DI SUSUN OLEH :
SONIA OKSANDRA (18112168)
Menyiapkan Tempat Tidur Aether Bed
Definisi :
Tempat tidur untuk pasien pasca bedah ( aether bed ) adalah tempat tidur yang
disiapkan untuk klien pascaoperasi yang mendapat narkose (obat bius)
Tujuan :
Menghangatkan pasien.
Mencegah penyulit ( komplikasi ) pasca bedah.
Alat – alat tenun tidak kotor.
Memudahkan perawatan.
Pembedahan pada dasarnya merupakan trauma
yang akan menimbulkan perubahan faal, sebagai
respon terhadap trauma. Gangguan faal tersebut
meliputi tanda- tanda vita serta organ-organ vital
seperti sistem respirasi, sistem kardiovaskular, panca
indera (SSP), sistem urogenital, sistem pencernaan dan
luka operasi.
NEXT.....
Berikut ini hal-hal yang harus dipantau secara singkat,
jelas, lengkap, dan dituliskan setiap harinya dalam
periode yang berlangsung tepat sesudah pembedahan:
1) Tanda-tanda vital
2) Respirasi kepatenan jalan nafas, kedalaman,
frekuensi, sifat dan bunyi nafas
3) Cek suhu tubuh dan nadi
NEXT.....
Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan (viskositas)
darah. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic,
dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Teknik penggukuran tekanan darah
meliputi :
a) Manset spignomanometer diikatkan pada lengan atas, stetoskop ditempatkan pada arteri brakialis
pada permukaan ventral siku agak bawah manset spigmomanometer.
b) Tekanan dalam spigmomanometer dinaikkan dengan memompa udara ke dalam manset sampai
denyut radial dan brachial menghilang. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas
titik hilangnya denyutan radial kemudian tekanan didalam spigmomanometer di turunkan secara
perlahan.
c) Pada saat denyut nadi mulai terdengar kembali, baca tekanan yang tercantum pada skala
spigmomanometer, tekanan ini adalah tekanan sistolik.
d) Suara denyutan nadi selanjutnya agak keras dan tetap terdengar sekeras itu sampai suatu saat
denyutannya melemah atau menghilang sama sekali. Suara denyutan terakhir adalah tekanan diastolic.
NEXT.....
Pernapasan (Pemeriksaan Pernapasan)
Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi system
pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru
dan pengaturan keseimbangan asam basa.
Tujuan Tindakan :
1. mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
2. menilai kemampuan fungsi penapasan.
Persiapan alat :
1. arloji (jam) atau stop watch.
2. buku catatan.
3. pena.
Prosedur kerja :
1. jelaskan prosedur pada klien
2. cuci tangan.
3. atur posisi pasien.
4. hitung frekuensi dan irama pernapasan.
5. catat hasil.
6. cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
NEXT.....
Pemeriksaan Nadi
1) Palpasi
Penilaian palpasi meliputi frekuensi, irama, kualitas, konfigurasi
gelombang, dan keadaan pembuluh darah. Frekuensi jantung normal
Frekuensi jantung
Usia
(denyut/menit)
Bayi 120-160/mnt
todler 90-140/mnt
Prasekolah 80-110/mnt
Remaja 60-90/mnt
Dewasa 60-100/mnt
NEXT.....
2) Irama
Secara normal irama merupakan interval reguler yang terjadi
antara setiap denyut nadi atau jantung. Bila irama nadi tidak
teratur, maka frekuensi jantung harus dihitung dengan melakukan
auskultasi denyut apikal selama satu menit penuh sambil meraba
denyut nadi. Setiap perbadaan antara kontraksi yang terdengar
dan nadi yang teraba harus dicatat. Gangguan irama (disritmia)
sering mengakibatkan defisit nadi, suatu perbedaan antara
frekuensi apeks (frekuensi jantung yang terdengar di apeks
jantung) dan frekuensi nadi. Defisit nadi biasanya terjadi pada
fibrilasi atrium, flutter atrium, kontraksi ventrikel premature dan
berbagai derajat blok jantung.
NEXT.....
3) Kekuatan nadi
Kekuatan atau amplitudo dari nadi menunjukkan volume darah yang diejeksikan ke dinding
arteri pada setiap kontraksi jantung dan kondisi sistem pembuluh darah arterial yang mengarah pada
nadi. Secara normal, kekuatan nadi tetap sama pada setiap denyut jantung.
0 tidak ada, tidak dapat dipalpasi
1+ nadi hilang, sangat sulit dipalpasi, mudah hilang
2+ mudah dipalpasi, nadi normal
3+ nadi penuh, meningkat
4+ kuat, nadi memantul, tidak dapat hilang
3. pemeriksaan pernafasan
Frekuensi napas normal tergantung umur :
Usia baru lahir sekitar 35 – 50 x/menit
Usia < 2 tahun 25 – 35 x/menit
Usia 2-12 tahun 18 – 26 x/menit
Dewasa 16 – 20 x/menit.
Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
Apnea : Bila tidak bernapas .
NEXT.....
Mengukur suhu tubuh
Mengukur suhu tubuh dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu yang paling umum adalah dengan
melakukan pengukuran di ketiak, mulut dan dubur.
Termometer yang digunakan,sebaiknya termometer
digital (elektronik) untuk memberikan hasil yang tepat
dan akurat.
NEXT.....
1) Mengukur Suhu Tubuh Di Bawah Ketiak