Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Definisi
Taransfusi darah adalah Suatu tindakan memindahkan atau memasukan darah yang berasal
dari donor ke dalam tubuh pasien melalui vena dengan menggunakan perangkat infus.

B. Indikasi
1. kehilangan darah akut, bila 20 30 % total volume darah hilang dan perdarahan masih
terus terjadi
2. anemia berat
3. syok septik

C. Tujuan Tindakan
Meningkatkan kadar Hb/trombocyt

D. Masalah Keperawatan
Perfusi jaringan serebral ferifer b.d penurunan kadar hemoglobin akibat perdarahan

E. Rasional Tindakan
Meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen ( meningkatkan kadar HB
dalam darah, fungsi dari HB adalah mengangkut oksigen)

F. Prosedur Tindakan
Persiapan Pasien
Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
Mengatur posisi tidur pasien sesuai daerah yang akan dilakukan pemasangan transfusi.
Inform Consent

Persiapan alat-alat
- Standar Infus
- Transfusi set ( blood set )
- Nacl 0,9%
- Kantong darah (transfusi) sesuai kebutuhan pasien
- IV Catheter dengan nomor sesuai kebutuhan pasien
- Pengalas
- Tourniquet/pembendung Vena
- Kapas alkohol 70 %
- Plester
- Gunting
- Kasa steril
- Betadin
- Sarung tangan

Pelaksanaan
Perawat memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien
Perawat mencuci tangan.
Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan.
Mengatur posisi tidur.
Memasang infus dengan cairan NaCL 0,9%.
Isi chamber slang infus ( blood set )dengan cairan Nacl 0,9 % setengah nya dari chamber
infus set
Alirkan cairan Nacl 0,9 % dari chamber keseluruh slang infus set hingga slang infus set terisi
penuh
Tentukan daerah yg akan dilakukan pemasangan infus
Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan pemasangan infus
Gunakan sarung tangan
Pasang tourniquet / pembendung vena
Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol
Pasang IV catheter dengan nomor IV catheter sesuai kebutuhan pasien dengan arah jarum
keatas
Lakukan penusukan IV catheter dengan sudut 15c - 30c
Cek apakah IV cateter sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui IV catheter
Tarik drain IV cateter dan sambungkan dengan slang transfusi set
Buka pengunci slang infus set hingga tetesan infus mengalir
Lakukan desinfeksi dengan kasa betadin,kemudian fiksasi dengan plester dan kasa steril
Beri tanggal dan jam pemasangan IV catheter
Atur tetesan infus sesuai kebutuhan
- Siapkan darah yang diperlukan pasien,cek warna darah,identitas pasien,golongan darah dan
tanggal kadaluarsa darah transfusi
Bila aliran / tetesan sudah lancar, slang infus diklem kemudian infus dipindahkan ke botol /
kantung darah.
Atur tetesan sesuai program.
Bila darah habis, pindahkan kembali slang ke NaCL 0,9%
Perawat mencuci tangan .
Dokumentasikan tindakan yang telah dilaksanakan. ( tgl, jam, gol. Darah, no seri pada botol
darah, jumlah tetesan dll)
Lakukan pengecekan sebelum pemberian darah baik terhadap pasien maupun darah yang akan
diberikan :
a. Observasi tanda-tanda vital pada pasien, bila suhu badan tinggi, lakukan kolaborasi dengan
dokter
b. Teliti dan cocokan label atau etiket botol darah : Nama pasien, tgl pengambilan, tgl
kadaluarsa, golongan darah dan hasil test silang
c. Perhatikan keadaan darah : gumpalan darah ( bila ada gumpalan ,darah tidak boleh
diberikan), suhu darah harus sesuai dengan suhu tubuh normal dengan cara meraba bag. luar
botol, bila belum sesuai maka pemberian darah ditunda dan biarkan darah berada diluar
lemari es minimal 30 menit atau dihangatkan dengan cara didekap oleh pasien atau keluarga.
d. Bila akan diberikan, cairan darah harus bercampur merata (secara homogen) yaitu dengan
cara membalikan botol perlahan-lahan (tidak boleh dikocok-kocok atau dipanaskan )
e. Usahakan pakai IV cateter dengan diameter yang besar
f. Observasi reaksi pasien setelah pemberian darah terutama 15 menit pertama seperti:
menggigil, sesak napas, urtikaria, suhu tinggi, nyeri pinggang, sakit sepanjang vena, kejang
dll, bila terjadi gejala tersebut tranfusi stop dan kolaborasi dengan dokter.
g. Tiap labu harus habis antara 2-3 jam dan maksimal sampai 4 jam
G. Kesenjangan Teori
Kesenjangan yang terjadi antara teori dengan pelaksanaan:
1. Menurut astuti & laksono (2013), suhu darah harus sesuai dengan suhu tubuh
normal dengan cara meraba bagian luar botol, bila belum sesuai maka pemberian
darah ditunda dan biarkan darah berada diluar lemari es minimal 30 menit atau
dihangatkan dengan cara didekap oleh pasien atau keluarga. Tp pada kenyataan di
ruangan darah yang baru saja keluar dari kulkas tidak di hangatkan terlebih dahulu
atau tidak menggunakan alat bloodwarmer tapi langsung dimasukan atau di berikan
dalam keadaan dingin.
2. Tidak mengisi inform concent pemberian transfusi

Anda mungkin juga menyukai