PENGENDALIAN INFEKSI DI
KAMAR BEDAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
: 2.6 %
: 2.8 %
(VICNISS: 2002-2013)
: 2.1 % (2010-2011)
Low income middle countries(LIMC)
Rata-rata : 6.1 % (WHO:1995-2015) IDO Superficial 30%
12%,
1 tanda infeksi berupa eritrema 18%,
SEA Region ( 6 Negara) kecuali di Indonesia: 2 tanda infeksi
References: CDC Guideline for the Prevention of Surgical Site Infection 2017; WHO Global Guidelines for The Prevention of Surgical Site Infection 2016
Mengkaji Faktor Risiko
INTRA OPERASI Samb....INTRA POST OPERASI
OPERASI
Klasifikasi Keterangan
Operasi Bersih Operasi pada sal. cerna,sal. napas,sal kemih tidak dibuka ,terjadi infeksi 2-4%.
Contohnya hernia, tumor payudara, tumor kulit.
Operasi bersih terkontaminasi Operasi pada saluran napas, saluran kemih, atau pemasangan drain terjadi
infeksi 5-15%
Contohnya prostatektomi, apendiktomi tanpa radang berat, kolesistektomi elektif.
Operasi terkontaminasi Operasi yang pada luka yang terjadi 6-10 jam dengan atau tanpa benda asing. Risiko
infeksi 16-25%.
Luka operasi yang membuka semua sistem traktus kecuali ovarium dan nyata
menjadi pencemaran baru, luka trauma dan insisi yang akut < 6 jam
Operasi kotor Operasi pada daerah luka yang telah terjadi > 10 jam.
Tanda-tanda klinis infeksi luka contohnya luka trauma yang lama, perforasi usus.
Risiko infeksi 40-70%.
RANTAI INFEKSI
1. Persiapan pasien
2. Petugas
3. Lingkungan
4. Peralatan
PREVENTION SSI & KEEP PATIENT FROM HARM
Pre operasi
Nasal Decolonization
References: CDC Guideline for the Prevention of Surgical Site Infection 2017;
WHO Global Guidelines for The Prevention of Surgical Site Infection 2016
Perlindungan Diri (Barrier)
• Gunakan sarana
PERLINDUNGAN DIRI untuk
menghindari kontak kulit, darah
atau cairan tubuh dari pasien
o Sarung Tangan
o Masker
o Pelindung Mata
o Penutup kepala
o Gaun, sepatu, dll. ( Depkes 2003 )
• Pemberian antimikroba
profilaksis hanya boleh
dilakukan jika memang
diindikasikan.
• Antimikroba profilaksis
harus diberikan dalam waktu
1 jam sebelum insisi untuk
semua antimikroba kecuali
vancomysin dan
fluoroquinolone yang harus
• Antibiotik diberikan berdasarkan BB diberikan 2 jam sebelumnya
• Pantau kepatuhan dengan pemberian antibiotik
profilaksis sesuai kebijakan RS
1. Teknik operasi
2. Hemostasis yang buruk
3. Ketidakmampuan menutup
“dead space”
4. Trauma jaringan
5. Penutupan kulit
6. Derajat kontaminasi luka
7. Operasi emergensi
Normothermia
Senior
Haemostasis
Gentle handling and dissection
Mencegah of dead space cut well,
Menghindari necrosis dan tension sew well,
Tidak ada benda asing ditubuh atau
kontaminasi get well
No Mention Of Infection
(primum non nocere)
Mempertahankan Normovolemia
Terapi cairan perioperatif dapat mencegah hipoksia jaringan
dengan meningkatkan oksigenasi arteri dan memaksimalkan
curah jantung selama operasi.(WHO 2016)
Personil harus berhati-hati agar tidak terjadi Hypervolemia
atau hipovolemia
Untuk menilai volume termasuk tekanan nadi, tekanan
darah, dan pengukuran kateter arteri dan vena central (CVP)
perlu pemantauan secara kontinyu
Pasien Bedah dengan Penyakit Menular
1) Ventilasi di ruang operasi harus pasti merupakan ventilasi tersaring dan terkontrol
7) Udara disaring dengan menggunakan high efficiency particulate filter (HEPA Filter).
Prinsip Pembersihan
Pembersihan: dari
ATAS ke BAWAH
Dari daerah BERSIH ke KOTOR
Pembersihan searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam dapat
dilakukan saat digunakan bersama
dengan metode pembersihan dari area
bersih ke kotor dan dari area atas ke
bawah
Pembersihan lingkungan OR
Pembersihan Lantai
Pembersihan dan desinfeksi permukaan
lantai
Mulai dari pinggir ruangan
Bergerak menuju tengah ruangan
Bagian Tengah Ruangan adalah tempat
dilakukan tindakan bedah
Pada bagian tengah Ruangan Cendrung
lebih kotor
POST OPERASI