Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRATIKUMFARMAKOLOGI 1

MEMBACA DAN KAJIAN RESEP DOKTER

Disusun Oleh :
Nama : Anissa rahma salsabila
NIM : PO.71.39.1.20.034
Kelas : Reguler II A

Dosen Pengampu:
Dewi Marlina, S.F., Apt., M.Kes
Ade Agustianingsih, S.Farm, Apt.

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikanlaporan pratikumyang
berjudul “Membaca dan Kajian Resep Dokter”. Penyusunan laporan pratikumini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi 1.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Farmakologi 1 yang telah memberikan tugas terhadap kami. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman rekan belajar.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan pratikum ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan dikemudian hari.
Demikianlah laporan pratikum ini saya buat, atas perhatian serta kritik dan sarannya,
saya ucapkan terima kasih

Palembang, 10 Oktober 2021

Anissa rahma salsabila

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pratikum......................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................2
2.1 Dasar Teori.......................................................................................................2
BAB III METODE PRATIKUM.....................................................................................4
3.1 Alat dan Bahan.................................................................................................4
3.2 Cara Kerja.........................................................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................6
4.1 Hasil Pengamatan.............................................................................................6
4.2 Pembahasan......................................................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resep merupakan perwujudan cara terapi dokter kepada penderita yang memerlukan
pengobatan. Dokter atau dokter gigi sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya dapat
memberi resep kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan pengobatan. Resep yang ditulis
oleh dokter biasanya menggunakan tulisan yang khas, sehingga untuk dapat membacanya
diperlukan ketelitian. Selain itu juga sebagian besar menggunakan obat dengan nama dagang.
Pada saat ini penulisan resep juga telah mulai dilakukan secara elektronik. Di lain pihak
WHO telah menetapkan indicator peresepan di fasilitas kesehatan ,antara lain Jumlah Item
obat tiap lembar Resep, Persentasi antibiotic, Persentasi Obat Generik, Persentasi Obat
Injeksi dan Persentasi Obat Berdasarkan Formularium Nasional.
Namun, banyak dari kesalahan penulisan resep, salah membaca resep karena tulisan tidak
jelas, salah penyiapan dan penyerahan resep oleh petugas farmasi, sampai kesalahan dalam
mengonsumsi obat bisa menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena pada umumnya di
Indonesia, resep obat masih dibuat dengan tulisan tangan dokter, tidak seperti halnya di
negara barat yang sudah menggunakan alat elektronika. Karena masih dengan tulisan tangan
inilah sering kali terjadi salah baca oleh apoteker. Contohnya, antara nama obat yang
diresepkan dan yang diberikan kepada pasien sering tertukar. Lebih parahnya lagi jika alamat
dan nomor kontak diresep juga tidak jelas terbaca. Kesalahan tersebut juga bisa terjadi karena
tidak adanya salah satu syarat yang harus dimuat dalam resep.

1.2 Tujuan Pratikum


Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar, mengenal
beberapa macam obat dengan nama dagang (brand name) dan kemudian mengetahui
indikasinya. Sehingga mahasiswa dapat melakukan penyediaan obat sesuai dengan resep
dokter dan menuliskan copy resep dokter dengan benar ketika dibutuhkan.Mahasiswa dapat
melakukan kajian peresepan berdasarkan indicator WHO.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori


Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker menyerahkan
obat kepada pasien. Menurut keputusan Menteri Kesehatan Nomer
1027/MENKES/SK/IX/2004, resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker untut menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12
cm dan panjang 15-20 cm.Penulisan resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam
pelayanan kesehatan di bidang farmasi sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian
obat. Resep menyangkut sebagian dari rahasia jabatan kedokteran dan kefarmasian, oleh
karena itu tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada yang tidak berhak.
Resep harus mudah dibaca dan mengungkap dengan jelas apa yang harus diberikan.
Idealnya resep obat yang diberikan kepada pasien tidak mengandung kesalahan dan berisi
seluruh komponen yang diperlukan pasien. Apabila apoteker menganggap pada resep tidak
dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker hanyamenanyakan kepada penulis
resep.
Resep disebut juga formulae medica, terdiri dari :
a. Formulae officinalis, yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope atau buku
lainnya yang merupakan standar.
b. Formulae megistralis, yaitu resp yang ditulis oleh Dokter.
Format Penulisan Resep
Menurut Jas (2009), resep terdiri dari 6 bagian :
1. Inscriptio: Nama dokter, no. SIP, alamat/ telepon/HP/kota/tempat,tanggal penulisan resep.
Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai identitas dokter
penulis resep. Format inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep
pada praktik pribadi.
2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = resipe” artinya ambilah
atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.
3. Prescriptio/ Ordonatio : nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
2
5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/ paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat
narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat).

3
BAB III
METODE PRATIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Resep Dokter

3.2 Cara kerja


Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep-resep dokter. Masing-
masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, memeriksa kelengkapan
lainmenuliskannya dalam kolom seperti tertulis dibawah ini :
1. Nama Dokter dan Alamat
2. Tanggal Penulisan Resep
3. Nama Obat dan Sediaan obat serta Kekuatan (Kadar)
4. Penulisan kadar obat dan Jumlah Obat
5. Membaca Signatura
6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep
7. Nama dan Alamat pasien( Identitas)
8. Jumlah Obat ( ditulis dengan No.) Nomero..
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan Singktan.. Tab; Fls; Syr: dsb
Perhatikan Signa. Tertulis di resep dengan tulisan.. Seperti Berikut ( Sue; atau Sun; atau
S 2 dd1 C; S3 dd Cth I; S3dd1tab ; S4 dd gtt II ; dsb.
10. Melakukan Kajian Resep menurut indikator WHO. Antara lain:
a. Rata-rata jumlah obat per encounter ( lembar Resep)
b. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik
c. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan
d. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan

4
e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
Contoh Bentuk Lembar Kajian : Jumlah R/ dan Indikasi yang diharapkan.

No Resep Indikasi
1. R/.
(sebutkan)
R/.

R/.
Dst.nya

Masing-masing mahasiswa belajar membaca resep yang ada padanya kemudian


instruktur mengoreksi, apabila telah benar apa yang disebutkan (obatnya) baru kemudian
menuliskan indikasinya.
Mahasiswa diharuskan membawa buku referensi seperti Informasi Spesialite Obat
(ISO) dan atau sejenis ( seperti BNF); IIMS.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Resep 1
APOTEK “CAHAYA”
Jl. Sudirman ZAPI Palembang
Telp. 0812 3912 2522
_____________________________________________
COPY RESEP
Bp. No. : 04.014 Tanggal : 04-0802002
Nama Pasien : Eka Umur :

R/ Metronidazole 500 xV
S. 3dd 1

R/ Sanmol 500 XX
S. 2dd 1

R/ Omeprazole XX
S./2dd1

R/ Mefinal 500 X
S./2dd1

R/ Abbocath I

R/ Spuit 50 cc I

Palembang....
PCC

Indikator Resep
1. Incriptio (identitas dokter) : Nama dokter tidak ada
Tgl:14/09/2021
2. Invocatio : R/
3. Praescriptio : 1. Metronidazole 500mg XV
2. Sanmol 500mg XX
3. Omeprazole 500mg XX
4. Mefinal 500 X
5. Abbocath I
6. Spuit 50cc I
4. Signatura :1. S3dd1
2. S2dd1
5. Subcriptio (Paraf dokter) : (ada)
6. Pro : Eka

6
1. Kelengkapan Resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat √
2. Tanggal Penulisan Resep √
3. Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (Kadar) √
4. Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat √
5. Membaca Siganature √
6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep √
7. Nama dan Alamat Pasien (Identitas) √
8. Jumlah Obat (Ditulis dengan No.) Nomero √
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan Singkatan √

2. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


a. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep) 4/1 = 4

b. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generic (Metronidazole,


Omeprazole) = 2/2 × 100% = 100%

c. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan (Metronidazole) 1/4× 100% =


25%

d. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan 0/2 × 100% = 0%

e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
(Metronidazole, Omeprazole) = 2/4 x 100% = 50%

3. Indikasi Obat
a) Metronidazole : obat antibiotik untuk mengobati infeksi antibiotik ini hanya
dapat mengobati infeksi bakteri dan parasit
b) Sanmol : merupakan obat dengan kandungan Parasetamol 500 mg digunakan
untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala sakit gigi dan
menurunkan demam
c) Omeprazole : obat untuk mengatasi gangguan lambung seperti penyakit asam
lambung dan tukak lambung
d) Mefinal : obat dengan golongan anti inflamasi non steroid dan sebagai anti
nyeri tingkat ringan hingga sedang

4. Kesimpulan
pada resep di atas obat diduga untuk mengobati pasien yang mengalami
masalah pada lambung disertai gejala gejala yang berhubungan dengan masalah

7
lambung tersebut sehingga diperlukan obat obat yang diresepkan untuk menangani
masalah lambung serta gejala gejala nya.

8
Resep 2
Dr. Baringin Sitanggang
Sip.448/IPD/0999/DPMPTSP-2018
PRAKTEK : PURI SEJAHTERA – 2 BLOK. I No.2
TALANG BETUTU KM. 12 PALEMBANG
HP. 0816386125

Tanggal,

R/ Aspirin X
--------------------------------------neder

Pro : Robin wayo


Umur : 58 tahun
Alamat : Suling D No. 11

Indikator Resep
a. Incriptio (identitas dokter) : dokter Baringin Sitanggang
b. Invocatio : R/
c. Praescriptio : 1.Aspirin X
d. Signatura : /Mal (pri)
e. Subcriptio (Paraf dokter) : (ada)
f. Pro : Robin Wayo

1. Kelengkapan Resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat √
2. Tanggal Penulisan Resep √
3. Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (Kadar) √
4. Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat √
5. Membaca Siganature √
6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep √
7. Nama dan Alamat Pasien (Identitas) √
8. Jumlah Obat (Ditulis dengan No.) Nomero √
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan Singkatan √

2. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


1
a. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep) 1 = 1

9
b. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generic 0% ×100 % = 0%
c. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan 0% ×100 % = 0%
d. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan 0% ×100 % = 0%
e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
0% ×100 % = 0%

3. Indikasi Obat
a) Aspirin : untuk meredakan nyeri demam dan Peradangan, selain itu obat yang dikenal
juga dengan nama asam acetisolisilat ini juga digunakan untuk mencegah
terbentuknya gumpalan darah menurunkan resiko terjadinya serangan jantung atau
stroke pada penderita penyakit kardiovaskular.

4. Kesimpulan
Pada resep diatas, diduga bahwa resep tersebut untuk pasien penderita penyakit
kardiovaskular.

Resep 3

10
RUMAH SAKIT ISLAM
B3
SITI KHADIJAH
Jl. Demang – prabu, Palembang
Kec. Alang-a Lang Lebar Palembang
Telp. 0812 3912 2522

Nama Dokter : Dr. Novia Tanggal, 34-8-2021


No. Resep : 10777
Pro : Hafiz Maulana
SALINAN RESEP

R/ Azomax Syr No. I


S./1dd : cth
--------------------------------------Nedet
R/ Imun ped Syr No. I
S 1dd1 malam
--------------------------------------Nedet

Palembang, 31/08/2021
PCC

Indikator Resep
a. Incriptio (identitas dokter) : Dr. Novia

b. Invocatio : R/
c. Praescriptio : 1. Azomax Syr No. I
2. Imunped Syr No. I
d. Signatura :Sue, S 1dd : cth
e. Subcriptio (Paraf dokter) : (ada)
f. Pro : Hafiz Maulana

1. Kelengkapan Resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat √
2. Tanggal Penulisan Resep √
3. Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (Kadar) √
4. Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat √
5. Membaca Siganature √
6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep √
7. Nama dan Alamat Pasien (Identitas) √
8. Jumlah Obat (Ditulis dengan No.) Nomero √
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan Singkatan √

2. Kajian Resep Menurut Indikator WHO

11
2
a. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep) = 2
1
b. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik = 0/2 x 100% = 0%
c. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan 0/2 ×100 %=0 %
0
d. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan × 100 %=0 %
2
e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.

0
× 100 %=0 %
2

3. Indikasi Obat
a. Azomax Syr : Infeksi saluran Pernapasan atas seperti radang tenggorokan
(Faringitis), radang Amandel (Tonsilitis) Streptococcal dan Sinusitis bakteri akut.
b. Imunped : Suplemen yang mengandung Vitamin C dan Zinc Sulfat. Digunakan
untuk membantu memelihara kesehatan pada anak.

4. Kesimpulan
Dari resep diatas diduga pasien mengalami atau menderita penyakit infeksi saluran
Pernapasan atas sehingga diberikan obat tersebut beserta suplemen Penunjang
penyembuhan.

RESEP 4

12
PRAKTEK DOKTER UMUM
Dr. HANNA DWI WIRANTI
Jl. Demang – prabu, Palembang
Kec. Alang-a Lang Lebar Palembang
Telp. 0812 3912 2522

SALINAN RESEP

Tanggal, 08/08/2021

R/ Azritomisin Syr No. I


Stdd 50ml
--------------------------------------
R/ Dexahersen tab 0,5mg No. XV
S3dd tab
--------------------------------------
R/ Becomzet tab No.. X
S1dd tab
--------------------------------------

R/ Larzin Syr No. 5


S1dd 10ml

Pro : Raffi Alfariz


Umur : 12 Th
Alamat : Km 2

Indikator Resep

a. Incriptio (identitas dokter) : dr Hanna Dwi Wiranti

b.Invocatio : R/
c.Praescriptio : 1.Azitromisin Syr No. I
2. Dexahersen tab 0,5mg No. XV
3. Becomzet tab No. 5
4. Larzin Syr No. 5
d. Siganature : Stdd, S3dd, S1ddt
e. Subcriptio : (Ada)
f. Pro : Raffi Alfaroz

1. Kelengkapan Resep

13
No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada
1. Nama Dokter dan Alamat √
2. Tanggal Penulisan Resep √
3. Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (Kadar) √
4. Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat √
5. Membaca Siganature √
6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep √
7. Nama dan Alamat Pasien (Identitas) √
8. Jumlah Obat (Ditulis dengan No.) Nomero √
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan Singkatan √

2. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


4
1. Rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep) = 4
1
2. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generik (Azitromisin) = 1/4 x 100% = 25%
3. Persentase penulisan antibiotik yang diresepkan (Azitromisin) 1/4 ×100 %=25 %
0
4. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan ×100 %=0 %
4
5. AzitromisiPersentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.

0
×100 %=0 %
4

3. Indikasi Obat
1) Azitromizin : Untuk berbagai jenis penyakit infeksi seperti infeksi saluran
nafas, kulit dan infeksi Genital dengan Dosis bergantung pada jenis penyakit.
2) Dexahersen : Untuk mengatasi Peradangan dan reaksi alergi yang berupa gatal
gatal di kulit Dermatitis atau Eksim, pembekakan akibat radang, radang send,
asma bronkhial, reaksi alergi, obat dan sebagainya.
3) Becom zet : Suplemen yang mengandung kombinasi antara multivitamin,
mineral dan enzim yang berfungsi sebagai Penunjang vitalitas dan kesehatan.
4) Larzin : Mengatasi gejala alergi seperti hidung tersumbat, mata gatal, dan
berair, serta bersin.

4. Kesimpulan
Dari resep diatas diduga pasien mengalami penyakit atau
menderita penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi.

14
DAFTAR PUSTAKA

15
Depkes RI. 2019. Daftar Obat Esensial Nasional. Departement Kesehatan Republik
Indoensia. Jakarta.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2019.ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 52.
Jakarta: PT ISFI Penerbitan.

16

Anda mungkin juga menyukai