Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

Dosen Pengampu:
Dr. JANES JAINURAKHMAH, S.Kep,M.Kep

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SYRINGE PUMP

Oleh :
DWI ADE IRMAWATI
NIM. 1920020

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2022
1.1 PERSIAPAN PEMAKAIAN SYRINGE PUMP

Pengertian Syringe pump merupakan alat pengontrol pemberian infuse secara


volume yang menggunakan tekanan positif dalam mengalirkan
cairan tubuh klien (non grafitasi)

(gambar syringe pump)

Tujuan Untuk dapat memberikan volume cairan dan dosis obat pada klien
dengan tepat.
Indikasi:
1. Pemberian cairan atau obat – obatan secara infus dengan
kecepatan yang konstan dan akurat.
2. Pemberian cairan atau obat – obatan dalam jumlah yang
sangat kecil.
3. Pemberian infus jangka lama
Prosedur PERSIAPAN ALAT
1. Syringe pump

2. Spuit 50cc, 20cc, 5cc, 3cc


3. Cairan pelarut sesuai kebutuhan
4. Obat obat yang dibutuhkan sesuai dosis
5. Extension tube

6. Three way

7. Tiang infus
8. Sarung tangan bersih
9. Alcohol swabs
10. Bengkok

PERSIAPAN PERAWAT DAN LINGKUNGAN


1) Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
2) Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
3) Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman

PELAKSANAAN PROSEDUR
1. Mencuci tangan
2. Cek program terapi dokter tentang cairan atau obat obatan
yang akan diberikan
3. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairan pada syringe
ukuran sesuai dengan kebutuhan
4. Sambungkan syringe ke tube atau selang syringe
5. Pastikan tidak ada udara dalam extension tube
6. Sambungkan kabel syringe pump ke sumber listrik
7. Tekan tombol on/off untuk menghidupkan alat
8. Angkat klem unit, pasang flunger syiringe dan klem kembali,
pastikan posisi syiringe terpasang dengan benar, dengan
ukuran volume syiringe terlihat jelas
9. Sambungkan selang syiringe ke jalur intra vena
10. Tentukan kecepatan pemberian obat atau cairan dengan
menekan tombol angka sesuai nilai yang diinginkan,
kemudian tekan tombol start atau stop, kemudian tekan
tombol C sampai tampak nilai 00,0 di layar. Tekan tombol
angka untuk menentukan volume yang akan diberikan
kemudian tekan tombol start atau stop.
11. Lampu indikator menyala warna hijau (berputar), berarti
mesin sudah beroperasi
12. Untuk mematikan tekan tombol On/Off
13. Cuci tangan

Setting Occlusion Limit


1. Pastikan mesin dalam kondisi hidup atau menyala.
2. Tekan tombol “Stop Silence” secara bersamaan dengan
tombol rate/D.Limit/ml (SELECT) hingga muncul tulisan
p300/p500/p800 pada display.
3. Setelah itu tekan dan tahan tombol “Stop Silence” untuk dapat
melakukan pemilihan Bel yang diinginkan. Tekan dan tahan
tombol rate/D.Limit/ml (SELECT) hingga mencapai posisi
oklusi yang diinginkan.

Setting Bell

1. Mesin dalam kondisi menyala atau hidup


2. Tekan tombol “Stop Silence” bersamaan dengan
“Clear
3. ml” hingga muncul tulisan “BEL, 1/2/3” pada display
4. Setelah itu tahan penekanan pada tombol “Stop
5. Silence” jangan dilepas, untuk melakukan pemilihan
BEL yang
6. diinginkan, lakukan penekanan pada “Clear ml”.
Sampai tingkat
7. volume yang diinginkan tercapai

Setting Syringe
1. Mesin dalam keadaan mati (OFF)
2. Tekan tombol “Stop Silence”, “rate/D.Limit/ml”
3. (SELECT) dan “Power” bersamaan hingga muncul
tulisan “Syr” pada display lalu “Syr 11”
4. Masukkan nomor kode syringe yang diinginkan
dengan men”Dial”
5. Untuk menyimpan data tersebut tekan tombol
“START” hingga muncul tulisan “GOOD”pada
display
6. Setelah itu, matikan kembali mesin dan nyalakan
kembali maka jenis syringe yang di setting akan
muncul pada display sesaat setelah dinyalakan.

Mengaktifkan Tombol Pengunci


1. Pada saat mesin sedang dioperasikan, tekan tombol “D-
Limit” selama 2 detik sampai lampu indikator “RATE”
berkedip- kedip
2. Tombol pengunci diaktifkan maka tombol STOP &
START dalam posisi terkunci
3. Untuk non aktifkan kembali fungsi ini, tekan tombol

Evaluasi Tindakan
Ketepatan dalam melaksanakan pemasangan alat harus benar dan
tepat sesuai standar operasional prosedur, bereskan alat, kaji
respon klien, dokumentasikan
REFERENSI

Sakti, M., Ferianto, F., Siswoyo, D. V., Candita, F., & Ifani, R. F. (2021). Tatalaksana
Gagal Nafas Akut Akibat Edem Paru Akut Pada Pasien Dengan Hipertensi.
Collaborative Medical Journal (CMJ), 4(1), 26–32.
https://doi.org/10.36341/cmj.v4i1.216

Dwi Satriyanto, M., & Chasnak Saleh, S. (2014). Awake Craniotomy pada Biopsi
Steriotaktik Tumor Supratentorial di daerah Thalamus Dextra et causa Suspect
Thalamic Glioma. Jurnal Neuroanestesi Indonesia, 3(3), 173–179.
https://doi.org/10.24244/jni.vol3no3.72
Fitriyah, Z., Bowo Indrato, T., & Her Gumiwang, H. A. (2012). SYRINGE PUMP YANG
DILENGKAPI DENGAN AUTO REDUCEBERBASIS MIKROKONTROLER AT89s51. 7(2),
619–622.

Siregar, T. Z., Harahap, S., Lumbantobing, K. N., & Nainggolan, R. C. (2020). Analisa
rangkaian pendeteksi putaran motor pada alat syringe pump merkterumo type te-
331. Jurnal Darma Agung, 28(3), 561–566.

Anda mungkin juga menyukai