B. Tujuan
Craniotomy adalah jenis operasi otak. Ini adalah operasi yang paling umum dilakukan
untuk otak pengangkatan tumor. Operasi ini juga dilakukan untuk menghilangkan
bekuan darah (hematoma), untuk mengendalikan perdarahan dari pembuluh, darah
lemah bocor (aneurisma serebral), untuk memperbaiki malformasi arteriovenosa
(koneksi abnormal dari pembuluh darah), untuk menguras abses otak, untuk
mengurangi tekanan di dalam tengkorak, untuk melakukan biopsi, atau untuk
memeriksa otak.
C. Mekanisme Cidera
Mekanisme cedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat-
ringannya konsekuensi patofisiologi dari trauma kepala. Cedera percepatan (aselerasi)
terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma
akibat benda tumpul, atau karena terkena lemparan benda tumpul. Cedar perlambatan
(deselerasi) adalah bila kepala membentur objek yang secara relative tidak bergerak,
seperti badan mobil atau tanah. Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersaman bila
terdapat gerakan kepala tiba-tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi
badan diubah secara kasar dan cepat. Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan
posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada
substansi alba dan batang otak.
Cedera primer, yang terjadi pada waktu benturan mungkin karena memar pada permukan
otak, laserasi substansia alba, cedara robekan atau hemoragi. Sebagai akibat, cedaea
sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada
pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hyperemia (peningkatan volume darah) pada
D. Patofisiologi
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi.
Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses
oksidasi. Otak tidak punya cadangan oksigen. Jadi kekurangan aliran darah keotak tidak
walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan
kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20
mg%, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25% dari seluruh
kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70% akan
terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi serebral.
Pada saraf otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen
melalui proses metabolic anaerob, yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah.
Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan as. Laktat
akibat metabolisme anaerob. Hal ini menyebabkan timbulnya metabolic asidiosis.
Dalam keadaan normal aliran darah serebral (CBF) adalah 50 – 60 ml/ menit /100gr
jaringan otak yang merupakan 15% dari curah jantung (CO).
E. Manifestasi Klinis
Trauma otak mempengaruhi setiap system tubuh. Manifestasi klinis cedera otak meliputi
gangguan kesadaran, konfusi, abnormalitas pupil, awitan tiba-tiba deficit neurologik, dan
perubahan tanda vital. Mungkin ada gangguan penglihatan dan pendengaran, disfungsi
sensori, kejang otot, sakit kepala, vertigo, gangguan pergerakan, kejang, dan banyak efek
lainnya. Karena cedera SSP sendiri tidakmeyebabkan syok, adanya syok hipovolemik
menunjukkan
F. Pathway Keperawatan
G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Perawatan pada pasien post operasi Craniotomy :
1) Mengurangi komplikasi akibat pembedahan
2) Mempercepat penyembuhan
3) Mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi.
4) Mempertahankan konsep diri pasien
5) Mempersiapkan pasien pulang
Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis pada pasien post craniotomy antara lain :
1. Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai
dengan berat ringanya trauma
2. Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat), untuk mengurnagi vasodilatasi
H. Fokus Pengkajian
1. Pengkajian
- Kesulitan mengunyah/menelan
c) Pola aktifitas
- Hemiparese
- Cedera (trauma)
d) Eliminasi
- Pusing
- Gelisah
1. DP.I : –
HYD :
Rencana Tindakan :
HYD:
1) Kaji TTV
5) Anjurkan pada pasien untuk menghindari batuk, hernia, atau meniup hidung.
c. DP.III :–
HYD :
Rencana Tindakan :
1) Monitor TTV
Rencana Tindakan :
J. Daftar Pustaka