RANCANGAN FORMULA
1. Metil Paraben : Digunakan sebagai pengawet dalam berbagai sediaan farmasi dengan
konsentrasi 0,05 – 0,25 %. ( RPS ; 1172 ).
2. Sirupus Simplex : Sirup USP digunakan sebagai agen pemberia rasa manis dan pengental
karena komposisi sirup simpleks terbuat dari 65 bagian sukrosa dalam larutan. Sebanyak 40 %.
(RPS 18th150 )
3. Tartrazin : Untuk mewarnai larutan dibutuhkan pewarna sintetik sebanyak 0,0005–
0,001%. ( Parrot ; 180 )
4. Spirit Orange : Pengaroma ditujukan pada sensasi campuran, rasa, bau, penglihatan dengan
suara yang semuanya merupakan kontribusi dari aksi fisika kimia . Pengaroma yang
digunakan biasanya dengan range 0,005 %. (DOM Martin; 358 )
5. Air Suling : Digunakan sebagai pelarut pembawa dalam pembuatan obat dan sediaan
farmasi ( Exc ; 338 ).
Prosedur pembuatan bahan
▪ Uji Organoleptis
▪ Uji pH
▪ Uji viskositas
▪ Uji Penentuan Berat Jenis Larutan
▪ Uji Homogenitas
▪ Uji Volume Terpindahkan
▪ Uji Mikroba
Perhitungan Dosis
Antalgin
▪ 250 x 100/5 ml = 5 gram Spirit orange 0,5%
▪ 1 btl ditambah 10% =5,5 gram ▪ 0,5% x 100/ 5 ml = 0,1
▪ 3 btl = 5,5 x 3 = 16,5 gram ▪ 1 btl + 10% = 0,11 gr
Sirup Simplex 40% ▪ 3 btl = 0,11 x 3 = 0,33 gr
▪ 1 btl 40% x 100/5 l = 8 gram Aquadest ad 100 ml
▪ 1 btl + 10% = 8 gr + 0,8 = 8,8gr ▪ 1 btl + 10% = 110 ml
▪ 3 btl = 8,8 gr x 3 = 26,4 gr ▪ 3 btl = 110 x 3 = 330 ml
Metil paraben 0,18% ▪ Aquadest = 330 ml – (16,5 + 26,4 +
▪ 0,18% x 100/5 ml = 0,036 gr 0,1188 + 0,00033 + 0,33) = 286,65 ml
▪ 1 btl + 10% =0,0396 gr
▪ 3 btl = 0,0396 x 3 = 0,1188 gr
Tetrazine 0,0005%
▪ 0,0005% x 100/5 ml = 0,0001 gr
▪ 1 btl + 10% = 0,00011
▪ 3 btl = 0,00011 x 3 = 0,00033 gr
DATA DAN HASIL PENGAMATAN
- Setelah 1 minggu
W arna : ungu
Bau : anggur
Bentuk : cair
Rasa : pahit
• Penentuan Berat Jenis Larutan Dengan Piknometer
2.▪ Pikno+
sampel 2 = 34,22 – 59,84 = 25,65 ml
▪
PiknoKosong= 34,22
V = = = 24,9849 ml
Pikno + aquadest= 59,13- 34,22 = 24,91
Bobotaquadest= 24,91 ρ sirup = = = 1,026 gr/ml
• Penentuan Viskositas Larutan
•T▪ air =
1) 1,12 detik, 2) 1,07 detik, 3) 1,17 detik
Rata-rata = 1,12 detik
•T sirup =
1) 2,53 detik, 2,51 detik, 2,50 detik = 2,51 detik
2) 2,69 detik, 2,67 detik, 2,63 detik = 2,66 detik
3) 2,69 detik, 2,60 detik , 2,57 detik = 2,58 detik
▪ Vol. Air = = 24,98 ml
1.▪ ρ sampel sirup 1 = = = 1,03
viskositas sampel =
= =20,64 poise
2. ρ sampel sirup 2 = = = 1,02
viskositas sampel = = = 20,68 poise
▪
3.▪ ρ sampel sirup 3 = = = 1,02
1. Sirup 1 = 7 1. Sirup 1 = 7
2. Sirup 2 = 7
2. Sirup 2 = 7
3. Sirup 3 = 7
3. Sirup 3 = 7
Syarat Ph Sirup = 7
Kesimpulan : Memenuhi Syarat
• Penentuan Volume Terpindahkan (FI edisi IV)
1. 100 ml
2. 100 ml
3. 100 ml
rata – rata = 100 ml
% = 100 ml x 100% = 100%
100 ml
Syarat uji : Tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari 1 wadah
yang volumenya kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90%
• Penentuan Homogenitas
Minggu 1
Larutan belum homogen, karena masih ada partikel - partikel yang belum larut sempurna
dan masih terlihat di mikroskop
Minggu 2
Larutan belum homogen, karena masih ada partikel - partikel yang belum larut sempurna
dan masih terlihat di mikroskop
Syarat : Sirup dikatakan homogen apabila setelah digojok dan diamatitidak terjadi
kekeruhan atau endapan dalam larutan
16
• Uji Mikrobiologi
▪ Anief, M., 1997. Ilmu Meracik Obat 10-17. Gadjah Mada University Press:
Jogyakarta.
▪ Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta: Departemen Kesehatan
Replubik Indonesia.
▪ Depkes RI, 1997. Farmakope Indonesia Edisi III . Jakarta: Departemen Kesehatan
Replubik Indonesia.
▪ Hadisoewignyo L. dan Fudholi A., 2013. Sediaan Solida. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
▪ Kibbe, 2000. Handbook of Pharmacheutical Exipients 4 Edition. Washington DC:
American Pharmacheutical Association.
▪ Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi
Kedua, 1091-1098, UI Press, Jakarta.
18
TERIMAKASIH