Anda di halaman 1dari 18

1.

Fitri sulistiani (110116183)


2. Firda Ifania S.P (110116179)
3. Ni Made Kerti Asih (110116212)
4. I Made Yogista (110116205)

F-5
Penetapan kadar sari
Hasil Praktikum

Cawan Berat cawan Berat simplisia Berat simplisia Berat simplisia ∆berat oven
kosong ekstrak oven 1 ekstrak oven 2 ekstrak oven 3 (2-3)
(g) (g) (g)
1 94,5087 g 0,1637 g 0,1589 g 0,1607 g 0,0018 g
2 77,4498 g 0,1550 g 0,1504 g 0,1504 g 0,0034 g
3 57,4574 g 0,1673 g 0,1673 g 0,1648 g 0,0025 g

Identifikasi Bobot Tetap

No Selisih bobot >/< Ambang bobot tetap Keterangan


1 1,8 mg > 0,07945 mg Belum bobot tetap
2 3,4 mg > 0,0752 mg Belum bobot tetap
3 2,5 mg > 0,08365 mg Belum bobot tetap
:
,
Perhitungan Ambang
1.

% kadar sari

Cawan 1
= 1,07%

Cawan 2

Cawan 3

∆Kadar sari =

SD= 0,55591, %KV=


Pembahasan
penetapan kadar sari dari simplisia kering rimpang
kunyit (Curcuma domestica) menggunakan pelarut
etanol 96%. Ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat
dengan metode maserasi.

Penetapan kadar sari digunakan untuk menentukan


jumlah senyawa aktif yang terekstraksi dalam pelarutnya
berdasarkan sifat polaritas dari sejumlah simplisia.
Penetapan kadar sari juga dilakukan untuk melihat hasil
dari ekstraksi

Hasil standarisasi kadar sari larut


etanol rimpang kunyit yang kami
dapatkan 15,98%.
Kesimpulan

Berdasarkan pustaka Farmakope Herba Indonesia I hal


75, kadar sari pada rimpang kunyit larut dalam etanol
tidak kurang dari 11,4%. Dari hasil praktikum yang
kami dapatkan menunjukkan rata-rata kadar sari
sejumlah 15,98%, sehingga hasil yang kami
Susut Pengeringan
Hasil Praktikum

Kurs Berat kurs Berat Simplisia Berat Simplisia Berat Simplia Berat Simplisia
kosong sebelum oven ekstrak oven I ekstrak oven II ekstrak oven III
I 21,0428 g 1,0484 g 0,9767 g 0,9741 g 0,9729 g
II 23,0702 g 1,0196 g 0,9331 g 0,9331 g 0,9229 g
III 20,469 g 1,0351 g 0,9451 g 0,9437 g 0,9386 g

Identifikasi Bobot Tetap

Kurs Selisih Bobot (II-III) >/< Ambang Bobot Tetap Keterangan


I 1,2 mg > 0,48705 mg Belum bobot tetap
II 10,2 mg > 0,46655 mg Belum bobot tetap
III 5,1 mg > 0,47185 mg Belum bobot tetap
Cara:
1. 2.

3.

% SP= 8,67 % , SD = 1,273877099, % kv= 14,69 %


Pembahasan

Penetapan susut pengeringan merupakan kadar bagian yang


menguap dari suatu zat.
Tujuan dari susut pengeringan yaitu untuk memberikan batas
maksimal besarnya senyawa yang hilang selama proses
pengeringan.
Dari data diatas menunjukkan simplisia rimpang kunyit pada
bobot awal sebesar 1,0484 g, 1,0196 g, dan 1,0351 g sedangkan
berat akhir setelah proses pengeringan ketiga berat simplisia
0,9729 g, 0,9229 g dan 0,9386 g.
Susut bobot pada simplisia tersebut sangat besar, ini
menunjukkan bahwa kadar air pada simplisia sangat tinggi.
Kesimpulan

Berdasarkan pustaka Farmakope Herba


Indonesia I hal 75, susut pengering pada
rimpang kunyit tidak lebih dari 12%.
Dari hasil praktikum yang kami dapatkan
menunjukkan rata-rata sejumlah 8,67%,
sehingga hasil yang kami dapatkan sesuai
dengan teori.
Penetapan kadar minyak atsiri
Hasil Praktikum
V xylena1 = 0,20 ml
V xylena2 = 0,26 ml
V minyak atsiri : 0,26 ml - 0,20 ml = 0,06 ml

% Kadar minyak atsiri =


Pembahasan

Pada praktikum penetapan kadar minyak atsiri dengan simplisia rimpang


temulawak, menggunakan metode destilasi stahl (metode II)

Prinsipnya, minyak atsiri yang dikandung rimpang temulawak akan


menguap (karena memiliki titik didih yang rendah dari pada titik didih
air)
, kemudian melalui kondensor akan melewati tabung vertikal berskala
yang telah ditambahkan 0,2ml xylene sebelumnya,

fungsi dari xylene ini adalah untuk mengikat dan menaikkan daya kohesi
minyak atsiri dari temulawak, sehingga tidak menempel pada dinding
tabung dan tidak larut dalam air yang digunakan
kesimpulan

Berdasarkan pustaka Farmakope Herba


Indonesia I hal 154, kadar minyak atsiri
pada rimpang temulawak tidak kurang dari
4,60%v/b.
Dari hasil praktikum yang kami dapatkan
sejumlah 2,3247% di karenakan keterbatsan
waktu pada saat praktikum, sehingga hasil
yang kami dapatkan tidak sesuai dengan
teori.
Penetapan Kadar Tanin
Hasil Praktikum
Baku Primer
Asam Oksalat = 0,6303 g

N= x ekiv

V(as.oksalat) N (as.oksalat) V KMnO4 N KMnO4


10,0 ml 0,0999920679 N 0,00-9,53ml 0,104923471 N
10,0 ml 0,0999920679 N 0,00-9,58ml 0,1043758538 N
10,0 ml 0,0999920679 N 0,00-9,62ml 0,1039418585 N
Mgrek KMnO4=Mgrek As.Oksalat ∆= 0,1044137278N
V1xN1=V2N2 SD= 4,919010094 x10⁻⁴
9,53xN1=10,0ml x 0,0999920679
N KMnO4=0,104923471 N KV= x100%
= 0,4718076022%
Mgrek KMnO4=Mgrek As.Oksalat =0,48%
V1xN1=V2N2
9,58xN1=10,0ml x 0,0999920679
N KMnO4=0,1039418585 N

Mgrek KMnO4=Mgrek As.Oksalat


V1xN1=V2xN2
9,62xN1=10,0ml x 0,0999920679
Bobot teh hijau : 2,0365g
V (Teh Hijau) N (Baku sekunder) V KMnO4 V Blanko Kadar Tanin
750 ml 0,1044137278 N 0,00-7,90 ml 1,49 ml 13,662 %
750 ml 0,1044137278 N 0,00-7,75 ml 1,40 ml 13,342 %
750 ml 0,1044137278 N 0,00-7,80 ml 1,49 ml 13,449 %

1. VKMnO4 = 7,90-1,49= 6,41 ml (z)

W=

Kadar = x100%

= = 3,662%
2. VKMnO4 = 7,75-1,49= 6,26 ml (z)

W=

Kadar =

= = 13,342%

3. VKMnO4 = 7,80-1,49= 6,31 ml (z)

W=

Kadar =

= = 13,449%

∆= 13,48433333, SD= 0,1628997647, KV= 1,208066878 %


Pembahasan
Pada praktikum penetapan kadar tanin kami menggunakan metode
permanganometri. Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi
reduksi oksidasi. Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium
permanganat (KMnO4).

Simplisia yang menjadi sampel untuk penetapan kadar tanin adalah daun teh
hijau, yang dibuat ekstraknya terlebih dahulu dengan cara mendidihkan daun
teh sebanyak 2,0365g, dalam air 50ml selama 10menit sehingga tanin yang
terkandung di dalam teh dapat keluar atau terlepas dari daun teh

Penyarian dilakukan 2 kali dan menunjukkan warna menjadi biru kehitaman


jika direaksikan dengan FeCl3. Setelah itu ektraks dimasukkan kedalam labu
ukur 250 ml, lalu dipipet 25,0ml dan ditambah aquadem 750 ml dengan
indicator asam indigo sulfonat yang digunakan untuk mempermudah
pengamatan karena ektrak daun teh hijau menyulitkan pengamatan titik akhir
titrasi. Titrasi dilakukan hingga terjadi perubahan warna dari biru menjadi
kuning emas.
kesimpulan

Berdrasarkan MMI, kadar tanin simplisia


the hijau 12-25%, dari hasil praktikum
kami didapatkan kadar tanin rata-rata teh
hijau 13,48%, sehingga pengujian mutu
menggunkan metode kadar tanin dari
ekstrak teh hijau kami memenuhi standar
dari literatur.

Anda mungkin juga menyukai