelihara daya tahan tubuh.

5 R/ Mometason Mometasone adalah obat golongan kortikosteroid


yang digunakan untuk meredakan gejala alergi atau
peradangan pada tubuh, seperti pada alergi rinitis,
dan polip hidung. 
Fucilex Fucilex adalah obat topikal yang digunakan untuk
mengatasi masalah kulit, seperti infeksi yang
diakibatkan oleh Staphylococcis atau bakteri lain
yang peka terhadap asam fusidat.
Topicare Soothing Topicare Soothing Cream merupakan krim yang
digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada kulit
kering, iritasi, dan gatal-gatal, memberikan
kelembaban pada kulit kering atau kulit atopik,
memperbaiki kembali sistem perlindungan kulit,
serta mencegah kerusakan kulit akibat kekeringan.

D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi, dapat disimpulkan bahwa pasien atas nama Zahra Aqila di duga
mengalami infeksi akibat bakteri yang menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi serta gatal.

RESEP DOKTER

Dokter =
dr.IDATRIKANDIANI,Sp.PO.FINANSIM ,
MARS

Tanggal = 8-3-2021

R/

Propranolol 10mg tab no X

Sdd½

Curcuma tab no XII

Sdd1

Sprinolakton 100mg

Sdd½

Lansoprzol 30mg

Resep I (Chantika Indah) Sdd1

NamaPasien :Ny. Sri Utami


Inscriptio
TTL : 54

No.RM : 195934
Invocato
Prescripto

Signatura

Pro

A. KelengkapanResep

No Kelengkapan Resep Ada Tidak

1 Nama Dokter dan Alamat 

2 Tanggal Penulisan Resep 

3 Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan ( kadar ) 

4 Penulisan kadar obat dan jumlah obat 

5 Membaca Signatura 

6 Membaca keterangan tambahan dalam resep 

7 Nama dan Alamat Pasien ( Identitas ) 

8 Jumlah Obat ( Ditulis Nomero ) 


9 Sediaan Obat 
B. Kajian – Kajian Menurut Indikator WHO

1. Rata-Rata Jumlah obat per encounter ( Lembar Resep ) = 4/1 = 4


2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik ( Propanolol, Curcuma,
Sprinalakton, Lansoprazol ) = 4/4 X 100% = 100%
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan = 0
4. Persentase penulisan obat injeksi/ suntikan diresepkan = 0
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat essensial atau
formularium( Propranolol, Lansoprazol ) = 2/4 X 100% = 50 %

C. Indikasi

No Resep Indikasi
1 R/ Propranolol Mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan jantung dan
pembuluh darah , seperti aritmia, hipertensi, hypertrophic
subaortic stenosis atau hipertensi portal
R/ Curcuma Membantu memelihara kesehatan fungsi hati dan membantu
memperbaiki nafsu makan.

R/ Sprinolakton Menurunkan tekanan darah pada hipertensi dan pengobatan gagal


jantung.
R/ Lansoprazol Mengatasi gangguan pada lambung, seperti tukak lambung

D. Kesimpulan

Berdasarkan Indikasi dari masing masing obat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
RESEP DOKTER
Nyonya Sri Utami memiliki penyakit lambung dan hipertensi.
Dokter =
dr.IDATRIKANDIANI,Sp.PO.FINANSIM ,
MARS

Tanggal = 2-3-2021

R/

Meloksixam 15mg tab

Sdd1

Kalk tab no X

Sdd1

Amlodipin 5mg tab no X

Sdd1
Resep II ( Chantika Indah C )m
Digoxin tab no X

Sdd½

NamaPasien : Ny. Suprihatin

TTL : 58

Inscripti No.RM : 201965


Invocato

Prescripto

Signatura

Pro

A. KelengkapanResep

No Kelengkapan resep Ada Tidak

1 Nama Dokter dan Alamat 

2 Tanggal Penulisan Resep 

3 Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan ( kadar ) 

4 Penulisan kadar obat dan jumlah obat 

5 Membaca Signatura 

6 Membaca Keterangan Tambahan dalam resep 

7 Nama dan Alamat Pasien 

8 Jumlah Obat 
9 Sediaan Obat

B. Kajian Resep menurut Indikator WHO


1. Rata-Rata jumlah obat per ecounter ( Lembar Resep ) = 4/1 = 4
2. Persentase obat yang diterapkan dengan nama generik( Meloksikam, Kalk,
Amlodipin, Digoksin ) = 4/4 x 100% = 100%
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan = 0
4. Persentase penulisan obat injeksi / disuntikkan diresepkan = 0
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat essensial atau
Formularium( Amlodipin, Digoksin ) =2/4 X 100% = 50%

C. Indikasi

No Resep Indikasi

1 Meloksikam Meredakan gejala penyakit radang sendi atau arthiritis,


seperti pembengkakan dan nyeri sendi
2 Kalk Memenuhi kebutuhan kalsium khususnya bagi wanita
hamil. Gangguan kelenjar tiroid dan penyakit tulang seperti
osteoporosis
3 Amlodipin Terapi hipertensi dan digunakan sebagai obat pengontrol
tekanan darah
4 Digoksin Mengobati penyakit jantung, seperti aritmia dan gagal
jantung

D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan
APOTEK TAKA bahwa
Jl.WayHitam No. 89A siring agungbarat I
Nyonya Suprihatin di duga mengidap penyakit hipertensi disertai nyeri
Palembang telp (0711) 7426572
Apoter :RatihWulandari ,S.Farm.,Apt
STRA : 19960704/STRA-UNEJ/2019/261875
SIA : 440/IPSPA/0011/DPMPTSP-PPK/2019
SIPA : 446/IPA/0247/DPMPTSP-PPK/2019

COPY RESEP

No : Tgl : 19 jun 20
Dokter : drg.Hj.Ade Ocsela.MM Tgl : 19 jun
20
Pro : Nadel
Ex Copy :-
RESEP I
R/ Antasida No X
S 3dd I

R/ Dompedon No
S 2dd I
APOTEK PCC
TAKA
 Inscriptio
Nama dokter : Hj,Ade Ocsela, MM
Alamat dokter : Jl.Way Hitam No.89A Siring AgungIlir Barat
I Palembang
Tanggal penulisan resep : 19 jun 20
InvocatioTanda buku resep R/ :
 Ordinatio
Nama obat dan takaran :Antasida, -
Domperidon, -

Bahan/sediaan obat dan jumlahnya : - Antasida (10)


Domperidon, (10 )
Signatura
Aturan pakai :S3dd1 (tandailah tiga kali sehari satu tab)

S2dd1 prn (tandailah dua kali seharisatu


tabbilaperlu)
 Subcriptio
Tanda tangan :
 Pro
Nama pasien : Nadel
Umur pasien :-
Alamat pasien :-

A. Kelengkapan resep :
1. Nama dokter (ada)
2. Alamatdokter (ada)
3. Tanggal penulisan resep (ada)
4. Sip dokter (ada)
5. Kadar obat dan jumlah obat (ada)
6. Signatura (ada)
7. Keterangan tambahan dalam resep (tidakada)
8. Namapasien (ada)
9. Alamat pasien (Tidakada)
10. Umurpasien (Tidakada)
11. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Nomero (ada)
12. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan (ada)
13. Namaobat (ada)
14. Nomorresep (ada)
15. Parafdokter (Tidakada)

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO :


1. rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep)
2/2 = 1
2. persentase obat yang diresepkan dengan nama generik
0/2 x 100% = 0%
3. persentase penulisan antibiotik yang diresepkan
1/2 x 100% = 200%
4. persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
0/3 x 100% = 0%
5. persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
2/2x 100% = 100%

C. Indikasi :

No Resep Indikasi
1 R/ Domperidon Bekerja dengan mempercepat gerakan saluran
pencernaan, sehingga makanan di dalam lambung
lebih cepat menuju usus. Digunakan untuk
mengatasi gangguan gerekan saluran cerna,
seperti gastro paresis
2 R/ Antasida Obat yang digunakan untuk menetralkan kadar
asam lambung

D. Kesimpulan :
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
nyonya Nadel di duga mengidap penyakit asam lambung dan untuk mengatasi gangguan
gerakan saluran cerna sehingga diberikan tambahan antibiotik.

RESEP II APOTEK TAKA


Jl.Way Hitam No.89A Siring Agung Ilir Barat I
Palembang Telp (0711) 7426572
Apoter: Ratih Wulandari, S.Farm., Apt
STRA : 19960704/STRA-UNEJ/2019/261875
SIA : 440/IPSPA/0011/DPDMTSP-PPK/2019
SIPA : 446/IPA/0247/DPMPTSP-PPK/2019

COPY RESEP

No Tgl : 12/11/2020
Dokter : dr .imam winarto
Pro : Hafiz (29 th) Tgl : 12/11/2020
Ex Copy :
____________________________________________

R/ Tremenza Tab X
S1dd1
R/ Sanmol Tab X
S3dd1

PCC
Apotek taka
 Inscriptio
Nama dokter : dr.Imam winarti
Alamat dokter : Jl. Way hitam No.89A siring Agung ilir barat I
Tanggal penulisan resep : 12 November 2020
 Invocatio
Tanda buku resep R/ :
 Ordinatio
Nama obat dan takaran : Tremenza , -
Sanmol, -
Bahan/sediaan obat dan jumlahnya : Tremenza(10)
Sanmol (10)

Signatura
Aturan pakai :S1dd1 (tandailah tiga kali sehari)
S3 dd1 (tandailah tiga kali sehari)
 Subcriptio
Tanda tangan :
 Pro
Nama pasien : Hafiz
Umur pasien : 29 tahun
Alamat pasien :-

A. Kelengkapan resep :
1. Nama dokter (ada)
2. Alamat dokter (ada)
3. Tanggal penulisan resep (ada)
4. Sip dokter (ada)
5. Kadar obat dan jumlah obat (ada)
6. Signatura (ada)
7. Keterangan tambahan dalam resep (tidak ada)
8. Nama pasien (ada)
9. Alamat pasien (tidak ada)
10. Umur pasien (ada)
11. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Nomero (ada)
12. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan (ada)
13. Nama obat (ada)
14. Nomor resep (Tidak ada)
15. Paraf dokter (Tidak ada)

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


1. Rata-rata jumlah obat per encounter : 2/ 2 = 1
2. Presentase obat yang diresepkan dengan nama generik : 0/2x 100% = 0%
3. Presentase penulisan antibiotik yang di resepkan : 0/2 x 100% = 0%
4. Presentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan : 0/2 x 100% = 0%
5. Presentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium : 0/2x
100% = 0%
C. Jumalah R/ dan indicator yang diharapkan

N Resep Indikasi
o
1 R/ Obatinidigunakanuntukmeringankangejala-gejala flu
Treme karenaalergipadasaluranpernafasanbagianatas yang
nza memerlukandekongestan nasal danantihistamin.
2 R/ Obatinidapatdigunakanuntukmenurunkandemammeredakannyeriringans
Sanmo epertisakitkepaladansakitgigi.
l

E. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Hafiz memiliki penyakitdemam flu yang disertaidenganperadangandannyeri.
BAB V
Kesimpulan
Dalam pembacaan resep harus di pahami terlebih dahulu, karena apabila terjadi
kesalahan dalam pemberian obat maka akan berakibat fatal, maka dari itu melalui
pembelajaran ini kita diharapkan mampu mengetahui bagaimana cara membaca resep yang
diberikan dengan benar, memahami apa saja indikasi dari obat yang tertera di resep tersebut.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai