Anda di halaman 1dari 21

DIRECTLY OBSERVASIONAL PRACTICE SKILL

TINDAKAN PENGGUNAAN SYRINGE PUMP PADA NY. R DENGAN


DIAGNOSA IMPLENDING ALO DAN NSTEMI

DI RSUP DR. MDJAMIL PADANG RUANG CVCU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

Anisah Fitri, S. Kep Mutia Rezky, S. Kep


Apriyeni, S. Kep Mutiara Zulfita Oktavia, S. Kep
Dwi Putri Utami, S. Kep Novika, S. Kep
Ihsannudin, S. Kep Triwidya Sari, S. Kep
Idrilya Wulan Kasih, S. Kep Rory Pratiwi Utari, S. Kep
Widia Permata Putri, S. Kep Zola Selpi Yenti Sukma, S. Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Vino Rika Novia, M.Kep) (Ns. Helmi Hayati,S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SYEDZA SAINTIKA
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Rumah sakit merupakan sistem yang sangat kompleks sehingga sulit untuk

mengontrol setiap pasien. Bagi pasien yang membutuhkan pengobatan ekstra dan

intensif, maka di perlukan suatu alat yang dapat mengontrol dosis volume penggunaan

obat dan flowrate obat yang akan di injeksikan. Flowrate adalah banyaknya fluida yang

mengalir persatuan waktu. Alat medis yang dapat melakukan injeksi secara otomatis

adalah syringe pump. Dalam hal ini, perawat hanya member input pada alat berupa

volume obat yang dibutuhkan serta flowrate yang dibutuhkan pasien.

Pada beberapa kasus pasien seperti hipertensi menjelang operasi, penyakit

jantung, dan penyakit saraf, pemberian cairan obat harus dilakukan secara intensif yaitu

volume cairan obat harus tepat dengan flow rate konstan. Pada pasien kondisi kritis

diperlukan adanya perawatan intensif agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan pada

tubuh (Royan,2007). Cairan obat dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui injeksi

intravenous untuk durasi waktu yang lama dengan flowrate disesuaikan dengan tingkat

yang tepat sehingga diperlukan jarum suntik yang dapat deprogram secara otomatis.

Syringe pump merupakan alat medis yang difungsikan untuk melakukan injeksi cairan

obat secara terus-menerus dengan tujuan terapeutik maupun diagnostik (Saidi et

al.,2010).

Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk

memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan

teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman
Peralatan medic yang diterbitkan Kemenkes menyebutkan bahwa Syringe Pump

adalah alat untuk menyalurkan nutria atau cairan obat melalui pembuluh darah

yang diatur volume cairan dan waktunya. Sistem syringe pump dirancang dengan

mekanisme pergerakan motor (Kobayashi,2006). Pergerakan motor akan menyebabkan

ulir maju sehingga mendorong plunger (pendorong suntikan) dan proses injeksi mulai

terjadi. Secara keseluruhan, sistem syringe pump terdiri dari plunger, sebuah motor,

mekanisme pompa, pengontrol mekanisme pompa, dan alarm(Wang, 2010).

Masalah yang sering timbul saat penggunaan syringe pump adalah oklusi

(penyumbatan) selama mekanisme pompa. Penggunaan syringe pump yang dipasang

secara berkelanjutan dapat menyebabkan terjadinya oklusi yang menyebabkan cairan

obat yang masuk ke dalam tubuh tidak mengalir secara konstan dan terbentuk tekanan

besar pada syringe dan aliran cairan (Wang,2010) yang jika dibiarkan akan terjadi

pembengkakan. Oklusi dipengaruhi oleh sifat darah pasien yaitu mudahnya terjadi

koagulasi (penggumpalan), selang yang terjepit, dan adanya penggumpalan darahdi

jarum menuju pembuluh darah pasien.

B. TujuanPenulisan

Tujuan penulisan analisa sintesa tindakan keperawatan yaitu:

1. Untuk mengetahui prosedur tepat dan aman menggunakan syring pump

2. Untuk mengetahui bahaya yang dihadapi saat menggunakan syring pump

3. Untuk mengetahui analisadari tindakan yangdi lakukan


C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Mahasiswa Profesi Keperawatan

Sebagai bahan pembelajaran mahasiswa dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pada jantung dengan

menggunakan syringe pump. Mengetahui tata cara memberikan tindakan

keperawatan yang baik dan benar, mampu menganalis secara baik terkait

asuhan keperawatan yang diberikan sesuai teoritis, dan mendapatkan

pengetahuan baru mengenai keperawatan.

2. Bagi InstitusiPendidikan

Hasil analisa sintesa ini diharapkan meningkatkan wawasan

mahasiswa profesi ners tentang informasi mengenai analisis dari tindakan

keperawatan yang baik dan benar serta pelaksanaan intervensi pada pasien

dengan gangguan pada jantung dari berbagai macam penyakitdan hasil

analisis dapat dijadikan pedoman dan pengetahuan yang baru bagi profesi

ners.
BAB II

TINJAUANPUSTAKA

A. SyringePump

1.Pengertian

Suatu alat yang digunakan untuk memasukkan obat, cairan, darah

dengan mengatur masuk tiap menitnya/persatuan waktu tertentu secara

teratur dengan menggunakan spuit ukuran tertentu.

Syringe Pump adalah alat khusus yang dapat menjalankan fungsi infus

dimana cairan obat tersebut diberikan secara terus menerus dengan kecepatan

pergerakan yang sangat lamban dikarenakan obat yang diberikan terlalu pekat

dan tingkat keakurasiannya dan ketelitiannya sangat diperlukan. Sistemini

dapat menjalankan fungsi infuse dimana cairan obat tersebut diberikan secara

terus menerus dengan kecepatan pergerakan yang sangat lamban dikarenakan

obat yang diberikan terlalu pekat dan tingkat keakurasiannya dan

ketelitiannya sangat diperlukan. Dan dapat digunakan secara otomatis sesuai

kebutuhan.

Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk

memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan

teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman

peralatan medic yang diterbitkan Kemenkes menyebutkan bahwa Syringe


Pump adalah alat untuk menyalurkan nutria atau cairan obat melalui

pembuluh darah yang diatur volume cairan dan waktunya

Cara kerja alat ini menggunakan system pemompaan secara otomatis untuk

mendorong syringe yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu

tertentu ke dalam tubuh pasien. ( Kris diyanto, 2014 ).

2. Tujuan:

a. Agar pasien mendapat asupan cairan atau obat sesuai dengan kebutuhan

b. Dosis yang diberikan tepat dan akurat baik waktu dan volumenya

3. Fungsi SyringePump

a. Untuk mengatur jumlah cairan yang masuk ke dalam sirkulasi darah melalui

vena.

b. Sebagai alat yang digunakan untuk memasukan obat dan cairan dengan

tingkatan ketepatan yang tinggi ke dalam tubuh pasien.

c. Sebagai alat yang dapat digunakan secara kontinu sesuai aturan tanpa

memberikan efek kadar obat yang terlalu rendah atau tinggi karena

dilakukan dengan tepat dan akurat.

d. Sebagai alat pemasukan obat yang efektif terutama bagi pasien yang
memiliki kesulitan memasukan obat dalam bentuk tablet atau kapsul
4. Sistem Alarm danKeamanan

Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini

dilengkapi dengan system Alaram, diantaranyaadalah sebagai berikut :

a. Alarm Occlusion / Kemampatan

Berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan

sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah

pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion

mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,

350-500 mmHg.

b. Alarm Delivery Limit

Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada

pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram

akan berbunyi dan alat akan berhenti memompa.

c. Alarm Nearly empty

Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan

yang diberikan pada pasien akan segera habis.

5. Rumus dosis menggunakan syringe pump

𝑘�����ℎ�����𝑖�𝑥𝐾��𝐵𝐵 𝑥60
£µ/��

6. Indikasi

Diberikan pada pasien yang menggunakan obat-obat tertentu (misalnya :

noreprineprin, dopamine, dobutamin, herbeser, lasik dll)


Untuk menjaga keamanan ke pasien (patient safety), maka alat ini

dilengkapi dengan system Alaram, diantaranya adalah sebagai berikut

a. Alarm Occlusion / Kemampatan

Berfungsi untuk memberikan tanda bunyi alaram dan memberhentikan

sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah

pada pasien. Kondisi Alaram terjadi pada saat sensor Occlusion

mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,

350-500 mmHg.

b.Alarm Delivery Limit

Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada

pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram

akan berbunyi dan alat akan berhenti memompa.

c. Alarm Nearly empty

Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saatcairan yang

diberikan pada pasien akan segera habis.

5.Rumus dosis menggunakan syringe pump

𝑘�����ℎ�����𝑖�𝑥𝐾��𝐵𝐵 𝑥60
£µ/��

6.Indikasi

Diberikan pada pasien yang menggunakan obat-obat tertentu (misalnya:

noreprineprin, dopamine,dobutamin, herbeser, lasik dll)


Pemberian obat dilaksanakan oleh perawat sesuai ketentuan medis

Pasien dengan kasus jantung dengan pembatasan cairan

Pasien post operasi sedang dan besar

Pasien dengan gangguan ginjal

7. PERSIAPAN OBAT
a) Cairan fisiologis (NaCL 0,9%, Dextrose5%) 100ml, 500ml/ 1000ml.
b) Obat-obatan sesuai kebutuhan (Dopamin, Dobutamin, Norepinephrin, cedocard,
dll).

8.PROSEDUR KERJA
1. Beritahukan program terapi kepada klien/ keluarga
2.Siapkan klien
3.Hitung dosis obat dan pengencerannya secara tepat sesuai program terapi
dokter
4. Pasang IV line sesuai dengan protap pemasangan infuse
5. Pasang syringe pump machine pada standard infuse dengan kuat
6. Hisap cairan fisiologis (NaCL0,9%, Dextrose5%) sesuai kebutuhan ke
dalam syringe50 mlB’Braun/ terumo.
7. Hisap obat yang dibutuhkan (sesuai program terapi dokter) kedalam syringe
50mlB’Braun/terumo yang telah berisi cairan fisiologis. Umumnya jumlah
obat dan pelarut yang tercampur sama dengan 50ml (tergantung permintaan
dokter), usahakan obat tercampur rata
8. Buang sisa udara dari dalam syringe secara hati-hati, upayakan tidak ada obat
yang terbuang
9. Hubungkan Syringe B’Braun/ terumo dengan connector tube dan isi
connector tube dengan larutan obat dalam syringe pump
10. Tempatkan SyringeB’Braun/ terumo pada Syringe pump machine
11. Pasang kabel listrik pada Syringe pump machine dan hubungkan
dengan sumberarus listrik AC. Tekan tombol “on/ off”
12.Hubungkan connector tube dengan salah satu ujung three-way stopcock
secaratepat
13.Hubungkan dua ujung yang lain dari three-way stopcock masing- masing
dengan cateter vena (jarum infuse) dan infuse set yang telah terpasang pada
14.Putar katub pada three-way stop cock sesuai kebutuhan (pengaturan
pemberian obat dan cairan)
15.Tekan tombol program rate pada Syringe pump machine sesuai hasil
perhitungan dosis obat (satuan ml/jam atau ml/hour)
16.Tekan tombol Run/start dan perhatikan sinyal lampu “run” pada
Syringe pump machine
17.Dokumentasikan pemberian obat pada lembaran observasi obat: nama, obat,
dosis obat, cara pemberian, rate/ laju obat dalam syringe pump, tanggal, dan
pemberian obat
18.Observasi efek obat dan reaksi klinis pasien selama pemberian obat
19Jika obat mendekati habis atau habis maka alarm akan berbunyi, maka
tekan tombol alarm dan tekan tombol “stop”
20.Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way stopcock,
lepaskan dariConnector tube
21.Lepaskan syringe dari syringe pump machine dan isi dengan cairan fisiologis
sebanyak 20-30 ml (jumlah obat dan pelarut umumnya 50 ml). buang sisa
udara dalam syringe
22.Pasang kembali Connector tube dan tempatkan syringe yang telah berisi
cairan fisiologis pada Syringe pump machine
23.Buka kembali jalur Syringe pump dengan memutar katub threeway stop cock
24.Cek ulang program rate/laju pada syringe pump machine kemudian tekan
tombol start/run
25.Jika cairan dalam syringe habis maka alarm akan berbunyi, maka tekan
tombol alarm dan matikan syringe pump dengan menekan tombol “on/off”.
26.Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way stopcock.
Lepaskan dari connector tube, bersihkan dan bereskan peralatan (kembalikan
pada tempatnya).
27. perawat cuci tangan
BAB III
ANALISA SINTESA DOPS

Inisial Pasien : Tn. N


Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No RM : 01.05.94.67
Tgl. Lahir : 08/10/1950
Tanggal Masuk : 27/08/2019
Hari Rawatan : III
Diagnosa Medis : AHF e.c Acs + STEMI Inferior + HT Stage II + CAP

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Penurunan curah jantung
Defenisi :
Ketidakadekuatan darah yang di pompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.

Batasan Karakteristik :
a) Perubahan Frekuensi Irama Jantung
 Aritmia
 Bradikardi, takikardi
 Perubahan EKG
 Palpitasi

b) Perubahan Preload
 Penurunan tekanan venacentral (central venous pressure, CVP)
 Peneurunan tekanan arteri paru (pulmonary artery wedge pressure,
PAWP)
 Edema, Keletihan
 Peningkatan CVP
 Peningkatan PAWP
 Distensi venajugular
 Murmur dan peningkatan berat badan
c) Perubahan Afterload
 Kulit Lembab
 Penurunan nadi perifer
 Penurunan resistansi vascular paru (pulmonary vascular resistence, PVR)
 Penurunan resistansi vascular sistemik (sistemik vascular resistence,
SVR)
 Dipsnea
 Peningkatan PVR
 Peningkatan SVR
 Oliguria
 Pengisian kapiler memanjang
 Perubahanwarna kulit
 Variasi pada pembacaan tekanan darah

d) Perubahan kontraktilitas
 Batuk, Crackle
 Penurunan indeks jantung
 Penurunan fraksi ejeksi
 Ortopnea
 Dispneaparoksismal nokturnal
 PenurunanLVSWI(leftventricularstrokework index)
 Penurunan strokevolumeindex(SVI)
 Bunyi S3, Bunyi S4

e) Perilaku/Emosi
 Ansietas, Gelisah

Faktor Yang Berhubungan :


 Perubahan afterload
 Perubahan kontraktilitas
 Perubahan frekuensi jantung
 Perubahan preload
 Perubahan irama
 Perubahan volume sekuncup
2. Dasar pemikiran

Adanya keluhan angina akut dan ditemukan gambaran EKG elevasi

segmen ST (NSTEMI) atau Angina Pektoris tidak stabil (APTS/UAP).

Diperlukan penalataksanaan terapi farmakologis yang berkelanjutan

menggunakan Nitroglycerin atau Glyceryl Trinitrate. NTG adalah sebuah

vasodilator yang mudah menguap, yang mengurangi angina pectoris dengan

cara merangsang guanylate cyclase dan merendahkan kalsium sitosolik.

Nitroglycerin digunakan untuk pengobatan angina pectoris dan hipertensi,

untuk menghasilkan hipotensi yang terkontrol selama pembedahan dan untuk

mengobati gagal jantung.

3. Tindakan keperawatanyang dilakukan

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah pemberian obat melalui


syringe pump. Yaitu cara memberikan obat melalui pembuluh darah balik/vena.
Syringe pump merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan cairan
atau obat ketubuh pasien dalam jangka waktu tertentu dan jumlah tertentu.
Secara khusus alat ini menitik beratkan atau memfokuskan pada jumlah cairan
yang dimasukkan kedalam tubuh pasien dengan satuan millimeter per jam
(ml/jam). Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan
mudah digunakan.
Prinsip dasar syringe pump adalah memasukan cairan secara berkala
sesuai dengan perintah yang diberikan dengan system control dan keamanan
yang sangat baik karena dilengkapi dengan sistem alarm yang sensitif di
bagian titik kritis sehingga tidak akan membahayakan pasien saat terjadi
kesalahan alat. Adapun alarm yang terpasang pada syringe pump diantaranya
adalah sebagai berikut .
a. Alarm untuk kemampatan

Alarm satu ini akan berbunyi jika bagian bagian syringe pump
mengalami kemampatan. Kemampatan dapat disebabkan oleh banyak
hal. Alarm dapat berbunyi akibat adanya tekanan yang berlebih pada
sistem pompa. Sensor alarm ini akan sekaligus mematikan atau
menghentikan tindakan pemompaan jika terjadi sumbatan.

b. Alarm untuk batasan jumlah cairan yang dimasukkan

Dalam mengonsumsi obat, tentunya akan ada aturan dan batasan


tertentu. Hal ini agar pasien dapat mengonsumsi obat dengan dosis yang
tepat dan tidak berlebihan. Syringe pump akan memberikan
kemudahan karena akan ada alarm yang memberitahukan tenaga medis
bahwa cairan dan obat yang dimasukan sudah sampai pada batasnya
atau sudah sesuai dengan limit yang ditentukan. Jika batasan sudah
tercapai, maka secara otomatis pompa akan berhenti dan alarmakan
berbunyi sebagai tandanya.

c. Alarm untuk mengetahui cairan sudah hampir habis

Selain untuk mengetahui adanya sumbatan dan sudah tercapainya limit


atau batasan pemasukan cairan atau obat, alat ini juga dilengkapi
dengan alarm ruang memberitahukan bahwa cairan yang ada pada alat
akan segera habis. Hal ini untuk mencegah alat kehabisan cairan atau
obat yang semestinya dimasukan secara berkesinambungan
4. Prinsip-prinsiptindakan

Prinsipyangperlu diperhatikan adalah:

a. Bersih

b. Tindakan dilakukan secaratepat dan benar

c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi

d. Menerapkan 6 benar:

Benar nama dan usia klien

Benar cara pemberian

Bena rnama obat

Benar waktu pemberian

Benar dosis

Benar dokumentasi

e. Prosedur pemeriksaan EKG:

1) Persiapan alat

SyringePump

Obat Vial

Spuit50 ccuntuk di syringe pump dan spuit 5 cc untuk aplus obat

Pengencer obat NaCl 0,9%

Selang konektor syringe pump dengan infus

Three way jika dibutuhkan

2) Prosedur tindakan

Jaga privasi klien.


Pastikan alat tidak rusak.

Jelaskan pada pasien tujuan pemasangan syringe pump dan

pemasukan obat.

Pastikan 6 benar obat.

Pastikan dosis dan jumlah pengenceran sudah benar.

Pastikan kecepatan jalannyaobat sudah benar.

Pastikan aliran obat paten di selang

ProsedurTindakan

N Prinsip-prinsiptindakan Rasional Dilakukan/


o Tidak

1. Lakukan komunikasi terapeutik Bina hubungan


Saling percaya
2. Cuci tangan Mencegah
kontaminasi
3. Menerapkan 6 benar: Prinsip yangbenar
a. Benar nama dan usia klien meminimalkan
b. Benar cara pemberian kesalahan pemberian
c. Benar nama obat obat
d. Benar waktu pemberian
e. Benar dosis
f. Benar dokumentasi
4. Persiapan obat:menarik obat dari ampul
a. Membaca label obat sekalilagi
b. Meyakinkan bahwa semua obat ada di dasar
ampul, ketuk dengan jari jika masih ada
obat dikepala ampul
c. Menggergaji leher ampul bila diperlukan atau
menggunakan kapas alcohol disekitar leher
ampul lalu mematahkan leher ampul
d. Memegang ampul dengan tangan non
dominan dan alat suntik ditangan dominan.
Masukkan kedalam ampul dan dan menarik
sesuai dosis yang diperlukan
Persiapan obat: menarik obat dari vial
a. Membaca label obat sekali lagi
b. Membuka pelindung yang menutupi vial
tanpa menyentuh karet, membersihkan
dengan kapas alcohol bila perlu
c. Mengocok obat bila diperlukan sesuai aturan
penggunaan obat
d. Menarik obat dari vial sesuai dosis yang
diperlukan
e. Melepas jarum dari vial dan mengeluarkan
gelembung udara yang ada disuntikan
f. Mengganti jarum dengan jarum steril baru
sebelum ke klien
5. Kembali ke klien:dekatkan alat-alat yang Alat yang mudah
dibutuhkan, pasang sampiran dijangkau
memudahkan saat
melakukan tindakan
6. Siapkan spuit Memudahkan dalam
melakukan tindakan
7 Siapkan medikasi klien Memudahkan dalam
melakukan tindakan
8 Pasangkan spuit pada syringe pump dan Agar obat yang
hubungkan spuit dengan akses intravena diberikan bisa masuk
ke dalam tubuh
pasien
9 yalakan syringe pump. Menjalankan
prosedur
pemasangan
10 Aturjumlah medikasiyangakan diberikan dalam Memastikan
cc/jam kecukupan dosis
Dengan rumus sebagaiberikut: yang dibutuhkan
oleh pasien

11 Tekan start untuk memulai pemberian medikasi Menjalankan


prosedur
pemasangan
12 Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan Agar pemasangan
memberikan peringatan dengan suara dan lampu Dari alat
yang menyala merah diyakini sudah
terpasang
13 Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan. dengan baik keadaan
Mengetahui
Pasien
14 Menjaga privacy pasien selama tindakan Memberikan rasa
nyaman
15 Dokumentasi: Dokumentasi yang
a. Nama obat Benar sesuai tindakan
b. Dosis yang diberikan
c. Lokasi penyuntikan
d. Waktu pemberian
e. Cara pemberian
f. Reaksi alergi
g. Tandatangan perawat dan saksi

5. Analisa tindakan keperawatan

Pasienmengalamiangina akut dan ditemukan gambaran EKG elevasi

segmen ST (NSTEMI) atau Angina Pektoris tidak stabil (APTS/UAP). Oleh

karena itu perlu pemberian terapi farmakologis untuk diagnose medis tersebut.

NTG Injection di indikasikan untuk perawatan angina pectoris yang

berhubungan dengan suplai darah yang dibatasi, akut dan intens arteri

vasokonstriksi jantung, kegagalan ventrikel kiri serangan jantung

yang menyertainya jantung, tekanan darah tinggi selama operasi jantung dan

kondisi lainnya.

Syringe pumpa dalah salah satu alat yang digunakan untuk

memasukkan obat dengan system berkala dan teratur secara otomati s. Dengan

perhitungan yang tepat, syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk

memberikan cairan atau obat secara terjadwal


dan meminimalkan human error yang kerap terjadi. Sebagai alat yang

digunakan untuk memasukan obat dan cairan dengan tingkatan ketepatan

yang tinggi kedalam tubuh pasien dan sebagai alat yang dapat digunakan

secara kontinyu sesuai aturan tanpa memberikan efek kadar obatyang terlalu

rendah atau tinggi karena dilakukan dengan tepat dan akurat. Maka syringe

pump sangat diperlukan untuk pemberian NTG agar kondisi angina pectoris

pasien dapat segera dipulihkan dan pemberian dosisnya lebih akurat secara

berkala

6. Bahaya yang mungkin muncul

No Bahaya-bahaya Pencegahannya

1. Klien menolak karena beberapa jenis obat Menjelaskan tujuan dan

menimbulkan rasa nyeri Prosedur dengan jelas

2. Alat tidak terpasang dengan benar dan dosis Memasang alat sesuai

yang diberikan untuk pasien tidak dengan prosedur dan

tercukupi/kelebihan menghitung dosis sesuai

dengan standar rumus yang

digunakan

3. Terjadi kesalahan dalam memberikan obat Lakukan tindakan sesuai

prosedur dan prinsip 6

benar
7. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)

a. Obat selesai diberikan dan pengoperasian alat sudah sesuai dengan prosedur

b. Maknanya : Obat sudah masuk melalui jalur IV klien dengan alat syringe pump
DAFTAR PUSTAKA

Kris Diyanto (2014). Teori Kuliah Kerja Lapangan RSUD Moewardi Solo.

http://www.blogger.com elektromedis-Teori KKLRSUD Moewardi Solo.

Potter,P.A.dan Perry.2007.Standard Operation Prosedur (SOP) Keperawatan

Edisi Terjemahan. Jakarta: ECG

Saidi,I.,Ouni,L.E.,dan Benrejeb, M.,2010, Designof anElectricalSyringe Pump Using

a Linear Tubular Step Actuator, International Journalof Sciencesand

Techniques ofAutomatic control &computer engineering, 4: 1388-1401

Udjianti, Wajan juni. 2009. Keperawatan Cardiovascular. Malang: Poltekkes Dep Kes
Malang.

Anda mungkin juga menyukai