Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DASAR

PERCOBAAN I
MEMBACA DAN KAJIAN RESEP DOKTER

Disusun Oleh :
1. Eva Futihahtul Jannah (PO.71.39.1.20.010)
2. Novia Wulandari (PO.71.39.1.20.012)
3. Yosi Supriyanti (PO.71.39.1.20.014)
4. Nadiah Sari (PO.71.39.1.20.016)

Kelompok : II (Genap)
Kelas : Reguler 1 A
Dosen Pembimbing : 1. Dewi Marlina, SF., Apt., M.Kes
2. Ade Agustianingsih, S.Farm., Apt

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI D-III FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Farmakologi Dasar yang berjudul “Membaca dan Kajian Resep Dokter” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Farmakologi Dasar Tahun 2021. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kajian resep dokter bagi para pembaca maupun penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ade Agustianingsih, S.Farm., Apt dan Ibu
Dewi Marlina, SF., Apt., M.Kes selaku Dosen Faramakologi Dasar yang telah memberikan
tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Saya juga
mengucapkan terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saya berharap kritik dan saran dari rekan-rekan sebagai masukan bagi saya untuk
kedepannya lebih baik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 9 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Dasar Teori......................................................................................................................2
BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................................4
A. Alat dan Bahan................................................................................................................4
B. Cara Kerja.......................................................................................................................4
C. Hasil Pengamatan............................................................................................................5
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................31
A. Kesimpulan......................................................................................................................31
B. Saran.................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................33

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Resep merupakan perwujudan cara terapi dokter kepada penderita yang memerlukan
pengobatan. Menurut peraturan resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap, dan apotek
harus menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan yang tertulis dalam resep.
Banyak dari kesalahan penulisan resep, salah membaca resep karena tulisan tidak jelas,
salah penyiapan dan penyerahan resep oleh petugas farmasi, sampai kesalahan dalam
mengonsumsi obat bisa menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena pada umumnya di
Indonesia, resep obat masih dibuat dengan tulisan tangan dokter, tidak seperti halnya di
negara barat yang sudah menggunakan alat elektronika. Karena masih dengan tulisan tangan
inilah sering kali terjadi salah baca oleh Apoteker. Contohnya, antara nama obat yang
diresepkan dan yang diberikan kepada pasien sering tertukar. Lebih parahnya lagi jika alamat
dan nomor kontak diresep juga tidak jelas terbaca. Kesalahan tersebut juga bisa terjadi karena
tidak adanya salah satu syarat yang harus dimuat dalam resep.
Dokter atau dokter gigi sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya dapat memberi
resep kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan pengobatan. Resep yang ditulis oleh dokter
biasanya menggunakan tulisan yang khas, sehingga untuk dapat membacanya diperlukan
ketelitian. Selain itu juga sebagian besar menggunakan obat dengan nama dagang. Pada saat
ini penulisan resep juga telah mulai dilakukan secara elektronik. Dilain pihak WHO telah
menetapkan indicator peresepan di fasilitas kesehatan, antara lain Jumlah Item obat tiap
lembar resep, Persentasi antibiotik, Persentasi obat generik, Persentasi obat injeksi dan
persentasi obat berdasarkan Formularium Nasional.

B. Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar, mengenal
beberapa macam obat dengan nama dagang (brand name) dan kemudian mengetahui
indikasinya. Sehingga mahasiswa dapat melakukan penyediaan obat sesuai dengan resep
dokter dan menuliskan copy reesep dokter dengan benar ketika dibutuhkan. Mahasiswa dapat
melakukan kajian peresepan berdasarkan indikator WHO.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker menyerahkan obat
kepada pasien. Resep juga adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien sesuai peraturan
perundangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotek untuk menyerahkan dan
menyiapkan obat-obatan bagi penderita.
Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12
cm dan panjang 15-20 cm. Penulisan resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam
pelayanan kesehatan di bidang farmasi sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian
obat. Resep menyangkut sebagian dari rahasia jabatan kedokteran dan kefarmasian, oleh
karena itu tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada yang tidak berhak.
Resep harus mudah dibaca dan mengungkap dengan jelas apa yang harus diberikan.
Idealnya resep obat yang diberikan kepada pasien tidak mengandung kesalahan dan berisi
seluruh komponen yang diperlukan pasien. Apabila apoteker menganggap pada resep tidak
dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker hanya menanyakan kepada penulis
resep.
Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari :
a. Formulae officinalis, yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya
dan merupakan standar.
b. Formulae megistralis, yaitu resep yang ditulis oleh dokter.

Menurut Jas (2009) Resep terdiri dari enam bagian, antara lain:
1. Inscriptio terdiri dari nama, alamat, dan nomor izin praktek (SIP) dokter, tanggal
penulisan resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Format
inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi.
2. Invocatio merupakan tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Permintaan
tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = recipe” artinya ambillah atau berikanlah.
Berfungsi sebagai kata pembuka komunikasi antara dokter penulis resep dengan apoteker
di apotek.
3. Prescriptio/ordonatio terdiri dari nama obat yang diinginkan, bentuk sediaan obat, dosis
obat, dan jumlah obat yang diminta.

2
4. Signatura merupakan petunjuk penggunaan obat bagi pasien yang terdiri dari tanda cara
pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian. Penulisan signatura
harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
5. Subscriptio merupakan tanda tangan/paraf dokter penulis resep yang berperan sebagai
legalitas dan keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) terdiri dari nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien.

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
 2 Lembar Resep Dokter
 Buku Iso/Mims
 Buku Doen (Daftar Obat Esensial Nasional)

B. Cara Kerja
Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep-resep dokter. Masing-
masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, memeriksa kelengkapan
lain, menuliskannya dalam kolom seperti tertulis di bawah ini :
 Nama Dokter dan Alamat.
 Tanggal Penulisan Resep.
 Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (Kadar).
 Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat.
 Membaca Signatura.
 Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep.
 Nama dan Alamat Pasien (Identitas).
 Jumlah Obat (ditulis dengan No.) Nomero.
 Sediaan Obat (tertulis diresep) dengan Singkatan, Tab; Fls; Syr; dsb.
Perhatikan Signa. Tertulis di resep dengan tulisan, seperti berikut (Sue; atau Sun; atau S 2
dd 1 C; S3 dd 1 tab; S4 dd gtt II; dsb.
 Melakukan Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :
1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.

4
Contoh Bentuk Lembar Kajian : Jumlah R/ dan Indikasi yang diharapkan.
No. Resep Indikasi
1. R/.
(sebutkan)
R/.

R/.
Dstnya
Masing-masing mahasiswa belajar membaca resep yang ada padanya kemudian
instruktur mengoreksi, apabila telah benar apa yang disebutkan (obatnya) baru kemudian
menuliskan indikasinya.
Laporan praktikum lengkap dengan kesimpulan dari indikasi obat yang diberikan ditulis
dalam jurnal praktikum yang akan diperiksa pada pertemuan berikutnya.
Mahasiswa diharuskan membawa buku referensi seperti Informasi Spesialite Obat (ISO)
dan atau sejenis (seperti BNF); IIMS.

C. Hasil Pengamatan
Resep 1

RESEP DOKTER
PEMERINTAH KABUPATEN OKU TIMUR RSUD OKU TIMUR
Alamat: jl. Mayjend warsito No. 1 Gumawang Kec. Belitang
Kode pos 32382 Provinsi Sumatera Selatan
Telp. (0735) 451815-450319 Fax. (0735)
e-mail:

OKU TIMUR,……………

R/Cefixime 200 mgNo.V


S1dd1 R/Ranitidin tab 150 mgNo. VI
S2dd1
R/SucralfatesyrNo.1
S3dd 1 C R/Parasetamol 500 mg tab No. X
S3dd1

Pro: Ny. Dahlia


Umur : 32 Tahun
5
Obat jangan diganti tanpa seizin
dokter
 Indikator Resep
1. Incriptio (identitas dokter) :-
2. Invocatio : R/
3. Praescriptio : 1. Cefixime 200mg No.v
2. Ranitidine tab 150mg No. VI
3. Sucralfate syr No.1
4. Parasetamol 500 mg No. X
4. Signatura : 1. S2dd1
2. S1dd1
3. S3dd1 C
4. S3dd1
5. Subcriptio (Paraf dokter) :-
6. Pro : Ny. Dahlia, umur: 32 tahun

 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter - 
2. Izin - 
3. Paraf Dokter - 
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/ - 
6. Tanggal Resep - 
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien  -
9. Alamat Pasien - 
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar)  -
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep - 

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP

6
1. Cefixime   - -
2. Ranitidine  - - 
3. Sucralfate  - - 
4. Parasetamol  - - 
Jumlah 4 1 0 3
Persentase 100 % 25 % 0% 75 %

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
4
=4
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
4
× 100 % = 100 %
4
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
1
× 100 % = 25 %
4
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
4
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
3
× 100 % = 75 %
4

 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
1. Cefixime mengobati infeksi bakteri
2.Ranitidine pengobatan tukak lambung
3. Sucralfate mengatasi iritasi lambung, tukak lambung
4. Parasetamol analgetik dan antipiretik

Resep 2

7
KLINIK ISMADANA
Jln. H.M oleh Rebudin No.37
Pasar ilir muaradua OKU Selatan
Hp. 0811 7265456
Tgl : 08/03/2021
RESEP DOKTER
Nama : Tn. Sudirman
Umur : 58 thn
Alamat : pelangki
R/ Amlodipin
tab 10
mg No.xxx
S1dd tab 1
R/ Candestartan tab 8 mg No. xxx
S1dd tab 1 .
R/ Spironolactone tab 2 mg No.xxx
S1dd tab 1 .
R/ Brotec spray
S1dd puff 1 .

Dokter pemeriksa : dr. YONIS ISMED

8
Sip. No. 442/458/DK/SIP/2018

 Indikator Resep
1. Incriptio (identitas dokter) : dr. yonis ismed,
Sip. No. 422/458/DK/SIP/2018
Tgl:08/03/2021
2. Invocatio : R/
3. Praescriptio : 1. Amlodipin tanb 10mg No.XXX
2. Candestartan tab 8mg No. XXX
3. Spinorolacton tab 2mg No. XXX
4. Brotec spray 
4. Signatura : 1. S2dd1
2. S1dd1
3. S1dd1
4. S1dd puff 1
5. Subcriptio (Paraf dokter) : (ada)
6. Pro : Tn. Sudirman, 58 th, pelangki

 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin  -
3. Paraf Dokter  -
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/ - 
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien  -
9. Alamat Pasien  -
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar)  -
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep - 

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP

9
1. Amlodipine  - - 
2. Candestartan  - - 
3. Spironolactone  - - 
4. Brotec - - - -
Jumlah 3 0 0 3
Persentase 75 % 0% 0% 75 %

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
4
=4
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
3
× 100 % = 75 %
4
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
4
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
4
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
3
× 100 % = 75 %
4

 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
1. Amlodipine untuk pengbatan hipertensi.
2.Candestartan pengobatan hipertensi.
3. Spironolactone pengobatan hipertensi atau edema.
4. Brotec pengobatan serangan asma akut.

Resep 3

10
KLINIK PRATAMA
Praktek : Jl. Sumpah Pemuda Blok J/4 No. 5 Rt : 032, Rw : 009
Pamol 125 mg Supp No. II
Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I PalembangSporetik
Sanmol O
INSCRIPTIO
Syr Fls I
100mg
Pro Skp
: An.  Suhu
Arzena 39 C
Kelengkapan
S 2 dd 2 ml
Dr : Liem Tanggal : 24/2/2021
Tremenza 1/5 Tab
R/ Umur : 12 Tahun 3
ResepBulan PRO
Dextamin 1/5 Tab
NO. KELENGKAPAN RESEP Alamat:
ADA9,5 TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin -  No. XV
M f Pulv dtd
3. Paraf Dokter - 
R/ 4. Alamat Dokter  S 3 dd -Pulv 1
INVOCATIO
5. No. R/ - 
6. Tanggal Resep  - INVOCATIO
PRAESCRIPTIO
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien  -
9. Alamat Pasien  - PRAESCRIPTIO
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  SIGNATURA
-
13. Kekuatan (Kadar)  -
R/ 14. Keterangan Tambahan Dalam Resep -  SIGNATURA

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP
1. R/ Sporetik -  - -
2. R/ Sanmol
Tremenza - - - -
Dextamin
3. R/ Pamol - - - -
Jumlah 0 1 0 0

11
Persentase 0% 33,33 % 0% 0%

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
3
=3
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
0
× 100 % = 0 %
3
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
1
× 100 % = 33,33 %
3
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
0
× 100 % = 0 %
3
 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
Untuk pengobatan antibiotik/antimikroba
1. R/ Sporetik
pada saluran pernapasan.
R/ Sanmol
Digunakan untuk pengobatan demam
2. Tremenza
disertai flu.
Dextamin
Digunakan untuk Meringankan rasa sakit
3. R/ Pamol pada keadaan sakit kepala dan
menurunkan demam.

Resep 4

12
Dr. H. Achirul Bakri, Sp. A. (K)
Spesialis Anak
Rumah :
Praktek: Jl. Gersik No. 61 Rt. 2 C
BUNDA GRAHA MEDIKA Palembang, 30113 INSCRIPTIO
Jl. Demang Lebar Daun Telp. (0711) 312186
Telp. (0711) 311866 Palembang Hp. 08163282003
Senin s/d Sabtu Senin s/d Sabtu :
Jam : 12.00 - 13.00 WIB - Pagi : 07.00 - 10.00

- Sore : 16.00 - 20.00

Palembang, 8/3/2021

R/
Dextamin 1/3 Tab
Lasal 1 mg PRAESCRIPTIO
M f Pulv dtd No. X
S 3 dd 1 pulv

13
INVOCATIO

R/ Zibramax Syr No. I


S 1 dd 3, 5 ml SIGNATURA

R/ Apialys Syr No. I


S 1 dd 1 cth

Pro : Alis
Umur : 3 tahun 6 bulan
PRO

 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin - 
3. Paraf Dokter  -
4. Alamat Dokter  -
5. No. R/ - 
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien  -
9. Alamat Pasien  -
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar) - 
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep - 

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP
1. R/ Dextamine - - - -
Lasal
2. R/ Zibramax -  - -
3. R/ Apialys - - - -
Jumlah 0 1 0 0
Persentase 0% 33,33 % 0% 0%

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).

14
3
=3
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
0
× 100 % = 0 %
3
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
1
× 100 % = 33,33 %
3
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
0
× 100 % = 0 %
3

 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
R/ Dextamine
1. Digunakan untuk pengobatan asma
Lasal
Digunakan untuk antibiotik/antimikroba
pada infeksi saluran pernapasan bagian
2.R/ Zibramax
bawah dan atas, infeksi kulit dan jaringan,
penyakit kelamin.
Digunakan untuk Meningkatkan nafsu
makan dan stamina tubuh pada anak-anak
3. R/ Apialys
yang bertumbuh, sebagai suplemen
vitamin.

Resep 5

15
Apotik “BAHAGIA”
IPSPA : 440/IPSPA/0141/DPMTSP-PPK/2017
Apoteker Yeni Marlina, S.Farm.,Apt
IPA : 446/IPA/0249/BPM-PTSP/2016
Jl. Musi Raya No. 188 Sako Kenten
Telp. 821562 Palembang

Ditulis menurut resep dr : Rahmad Rudi.........................................


Pada tanggal : 09/12/2018..............................................................
No. : 02120218................................................................................
Pro : Tn/Ny/Anak : Babon Kucing...................................................

SALINAN RESEP
R / Lodia tab VI
1
S2 dd tab d et
4

R/ Colsancentine Syr I
1
S2 dd cth
4
d et

Palembang, 12 Feb 2018


PCC

 Indikator Resep
1. INSCRIPTIO (Bagian Atas Tulisan)
16
a. Nama Dokter : dr. Rahmad Rudi
b. Alamat Dokter :-
c. Tanggal Penulisan Resep : 09/12/2018
2. INVOCATIO (Informasi/Perintah)
Tanda buka resep R/
3. PRAESCRIPTIO/ORDINATIO (Nama obat dan takaran (kekuatan) dan
bahan/sediaan obat dan jumlahnya)
Nama obat dan takaran(kekuatan) :
a. Lodia ( - )
b. Colsancentine ( - )
Bahan/sediaan obat dan jumlahnya :
a. Lodia Tab (6 tablet)
b. Colsancetine (1 syrup)
4. SIGNATURA (Penandaan)
Aturan Pakai :
1. S2 dd tab ¼ = Signa bis de die tablet ¼ (tandailah dua kali sehari ¼ tablet)
2. S2 dd cth ¼ = Signa bis de die cochlear tea ¼ (tandailah dua kali sehari ¼ sendok
teh)
5. SUBSCRIPTIO (Paraf Dokter) : tidak ada
6. PRO (Identitas Pasien)
a. Nama Pasien : Babon Kucing
b. Umur Pasien :-
c. Alamat Pasien :-

 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin - 
3. Paraf Dokter - 
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/  -
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien - 
9. Alamat Pasien - 
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -

17
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar) - 
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep  -

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP
1. R/ Lodia - - - -
2. R/ Colsancentine   -  - -
Jumlah 0 1 0 0
Persentase 0% 50 % 0% 0%

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
2
=2
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
0
× 100 % = 0 %
2
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
1
× 100 % = 50 %
2
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
2
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
0
× 100 % = 0 %
2

 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
R/ Lodia tab VI Obat untuk Diare.
1.
S2 dd tab ¼

18
R/ Colsancentine Syr I Obat antibakteri atau antibiotik.
2.
S2 dd cth ¼

Resep 6

KLINIK KENTEN MEDIKA


Apotek & Klinik
Jl. Pangeran Ayin No. 08 – 09 Palembang
Telp. 0711 5615989

Palembang, 09/10/2019
R/ PCT tab no. IX
S3 dd tab I
R/ Antasida tab no.IX
S3 dd tab I

R/ Omeprazole caps no.V


S1 dd caps I

19 Tanda tangan

Pro : Sitti Pitrasi


Umur : 46 th.
Obat tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan dokter
 Indikator Resep
1. INSCRIPTIO (Bagian Atas Tulisan)
a. Nama Dokter :-
b. Alamat Dokter :-
c. Tanggal Penulisan Resep : 09/12/2018
2. INVOCATIO (Informasi/Perintah)
Tanda buka resep R/
3. PRAESCRIPTIO/ORDINATIO (Nama obat dan takaran (kekuatan) dan
bahan/sediaan obat dan jumlahnya)
Nama obat dan takaran(kekuatan) :
a. Paracetamol ( - )
b. Antasida ( - )
c. Omeprazole ( - )
Bahan/sediaan obat dan jumlahnya :
a. Paracetamol Tab (9 tablet)
b. Antasida Tab (9 tablet)
c. Omeprazole Caps (5 capsule )
4. SIGNATURA (Penandaan)
Aturan Pakai :
a. S3 dd tab 1 = Signa ter de die tablet unum (tandailah tiga kali sehari satu (1)
tablet)
b. S3 dd tab 1 = Signa ter de die tablet unum (tandailah tiga kali sehari satu (1)
tablet)
c. S1 dd caps 1 = Signa unum de die capsule unum (tandailah satu kali sehari satu
(1) kapsul)
5. SUBSCRIPTIO (Paraf Dokter) : tidak ada
6. PRO (Identitas Pasien)

20
a. Nama Pasien : Sitti Pitrasari
b. Umur Pasien : 46 tahun
c. Alamat Pasien :-

 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter - 
2. Izin - 
3. Paraf Dokter - 
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/ - 
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien  -
9. Alamat Pasien - 
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar) - 
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep - 

 Kajian Resep
NAMA OBAT
NO. GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP
1. R/ PCT  - - 
2. R/ Antasida  - - 
3. R/ Omeprazole  - - 
Jumlah 3 0 0 3
Persentase 100 % 0% 0% 100 %

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
3
=3
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
3
× 100 % = 100 %
3
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3

21
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
3
× 100 % = 100 %
3

 Indikasi Obat
No
Resep Indikasi
.
R/ PCT tab no.lX Obat untuk mengatasi nyeri dan rasa sakit
1. S3 dd tab I serta menurunkan demam.
R/ Antasida tab no.IX Obat untuk mengatasi gejala akibat sakit
2. S3 dd tab I maag/penyakit asam lambung.
R/ Omeprazole caps no.V Obat untuk menurunkan produksi asam
3. S1 dd caps I lambung (OMZ Caps).

Resep 7

22
det
nedet
Praescriptio/Ordinatio
det
Signatura Invocatio Pro Inscriptio

APOTEK
Jl. Letkol Iskandar No. 222
Telp. (0711) 376479 Fax. (0711) 362245
PALEMBANG
Apoteker: Erwan Saefurrohman, S.Farm., Apt SIPA : 446/IPA/0106/BPM-PTSP/2016
COPY RESEP
Salinan Dari Resep No. 23 Tgl.
31/03/2018
Dari Dr. Emir Fakhrudin, Sp. OG
Dibuat tgl. 31/03/2018
Untuk Yoanita

R/ Obipluz no. XX
S1dd1
R/ Cal-95 no. XX
S1dd1
R/ Haemocaine cr no. I
Sue

p.c.c
Apotek kimia farma Rosarum
Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin  -
3. Paraf Dokter - 
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/  -
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien - 
9. Alamat Pasien - 

23
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar) - 
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep  -

 Kajian Resep
NO. NAMA OBAT GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
PADA RESEP
1. Obipluz - - - -
2. Cal-95 - - - -
3. Haemocaine - - - -
Jumlah 0 0 0 0
Persentase 0% 0% 0% 0%

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).
3
=3
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
0
× 100 % = 0 %
3
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
3
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
0
× 100 % = 0 %
3

 Indikasi Obat

24
No Resep Indikasi
.
1. R/ Obipluz Suplemen vitamin dan mineral dengan
asam lemak esensial yang dibutuhkan
wanita hamil dan menyusui serta sebagai
nutrisi otak.
2. R/ Cal-95 Terapi suportif pada osteoporosis,
memenuhi kebutuhan kalsium pada anak
pada masa pertumbuhan, ibu hamil, dan
menyusui.
3. R/ Haemocaine Hemoroid akut internal dan eksternal,
fisura anal, proktitis.

Resep 8

INSTALASI FARMASI
RSIA RIKA AMELIA
PALEMBANG
Jl. SM Badaruddin II No.18 Km.11 Palembang
Telp. (0711) 432429
SIPA : 446/IPA/049/DPMPTSP-PPK/2017

SALINAN RESEP
Resep dari dokter : Emir. F SpOG
Tanggal : 23-10-2017
23-10-2017
Inscriptio
Pro
No. ResepInvocatio :Praescriptio/Ordinatio
Signatura
66874
Untuk : Yoanita Pelicia

R/ Folda XX
S1dd1
det
R/ Ondansentron 4 mg XX
Sprn I tab
det
25

P.C.C
 Kelengkapan Resep
NO. KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA
1. Nama Dokter  -
2. Izin  -
3. Paraf Dokter - 
4. Alamat Dokter - 
5. No. R/  -
6. Tanggal Resep  -
7. Nama Pasien  -
8. Umur Pasien - 
9. Alamat Pasien - 
10. Aturan Pakai  -
11. Jumlah Obat  -
12. Sediaan Obat  -
13. Kekuatan (Kadar)  -
14. Keterangan Tambahan Dalam Resep  -

 Kajian Resep
NO NAMA OBAT GENERIK ANTIBIOTIK INJEKSI ESENSIAL
. PADA RESEP
1. Folda - - - -
2. Ondansentron  - - 
Jumlah 1 0 0 1
Persentase 50 % 0% 0% 50 %

Kajian Resep Menurut Indikator WHO, antara lain :


1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar Resep).

26
2
=2
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
1
× 100 % = 50 %
2
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
2
4. Persentase obat injeksi/suntikan diresepkan.
0
× 100 % = 0 %
2
5. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
1
× 100 % = 50 %
2

 Indikasi Obat
No Resep Indikasi
.
1.R/ Folda Memelihara kesehatan pada wanita hamil.
2. R/ Ondansentron Penanggulangan mual dan muntah karena
kemoterapi dan radioterapi serta operasi.

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Resep adalah permintaan tertulis kepada Apoteker Pegelola Apotek (APA) untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sebuah resep yang
lengkap harus memuat nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan, tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio), tanda R/ pada bagian kiri setiap
penulisan resep (invocatio), nama setiap obat, jumlahnya, bentuk yang akan dibuat
(praescriptio/ordinatio), atauran pemakaian obat yang tertulis (signatura), identitas pasien dan
tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio).
Berdasarkan pembahasan diatas dapat di ambil keismpulan, antara lain :
1. Dari resep pertama dapat di simpulkan bahwa pasien menderita penyakit lambung yang di
sebabkan oleh bakteri karena dalam resep tersebut terdapat cefixime sebagai antibiotik.

28
2. Dari resep kedua dapat di simpulkan bahwa pasien menderita penyakit hipertensi yang
disertai dengan asma.
3. Dari resep ke tiga : pasien atas nama arzena umur 12 tahun 3 bulan, diduga mengalami
demam disertai flu dikarenakan bakteri, sebab didalam resep dicantumkan juga antibiotik.
4. Dari resep ke empat : pasien atas nama alis umur 3 tahun 6 bulan diduga mengalami sesak
nafas diiringi dengan alergi tertentu, diberikan vitamin sebagai penunjang kesehatan agar
pasien tidak mengalami gangguan nafsu makan.
5. Dari resep kelima ini, Pasien atas nama Babon Kucing diduga mengalami diare yang tidak
diketahui penyebabnya, sehingga diberikanlah (obat Lodia) obat untuk mengatasi diare
baik secara akut maupun kronik yang tidak diketahui penyebabnya kemudian diberikanlah
tambahan antibiotik (obat Colsancetine Syr) untuk membunuh infeksi penyakit.
6. Dari resep ke enam, pasien atas nama Sitti Pitrasari umur 46 tahun diduga mengalami
penyakit asam lambung atau biasa dikenal dengan Maag, dengan gejala nyeri atau sakit di
bagian lambung,dan diberikan (obat antasida) untuk menetralkan asam lambung,
kemudian (obat paracetamol) itu mengatasi rasa sakit atau nyeri dan untuk menghambat
produksi asam lambung diberikanlah obat omeprazole.
7. Dari resep ke tujuh, pasien atas nama Yoanita diduga sedang hamil dan membutuhkan
vitamin pada kehamilan dan mengalami juga hemoroid, maka diberikanlah Obipluz dan
Cal-95 untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu hamil dan menyusui, serta satu obat yang
di indikasikan untuk mengobati hemoroid, yaitu haemocaine.
8. Dari resep ke delapan, pasien atas nama Yoanita Pelicia diduga sedang hamil dan
membutuhkan vitamin pada saat kehamilannya, maka diberikanlah Folda dan
Ondansentron yang berfungsi sebagai vitamin pada wanita hamil, serta mencegah dan
mengobati mual dan muntah.

B. Saran
Dalam penulisan resep harus jelas dan lengkap agar mudah dibaca oleh petugas
kefarmasian dalam pelayanan resep kepada pasien.

29
DAFTAR PUSTAKA

Aryaningtias, Indah Yuni, dkk. 2015. Laporan Akhir Praktikum Farmakologi II.
http://www.academia.edu/11524658/Membaca_dan_Mengkaji_Resep_Dokter.
Diakses pada tanggal 11 Maret 2021.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 49-Tahun
2014 s/d 2015. Jakarta Barat : PT. ISFI Penerbitan

Ikatan Apoteker Indonesia. 2016. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 50-Tahun
2016. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

 Ikatan Apoteker Indonesia. 2017 s/d 2018. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 51-
Tahun 2017 s/d 2018. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

30
Ikatan Apoteker Indonesia. 2019. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 52-Tahun
2019. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Daftar Obat Esensial Nasional. Jakarta :
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Saptaning R, Agustina. 2013. Ilmu Resep Vol.1. Surakarta : Buku Kedokteran EGC.

31

Anda mungkin juga menyukai