Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ALAT KESEHATAN

MACAM-MACAM PERALATAN INFUS

Disusun oleh:
Farasafira Wibisari 114221061
Ambar Widyaningrum 114221062
Timyartha P L Rantetampang 114221063
Yuni Suhartina 114221064
Keizia Arru 114221065
Yufika Maycindi Vivi A 114221066
Santhi Mardani 114221067
Muhammad Naufal 114221068
Zahwa Praditya Putrayandi 114221069
Syahara Yulinda Pravitasari 114221071
Wardatul Jamilah 114221072
Aprilia Havis Damayanti 114221073
Baiq Winda Praharsini 114221074
Tamara Nafisatul Masruroh 114221075
Masruro Hoirun Nisya 114221185

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


2021
DAFTAR ISI
BAB 1……………………………………………………………………………………..1
PEDAHULUAN………………………………………………………………………. …1
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………...1
1.3 Tujuan penelitian……………………………………………………………....1
1.4 Manfaat penelitian……………………………………………………………..2
BAB II……………………………………………………………………………………..3
TINJAUAN TEORI……………………………………………………………………….3
2.1 Definisi infus………………………………………………………………… .3
2.2 Tipe ponpa infus……………………………………………………………….3
2.3 Jenis infus set……………………………………………………………….....10
2.4 Bagian-bagian infus…………………………………………………………...11
BAB III……………………………………………………………………………………16
KESIMPULAN……………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat kesehatan menurut PerMenkes RI No 62 Tahun 2017 adalah instrumen, aparatus,


mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Sedangkan
untuk pengklasifikasian alat kesehatan dapat dibagi berdasarkan resiko yang ditimbulkan selama
penggunaan alat kesehatan tersebut. Berdasarkan resiko tersebut, alat kesehatan dibagi menjadi
empat kelas sebagai berikut:
1. Kelas A adalah alat kesehatan yang memiliki resiko rendah dalam penggunaannya
2. Kelas B adalah alat kesehatan yang memiliki resiko rendah sampai sedang dalam
penggunaannya
3. Kelas C adalah alat kesehatan yang memiliki resiko sedang sampai tinggi dalam
penggunaannya
4. Kelas D adalah alat kesehatan yang memiliki resiko tinggi dalam penggunaannya

Infus merupakan salah satu alat kesehatan dimana dalam fungsinya infus digunakan untuk
memberikan makanan ataupun obat dalam bentuk cairan kepada pasien. Prinsip kerja infus
merupakan laju aliran yang melalui klem selang infus. Jika klem digerakkan untuk mempersempit
jalur aliran pada selang maka laju cairan akan menjadi lambat ditandai dengan sedikitnya jumlah
tetesan infus per menit yang keluar dan sebaliknya bila klem digerakkan untuk memperlebar jalur
aliran pada selang infus maka laju aliran infus akan menjadi cepat ditandai dengan banyaknya
jumlah tetesan infus per menit. Dan tipe pompa infus terbagi menjadi 3 bagian: berdasarkan fungsi,
distribusi volume cairan dan mobilitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam-macam peralatan infus?
2. Apa saja bagian dari infus set dan kegunaannya?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui macam-macam peralatan infus.
2. Mengetahui bagian dari infus set dan kegunaannya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui berbagai macam peralatan infus.
2. Memahami bagian dari infus set dan kegunaannya

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 DEFINISI INFUS


Infus merupakan suatu prosedur memasukkan cairan dalam jumlah tertentu
melalui jalur intravena yang diterapkan pada pasien pada kondisi tertentu untuk
memberikan cairan atau elektrolit sebagai prosedur tindakan dalam pengobatan.
Sistem infus adalah proses dimana perangkat infus memberikan cairan, nutrisi dan obat kepada
pasien dalam waktu yang telah ditentukan dan cara yang konsisten. Mereka mampu memberikan
obat-obatan seperti insulin atau hormon, antibiotik, obat kemoterapi, nyeri melegakan dan bahkan
dapat digunakan untuk memberi makan.

2.2 TIPE POMPA INFUS

POMPA INFUS

Fungsi Fluid Volume Delivery Mobilitas

Pompa Khusus Pompa Syringe Pompa Ambulatory


Pompa Tradisional LVP Pompa Stationary

2.1.2 Jenis Pompa Infus Berdasarkan Fungsi


2.1.2.1 Pompa Khusus
Pompa ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan kasus medis khusus. Pompa infus
khusus terutama digunakan untuk layanan perawatan di rumah atau mengobati penyakit
tertentu (misalnya, diabetes). Ada tiga jenis pompa infus khusus:

a. Insulin infusion pump


b. Enteral infusion pumps
c. Implantable infusion pump
3
2
d. Patient Controlled Analgesia (PCA) Pump

Gambar. Patient Controlled Analgesia (PCA) Pump


Pompa PCA adalah jenis penggerak jarum suntik yang memungkinkan pasien, dalam batas
yang ditentukan, untuk mengontrol pengiriman obat sendiri melalui kontrol tangan pasien,
yang ketika ditekan, memberikan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya obat analgesik,
yang dikenal sebagai Bolus.

2.1.2.2 Pompa Konvensional


Pompa infus konvensional dapat digunakan untuk pengaturan medis seperti pengaturan
seluler, rumah, dan jangka panjang. Pompa ini dapat digunakan dalam pengaturan bergerak
dan stasioner untuk memberikan cairan hidrasi, obat kemoterapi, antibiotik, dan obat nyeri.
Pompa ini memiliki beberapa jenis, yaitu :

a. Elastomeric Pumps

Gambar 1. Elastomeric Pumps


Pompa elastomer, juga disebut pompa balon, biasanya digunakan untuk memberikan obat cair
seperti anestesi lokal atau antibiotik. Cairan adalah diadakan di reservoir balon yang dapat
diregangkan dan tekanan dari dinding elastis mendorong cairan pengiriman dengan tekanan yang
relatif konsisten sampai di dekat ujung infus, yang kemudian berduri mengakibatkan peningkatan
laju aliran. Aliran pembatas, biasanya kapiler kaca atau baja kanula, dicetak ke dalam tabung atau
ditempatkan dalam reservoir untuk mengontrol akurasi laju aliran

4
b. Gravity Controllers
Untuk pompa yang dikendalikan gravitasi, kantong IV adalah terletak lebih tinggi dari
jantung dan cairan pasien adalah gravitasi diumpankan ke pasien menggunakan roller klem
untuk mengontrol aliran. Waktu seberapa cepat tetes jatuh melalui ruang tetesan tabung
memungkinkan laju aliran yang akan ditentukan dan semakin besar tinggi tas, semakin
cepat laju aliran dalam mililiter setiap tetes (mL/tetes).
c. Syringe Drivers

Gambar 2. Syringe Drivers


Operator jarum suntik menggunakan kontrol elektronik, motor listrik untuk perlahan
menekan jarum suntik plastik piston/plunger untuk mendorong cairan ke pasien di tarif
yang telah ditentukan. Elektronik mengontrol kecepatan (laju aliran), jarak (volume yang
diinfuskan) dan gaya (tekanan) yang dimiliki plunger jarum suntik didorong. Operator
harus menggunakan yang benar model dan ukuran jarum suntik, pastikan sudah benar
diposisikan dan sering memantau pengiriman ke pertahankan dosis obat yang diharapkan
hingga 100ml cairan dengan laju aliran antara 0,1 sampai 100mL/jam.
d. Volumetric Pump

Gambar 3. Volumetric pump


Pompa infus volumetrik adalah yang paling jenis pompa canggih yang memaksa cairan
masuk vena pasien di bawah tekanan dan resistensi. Kantong IV terletak lebih tinggi dari
pompa dan pasien dan pompa menggunakan peristaltik linier tindakan atau menggunakan
kaset khusus, yang dikenal sebagai kaset piston, untuk mengontrol cairan infus.

5
e. Patient Controlled Analgesia (PCA) Pump

Gambar 4. Patient Controlled Analgesia (PCA) Pump


Pompa PCA adalah jenis penggerak jarum suntik yang memungkinkan pasien, dalam batas
yang ditentukan, untuk mengontrol pengiriman obat sendiri melalui kontrol tangan pasien,
yang ketika ditekan, memberikan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya obat analgesik,
yang dikenal sebagai Bolus.
f. Ambulatory Pumps

Gambar 5. Ambulatory Pumps


Pompa rawat jalan kecil, ringan, baterai mekanisme jarum suntik atau kaset bertenaga yang
dirancang agar portabel atau dapat dipakai memberi kebebasan pasien untuk bergerak saat
menerima perlakuan. Hal ini memungkinkan obat untuk diberikan secara rawat jalan,
terutama bagi mereka yang membutuhkan suntikan sepanjang waktu

2.1.3 Jenis Pompa Infus Berdasarkan Distribusi Volume Cairan


2.1.3.1 Syringe Pump
Pompa jarum suntik (syringe pump) menggunakan motor listrik (automatically controlled
electric motor) yang dikendalikan secara otomatis untuk menjalankan piston sebagai
penyediaan obat. Piston jarum suntik terbuat dari plastic, dimana ukuran jarum suntik dan
posisinya yang sesuai menjadi peran penting dalam pompa. Pada pompa ini memiliki
kemampuan untuk memasok sejumlah kecil obat yang diinginkan.

6
Pompa jarum suntik (syringe pumps) digunakan untuk mendistribusikan volume obat yang
kecil pada pasien anak anak, bayi, dan geriatrik. Pompa ini merupakan pilihan terbaik jika
digunakan untuk memberikan dosis kecil obat-obatan seperti hormon. Pompa jarum suntik
(syringe pumps) mendistribusikan obat melalui mekanisme motor terkontrol dengan
menggunakan piston.
2.1.3.1.1 Keuntungan dan Kekurangan Syringe Pumps
Pompa jarum suntik (syringe pumps) memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Volume obat tepat.
b. Kemampuan distribusi tinggi
c. Penempatan desktop yang mudah
d. Denyut aliran sangat rendah
e. Memiliki volume kecil
f. Pompa ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan cairan dalam jumlah rendah ke
dalam tubuh pasien.
g. Biaya rendah (sekali pakai)
Selain itu pompa jarum suntik (syringe pumps) memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. Tidak dapat memberikan obat dalam jumlah yang sangat besar
b. Tidak memiliki teknologi terbaru seperti LVP, seperti alarming system.
2.1.3.2 Large Volume Pump (LVP)

7
Large Volume Pump (LVP) merupakan pompa infus yang dapat menyuntikkan sejumlah
besar obat dan nutrisi ke dalam tubuh pasien. Pompa ini digunakan untuk mengirimkan obat
dalam jumlah besar. Pompa ini termasuk dalam versi pompa yang paling modern dan memiliki
fitur pemompaan yang inovatif dengan sistem alarm jika terjadi kesalahan. Selain itu, LVP
juga menggunakan satu pompa peristaltik elektronik. Sistem kontrol LVP dilakukan melalui
roller yang dikendalikan komputer (computer-controlled roller) atau sumber manual.
2.1.3.2.1 Keuntungan dan Kekurangan LVP

Large Volume Pump (LVP) memiliki beberapa kelebihan, antara lain:


a. Pomp aini memiliki kemampuan dalam mendistribusikan obat dalam jumlah besar.
b. LVP menggunakan teknologi terbaru, seperti alarming system (dimana alarm akan
berbunyi jika terjadi kesalahan).
Selain itu Large Volume Pump (LVP) memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. LVP membutuhkan ruang yang besar untuk instalasi.
b. LVP memiliki ukuran yang besar.

2.1.4 Jenis Pompa Infus Berdasarkan Mobilitas


2.1.4.1 Ambulatory Infusion Pump (AIP)
Sebuah pompa kecil yang dioperasikan dengan baterai secara perlahan memompa obat-
obatan seperti antibiotik atau kemoterapi ke dalam tubuh pasien. Pompa infus ambulatory yang
berbobot rendah membantu dalam mengangkut pasien dengan obatnya. Pompa ringan ini
menyelesaikan masalah pasokan infus medis saat ini.

8
2.1.4.1.1 Keuntungan dan Kekurangan AIP
Ambulatory Infusion Pump (AIP) memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Mudah dipindahkan
b. Pompa ini memiliki bobot yang ringan
Selain itu Ambulatory Infusion Pump (AIP) memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. Bukan pilihan terbaik diantara aplikasi medis yang lain.

2.1.4.2 Stationary Infusion Pump


Pompa infus stasioner tidak memerlukan tekanan yang berat dan desain ringkas karena
pompa infus stasioner merupakan pompa tetap dan tidak perlu untuk dipindahkan. Pasien sakit
kronis yang terbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama biasanya membutuhkan diet atau
infus obat.

9
Pompa ini memasok cairan intravena kepada pasien yang sering membutuhkan obat atau
nutrisi di samping tempat tidur. Berbeda dengan pompa infus rawat jalan, pompa stasioner
memiliki bobot yang berat.

2.1.4.2.1 Keuntungan dan Kekurangan Stationary Infusion Pump


Stationary infusion pump memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Pompa ini adalah pilihan terbaik untuk distribusi obat kedalam tubuh pasien dalam
bentuk stationer
Selain itu Stationary infusion pump memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. Tidak dapat dipindahkan.
b. Pompa ini memiliki tekanan yang berat.

2.3 JENIS INFUS SET


Jenis infus set yang digunakan dalam terapi penggunaan pada intravena memiliki
perbedaan Jenis infus set berdasarkan penggunaannya :
1. Macro drip set
2. Micro drip set
3. Tranfusion Set

10
2.4 BAGIAN-BAGIAN INFUS
- Injection and access caps/port
Kegunaannya:
Fungsi dari injection access caps/port adalah
sebagai tempat untuk mengantarkan obat
yang diinjeksi ke aliran infus. Tutup/port
injeksi dan akses (yang meliputi tutup
injeksi, tutup bebas jarum, hub kateter atau
port administrasi yang tidak terpisahkan
dengan set administrasi) harus
didekontaminasi menggunakan teknik
aseptik sebelum mengakses.
Sistem perangkat keselamatan, misalnya
sistem bebas jarum, adalah metode yang
lebih disukai untuk mengakses tutup/port
injeksi dan akses. Saat mengakses injeksi dan
tutup akses/port harus dilakukan dengan
menggunakan pengukur terkecil, jarum
terpendek yang akan mengakomodasi terapi
yang ditentukan.
Tutup/port injeksi dan akses yang tidak
terpisahkan dengan perangkat harus diganti
pada interval yang ditetapkan sesuai dengan
instruksi pabrik, atau segera jika integritas
situs akses terganggu atau jika sisa darah
tetap berada di dalam situs akses

11
Perangkat tambahan

Stopcock tiga arah Extension set

Tutup/konektor injeksi

sistem dan filter tanpa jarum

Perangkat tambahan termasuk keran/stopcock tiga arah, set ekstensi, tutup/konektor injeksi, sistem
dan filter tanpa jarum. Semua perangkat tambahan harus berdesain Luer-Lok™. Teknik aseptik
harus digunakan dan tindakan pencegahan standar harus diperhatikan untuk semua perubahan
perangkat tambahan

Belat

12
Belat harus digunakan ketika kateter ditempatkan di dalam atau berdekatan dengan area fleksi atau
berisiko terlepas.

Filter

Semua set infus harus berisi filtrasi in-line yang sesuai dengan larutan yang diberikan. Cairan
bening membutuhkan filtrasi 15 mikron (atau kurang) yang biasanya disediakan oleh set cairan
bening standar.

Untuk larutan yang tidak mengandung lipid yang memerlukan penyaringan, filter tambahan 0,2
mikron yang mengandung membran yang baik bakteri/retentif-partikulat dan penghilang udara
harus digunakan

Untuk infus lipid atau sediaan nutrisi total yang memerlukan penyaringan, filter 1,2 mikron yang
mengandung membran yang dapat menahan bakteri/partikulat dan menghilangkan udara harus
digunakan.
Filter komponen darah in-line (filter mesh integral ukuran pori 170-200μm), sesuai dengan terapi,
harus digunakan untuk mengurangi partikel dan mikroagregat dalam infus komponen darah

Perangkat kontrol aliran

a. Perangkat kontrol aliran manual


13
Kecepatan infus dapat diatur secara rutin dengan alat kontrol aliran manual untuk
memastikan ketepatan pemberian terapi yang ditentukan. Profesional perawatan kesehatan
yang bertanggung jawab untuk memantau pasien harus bertanggung jawab atas
penggunaan perangkat infus kontrol aliran manual

b. Perangkat kontrol aliran elektronik

Perangkat infus elektronik harus digunakan sesuai dengan sistem klasifikasi risiko MHRA
yang mencakup penggunaan neonatus/pediatri, kondisi pasien, pengaturan perawatan dan
terapi yang ditentukan. Profesional perawatan kesehatan harus menunjukkan pengetahuan
dan kompetensi yang telah dinilai relatif terhadap perangkat infus elektronik, dan
bertanggung jawab untuk memantau pasien dan bertanggung jawab untuk penggunaan
perangkat infus kontrol aliran elektronik Perangkat infus kontrol aliran elektronik harus
distandarisasi di seluruh rumah sakit

Penghangat darah/cairan

14
Perangkat yang digunakan untuk pemanasan darah/cairan harus dirancang khusus untuk tujuan
tersebut untuk mencegah hemolisis Tutup/port injeksi dan akses Tutup/port injeksi dan akses (yang
meliputi tutup injeksi, tutup bebas jarum, hub kateter atau port administrasi yang tidak terpisahkan
dengan set administrasi ) harus didekontaminasi menggunakan teknik aseptik sebelum mengakses

Sistem perangkat keselamatan, misalnya sistem bebas jarum, adalah metode yang lebih disukai
untuk mengakses tutup/port injeksi dan akses. Ketika mengakses injeksi dan akses caps/ports harus
dilakukan dengan menggunakan gauge terkecil, jarum terpendek yang akan mengakomodasi terapi
yang ditentukan.

Tutup/port injeksi dan akses yang tidak terpisahkan dengan perangkat harus diganti pada interval
yang ditetapkan sesuai dengan instruksi pabrik, atau segera jika integritas situs akses terganggu
atau jika sisa darah tetap berada di dalam situs akses Tutup injeksi dan akses/ port yang tidak
terpisahkan dengan perangkat harus berdesain Luer-Lok™

Turniket

Sebuah tourniquet harus diterapkan dengan benar untuk meningkatkan distensi vena dan untuk
menghambat aliran darah vena tetapi tidak arteri

15
BAB III
KESIMPULAN

Macam-macam peralatan infus termasuk dalam tipe pompa infus. Pompa infus terbagi menjadi :
1. Jenis pompa infus berdasarkan fungsi (Pompa Khusus, Pompa Tradisional)
2. Jenis pompa infus berdasarkan distribusi volume cairan (Pompa Syringe, Large Volume
Pump (LVP))
3. Jenis pompa infus berdasarkan mobilitas (Pompa Ambulatory, Pompa Stationary)
Jenis infus set yang digunakan dalam terapi penggunaan pada intravena memiliki perbedaan. Jenis
infus set berdasarkan penggunaannya antara lain :
1. Macro drip set
2. Micro drip set
3. Tranfusion Set

16
DAFTAR PUSTAKA

Introducing the NEW Rigel Multi-Flo Infusion Pump Analyzer, USA: SEAWARD Group USA

https://vdocuments.mx/reader/full/z-800f-infusion-pump-national-pharm-hpdf-the-z-800f-
infusion-pump-meets-all

Dougherty L, Bravery K, Gabriel J, Kayley J, Malster M, Scales K, et al. Standards for infusion
therapy (third edition). Royal College of Nursing; 2010.

WHO.Thechnical Spesification for Infusion Devices.USA: World Health Organization


Rohman, Agus. 2021. Buku Ajar Fluida Berbasis Creative Responsibility. Pekalongan: Penerbit
NEM.

PerMenkes RI No 62 Tahun 2017

Pedoman Klasifikasi Izin Edar Alat Kesehatan 2016

Anda mungkin juga menyukai