Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN

PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP

PADA PASIEN HIPERTENSI URGENCY

DIRUANG ICU RSUD KARDINAH TEGAL

Oleh :

TEXA FREDYAN SAPUTRA


NIM. 200104100

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT DAN KRITIS

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRYNGE PUMP

Nama Mahasiswa : Texa Fredyan SAputra


NIM : 200104090
Hari/Tanggal : 1 Juli 2021
Tempat Praktek : ICU RSUD Kardinah Tegal

Nama Pasien No RM Diagnosa Medis


Tn. T 1001057 HIPERTENSI
URGENCY

Nama Tindakan Keperawatan Pemberian obat melalui syringe pump

Jenis Tindakan Mandiri*


√ Kolaborasi*
Keterangan : * berikan tanda √ sesuai tindakan yang dilakukan

A. DESKRIPSI SINGKAT KASUS (*jika ada pasien)

B. INDIKASI DARI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Pemberian cairan atau obat - obatan secara infus dengan kecepatan yang
konstan dan akurat
2. Pemberian cairan atau obat - obat dalam jumlah yang sangat kecil.
3. Pemberian infus jangka lama

C. RASIONAL TINDAKAN
Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola
sejumlah kecil cairan secara bertahap. Pompa Syringe (Syring Pump)
meurupakan pengontrol pemberian cairan atau obat-obatan melalui infuse
yang menggunakan tekanan positif dalam mengalirkan cairan ke tubuh pasien
(non -grevitasi). Alat ini berguna memberikan obat IV (intravena) secara
perlahan, sehingga mencegah terjadinya periode konsentrasi obat menjadi
sangat tinggi atau sangat rendah dalam darah. Selain pemberian obat anti
nyeri, syringe pump juga digunakan untuk pemberian obat menekan rasa mual
dan muntah, serta pemberian obat yang lain.
Sumber
Hidayati, Ratna,dkk. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan jilid 2.
Jakarta:erlangga.
D. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Alat : Bahan :
1. Mesin syring pump 1. Cairan D5%, RL, atau NaCl atau
2. Spuit 20,30,50 ml aquabides
3. Extention tube 2. Sarung Tangan
4. Perfusor

E. PROSEDUR TINDAKAN
Fase Preinteraksi
1. Cek program pemberian obat dengan prinsip 6 benar obat
2. Menyiapkan alat
3. Fase Orientasi
4. Memberi salam/menyapa pasien
5. Memperkenalkan/mengingatkan identitas perawat
6. Menjelaskan tujuan tindakan
7. Menjelaskan langkah prosedur
8. Menanyakan kesiapan pasien

Fase Kerja
1. Cuci tangan, pasang sarung tangan.
2. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairan pada syringe ukuran 20 ml,
30 ml, atau ml. sesuai dengan kebutuhan khusus.
3. Sambungkan syringe ke tube atau selang syringe.
4. Sambungkan kabel listrik ke sumber listrik.
5. Tekan tombol ON atau OFF pada bagian belakang perfusor untuk
menghidupkan (pada layar akan tampak FT syringe tipe printer setelah
alat berfungsi).
6. Lepaskan knop putar, letakkan syringe dan kunci knop putar.
7. Sambungkan selang syringe ke jalur intravena.
8. Tentukan kecepatan pemberian obat atau cairan dengan cara menekan
tombol angka sesuai nilai yang di inginkan, kemudian tekan tombol
START/STOP untuk memulai pemberian obat.
9. Bandingkan nilai masukan dan nilai yang tertera di layar perfusor.
10. Untuk mematikan alat, tekan tombol ON/OFF.
11. Fungsi-Fungsi special
12. Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
13. Setelah selesai, rapikan alat dan lepas sarung tangan.
14. Cuci tangan.

Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
F. PRINSIP PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MELAKUKAN TINDAKAN dan JELASKAN ALASANNYA
Prinsip penting yang harus diperhatkan adalah prinsip 6 benar obat terutama
pada dosisnya. Dosis pemberian obat melalui syringe pump tergantung dengan
obat yang diberikan. Rumus dalam menghitung kecepatan (cc/jam)
berdasarkan dosis yang dibutuhkan berbeda antara obat satu dengan yang
lainnya.
G. RESPON PASIEN SELAMA MELAKUKAN TINDAKAN
Keadaan pasien DS
SEBELUM tindakan

DO

Keadaan pasien DS
SETELAH diberikan
tindakan
DO

Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan atau sebaliknya


tidak terjadi perubahan keadaan pasien
Pada syringe pump sistem operasinya sudah diprogram dengan sistem
pergerakan motor, maka perawat hanya menentukan dosis volume obat (ml)
dan flow rate (ml/jam) yang perlu diberikan kepada pasien dimana penentuan
dosis ini sudah mengatur kecepatan motor untuk menekan plunger syringe
(pendorong suntikan) guna memasukkan obat ke dalam tubuh pasien.
Syringe pump dapat mengontrol pemberian obat melalui dosis volume
cairan obat dan flow rate penggunaan obat tersebut. Pada dasarnya, alat-alat
medis mengutamakan keselamatan pasien saat alat tersebut kontak dengan
tubuh pasien. Oleh karena itu, untuk menunjang hal tersebut maka syringe
pump dilengkapi dengan alarm sebagai indikasi adanya detektor oklusi dan
nearly empty. Detektor oklusi diperlukan untuk mencegah terjadinya
pembengkakan pembuluh darah pasien akibat penyumbatan.
Oklusi dipengaruhi oleh sifat darah pasien yaitu mudahnya terjadi
koagulasi (penggumpalan), selang yang terjepit, dan adanya penggumpalan
darah di jarum menuju pembuluh darah pasien. Pada syringe pump selain
alarm detektor oklusi, juga terdapat alarm nearly empty yang merupakan
indikasi untuk volume obat yang mendekati habis pada alat suntik yang
terpasang di syringe pump.
Sumber :
Hikmah, Nada Fitrieyatul. 2012. Rancang Bangun Syringe Pump Berbasis
Mikrokontroler ATmega8535 Dilengkapi Detektor Oklusi. ADLN
Perpustakaan Universitas Airlangga.
H. REFLEKSI DIRI
Kesiapan diri untuk melakukan tindakan
Kesiapan dalam melakukan tindakan sebelumnya saya mempelajari cara
pemasangan syringe pump agar tidak salah saat memasang alatnya, sebelum
bertemu dengan pasien saya sudah menyiapkan alat yang akan digunakan.
Kemampuan diri untuk melakukan tindakan
Dalam pemasangan syringe pump sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan SOP. Akan tetapi untuk cara perhitungan dosis setiap obat berbeda
sehingga perlu belajar lebih banyak lagi.
Perbaikan diri di masa yang akan datang
Saya akan belajar lebih mendalam dalam perhitungan dosis obat yang berbeda
beda melalui syringe pump.

Tegal 1 Juli 2021 Nilai


Penilai,

………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai