Eradikasi
Eliminasi organisme yang melakukan
kolonisasi mencegah berkembang
menjadi infeksi
Tujuan Penggunaan Antibiotika Profilaksis
Mencegah infeksi oleh MO yang diperkirakan
dapat timbul pada tempat operasi (IDO)
Superfisial Subkutan
Dalam Jaringan Lunak
Organ lebih dari Jaringan Otot
Ortopedi 1 tahun
CDC 2017
Faktor Resiko terjadinya IDO
PERI-OPERASI
1. Terkait prosedur
a. Pembedahan darurat dan pembedahan yang lebih kompleks
b. Klasifikasi luka yang lebih tinggi
c. Pembedahan terbuka
2. Faktor risiko fasilitas
a. Pertukaran udara/ventilasi yang tidak memadai
b. Peningkatan lalu lintas ruang operasi
c. Sterilisasi instrumen/peralatan yang tidak tepat/tidak memadai
3. Terkait persiapan pasien
a. Infeksi yang sudah ada
b. Persiapan antiseptik kulit yang tidak memadai
c. Pencukuran rambut pra-operasi
d. Pilihan, pemberian, dan/atau durasi antibiotik yang tidak tepat
Faktor Resiko terjadinya IDO
PRA-OPERASI
1. Tidak dapat dimodifikasi (Skor The American Society of Anesthesiologists (
ASA))
a. Pertambahan usia sampai 65 tahun
b. Radioterapi yang baru dijalani dan riwayat infeksi pada kulit atau jaringan
lunak
2. Dapat dimodifikasi
a. Diabetes yang tidak terkontrol
b. Kegemukan/Obesitas, malnutrisi
c. Kebiasaan merokok
d. Imunosupresi
e. Kadar Albumin pra-operasi <3,5 mg/dL
f. Bilirubin total >1,0 mg/d
g. Menjalani rawat inap praoperasi setidaknya 2 hari
Faktor Resiko terjadinya IDO
INTRAOPERASI
a. Durasi operasi yang lama
b. Transfusi darah
c. Asepsis dan tekhnik pembedahan
d. Antisepsis tangan(lengan bawah) dan tekhnik Pemakaian sarung tangan
e. Hipoksia
f. Hipotermia
g. Pengendalian kadar gula darah buruk
Faktor Resiko terjadinya IDO
PASKA-OPERASI
1. Hiperglikemia dan diabetes
2. Perawatan luka pascaoperasi
3. Transfusi
Mencegah terjadinya IDO
Pengawasan aktif berbasis
pasien yang prospektif
Peninjauan
Visite Pasien
Rekam Medis
SKOR ASA
(American Society of Anesthesiologists)
SKOR ASA Status Fisik
0 1 2
Definisi Monitoring
Infeksi terjadi dalam Jangka waktu 30 1. Keluarnya pus dari luka insisi atau
hari paska operasi, mengenai: drain di atas fasia
1. Kulit 2. Adanya MO pada hasil kultur
2. Jaringan subkutis diatas fasia 3. Adanya salah satu tanda: nyeri, pe
mbengkakan, kemerahan, hangat
4. Ada diagnosis infeksi
IDO Dalam
Definisi Monitoring
Infeksi terjadi dalam Jangka waktu 30 1. Adanya suhu dan skala nyeri
hari paska operasi bila tanpa implan at meningkat
au 1 tahun bila dengan implan, menge 2. Adanya abses atau tanda infeksi
nai: 3. Diagnosa infeksi
1. Jaringan atau rongga di fasia
2. Di bawah lapisan fasia
IDO Organ/Rongga
Definisi Monitoring
Infeksi terjadi dalam Jangka waktu 30 1. Keluarnya pus dari luka insisi atau
hari paska operasi bila tanpa implan drain
atau 1 tahun bila dengan implan, terkait 2. Adanya MO pada hasil kultur
dengan organ yg dioperasi 3. Adanya abses atau tanda infeksi
4. Ada diagnosis infeksi
OHA Statewide Sepsis Initiative, 2017
CASCADE SEPSIS
Antibiotika profilaksis
Irrasional penggunaannya
intervensi
• Mencegah IDO
• Mencegah morbiditas dan
mortalitas terkait IDO
• Biaya Mengurangi durasi dan
biaya perawatan kesehatan
• Aman Tidak mempunyai efek
samping yang merugikan
KRITERIA • Mudah diberikan
ANTIBIOTIKA • Mempunyai aktifitas bakterisidal
PROFILAKSIS • Tidak merugikan flora normal
pasien
ASHP, 2017
• Aktif terhadap MO patogen yang
bisa mengkontaminasi alat
pembedahan
• Diberikan secara tepat dosis dan
waktu memastikan konsentrasi
obat dalam darah dan jaringan
adekuat selama periode potensial
OUTCOME kontaminasi (pembedahan)
ANTIBIOTIKA • Aman
PROFILAKSIS • Diberikan pada periode efektivitas
terpendek meminimalkan efek
buruk, resistensi, dan biaya
ASHP, 2017
Antibiotika Profilaksis
BENAR INDIKASI PEMILIHAN ANTIBIOTIKA
Jenis antibiotika apa sesuai
Sesuai / tidak dengan diagnosis dengan farmakokinetika dan
pembedahan ? farmakodinamika lokasi
pembedahan ?
Pemilihan antibiotik dipengaruhi oleh prosedur bedah dan risiko yang terkait
dengan faktor-faktor lain, diantaranya :
1. Infeksi yang sudah ada sebelumnya
2. Penggunaan antibiotik saat ini
3. Kolonisasi yang dikenal dengan organisme resisten
4. Rawat inap berkepanjangan
5. Prostesis (alat bantu tambahan)
6. Fungsi ginjal, Status alergi, Komorbiditas, dan Imunosupresi
Antibiotika Profilaksis
PEMILIHAN ANTIBIOTIKA
7. Berat badan
Obesitas Penurunan oksigenisasi, kurangnya peneterasi antibiotik pada jaringan
yang dioperasi, peningkatan kehilangan darah selama operasi, dan mengurangi
fungsi imunitas
Pasien obesitas mengalami penurunan tensi kurang dari 40 mmHg sehingga
kejadian ini dapat memperburuk proses penyembuhan luka yang mana berkaitan
dengan kejadian infeksi luka operasi
Antibiotika Profilaksis
PEMILIHAN ANTIBIOTIKA
Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak (peta medan MO)
pada kasus bersangkutan
Spektrum sempit untuk mengurangi resiko resistensi antibiotik
Toksisitas rendah
Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obat anestesi
Bersifat bakterisidal
Harga terjangkau : Setepat apa pun antibiotik yang diresepkan apabila jauh dari
tingkat kemampuan keuangan pasien tentu tidak akan bermanfaat.
Antibiotika Profilaksis
PEMILIHAN ANTIBIOTIKA
Ada data yang saling bertentangan mengenai antibiotika profilaksis topikal, saat ini
tidak diindikasikan untuk sebagian besar luka, terutama prosedur operasi bersih
Rute parenteral (intravena atau intramuskuler) adalah rute yang lebih disukai,
kecuali penggunaan intracameral untuk oftalmik prosedur, per oral untuk reseksi
transurethral prostat dan penghentian operasi kehamilan,
dan amoksisilin oral pada prosedur gigi untuk profilaksis endokarditis.
Antibiotika Profilaksis
WAKTU PEMBERIAN
Waktu pemberian antibiotik profilaksis yang tepat sangat penting dalam men-
cegah IDO
Sebagian besar guideline,merekomendasikan antibiotik profilaksis intravena
diberikan dalam 60 menit sebelum insisi
Antibiotika Profilaksis
WAKTU PEMBERIAN
Kebijakan RSDS : Saat pemberian 30-60 menit sebelum insisi, sekali pemberian/ dosis
tunggal selama 15-30 menit secara drip intravena (dilarutkan dalam 100 ml normal saline
pada pasien dewasa), Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi dan pemberian di
kamar operasi
Pemberian antibiotik profilaksis diulang bila terjadi pendarahan lebih dari 1500 ml atau
>30% dari (estimated blood volume) EBV (pada pasien anak >15% EBV) atau lama
operasi lebih dari 3 jam.
Lama pemberian maksimal 24 jam sejak pemberian antibiotika profilaksis pertama,
kecuali pada kasus tertentu (sesuai PPK)
Antibiotika Profilaksis
OP bersih
OP Bersih
terkontaminasi
Abx terapi OP
OP Kotor
Kontaminasi
Penggunaan Antibiotik Profilaksis bedah
Berdasarkan kelas operasi Bersih
% infeksi Definisi Penggunaan Antibiotika Profilaksis
2–4% Dilakukan pada daerah dengan 1. Pemasangan implan/ prostesi yang permanen
kondisi 2. Pembawa (carrier) bakteri patogen
1. pra bedah tanpa infeksi 3. Adanya infeksi di tempat lain di luar daerah
2. Tanpa membuka traktus operasi
(respiratorius, gastri intesti 4. Riwayat peny. Katup rematik atau telah memak
nal, urinarius, bilier) ai katup buatan
3. operasi terencana 5. Penderita dengan TB tenang (pemberian Tuber
4. Penutupan kulit primer kulostatik untuk mencegah penyebaran)
dengan atau tanpa diguna- 6. Pasien yg mengalami diseksi jaringan luas,
kan drain tertutup vaskularisasi jaringan terganggu, Penggunaan
imuunosupresif (kortikosteroid, azathiophrine
, siklosporin, rituximab dll)
Penggunaan Antibiotik Profilaksis bedah
Berdasarkan Kelas Operasi Bersih Terkontaminasi
44
TATALAKSANA ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
the American Society of Health-System Pharmacists (ASHP) 2017
45
TATALAKSANA ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
the American Society of Health-System Pharmacists (ASHP) 2017
46
TATALAKSANA ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
the American Society of Health-System Pharmacists (ASHP) 2017
47
Rekomendasi Antibiotik Pada Profilaksis
Pembedahan OBGYN
Indikasi Antibiotika
Prosedur Bedah Rekomendasi
Profilaksis
Gynecological
- Abdominal Hysterectomy A Recommended
- Vaginal Hysterectomy A Recommended
- Caesarean section A Highly Recommended
Abdomen Gynecological
- Induced Abortion A Highly Recommended
KPRA RSUD6
Dr.Soetomo 4
Contoh Restriksi Antibiotik
“Streamline antibiotics”
KPRA RSUD6
Dr.Soetomo
PENELUSURAN LITERATUR DI RS
Thank you!