Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

RESUME SOP PENGAMBILAN DARAH VENA

Dosen Pengajar :Tori Rihiantoro, S.KP.,Mkep

Disusun Oleh :

Nama: EMILIA ADELINE CLARA SEPTIANA

Nim: 2014401053

Kelas: Reguler 2

Prodi: D III keperawata tingkat 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANGTAHUN 2021/2022


 Pengertian Pengambilan darah vena

Pengambilan sampel darah umumnya menggunakan teknik venipunktur. Venipunktur


adalah proses pengambilan darah melalui pembuluh vena dengan menggunakan jarum
kecil. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

 Petugas medis akan membalut lengan dengan pengikat lengan atau tourniquet.
Tujuannya untuk memperlambat aliran darah dan menjadikan pembuluh vena lebih
menonjol. Hal ini membuat proses pengambilan darah menjadi lebih mudah.
 Petugas medis mengidetifikasi letak pembuluh vena, lalu membersihkan area tersebut
dengan alkohol.
 Petugas medis mengambil darah menggunakan jarum.
 Bekas tusukan ditutup menggunakan plester.

Prosedur pengambilan darah biasanya berlangsung 5-10 menit. Proses ini bisa lebih cepat jika
pembuluh vena mudah ditemukan. Jika sampel yang dibutuhkan hanya sedikit, dapat
dilakukan pengambilan sampel darah melalui jari, yaitu dengan menusukkan jarum kecil ke
ujung jari lalu menekan-nekan ujung jari agar tetesan darah keluar dan dapat ditampung.
Meski terlihat menyeramkan, sebenarnya proses pengambilan darah yang benar hanya sedikit
menimbulkan rasa sakit.

 Pengambilan darah vena bertujuan


- Pengambilan darah vena bertujuan untuk pemeriksaan laboratorium terkait dengan
darah. Ini banyak sekalis jenisnya mulai dari hematologi, pemeriksaan darah rutin
termasuk HB. Misalanya leukosit eritrosit dan lain-lain.

 Disini dalam pengambilan darah vena ada 3 tahap


1. Bagaimana kesiapan alat – alat untuk kita mengambil darah vena tersebut
2. Bagaimana persiapan pasien
3. Bagaimana prosedurnya/langkah-langkah dalam mengambil darah venanya itu.
 Untuk alat – alat pengambilan darah vena tentu ada
1. Jarum suntik atau spuit yang dipersiapkan 3 cc jenisnya banyak tergantung order yang
dibutuhkan/intruksi oleh dokter.
2. Vakum tempat atau tabung setelah mengambil darah ada 3 jenis tabung tergantung
sesuai kebutuhan/intruksinnya.
3. Kapas alcohol/ alcohol swap fungsingnya desinfektan.
4. Tourniquet ini adalah karet pembendung untuk permudah/melihat lokasi penusukan
agar pembuluh darahnya menjadi lebih besar karena tekanan dari tourniquetnya.
5. Plester
6. Gunting
7. Bak instrument
8. Handscoon
9. Bengkok (tempat pembuangan sampah)
10. Handsanitezer

 Persiapan pasien
1. Menjaga privasi pasien
2. Informed consent meminta persetujuan kepada pasien tindakan apa yang kita
lakukan, jelaskanlah kepada pasien apa tujuan dan fungsinya
3. Menjelaskan bagaimana standar prosedur operasional dalam pengambilan
darah vena ini

 Pelaksanaannya
1. Mecuci tangan menggunakan metode 6 langkah
2. Menggunakan/memakai Handscoon bersih
3. Kita memeriksa/menentukan lokasi mana yang kita tusuk
4. Lalu, kita letakkan perlak/alas sebelum melakukan pengambilan darah
5. Selanjutnya kita letakkan tangan pasien di atas perlak tersebut
- Dalam pengambilan darah vena yang paling sering atau mudah yang kita lakukan
dibagian tengah lengan. Setelah kita temukan lokasi yang kita tusuk sekarang
mengambil tourniquet lalu kita ikat.
6. Selanjutnya kita mendesinfektan bagian lokasi tusuk. Cukup sekali usapan.
7. Selanjutnya kita ambil spuit 3 cc , lalu kita ambil darahnya. Untuk mengambil
darah kita perhatikan kemiringannya untuk kemiringannya yaitu 20 – 30 derajat.
8. Selanjutnya langsung kita mengambil darah, perhatikan ujung jarum, ujung jarum
itu harus menghadap keatas, ketika kita mengambil darah itu lebih mudah, kita
tusuk perlahan-lahan. Kita aspirasi, setelah darah terambil tourniquet dilepas, dan
langsung beri desinfektan pada lengan tengah agar tidak terinfeksi.
9. Selanjutnya darah yang ada di spuit kita masukkan kedalam tabung sesuai yang
diintruksikan oleh dokter sesuai pemeriksaan darah apa misalnya, leukosit dll
10. Selanjutnya kita bersihkan alat dan mencuci tangan. Setelah itu kita observasi
bagian yang kita suntik, jika masih ada darah mengalir silahkan diplester kembali.
11. Setelah itu kita dokumtasikan kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai