Anda di halaman 1dari 12

PAPER KIMIA POLIMER

PLASTIC RESIN CODE 6 (POLYSTYRENE)

Kelompok 6
Kelas 3 A

Rahma Rojika S

(147145)

Resha Ratna K

(147152)

Reza Gilang D

(147153)

Riska Wahyu AKS

(147158)

Risma Ismayanti

(147159)

Rizky Nur Fauzia

(147164)

Ryan Hadi P

(147170)

Sarah Zahrina M

(147177)

POLITEKNIK AKA BOGOR


2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga paper ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Paper ini berisi penjelasan mengenai jenis plastik dengan kode nomor 6,
yaitu jenis plastic polistirena. Paper ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah kimia polimer di Politeknik AKA Bogor.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan paper
ini.
Akhir kata semoga paper ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Bogor, September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2


A. Plastik dengan Nomor Kode 6 ...................................................... 3
B. Kelebihan dan Kelemahan ............................................................ 3
C. Contoh Produk ............................................................................... 5
D. Cara Pembuatan ............................................................................ 6

BAB III PENUTUP .............................................................................. 8


A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................... 8

LAMPIRAN

ii

BAB I
PENDAHULUAN

C. Latar Belakang
Di zaman yang modern seperti saat ini, plastic menjadi salah satu bahan
yang paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan barang-barang yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari peralatan rumah tangga,
peralatan kerja, sampai kemasan makanan.
Berbagai keunggulan plastic menjadikannya lebih dipilih daripada bahan
lain. Selain kualitas bahan yang lebih baik, harganya yang murah menjadikan
masyarakat lebih memilih plastic untuk digunakan dalam kehdupan sehari-hari.
Dibalik keunggulan plastic, terdapat pula kelemahan-kelemahan plastic
yang bias jadi membahayakan manusia. Salah satu factor bahaya yang
ditimbulkan plastic adalah bahan yang digunakan untuk pembuatannya.
Beberapa bahan pembuat plastic berpotensi membahayakan manusia khususnya
membahayakan kesehatan.
Untuk itu dirasa perlu dimilikinya pengetahuan lebih dalam mengenai jenisjenis plastic jika didasarkan pada bahan pembuatnya. Oleh karena itu dibuatlah
kode yang menunjukkan berbagai jenis plastic sehingga memudahkan manusia
dalam menggunakan maupun mendaur ulang plastic tersebut. Salah satu kode
plastic (plastic resin code) adalah kode nomor 6. Plastik ini merupakan jenis
plastic polistirena. Terdapat kelebihan dan kelemahan plastic jenis ini.

D. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan plastik polistirena.
2. Menunjukkan contoh produk plastic polistirena.
3. Menjelaskan proses pembuatan plastic polistirena.

BAB II
PEMBAHASAN

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan


digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya
dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada
tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan
material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di
Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya
2kg/orang/tahun.
Keberadaan plastic di dunia memberikan dampak positif dan negative
terhadap kehidupan. Dampak positif yang ditimbulkan yaitu mempermudah
kehidupan manusia dengan dijadiknnya plastic sebagai produk-produk dengan
harga yang murah namun dengan kualitas baik. Namun disamping itu plastic
menimbulkan sisi negative yaitu melimpahnya jumlah sampah plastic yang sangat
sulit diurai. Terlebih beberapa jenis plastic yang digunakan terbuat dari bahanbahan yang berbahaya. Untuk itu dibuatlah kode identifikasi plastic.
Pada setiap kemasan plastik terdapat kode yang menunjukkan jenis plastic
yang digunakan dalam pembuatan kemasan tersebut. Kode ini dikeluarkan oleh The
Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh
lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International
Organization for Standardization).
Secara umum simbol / kode pengenal plastik tersebut seperti:
1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
5. Simbol / kode ini timbul dipermukaan plastic

A. Plastik dengan Nomor Kode 6

PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon seorang


apoteker dari Jerman dengan secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai
bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan
styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat
makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan
bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang
berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga
karena bahan ini sulit didaur ulang.
Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang
dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak
tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali
dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar,
bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan
jelaga.

B. Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan
Polistirena (Styrofoam) memiliki kelebihan:

Sangat ringan. Dengan material yang ringan menjadikan polistirena


banyak diminati para pengguna plastic, terlebih pembuatan kemasan.
Sifatnya yang ringan menjadikannya praktis dan mudah digunakan
dalam keadaan apapun.

Kaku. Sifat kaku yang dimiliki polistirena menjadikannya tidak mudah


rusak jika digunakan sebagai kemasan. Meskipun tidak sekuat
beberapa jenis plastic lainnya, namun plastic jenis ini cukup baik
digunakan untuk kemasan ataupun produk lainnya.

Tembus cahaya. Sifat tembus cahaya yang dimiliki bahan ini


menjadikan keunggulan tersendiri. Dengan demikian tampilan plastic
lebih menarik dan memudahkan pengguna dalam penggunaan produk
tersebut.

Murah. Dengan bahan dan produksi pembuatan yang tidak


memerlukan biaya tinggi, menjadikan plastic jenis ini dapat diperoleh
dengan harga yang relative murah.

Kelemahan
Selain memiliki kelebihan, bahan ini juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya:

Jika dilihat dari bahan, styrofoam memiliki bahan yang sulit didaur
ulang sehingga jika sudah menumpuk dan sulit terurai. Jika tercampur
oleh tanah, akan mengakibatkan kerusakan pada tanah. Lalu mengalir
ke laut, kemudian akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem biota
laut, selain itu jika dibakar akan melepaskan kandungan berbahaya
diudara dan mengganggu pernapasan.

Jika dilihat dari kandungannya, styrofoam mengandung bahan yang


mudah bereaksi dengan cepat oleh uap panas, pemakaian berulang,
seperti Benzen, Carsinogen, dan Styrene yang nantinya jika sudah
bereaksi lalu masuk kedalam tubuh dan jaringan darah kemudian
terakumulasi selama bertahun-tahun akan membahayakan kesehatan

pada tubuh (Anemia, Mengurangi produksi sel darah merah, Kanker,


Berbahaya bagi janin, dan Kontaminasi Styrene dalam ASI)

Styrofoam berbahan busa berbahaya, karena bahan busa ini biasa


digunakan untuk pelindung bahan elektronik dan pangan, tetapi saat ini
makin sering digunakan untuk wadah makanan dan minuman yang
sebenarnya bersifat Toxic (Racun) dan dengan adanya uap panas akan
mempercepat reaksi. Semakin tinggi suhunya dan semakin lama
makanan atau minuman kontak dengan permukaan plastik, maka
semakin cepat migrasi zat racun dalam plastik

yang memberikan

dampak bagi kesehatan seperti dapat merangsang pertumbuhan Sel


Kanker dan Tumor, Potensial cacat lahir. Khususnya untuk Styrene
yang larut dalam air, lemak, alkohol, maupun asam. Sifat racun ini
tidaklah langsung terlihat, melainkan dalam jangka panjang.

Plastik jenis ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi karena
pemakaian zat aditif yang sudah diketahui berbahaya, seperti Butadiena
(bahan penguat), DOP atau BHT sebagai plasticiser. Suatu penelitian
lain juga menunjukkan DOP merusak testis hewan percobaan dan
menimbulkan kemandulan.

Proses pembuatannya melibatkan gas CFC, yaitu gas buatan yang


awalnya dikenal sangat baik (tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan
sangat stabil) yang akhirnya digunakan sebagai bahan peniup dalam
pembuatan styrofoam. Tetapi belakangan ini, diketahui bahwa CFC
karena begitu stabilnya baru dapat terurai sekitar 65-130 tahun. Gas ini
akan melayang diudara, mencapai lapisan Atmosfer, sampai bisa
menjebolkan Lapisan Ozon. Jebolnya lapisan Ozon mengakibatkan
suhu bumi meningkat (efek rumah kaca), selain itu Sinar Ultraviolet dari
matahari akan menembus bumi dan mengakibatkan Kanker Kulit.

C. Contoh Produk
Salah satu jenis polistirena yang cukup populer di kalangan masyarakat
produsen maupun konsumen adalah polistirena foam. Polistirena foam dikenal
luas dengan istilah styrofoam yang seringkali digunakan secara tidak tepat oleh

publik karena sebenarnya styrofoam merupakan nama dagang yang telah


dipatenkan oleh perusahaan Dow Chemical. Oleh pembuatnya Styrofoam
dimaksudkan untuk digunakan sebagai insulator pada bahan konstruksi
bangunan.
Selain itu, polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik
sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah
tangga yang terbuat dari polistirena, antara lain sapu, sisir, baskom, gantungan
baju, dan ember.

D. Cara Pembuatan
Secara laboratorium dapat dibuat melalui dehidrogenasi etil benzene, yaitu
dengan melewatkan etilena melalui cairan benzena dengantekanan yang cukup
dan aluminiumklorida sebagai katalisnya. Etil benzena didehidrogenasi
menjadi stirena dengan melewatkannya melalui katalis oksida aktif. Pada suhu
sekitar 6000C stirena disuling dengan cara destilasi maka didapatkan
polistirena.
Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk
dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal
dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang
transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding.
Polistirena foam yang dihasilkan dari percampuran 90-95% polistirena dan
5-10% gas-gas tertentu seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent
yang digunakan adalah berupa senyawa CFC (Freon), karena golongan senyawa
ini dapat merusak lapisan ozon oleh karnanya saat ini tidak dipergunakan lagi,
kini yang digunakan adalah blowing agent yang lebih ramah lingkungan.
Polistirena yang dibuat dari monomer stirena dilakukan melalui proses
polimerisasi.
Polistirena foam yang dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi
suspensi pada tekanan-tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan

pemanasan untuk melunakkan resin yang ada serta ikut menguapkan sisa-sisa
blowing merupakan insulator-insulator yang baik. Sedangkan monomer
polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat tertentu atau
khusus dengan struktur yang tersusun dari beberapa butiran dengan kerapatan
rendah, mempunyai bobot ringan, dan terdapat di dalam ruang-ruang antar
butiran yang berisi udara minuman-minuman beralkohol atau bersifat asam juga
meningkatkan laju migrasi.

BAB III
PENUTUP

C. Kesimpulan
Plastik dengan kode 6 merupakan jenis plastic polistirena yang sudah
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Plastik jenis ini dapat dijumpai
pada berbagai peralatan rumah tangga, peralatan kerja, dan berbagai kemasan.
Plastik polistirena memiliki berbagai kelebihan, diantaranya harganya
murah, sifatnya kaku, tembus cahaya, dan sangat ringan. Namun demikian,
jenis plastic ini pun memiliki berbagai kelemahan, diantaranya bahan tidak
mudah didaur ulang, mengandung zat yang bersifat toxic, bahkan dapat bersifat
karsinogenik.
Pembuatan polistirena dapat dilakukan secara skala laboratorium, yaitu
melalui dehidrogenasi etil benzene, yaitu dengan melewatkan etilena melalui
cairan benzena dengantekanan yang cukup dan aluminiumklorida sebagai
katalisnya.

Etil

benzena

didehidrogenasi

menjadi

stirena

dengan

melewatkannya melalui katalis oksida aktif. Pada suhu sekitar 6000C stirena
disuling dengan cara destilasi maka didapatkan polistirena.

D. Saran
Setelah diketahui berbagai hal mengenai plastic (dalam hal ini plastic
kode 6 atau polistirena), diharapkan manusia bias lebih bijak dalam
menggunakan plastic dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebaiknya
menggunakan plastic hanya pada jenis-jenis kebutuhan tertentu denhgan
memperhatikan berbagai factor diantaranya factor kesehatan dan factor
lingkungan. Selain itu, kita sudah harus memikirkan alternative pengganti
bahan plastic yaitu bahan lain yang lebih aman dan lebih ramah lingkungan.

LAMPIRAN

Peran dan Tugas Anggota Kelompok

Rahma

: Mencari proses pembuatan

Resha

: Mencari materi contoh produk

Reza

: Menyusun paper, editing, finishing

Riska

: Mencari materi kelebihan dan kelemahan

Risma

: Mencari proses pembuatan

Rizky

: Mencari proses pembuatan

Ryan

: Mencari materi contoh produk

Sarah

: Mencari materi kelebihan dan kelemahan

Anda mungkin juga menyukai