DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Rumah sakit merupakan sistem yang sangat kompleks sehingga sulit untuk
mengontrol setiap pasien. Bagi pasien yang membutuhkan pengobatan ekstra dan
intensif, maka di perlukan suatu alat yang dapat mengontrol dosis volume penggunaan
obat dan flowrate obat yang akan di injeksikan. Flowrate adalah banyaknya fluida yang
mengalir persatuan waktu. Alat medis yang dapat melakukan injeksi secara otomatis
adalah syringe pump. Dalam hal ini, perawat hanya member input pada alat berupa
jantung, dan penyakit saraf, pemberian cairan obat harus dilakukan secara intensif yaitu
volume cairan obat harus tepat dengan flow rate konstan. Pada pasien kondisi kritis
diperlukan adanya perawatan intensif agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan pada
tubuh (Royan,2007). Cairan obat dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui injeksi
intravenous untuk durasi waktu yang lama dengan flowrate disesuaikan dengan tingkat
yang tepat sehingga diperlukan jarum suntik yang dapat deprogram secara otomatis.
Syringe pump merupakan alat medis yang difungsikan untuk melakukan injeksi cairan
al.,2010).
Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk
memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan
teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman
Peralatan medic yang diterbitkan Kemenkes menyebutkan bahwa Syringe Pump
adalah alat untuk menyalurkan nutria atau cairan obat melalui pembuluh darah
yang diatur volume cairan dan waktunya. Sistem syringe pump dirancang dengan
ulir maju sehingga mendorong plunger (pendorong suntikan) dan proses injeksi mulai
terjadi. Secara keseluruhan, sistem syringe pump terdiri dari plunger, sebuah motor,
Masalah yang sering timbul saat penggunaan syringe pump adalah oklusi
obat yang masuk ke dalam tubuh tidak mengalir secara konstan dan terbentuk tekanan
besar pada syringe dan aliran cairan (Wang,2010) yang jika dibiarkan akan terjadi
pembengkakan. Oklusi dipengaruhi oleh sifat darah pasien yaitu mudahnya terjadi
B. TujuanPenulisan
keperawatan yang baik dan benar, mampu menganalis secara baik terkait
2. Bagi InstitusiPendidikan
keperawatan yang baik dan benar serta pelaksanaan intervensi pada pasien
analisis dapat dijadikan pedoman dan pengetahuan yang baru bagi profesi
ners.
BAB II
TINJAUANPUSTAKA
A. SyringePump
1.Pengertian
Syringe Pump adalah alat khusus yang dapat menjalankan fungsi infus
dimana cairan obat tersebut diberikan secara terus menerus dengan kecepatan
pergerakan yang sangat lamban dikarenakan obat yang diberikan terlalu pekat
dapat menjalankan fungsi infuse dimana cairan obat tersebut diberikan secara
kebutuhan.
Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk
memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan
teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman
Cara kerja alat ini menggunakan system pemompaan secara otomatis untuk
mendorong syringe yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
2. Tujuan:
a. Agar pasien mendapat asupan cairan atau obat sesuai dengan kebutuhan
b. Dosis yang diberikan tepat dan akurat baik waktu dan volumenya
3. Fungsi SyringePump
a. Untuk mengatur jumlah cairan yang masuk ke dalam sirkulasi darah melalui
vena.
b. Sebagai alat yang digunakan untuk memasukan obat dan cairan dengan
c. Sebagai alat yang dapat digunakan secara kontinu sesuai aturan tanpa
memberikan efek kadar obat yang terlalu rendah atau tinggi karena
d. Sebagai alat pemasukan obat yang efektif terutama bagi pasien yang
memiliki kesulitan memasukan obat dalam bentuk tablet atau kapsul
4. Sistem Alarm danKeamanan
sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah
mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,
350-500 mmHg.
pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram
𝑘�����ℎ�����𝑖�𝑥𝐾��𝐵𝐵 𝑥60
£µ/��
6. Indikasi
sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah
mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,
350-500 mmHg.
pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram
𝑘�����ℎ�����𝑖�𝑥𝐾��𝐵𝐵 𝑥60
£µ/��
6.Indikasi
7. PERSIAPAN OBAT
a) Cairan fisiologis (NaCL 0,9%, Dextrose5%) 100ml, 500ml/ 1000ml.
b) Obat-obatan sesuai kebutuhan (Dopamin, Dobutamin, Norepinephrin, cedocard,
dll).
8.PROSEDUR KERJA
1. Beritahukan program terapi kepada klien/ keluarga
2.Siapkan klien
3.Hitung dosis obat dan pengencerannya secara tepat sesuai program terapi
dokter
4. Pasang IV line sesuai dengan protap pemasangan infuse
5. Pasang syringe pump machine pada standard infuse dengan kuat
6. Hisap cairan fisiologis (NaCL0,9%, Dextrose5%) sesuai kebutuhan ke
dalam syringe50 mlB’Braun/ terumo.
7. Hisap obat yang dibutuhkan (sesuai program terapi dokter) kedalam syringe
50mlB’Braun/terumo yang telah berisi cairan fisiologis. Umumnya jumlah
obat dan pelarut yang tercampur sama dengan 50ml (tergantung permintaan
dokter), usahakan obat tercampur rata
8. Buang sisa udara dari dalam syringe secara hati-hati, upayakan tidak ada obat
yang terbuang
9. Hubungkan Syringe B’Braun/ terumo dengan connector tube dan isi
connector tube dengan larutan obat dalam syringe pump
10. Tempatkan SyringeB’Braun/ terumo pada Syringe pump machine
11. Pasang kabel listrik pada Syringe pump machine dan hubungkan
dengan sumberarus listrik AC. Tekan tombol “on/ off”
12.Hubungkan connector tube dengan salah satu ujung three-way stopcock
secaratepat
13.Hubungkan dua ujung yang lain dari three-way stopcock masing- masing
dengan cateter vena (jarum infuse) dan infuse set yang telah terpasang pada
14.Putar katub pada three-way stop cock sesuai kebutuhan (pengaturan
pemberian obat dan cairan)
15.Tekan tombol program rate pada Syringe pump machine sesuai hasil
perhitungan dosis obat (satuan ml/jam atau ml/hour)
16.Tekan tombol Run/start dan perhatikan sinyal lampu “run” pada
Syringe pump machine
17.Dokumentasikan pemberian obat pada lembaran observasi obat: nama, obat,
dosis obat, cara pemberian, rate/ laju obat dalam syringe pump, tanggal, dan
pemberian obat
18.Observasi efek obat dan reaksi klinis pasien selama pemberian obat
19Jika obat mendekati habis atau habis maka alarm akan berbunyi, maka
tekan tombol alarm dan tekan tombol “stop”
20.Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way stopcock,
lepaskan dariConnector tube
21.Lepaskan syringe dari syringe pump machine dan isi dengan cairan fisiologis
sebanyak 20-30 ml (jumlah obat dan pelarut umumnya 50 ml). buang sisa
udara dalam syringe
22.Pasang kembali Connector tube dan tempatkan syringe yang telah berisi
cairan fisiologis pada Syringe pump machine
23.Buka kembali jalur Syringe pump dengan memutar katub threeway stop cock
24.Cek ulang program rate/laju pada syringe pump machine kemudian tekan
tombol start/run
25.Jika cairan dalam syringe habis maka alarm akan berbunyi, maka tekan
tombol alarm dan matikan syringe pump dengan menekan tombol “on/off”.
26.Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way stopcock.
Lepaskan dari connector tube, bersihkan dan bereskan peralatan (kembalikan
pada tempatnya).
27. perawat cuci tangan
BAB III
ANALISA SINTESA DOPS
Batasan Karakteristik :
a) Perubahan Frekuensi Irama Jantung
Aritmia
Bradikardi, takikardi
Perubahan EKG
Palpitasi
b) Perubahan Preload
Penurunan tekanan venacentral (central venous pressure, CVP)
Peneurunan tekanan arteri paru (pulmonary artery wedge pressure,
PAWP)
Edema, Keletihan
Peningkatan CVP
Peningkatan PAWP
Distensi venajugular
Murmur dan peningkatan berat badan
c) Perubahan Afterload
Kulit Lembab
Penurunan nadi perifer
Penurunan resistansi vascular paru (pulmonary vascular resistence, PVR)
Penurunan resistansi vascular sistemik (sistemik vascular resistence,
SVR)
Dipsnea
Peningkatan PVR
Peningkatan SVR
Oliguria
Pengisian kapiler memanjang
Perubahanwarna kulit
Variasi pada pembacaan tekanan darah
d) Perubahan kontraktilitas
Batuk, Crackle
Penurunan indeks jantung
Penurunan fraksi ejeksi
Ortopnea
Dispneaparoksismal nokturnal
PenurunanLVSWI(leftventricularstrokework index)
Penurunan strokevolumeindex(SVI)
Bunyi S3, Bunyi S4
e) Perilaku/Emosi
Ansietas, Gelisah
Alarm satu ini akan berbunyi jika bagian bagian syringe pump
mengalami kemampatan. Kemampatan dapat disebabkan oleh banyak
hal. Alarm dapat berbunyi akibat adanya tekanan yang berlebih pada
sistem pompa. Sensor alarm ini akan sekaligus mematikan atau
menghentikan tindakan pemompaan jika terjadi sumbatan.
a. Bersih
d. Menerapkan 6 benar:
Benar dosis
Benar dokumentasi
1) Persiapan alat
SyringePump
Obat Vial
2) Prosedur tindakan
pemasukan obat.
ProsedurTindakan
karena itu perlu pemberian terapi farmakologis untuk diagnose medis tersebut.
berhubungan dengan suplai darah yang dibatasi, akut dan intens arteri
yang menyertainya jantung, tekanan darah tinggi selama operasi jantung dan
kondisi lainnya.
memasukkan obat dengan system berkala dan teratur secara otomati s. Dengan
perhitungan yang tepat, syringe pump dapat memudahkan tenaga medis untuk
yang tinggi kedalam tubuh pasien dan sebagai alat yang dapat digunakan
secara kontinyu sesuai aturan tanpa memberikan efek kadar obatyang terlalu
rendah atau tinggi karena dilakukan dengan tepat dan akurat. Maka syringe
pump sangat diperlukan untuk pemberian NTG agar kondisi angina pectoris
pasien dapat segera dipulihkan dan pemberian dosisnya lebih akurat secara
berkala
No Bahaya-bahaya Pencegahannya
2. Alat tidak terpasang dengan benar dan dosis Memasang alat sesuai
digunakan
benar
7. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)
a. Obat selesai diberikan dan pengoperasian alat sudah sesuai dengan prosedur
b. Maknanya : Obat sudah masuk melalui jalur IV klien dengan alat syringe pump
DAFTAR PUSTAKA
Kris Diyanto (2014). Teori Kuliah Kerja Lapangan RSUD Moewardi Solo.
Udjianti, Wajan juni. 2009. Keperawatan Cardiovascular. Malang: Poltekkes Dep Kes
Malang.