Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Pengeluaran darah (Bloodletting) sudah sejak lama dikenal manusia

dan menjadi bagian dari pengobatan pasien.teknik pengeluaran darah yang

pertama ( tahun 100 SM) dilakukan oleh dokter – dokter dan Syiria dengan

menggunakan lintah.Sebelum dikenal Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu

Kedokteran” (abad5 SM), Seni pengambilan darah banyak mengalami perubahan

demikian pula berbagai alat untuk keperluan pengambilan dan penampungan

bahan darah (Rusdin, 2015).

Kebanyakan pengambilan spesimen darah saat ini masih dilaksanakan oleh

teknisi/analis laboratorium baik diruang laboratorium maupun diruang perawatan.

Dalam kegiatan pengambilan sampel darah dikenal istilah Phlebotomy yang

berarti preses pengeluaran darah. Hasil pemeriksaan Laboratorium yang benar

dan akurat merupakan andil atau modal dari tim Laboratorium (mencangkupi juga

flebotomis) dalam menunjang diagnosis dan pemantauan penyakit. Oleh sebab

itu, peran dan tanggung jawab seorang Flebotomis dalam melaksanakan tugasnya

harus senantiasa disadari (Rusdin, 2015).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana cara

pengambilan darah vena menggunakan spuit 3 cc ?

1
1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui bagaimana cara

pengambilan darah vena menggunakan spuit 3 cc.

1.4 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui bagaimana cara pengambilan darah vena menggunakan spuit 3 cc.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Darah

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak

kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan (Natalia,2015).

Darah pada tubuh pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah

(cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah paday). Jumlah darah yang ada pada

tubuh kita yaitu sekitar sepertiga belas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4

atau 5 liter (Natalia,2015).

Dalam keadaan normal, komposisi darah manusia adalah plasma darah, sel

darah, protein, dan zat terlarut lainnya. Plasma darah merupakn bagian darah yang

berbentuk cairan jernih kekuningan yang 90%nya adalah air dan bertugas untuk

mengedarkan sari makanan keseluruh tubuh. Sel darah terdiri dari 3 macam, yaitu

sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit).

Sel-sel darah ini berasal dari satu induk yang sama, yaitu hemocytoblast

(Natalia,2015).

2.2 Definisi Phlebotomy

Phlebotomy berasal dari bahasa Yunani, yakni: Phlebo berarti pembuluh

darah Vena Subcutis sedangkan Tomy ialah mengiris atau memotong.

Phlebotomy adalah pengambilan sampel darah dengan cara menusuk pembuluh

darah Vena Subcutis. Dalam bahasa Belanda, Dulu dikenal sebagai istilah Vena

3
sectie, dalam bahasa Inggris ialah Venesection atau Veni Section (Mulyadi,

2018).

Phlebotomiest adalah orang yang dilatih untuk melakukan prosedur

phlebotomy dengan kemampuan yang harus dimiliki sebagai berikut:

a. Kemampuan teknis: trampil mengambil spesimen darah melalui teknik

penusukan vena (venipunctur) dan tusukan kulit (skinpunture).

b. Kemampuan mental: trampil mengorganisasi pekerjaannya secara efisien,

sekalipun dalam kondisi tekanan dan selalu mengikuti prosedur tertulis yang

telah baku dan dan menjadi penghubung yang baik antara pasien dan

laboratorium.

c. Kemampuan pengetahuan produk: menguasai kriteria dan segala macam

persyaratan pengambilan darah untuk setiap pemeriksaan laboratorium

(Rusdin, 2015).

2.3 Tujuan Phlebotomy

Tujuan phlebotomy adalah memperoleh sampel darah dalam volume yang

cukup untuk pemeriksaan yang dibutuhkan, dengan menusuk vena venupunctur)

dengan jarum dari peralatan pendukungnya. Agar mendapatkan darah untuk

pemeriksaan laboratorium maka harus memperhatikan proses pengambilan darah

tersebut diantaranya yaitu peralatan yang dipakai, lokasi pengambilan darah vena

yang umumnya di daerah vena fossacubiti yaitu vena cubiti atau daerah

pergelangan tangan, selain itu vena yang dipilih tidak didaerah infuse yang

terpasang

4
2.4 Pengertian Pengambilan Darah Vena

Pengertian Pengambilan Darah Vena adalah cara pengambilan darah dengan

menusuk area pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat

diambil dari vena dalam fossa cubiti,vena saphena magna/ vena superficial lain

yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah (Arifriana, 2016).

2.5. Fungsi Darah

Darah mempunyai beberapa fungsi, di antaranya :

1. Fungsi yang menyangkut pernapasan

2. Fungsi yang menyangkut nutrisi

3. Fungsi yang menyangkut ekskresi

4. Fungsi yang menyangkut kekebalan tubuh

5. Fungsi hormonal

6. Fungsi keseimbangan air dalam tubuh

7. Fungsi pengaturan tekanan osmotik

8. Fungsi pengatur suhu

9. Fungsi pengaturnkesimbangan asam-basa

10. Fungsi Pengatur keseimbangan ion, baik monovalensi maupun bivalensi,

selektrolit, dan protein

11. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan tekanan darah (Ariffriana dkk,

2016).

5
2.6 Macam – Macam Spuit

Gambar 2.1 Spuit

Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk

menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung

dengan piston didalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung

depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk

membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung.

Alat suntik beserta jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket.

Kapasitas alat suntuk antara lain: 1 ml, 3 ml, 10 ml dan yang lainnya (Rusdin,

2015).

1. Spuit 1 mL

Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk

menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung

dengan piston didalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung

depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk

membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung.

6
Alat suntik beserta jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket.

Kapasitas alat suntuk antara lain: 1 ml, 3 ml, 10 ml dan yang lainnya (Rusdin,

2015).

(Gambar 2.6.1 Spuit 1 mL)

2.  Spuit 3 mL

Untuk pemberian secara iv / im / subcutan dengan volume tertentu. Spuit

3 mL ini digunakan untuk Intra dermal, intra muscular dan Intra vena.

(Gambar 2.6.2 Spuit 3 mL)

7
3.  Spuit 5 mL 

Untuk pemberian secara iv / im / subcutan dengan volume tertentu. Spuit

5 mL ini digunakan untuk intra vena dengan menyuntikkan cairan melalui

intra vena, intra muscular ataupun subcutan.

(Gambar 2.6.3 Spuit 5 mL)

4. Spuit 10 mL

untuk pemberian secara iv / im / subcutan dengan volume tertentu.

Spuit 10 mL ini digunakan untuk intra muscular, intra vena, subcutan,

microSubcutan (Schaub, 2014).

(Gambar 2.6.3 Spuit 10 mL)

8
2.7 Teknik Palpasi Vena

Cara terbaik untuk menetukan lokasi vena adalah dengan teknik perabaan

atau palpasi. Palpasi dilakukan pada saat posisi lengan atas sudah terikat

tourniquet, lakukan penekanan menggunakann jari telunjuk secara

paralelmenelusuri jalur vena. Saat disentuh, vena terasa lembut, lentur dan halus,

sedangkan arteri terasa berdenyut, dan tendon terasa kasar ( Arifriana, 2016).

9
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun praktikum “Pengambilan Darah Vena Menggunakan Spuit 3 cc ” di

laksanakan di dalam Laboratorium Fitokimia bertempat di STIKES Bina Mandiri

Gorontalo,pada hari sabtu, tanggal 23 Maret 2019 Pukul 07:00 – 11:00 WITA.

3.2 Alat dan Bahan

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret

2019, alat-alat yang digunakan yaitu: Spuit 3 cc, Kapas alkohol, Torniquet,

Plester, dan Safety Box.

3.3 Prosedur Kerja

1. Dilakukan persiapan kerja sepertialat-alat yangakan digunakan.

2. Posisi Lengan Lurus, jangan membengkok siku, pilih lengan yang banyak

melakukan aktifitas, letakan tangan diatas meja.

3. Melakukan perabaan ( palpasi) pada lokasi yang akan ditusuk, pasien diminta

untuk mengepalkan tangan.

4. Pasang torniquet, lebih kurang 3 jari diatasliat siku

5. Lokasi vena yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas alkohol 70 %


dengan sekali usap.
6. Tusukbagian vena tadi dengan lubang jari menghadap keatas
dengankemiringan antara jarum dan kulit 15 – 30 derajat.
7. Setelah volume darah cukup, dilepaskan tourniquet dan pasien diminta
membuka kepalan tangan.

10
8. Lepaskan atau tarik jarum, dan segera letakkan kapas alkohol 70% diatas
bekas suntikan untuk menekan bagian tersebut dan tutup dengan plester atau
Hepavyx.
9. Memindahkan sampel darah dari spuit ke tabung dengan cara melepaskan
jarum lalu mengalirkan darah perlahan melalui dinding tabung.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil praktikum Pengambilan Darah Vena menggunakan Spuit 1 cc

yang telah dilakukan pada tanggal 16 Maret 2019 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

No Gambar Keterangan
1. Gambar tersebut merupakan hasil

dari pengambilan darah vena

menggunakan Spuit 3 cc.

Tabel 4.1 Hasil Praktikum pengambilan darah vena

4.2 Pembahasan

Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk

area pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat diambil

dari vena dalam fossa cubiti,vena saphena magna/ vena superficial lain yang

cukup besar untuk mendapatkan sampel darah.

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak

kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.

12
Dalam melakukan pengambilan darah vena hal yang pertama Dilakukan

adalah persiapan kerja seperti alat - alat yang akan digunakan. Kemudian

meminta pasien untuk Posisi Lengan Lurus, jangan membengkok siku, pilih

lengan yang banyak melakukan aktifitas, letakan tangan diatas meja.

Kemudian Melakukan perabaan ( palpasi) pada lokasi yang akan ditusuk,

pasien diminta untuk mengepalkan tangan. Setelah itu Pasang torniquet, lebih

kurang 3 jari diatas liat siku. Lokasi vena yang akan ditusuk didesinfeksi

dengan kapas alkohol 70 % dengan sekali usap.

Tusukan bagian vena tadi dengan lubang jari menghadap keatas dengan

kemiringan antara jarum dan kulit 15 – 30 derajat. Setelah volume darah

cukup, dilepaskan tourniquet dan pasien diminta membuka kepalan tangan.

Lepaskan atau tarik jarum, dan segera letakkan kapas alkohol 70% diatas

bekas suntikan untuk menekan bagian tersebut dan tutup dengan plester atau

Hepavyx. pindahkan sampel darah dari spuit ke tabung dengan cara

melepaskan jarum lalu mengalirkan darah perlahan melalui dinding tabung.

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

13
Jadi kesimpulan dari praktikum ini adalah Pengambilan darah vena adalah

cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh darah vena dengan

menggunakan spuit. Darah dapat diambil dari vena dalam fossa cubiti,vena

saphena magna/ vena superficial lain yang cukup besar untuk mendapatkan

sampel darah.

5.2 Saran

Saran saya dalam praktikum ini, diharapkan bagi seorang praktikan agar

mempelajari lebih dalam tentang alat dan bahan yang digunakan dalam

Pengambilan darah vena agar tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan praktik

Phlebotomy.

DAFTAR PUSTAKA

Ariffriana D, dkk “ Hematologi” Buku kedokteran EGC :Jakartaa

Gandosoebrata, R “Penuntun Laboratorium Klinik“ Penerbit: Dian Rakyat : Jakarta.

14
Natalia erlina yuni“kelainan darah” Penerbit : nuha medika : Yogyakarta

Rusdin SST, 2015 “Penuntun Praktikum Phlebotomy” Penerbit dan Perc. Pustaka As
Salam : Makassar

Sagulani R, 2018 “Buku Saku TLM” Penerbit: Pustaka As Salam : Makassar

Strasinger Susan King dan Marjorie Schaub Di Lorenzo, 2018 “Intisari Flebotomi”
Penerbit: Buku Kedokteran EGC : Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai